Anda di halaman 1dari 2

1.

Pa A melakukan penertiban dan pendisiplinan warganya dengan menggusur daerah


kumuh untuk kemudian didirikan prasaeana dan sarana untuk warga kota.  Berdasarkan
wacana diatas, cobalah anda identifikasi gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh
pak Johan dalam melakukan pembangunan wilayahnya.
(Untuk dapat menjawab pertanyaan dalam latihan ini, anda cermati bagaimana sifat dari gaya
kepemimpinan otoriter. Bagaimana seorang pimpinan otoriter dalam mengambil keputusan untuk
mencapai tujuan organisasinya, meskipun hasilnya sesuatu hal yang pahit dan dapat dinikmati
oleh semua pihak meski dengan sikap kesal.)
2.Nilai-nilai terminal yang membuat kepemimpinannya berhasil antara lain keras kepala,
mengenal medan, strategi kebijakan, integritas, mengutamakan kepentingan umum, nilai-nilai
kemanusiaan, kemauan untuk belajar, bertanggung jawab dunia  dan akhirat, disiplin, kerja
keras, menerima kritik, berani menanggung risiko, kreatif, dan inovatif dalam membangun.
Disarikan dari Wirawan, Teori Kepemimpinan: Pengantar untuk Praktek dan Penelitian.
( Untuk dapat menjawab pertanyaan dalam latihan ini, anda perlu mencermati bagaimana sifat
dari gaya kepemimpinan yang ada dalam materi kemudian disesuaikan dengan kegiatan Ali
Sadikin sebagai gubernur seperti diuraikan pada contoh).
Jawaban :
1. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan wilayahnya yaitu gaya kepemimpinan
Diktatoris ( Dictator ) Karena sifat kepemimpinana ini merasa dirinya diciptakan untuk
berkuasa dan membawa anggota organisasinya pada satu cita – cita tertentu yang tidak
mungkin dilakukan oleh pihak lain. Dalam gaya kepemimpinana ini mempunyai sifat
yang menghalalkan segala cara , yang akan berakibat fatal bagi anggota organisasi yang
di anggap lawan atau penantang dan penghambat kepemimpinannya.
sifat dari gaya kepemimpinan otoriter ? yaitu semua kekuasaan ditangannya merupakan
pihak yang memiliki hak, terutama dalam mengambil keputusan dan memerintahkan
pelaksananya. Pemimpin yang oteriter memperoleh/memiliki hak – hak istimewa dan
harus diistimewahkan oleh bawahannya. pimpinan otoriter dalam mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan organisasinya dengan cara mematuhi apa yang di perintahkan oleh
pimpinan denga melaksanakan keputusan dan perintah keinginan pemimpin, bukan
kepentingan organisasi. Semata – mata pelksana perintah keputusan dan bahkan
kehendak pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan dengan
bawahnnya. Kemampuan bawahan selalu di pandang rendah sehingga di anggap tidak
mampu dalam berbuat sesuatu dalam perintah. Pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab melaksanakan keputusan dan perintah atasan, yang hakikatnya berisi tanggung
jawab dan wewenang . tugas dan tanggung jawab itu harus d laksanakan tanpa boleh
membantah, apabila pelaksanaannya berbeda dari yang diputuskan atau atau di
perintahkan, meskipun hasilnya lebih baik akan diartikan oleh pemimpin sebagai
penyimpangan atau kesalahan yang harus dijatuhkan hukuman/sanksi.
2. Gaya kepemimpinan Ali Sadikin sebagai gubernur sebagai gaya kepemimpinan
Paternalistis, pasitipatif, dan teima beres. Yaitu gaya kepemimpinan paternalistis gaya
kepemimpinan yang melindungi, mengayomi, dan menolong anggota organisasi yang di
pimpinnya. Tipe kepemimpinana paterlistik banyak terdapat pada masyarakat tradisional
dan agraris. Pemimpim yang paternalistic disebabkan oleh :
a. Kuatnya ikatan primordial
b. Extended family system
c. Kehidupan masyarakat yang kumunalistik
d. Peran adt istiadat yang sangat kuat dalam masyarakat
e. Hubungan pribadi dan rasa hormat yang tinggi terhadap orang tua
Dalam pemimpin patenalistik tidak mementingkan diri sendiri, melainkan
memberikan kesejahteraan dan mengutamakan kepentingan bersama. Karena gaya
kepemimpinan ini selalu melindungi, secara tradisional cenderung termasuk tipe
kepemimpinan oteriter karena anggota organisasi harus mematuhi setiap dan semua
aturan yang di terapkan pemimpin. Sementara itu, dilihat dari perkembangan dan
kemajuan kehidupan bermasyarakat, kepemimpinan paternalistic cenderung termasuk
tipe kepemimpinan demokratis Karen tidak mementingkan diri sendiri dan
merupakan tempat bertanya bagi anggota organisasi khususnya dengan memberi
peluang pada anggota organisasi dalam menyampaikan ide/gagasan.

Sumber : ADPU4334/ Modul 1- 5 / Kepemimpinan


Terimakasih !!!

Anda mungkin juga menyukai