Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS 3 PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Deby Puspitasari 030993789 T3 IPEM 4541

Sistem Pemerintahan Rusia, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan

Pendahuluan

Membandingkan sistem pemerintahan antara sistem pemerintahan satu negara dengan negara
lainya sangat menarik. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sistem sosial, budaya,
politik dan ideologi yang dianut oleh negara tersebut. Bahkan perjalan sejarah suatu bangsa
ikut juga mempengaruhi pengadopsian suatu sistem pemerintahan. Pada tulisan ini yang akan
diperbandingkan adalah sistem pemerintahan di Rusia, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.

Pembahasan

Rusia

Negara Rusia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan semipresidensial.


Berdasarkan konstitusi Rusia 1993, presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan juga
sebagai kepala pemerintahan bersama dengan perdana menteri. Presiden dipilih melalui
pemilu, sedangkan perdana menteri diangkat oleh presiden dengan persetujuan parlemen.
Oleh karena itu pengangkatan presiden tidak memeelukan persetujuan parlemen, sedangkan
perdana menteri bertanggungjawab pada parlemen. Pertanggungjawaban perdana menteri
kepada parlemen adalah atas kebijakan yang diambil dan diimplementasikan pemerintah.
Perdana menteri bertanggungjawab atas manajemen ekonomi, sedangkan presiden
mengawasi kebijakan luar negeri dan keamanan, memberikan arahan-arahan strategis, dan
menekankan loyalitas pemerintah daerah pada pemerintah federal. Kekuasaan presiden di
Rusia sangatlah besar, hal ini dikarenakan Konstitusi Federal 1993 yang memberikan
kekuasaan pada presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi lebih besar daripada
lembaga legislatif. Presiden memilki kewenangan untuk memveto legislasi dari Duma dan
pada saat keadaan genting presiden dapat membubarkan Duma. Hal ini dapat dilihat bila
presiden telah mengajukan calon perdana menteri sebanyak 3x dan selalu ditolak Duma,
maka presiden dapat membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu baru. Dalam hal
keadaan presiden tidak dapat menjalankan tugasnya, maka dilakukan oleh perdana menteri.
Presiden di Rusia tidak memilki wakil, hal ini diakibatkan dari peristiwa pembangkangan
oleh wakil presiden Alexander Ruskoi, maka sejak saat itu presiden tidak memilki wakil.

Lembaga legislatif Rusia bernama majelis federal yang menganut sistem dua kamar, terdiri
dari majelis tinggi atau dewan federasi ( Federation Council) dan majelis rendah ( Duma).
Dewan Federasi merupakan representasi atas kepentingan wilayah atau negara bagian dalam
Federasi Rusia. Tiap Wilayah memilki dua wakil dalam Dewan Federasi. Dewan Federasi
berhak memberikan pertimbangan berbagai peraturan yang berkaitan dengan perpajakan,
anggaran, kebijakan keuangan, perjanjian-perjanjian, bea cukai, dan deklarasi perang.

Duma merupakan majelis rendah beranggotakan 450 orang, dimana sebanyak 225 dipilih dari
perwakilan partai dan 225 lainnya dipilih berdasarkan distrik diseluruh wilayah. Duma
memiliki kewenangan yang lebih besar dibandingkan Dewan Federasi karena Duma memilki
kewenangan menginisiasi pemakzulan terhadap presiden, mendukung pilihan dan/atau
keputusan presiden, seperti pilihan presiden terhadap perdana menteri, menyatakan amnesti
( pengampunan), menyerukan mosi percaya terhadap pemerintahan sebagai akibat dari
presiden mengubah atau membubarkan Duma.

Lembaga yudikatif di Rusia terbagi menjadi tiga yaitu Mahkamah Konstitusi, Mahkamah
Agung dan Mahkamah Agung Arbitrase. Masa jabatan para hakim adalah seumur hidup.
Hakim- hakim Federal ditunjuk oleh presiden dan disetujui oleh Dewan Negara bagian.

Tiongkok

Republik Rakyat Tiongkok menerapkan sistem pemerintahan parlementer yang mengadopsi


ideologi sosialis atau dapat disebut demokrasi komunis. Dalam sistem negara RRT, kepala
negara dipegang oleh presiden dan kepala pemerintahan oleh perdana menteri. Presiden
dipilih oleh Kongres Rakyat Nasional ( KRN) untuk masa jabatan 5 tahun dan biasanya
adalah ketua partai, sedangkan untuk jabatan perdana menteri, biasanya sekjen partai,
diusulkan oleh presiden dengan persetujuan KRN.

Lembaga eksekutif di Tiongkok disebut dewan negara. Dewan negara ini memiliki
kewenangan dalam mengatur dan mengendalikan seluruh struktrur administrasi dan bersama-
sama dengan badan-badan Tertinggi PKT menyelengaraakan pemerintahan Tiongkok. Dewan
negara bertanggungjawab dan melaporakan atas pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan
dijalankan pada KRN. Pimpinan dewan negara adalah perdana menteri dan wakil perdana
menteri. Meskipun demikian kekuasaan dan kebijakan negara dikendalikan oleh PKT yang
lazimnya dipimpin oleh presiden atau kepala negara.

Lembaga legislatif Tiongkok menganut sistem satu kamar bernama Kongres Rakyat
Nasional. Para anggota KRN dipilih melalui pemilihan tidak langsung oleh kongres provinsi
dengan masa jabatan 5 tahun. KRN sebagai lembaga perwakilan rakyat kedudukannya sangat
lemah, hal ini karena anggota KRN mayoritas adalah anggota PKT sehingga fungsinya hanya
sebagai tukang stempel saja setiap kebijakan yang diambil. Selain itu KRN tidak mempunyai
jadwal siding yang tetap sehingga dibentuk komite tetap (Standing Committee)
beranggotakan 150 orang untuk mewakili KRN dalam menjalankan fungsi seperti
mengesahkan UU, menginterpretasikan dann mengawasi pelaksanakan konstitusi, serta
meratifikasi perjanjian dengan negara lain.
Pembangunan sistem hukum dan peradilan modern di Tiongkok dimulai tahun 1978. Sistem
hukum memiliki 4 komponen yaitu sistem peradilan, administrasi keamanan publik atau yang
berkaitan dengan tugas-tugas kepolisian, kejaksaan dan sistem penjara dan kamp-kamp
tenaga kerja. Para hakim diangkat dan bertanggungjawab pada anggota kongres ditiap level
pemerintahan, tetapi pada pratiknya para hakim dipilih oleh PKT dan diawasi oleh partai
bersama dengan menteri kehakiman. Lembaga Yudikatif tertinggi adalah Mahkamah Rakyat
Tertinggi dan dibawahnya adalah Kejaksaan Rakyat Tertinggi.

Korea Selatan

Korea Selatan menganut sistem pemrintahan presidensial, tetapi ada juga yang menyebutnya
sistem pemerintahan semipresidensial karena adanya posisi perdana menteri. Walaupun
Korea menerapkan konsep trias politik yaitu adanya pembagian kekuasaan antara eksekutif,
legislatif dan yudikatif, tetapi pada prakteknya kekuasaan eksekutif melebihi kekuasaan 2
lembaga lainnya. Hal ini dikarenakan sejarah panjang dari berdirinya Republik korea Selatan
sendiri yang dulunya merupakan kerajaan dan kewenanang yang diberikan oleh konstitusi
pada eksekutif dalam pemerintahan atas nama pembangunan nasional.

Lembaga eksekutif disebut dewan negara yang terdiri dari presiden, perdana menteri dan
anggota lain yang terdiri dari pimpinan kementrian dan komisi. Presiden sebagai pemimpin
dewan negara dan wakil dijabat oleh perdana menteri. Presiden dipilih melalui pemilu dengan
masa jabata 5 tahun dan tidak dapat dipilih kembali. Sedangkan perdana menteri diangkat
oleh presiden dengan persetujuan parlemen dengan masa jabatan mengikuti presiden.

Dalam perjalanan sejarahnya, lembaga perwakilan rakyat Korea Selatan mengalami beberapa
kali perubahan struktur dasar baik dari sistemnya maupun masa jabatan. Saat ini Lembaga
perwakilannya yang bernama Majelis Nasional ( National Assembly) menganut sistem satu
kamar dengan masa jabatan 4 tahun.

Lembaga yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Pengadilan Tinggi,
Pengadilan Wilayah, Pengadilan Hak Paten, Pengadilan Keluarga dan Pengadilan
Administrasi serta Pengadilan Daerah. Mahkamah Agung merupakan lembaga pengadilan
tertinggi di Korea Selatan dan ketuanya diangkat olehn presiden dengan persetujuan
legislatif. Sedangkan untuk hakim-hakim ditunjuk oleh presiden atas rekomendasi ketua
Mahkamah Agung. Masa jabatan ketua Mahkamah Agung adalah 6 tahun dan tidak dapat
diperpanjang, sedangkan untuk hakim lainnya adalah 6 tahun dan dapat diperpanjang dengan
catatan mereka harus pensiun diusia 65 tahun.
Jepang

Sistem pemerintahan Jepang adalah parlementer dengan kedaulatan negara ditangan rakyat.
Kepala negara dipegang oleh kaisar, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana
menteri. Dalam konstitusi 1947, kekuasaan eksekutif pemerintah berada di kabinet yang
beranggotakan perdana menteri sebagai kepala kabinet, para menteri dan pimpinan organ
eksekutif lain yang keberadaannya ditentukan oleh UU. Perdana menteri dipilih oleh
parlemen baik dari majelis tinggi maupun majelis rendah, tetapi bila ada perbedaan pendapat,
maka pilihan majelis rendah yang disetujui oleh parlemen. Setelah pemilihan perdana
menteri, maka kaisar mengangkat dan mengesahkan jabatan perdana menteri. Biasanya
perdana menteri dipilih dari anggota mayoritas partai yang duduk di lembaga parlemen.
Kewenangan perdana menteri adalah mengontrol jalannya pemerintahan dan/atau birokrasi
disetiap kementrian dan organ-organ eksekutif lain yang dipimpin oleh para menteri dan
direktur.

Lembaga legislatif disebut Diet, merupakan pusat kegiatan politik jepang dan lembaga
menurut konstitusi sebagai organ negara paling tinggi. Diet sebagai lembaga negara satu-
satunya yang memilki kewenangan membuat hukum. Selain itu kewengangan Diet adalah
menyetujui APBN, meratifikasi perjanjian nasional, dan menyusun proposal formal untuk
mengamandemen konstitusi. Diet merupakan lembaga legislatif menganut sistem dua kamar
yaitu majelis rendah ( house of representatif) dan majelis tinggi ( house of councillors).

Kewenangan yudikatif ditangan Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan yang lebih


rendah. Pengadilan yang mengurusi permasalahan hukum terdiri dari Pengadilan Tinggi,
Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir ( khusus mengadili kasus-kasus ringan). Para
hakim, kecuali Hakim Agung, direkrut berdasarkan penunjukann oleh Kaisar dan
pertimbangann kabinet, walaupun dalam praktiknya untuk pemilihan dan promosi kabinet
memilih berdasarkan rekomendasi dari mahkamah agung. Dan para hakim agung di
Mahkamah Agung ini dipilih oleh kabinet.

Penutup

Walaupun negara-negara memiliki sistem pemerintahan yang sama baik itu sistem
pemerintahan presidensial ataupun sistem pemerintahan parlementer, tetapi dalam prakteknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan sosial, budaya, politik dan ideologi dari masing-
masing negara. Dengan adanyan perbedaan-perbedaan tersebut maka setiap sistem
pemerintahan memiki ciri-ciri unik dan khusus yang membedakan antara satu negara dengan
negara lainnya. Perkembangan situasi politik dan sosial sangat berperan penting pada
perkembangan dari keberadaan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif di suatu negara.
Perkembangan tersebut bisa memperkokoh atau bahkan memperlemah posisi suatu lembaga
bila dibandingkan dengan lembaga lainnya. Perkembangan sistem poemerintahan suatu
negara merupakan gambaran dari perjalanan sejarah suatu negara dalam mengakomodasi
kebutuhan dan perubahan masyarakat baik dari sisi sosial, budaya, politik maupun ideologi
bahkan perkembangan tuntutan perubahan sistem ekonomi terutama dimasa global seperti ini
turut memberi nuansa akan perkembangan sistem pemerintahan negara-negara di dunia.

Sumber Bacaan

Mada Sukmajati,. Muhammad Mahsun. Perbandingan Pemerintahan. Universitas terbuka.


Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai