Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WIRMAN TELAUMBANUA

NIM : 044878345

M.K. : SOSIOLOGI PEMERINTAHAN

TUGAS : 1(SATU)

Seorang dosen melakukan penelitian sosiologi pemerintahan mengenai konflik sosial dalam
masyarakat. Dalam penelitiannya, dosen tersebut menggunakan metode analisis
komprehensif, konstektual, dan multi-level analisis. Dosen tersebut terlibat sebagai partisipan
langsung, dan menempatkan dirinya sebagai advokat dan aktivis.

Berdasarkan ilustrasi di atas, jelaskan paradigma yang digunakan oleh dosen tersebut dalam
penelitiannya! Kaitkan penjelasan Anda dengan aspek-aspek keilmuan dari paradigma yang
Anda pilih tersebut!

Jawab :

Dosen tersebut menggunakan paradigma interpretatif dalam penelitiannya. Paradigma ini


menekankan pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial melalui interpretasi makna
subjektif yang diberikan oleh individu yang terlibat dalam situasi tersebut. Berikut adalah
kaitan paradigma interpretatif dengan aspek-aspek keilmuan dalam penelitian tersebut:

1. Analisis Komprehensif: Paradigma interpretatif menekankan pada pemahaman


menyeluruh terhadap fenomena sosial. Dosen tersebut melakukan analisis yang
mendalam terhadap konflik sosial dalam masyarakat, tidak hanya melihat pada
permukaan konflik tetapi juga menggali faktor-faktor yang mendasarinya.
2. Kontekstual: Dalam paradigma interpretatif, konteks menjadi sangat penting karena
makna suatu fenomena sosial dipahami dalam konteks yang lebih luas. Dosen tersebut
memperhatikan konteks sosial, budaya, politik, dan ekonomi di mana konflik sosial
tersebut terjadi untuk memahami secara lebih baik penyebab dan dampaknya.
3. Multi-Level Analisis: Paradigma interpretatif memandang fenomena sosial sebagai
kompleks dan terdiri dari banyak lapisan. Dosen tersebut menggunakan pendekatan
multi-level analisis untuk memahami konflik sosial dari berbagai perspektif, termasuk
individu, kelompok, institusi, dan struktur sosial yang lebih luas.
4. Partisipasi Langsung: Dosen tersebut terlibat sebagai partisipan langsung dalam
penelitian, menempatkan dirinya di lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang konflik sosial. Hal ini sesuai dengan pendekatan interpretatif
yang menekankan pada pengalaman langsung dan interaksi dengan subjek penelitian.
5. Advokasi dan Aktivisme: Paradigma interpretatif sering kali menekankan pada
peran peneliti sebagai advokat atau aktivis yang terlibat dalam perubahan sosial.
Dosen tersebut menempatkan dirinya sebagai advokat dan aktivis, menunjukkan
komitmen untuk tidak hanya memahami konflik sosial tetapi juga berusaha untuk
menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat melalui penelitiannya.

Dengan demikian, paradigma interpretatif memberikan landasan teoritis yang kuat


untuk penelitian sosial yang melibatkan pemahaman mendalam, kontekstual, dan
beragam terhadap fenomena sosial serta adopsi peran pemerintah.

Referensi :

Utang, dkk, 2023, Sosiologi Pemerintahan (Edisi 4), Tangerang Selatan, Penerbit
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai