Anda di halaman 1dari 16

KONSEP CONCIPIRE

(mencangkup)
CONCEPTUS
(tangkapan)

KONSE
P DAN
TERM
Konsep adalah buah hasil dari tangkapan.
Ide dan konsep dalam logika adalah sama
artinya.

TERM adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata.


Contoh: istilah “demokrasi”, istilah demokrasi yang dibentuk dari dua
rangkaian kata yunani demos dan kratein. Pengertian yang terkandung
dalam rangkaian dua kata itu disebut konsep atau apa yang dimaksudkan
oleh istilah demokrasi itulah yang disebut konsep atau pengertian. Sedang
istilah “demokrasi” itu adalah term
Term terdiri atas satu kata dinamakan term sederhana, misalnya: manusia,
gajah,dll.
Jika term terdiri atas beberapa makna dinamakan termkomposit, misalnya:
penyair, rektor, dll.term komposit jika digabungkan menjadi satu konsep
atau satu pengertian.

Kata atau istilah mengungkapkan suatu konsep, dengan demikian


dirumuskan bahwa:
Term adalah simbol atau kesatuaan beberapa simbol yang dapat untuk
menyatakan suatu konsep atau pengertian.

Kata kategorimatis
Kata sebagai suatu simbol untuk
menyatakan konsep
sintakategorimatis
Konotasi adalah keseluruhan arti yang
dimaksudkan oleh suatu term, kesatuan
yang dimaksud adalah kesatuan antara
unsur dasar yang lebih luas dengan sifat
pembeda yang sama membentuk suatu
pengertian

TERM

Denotasi adalah keseluruhan hal yang


ditunjuk oleh term, atau dengan kata
lain keseluruhan hal sejauh mana term
itu dapat diterapkan.
Konotasi dan denotasi term, terdapat suatu hubungan,yaitu hubungan berbalikan
(dasar-balik) jika salah satu yang bertambah maka yang lain berkurang, demikian
sebaliknya. Dalam hal ini 4 kemungkinan, yaitu:
1. Bertambah konotasi berkurang denotasi
2. Berkurang konotasi bertambah denotasi
3. Bertambah denotasi berkurang konotasi
4. Berkurang denotasi bertambah konotasi

Contoh term “demokrasi” jika hanya “demokrasi” maka denotasinya yang ditunjuk sangat
luas, baik demokrasi yang dikembangkan di Amerika Serikat, demokrasi yang
dikembangkan di Inggris, demokrasi di Iran maupun demokrasi di Indonesia. Jika ditambah
dengan ciri pembeda “pancasila”, dalam arti demokrasi pancasila maka hanya dapat
diterapkan di negara yang berdasarkan pancasila saja.
Hubungan yang berbalikan antara konotasi dan denotasi term, untuk lebih jelasnya dapat
dicontohkan dengan menggunakan klasifikasi alam semesta yang dikemukakan oleh
Porphyry.
MACAM-MACAM TERM

Term konkret
Konotasi term
Term abstrak

Hakikat konkret &hakikat


Lingkungan
abstrak
hakikat

Lingkungan sifat
Sifat konkret & sifat abstrak
TERM BERDASARKAN
DENOTASI
Term umum dan term
khusus atau tem umum
dengan term umum
Universal yang lain jika keduanya
berhubungan maka
Term umum sifatnya relatif,
kolektif maksudnya term umum
dapat dinyatakan khusus
dan term khusus jika
dibandingkan dengan
term-term keseluruhan
yang mencangkupnya,
misal term “manusia”
Partikular bersifat umum
Term khusus dibandingkan dengan
term “organisme” maka
term manusia ini
Singular menjadi khusus
TERM BERDASARKAN
PREDIKAMEN

Predikamen yang dimaksud ialah cara beradanya sesuatu, hal ini merupakan proses
penalaran yang pertama – tama ke arah pembentukan konsep atau pengertian yang lengkap

Predikamen substansi, yakni hakikat zat


terdapat dalam diri dapat berdiri sendiri
Term
predikamen

Predikamen aksedensia, yakni peserta zat


sebagai pemberi bentuk yang tidak dapat
berdiri sendiri.
Predikamen aksidensia merupakan
kumpulan sifat zat, yang ada 9 sifat, yang
dijelaskan sbb:
Predikamen substansi, merupakan hakikat 1. Kuantitas
zat yang dijelaskan sbb: 2. Kualitas
Substansi, hakikat sesuatu yang adanya 3. Aksi
terdapat di dalam diri sendiri sebagai 4. Pasi
pendukung sifat-sifat. Termasuk 5. Relasi
predikamen “substansi” ialah: manusia, 6. Ruang
hewan, pohon, yaitu semua pengertian 7. Waktu
atau predikat, yang dinyatakan dalam kata 8. Posisi
yang dalam gramatika umumnya disebut 9. Keadaan
kata-kata substantif. Setiap sesuatu mestilah disoroti dari 10
kategori ini yang dibedakan antara dua
macam, yaitu hakikat zat dan kumpulan
sifat-sifat.
TERM BERDASARKAN
PREDIKABEL

Predikebel ialah cara menerangkan sesuatu pembagian 10 kategori di atas


adalah menurut cara beradanya sesuatu uraian selanjutnya, hal ini
berdasarkan term universal.

Cara menjelaskan sesuatu yang baik pada dasarnya harus mengetahui 5


kelompok erm sebagai predikabel. Predikabel dapat untuk memahami term
termasuk kelompok hakikat dan juga kelompok sifat yang ditinjau dari segi
bagaimana cara menjelaskan sesuatu. Predikabel dibedkan antara 5 macam, dua
diantaranya mengenai zat, yakni genus (jenis) dan spesies (golongan). 3 di
antaranya mengenai sifat, yakni diferensia (sifat pembeda), proprium (sifat
khusus), dan aksiden (sifat kebetulan).
PEDOMAN PRAKTIS PREDIKABEL

Setelah tahu 5 term predikabel tersebut maka bagaimana cara


menjelaskan sesuatu hal yang baik berdasarkan predikabel di
atas. Cara menjelaskan sesuatu yang baik dapat dirumuskan sbb:
Dalam menjelaskan sesuatu, apa yang dijelaskan tempatnya
sebagai spesies, kemudian mencari hubungan genus dan
diferensialnya, dan jika tidak mendapatkan dicari hubungan
genus dengan propriumnya.
PRINSIP DASAR DAN SESAT
PIKIR

Istilah prinsip diartikan dengan kaidah atau hukum, adapun yang dimaksudkan adalah suatu
pernyataan yang mengandung kebenaran universal, yaitu kebenarannya tidak terbatas oleh
ruang dan waktu di mana saja dan kapan saja dapat digunakan.
Suatu prinsip jika tidak membutuhkan suatu pembuktian, yang jelas dengan sendirinya
karena terlalu sederhana maka prinsip itu disebut dengan aksioma atau prinsip dasar.

Prinsip dasar pernyataan atau aksioma penalaran pada dasarnya hanya 3


prinsip, yang dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. Adapun prinsip
kedua mengalami penyempurnaan dalam menyatakannya dan tanpa
mengubah makna yang dimaksudkannya, yaitu prinsip identitas, prinsip
nonkontradiksi, dan prinsip ekslusi. 3 prinsip Aristoteles ditambah satu lagi
oleh Gouufried Wilhelm von Leibniz sehingga menjadi 4 prinsip
1. Prinsip Identitas
Prinsip identitas merupakan dasar dari semua
penalaran, sifatnya langsung analitik dan
jelas dengan sendirinya tidak 2. Prinsip nonkontradiksi, yakni tidak adanya
membutuhkan pembuktian. suatu kontradiksi, yaitu menghindar atau
Prinsip ini menuntut adanya sifat yang mengingkari kontradiksi.
konsisten dalam suatu penalaran jika suatu Prinsip ini menyatakan juga bahwa 2 sifat yang
himpunan beranggotakan sesuatu maka berlawanan penuh tidak mungkin ada pada
sampai kapan pun tetap himpunan suatu benda dalam waktu dan tempat yang
beranggotakan sesuatu tersebut. sama.
Penalaran himpunan prinsip nonkontradiksi
sangat penting, yang menyatakan bahwa sesuatu
hal hanyalah menjadi anggota himpunan
tertentu atau bukan anggota himpunan tersebut,
tidak dapat menjadi anggota dua himpunan yang
berlawan penuh.
Prinsip eksklusi merupakan pendukung prinsip
nonkontradiksi, prinsip ini juga menyatakan juga
bahwa dua sifat yang berlawanan penuh tidak
mungkin kedua-duanya dimiliki oleh suatu benda
mestilah hanya salah satu yang dapat dimilikinya
3. Prinsip Eksklusi tertii sifat p atau nonp.
Prinsip eksklusi tertii yakni prinsip
penyisihan jalan tengah atau prinsip
tidak adanya kemungkinan ketiga. Prinsip ini juga memperkuat prinsip identitas
Prinsip ini menyatakan sesuatu jika dan prinsip non kontradiksi, yaitu dalam sifat
dinyatakan sebagai hal tertentu atau yang konsisten tidak ada kontradiksi di
bukan hal tertentu maka tidak ada dalamnya dan jika ada kontradiksi maka tidak
kemungkinan ketiga yang merupakan ada sesuatu di antaranya sehingga hanyalah
jalan tengah. salah satu yang diterima

Oleh karena itu, dalam menalar apapun jika terdapat


suatu kontradiksi hanyalah diterima salah satu di
antaranya.
4. Prinsip Cukup Alasan Prinsip cukup alasan ini dinyatakan sebagai
Prinsip cukup alasan merupakan tambahan tambahan bagi prinsip identitas karena secara
dari salah satu filsuf Jerman Gottfried tidak langsung menyatakan bahwa sesuatu
Wilhelm von Leibniz benda mestilah tetap tidak berubah, artinya
Prinsip ini menyatakan suatu perubahan tetap sebagaimana benda itu sendiri tetapi jika
yang terjadi pada sesuatu hal tertentu kebetulan terjadi suatu perubahan maka
mestilah berdasarkan alasan yang cukup perubahan itu mestilah ada sesuatu yang
tidak mungkin tiba-tiba berubah tanpa mendahuluinya sebagai penyebab perubahan
sebab-sebab yang cukup. ini.
SESATPIKIR

Sesatpikir adalah kekeliruan


Sesatpikir formal
dalam penalaran berupa
pembuatan kesimpulan dengan
langkah-langkah yang tidak sah
karena melanggar kaidah-kaidah
logika maupun berupa
perbincangan yang bercorak
menyesatkan karena sengaja Sesatpikir verbal
atau tidak sengaja memasukkan
hal-hal yang membuat
kesimpulannya tidak sah

Sesatpikir material
Sesatpikir formal adalah kekeliruan penalaran
berdasarkan bentuk atau sering disebut sesatpikir
menurut logika. Sesatpikir ini sering dilakukan
orang sebab mirip dengan cara menetapkan salah
satu bagian kesimpulannya mengingkari.

Sesatpikir verbal adalah kekeliruan penalaran berdasarkan


kata-kata yakni bertalian dengan penggunaan yang salah
atau kemaknagandaan dari sesuatu kata, atau dikenal
sesatpikir arti kata

Sestpikir material adalah kekeliruan penalaran berdasarkan


isi, yaitu menyangkut kenyataan-kenyataan yang sengaja
atau tidak sengaja.

Anda mungkin juga menyukai