Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DIAN NOVITASARI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043361151

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4317/Birokrasi Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 48/ PALANGKARAYA

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
IPEM4317-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : IPEM4317/Birokrasi Indonesia
Tugas 1

No. Soal
1. Aparatur sipil Negara bukan hanya terdiri dari PNS, sehubungan dengan adanya kebijakan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Berdasarkan PP No 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK, metode
rekrutmen PPPK tidak jauh berbeda dengan rekrutmen CPNS. https://www.republika.co.id/berita/qmhsbt428/bkn-
jelaskan-skema-rekrutmen-pppk-2021

Berdasarkan hal tersebut, gambarkan ciri-ciri birokrasi menurut Weber yang relevan dengan metode rekrutment
PPPK!

2. Pada sebuah kantor pelayanan administrasi pemerintah, umumnya terdapat jenjang pelayanan mulai dari front
office yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang datang membutuhkan pelayanan administrasi.
Administrasi sendiri dapat diartikan sebagai koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, biasanya bersifat berjenjang.

Berikanlah salah satu contoh pelayanan pemerintah yang ada disertai dengan analisis pelayanan publik tersebut
berdasarkan ciri administrasi birokratik menurut Weber!

3. Kerajaan Sriwijaya berkembang ulai abad 7-14 Masehi, memiliki struktur pemerintahan yang dikuasai oleh raja
sebagai pemegang otoritas tertinggi. Raja dikelilingi oleh keluarga sebagai bawahan dan staffnya seperti Yuwaraja
(putra mahkota), Pratiyuwaraja dan Raja Kumara. Meskipun sudah ada pembagian kekuasaan, namun tetap berpusat
pada raja.

Jelaskan pembagian kekuasaan birokrasi pemerintahan Sriwijaya dengan birokrasi Indonesia masa kini yang
semakin modern!

1 dari 1
JAWABAN
1. Birokrasi adalah suatu badan administrasi tentang pejabat yang diangkat, dan membentuk hubungan
kolektif bagi golongan pejabat itu sebagai suatu kelompok tertentu yang berbeda, yang pekerjaannya
dan pengaruhnya dapat dilihat dalam organisasi tertentu, khususnya menurut prosedur
pengangkatannya. Max Weber mengenalkan konsep birokrasi rasional. Menurutnya, birokrasi dibentuk
karena negara harus memberi pelayanan terbaik pada masyarakat. Birokrat berperan penting dalam
sosial masyarakat. Ciri-ciri birokrasi antara lain adalah adanya peraturan yang harus ditaati, Pejabat
bekerja penuh perhatian sesuai kemampuan masing-masing, Pejabat terikat dan disiplin, Melaksanakan
prinsip organisasi, Pejabat diangkat sesuai syarat teknis dan peraturan dan adanya pemilahan yang tegas
antara urusan dinas dan pribadi.

2. Birokrasi dianggap sebagai instrumen penting dalam negara yang kehadirannya tak mungkin
terelakkan. Untuk itu, negara membangun sistem administrasi negara yang bertujuan untuk melayani
kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi pemerintah. Birokrasi sebagai organisasi
modern yang konsep dasarnya dikembangkan pertama kali oleh Max Weber merupakan bentuk
organisasi rasional yang ideal, yang sepenuhnya diserahkan kepada para aparat pemerintah yang
memiliki syarat-syarat tertentu bagi bekerjanya sistem administrasi pemerintahan. Selama ini, organisasi
birokrasi di kalangan masyarakat dipahami sebagai sebuah organisasi yang melayani masyarakat
dengan stereotipe yang negatif antara lain, yaitu proses pengurusan surat atau dokumen lain yang
berbelit-belit, tidak ramah, tidak adil, tidak transparan, mempersulit dan memperlama pelayanan, dan
sebagainya. Tidak salah masyarakat menggambarkan birokrasi dengan hal-hal seperti itu karena
memang pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan yang dialami secara langsung oleh
masyarakat seperti itu, misalnya saat pembuatan KTP, akte kelahiran, mengurus sertifikat tanah,
membuat paspor, memungut retribusi, dan sebagainya.
Pelayanan publik berkaitan erat dengan pemerintah, karena salah satu tanggung jawab pemerintah
adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat
secara langsung dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai kualitas pemerintah. Pelayanan publik dalam
perkembangannya timbul dari adanya kewajiban sebagai suatu proses penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik mendefinisikan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
3. Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim di Pulau Sumatera yang berdiri pada abad ke-7 Masehi.
Sebagai kerajaan yang maju pada masanya, Sriwijaya memiliki birokrasi pemerintahan yang terstruktur
dan efektif. Pembagian kekuasaan dalam birokrasi pemerintahan Sriwijaya terdiri dari:
1. Raja: Kepala negara dan penguasa tertinggi di Sriwijaya. Raja memiliki kekuasaan absolut dalam
pengambilan keputusan dan memimpin kerajaan.
2. Mahapati: Jabatan tertinggi kedua setelah raja yang bertanggung jawab untuk mengendalikan
administrasi, keuangan, dan ekonomi kerajaan.
3. Dapunta Hyang: Jabatan yang bertanggung jawab untuk memimpin militer dan keamanan kerajaan.
4. Mantri: Jabatan yang bertanggung jawab untuk memimpin departemen dan sektor tertentu seperti
pertanian, perdagangan, dan lain-lain.
5. Penghulu: Jabatan yang bertanggung jawab untuk memimpin desa atau wilayah kecil di bawah
pemerintahan kerajaan Sriwijaya.
Sementara itu, di Indonesia masa kini yang semakin modern, pembagian kekuasaan dalam birokrasi
pemerintahan terdiri dari tiga cabang kekuasaan, yaitu:
1. Eksekutif: Kekuasaan yang bertanggung jawab untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari dan
memimpin kebijakan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
2. Legislatif: Kekuasaan yang bertanggung jawab untuk membuat undang-undang dan mengawasi
kebijakan pemerintah.
3. Yudikatif: Kekuasaan yang bertanggung jawab untuk menjalankan hukum dan keadilan, mengadili
perkara-perkara, dan menyelesaikan sengketa.
Pembagian kekuasaan dalam birokrasi pemerintahan Indonesia masa kini terdiri dari lembaga-lembaga
pemerintahan yang berdiri sendiri, di mana setiap lembaga memiliki tanggung jawab dan tugas yang
berbeda-beda. Peran dan tugas dari setiap lembaga pemerintahan ini saling melengkapi dan saling
mengawasi satu sama lain untuk memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan baik dan sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa pembagian kekuasaan dalam birokrasi pemerintahan Sriwijaya lebih
terpusat pada penguasa tertinggi, sementara pembagian kekuasaan dalam birokrasi pemerintahan
Indonesia masa kini lebih terdistribusi pada lembaga-lembaga pemerintahan yang berdiri sendiri.
Namun, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjalankan pemerintahan dengan baik dan
memastikan kepentingan masyarakat terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai