Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2 SISTEM EKONOMI INDONESIA

Nama : TIKA LIANA PUTRI


NIM : 043431226

Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Negara


Kode/Nama MK : ISIP4310/Sistem Ekonomi Indonesia
Tutor : Fatma Yeni, S.E,M.Sc 02002477

No Soal Skor
1. a. Apakah yang dimaksud
dengan Holding Company?
Jawaban: Holding
company adalah perusahaan
induk dalam grup
perusahaan dari
Sekumpulan perusahaan
yang tergabung dalam
sebuah organisasi, biasa
disebut sebagai grup
perusahaan mempunyai
perusahaan yang berperan
sebagai induk.
Keberadaannya berfungsi
sebagai pemimpin dari
setiap perusahaan yang
menjadi anggota grup bisnis.
holding company juga
mempunyai peran berkaitan
dengan evaluasi performa
dari setiap anak perusahaan.
Dengan adanya holding
company, grup perusahaan
bisa mencapai tujuan bisnis
secara lebih optimal dan
efektif. 

b. Menurut Anda, seberapa


efektifkah upaya yang
dilakukan pemerintah
melalui pembentukan
Holding Company dalam
upaya memaksimalkan
efisiensi dan efektivitas
produktifitas atas
keberadaan BUMN?
Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban:
Melihat kontribusi
BUMN yang masih rendah,
pembenahan serta
pemberdayaan pada
beberapa sektor BUMN
harus lebih ditingkatkan
lagi. Saat ini Pemerintah
sedang memprioritaskan
pada proses restrukturisasi
BUMN untuk dapat
membentuk efektifitas serta
meningkatkan nilai
perusahaan negara. Kunci
keberhasilan restrukturisasi
BUMN terletak pada
bagaimana pemerintah
secara tegas memilih
metode yang paling sesuai
dalam pencapaian hasil,
seperti efisiensi
pengendalian kebijakan dan
memperkuat mata rantai
aktivitas untuk mencapai
peningkatan nilai
perusahaan1 . Melihat
metode yang dijalankan di
berbagai negara, terdapat
beberapa metode
restrukturisasi, seperti
penggabungan, peleburan
dan pengambilalihan
(merger dan akuisisi),
penjualan saham kepada
publik (IPO), penjualan
mitra strategis (strategic
sale), penjualan kepada
menejemen pengelola
(MBO), Kontrak
Manajemen, dan
Pembentukan Holding
Company.

Gagasan awal dari


Pembentukan Holding
Company sebagai salah satu
pilihan dalam melaksanakan
restrukturisasi BUMN
adalah untuk optimalisasi
manajemen3 . Jika beberapa
BUMN pada sektor sejenis
akan disatukan dalam
bentuk Holding Company
maka akan ada share support
didalam holding tersebut,
misalkan dalam hal
distribusi, infomasi,
komunikasi, dan teknologi
dan sebagainya4 . Selain itu
pembentukan Holding
BUMN akan meningkatkan
fleksibilitas perusahaan,
yang pada nantinya akan
membuat anak perusahaan
bergerak sebagai pure
corporate. Bentuk Holding
ini dapat berupa investment
holding ataupun operation
holding, tergantung pada
perbedaan karakteristik
perusahaan serta value yang
diharapkan dari Holding5 .
Sejatinya pembentukan
Holding Company ini
berbeda dengan perusahaan
induk yang sudah berdiri
terlebih dahulu lalu
membentuk anak-anak
perusahaan untuk
menunjang aktivitasnya.
2. a. Bagaimanakah peran
dan kedudukan BUMN
dalam Sistem
Perekonomian
Indonesia sesuai yang
tercantum dalam PP No
3 Tahun 1983 maupun
yang dijelaskan dalam
penjabaran Demokrasi
Ekonomi oleh Ikatan
Ekonomi Indonesia
(ISEI) ?
Jawaban:
Pemerintah membuat
pedoman pembinaan
BUMN yang mengatur
secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan
mekanisme pembinaan,
pengelolaan dan
pengawasan yang
tertuang dalam
Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 1983,
kemudian diperbaharui
dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12
Tahun 1998 tentang
Perusahaan Perseroan
(PERSERO), Peraturan
Pemerintah Nomor 13
Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum
(PERUM) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 6
Tahun 2000 tentang
Perusahaan Jawatan
(PERJAN). Berbagai
Peraturan Pemerintah
tersebut memberikan
arahan yang lebih pasti
mengenai sistem yang
dipakai dalam upaya
peningkatan kinerja
BUMN, yaitu berupa
pemberlakuan
mekanisme korporasi
secara jelas dan tegas
dalam pengelolaan
BUMN.
Dalam sistem
perekonomian nasional,
BUMN ikut berperan
menghasilkan barang
dan/atau jasa yang
diperlukan dalam
rangka mewujudkan
sebesar-besarnya
kemakmuran
masyarakat. Peran
BUMN dirasakan
semakin penting sebagai
pelopor dan/atau
perintis dalam sektor-
sektor usaha yang
belum diminati usaha
swasta. Di samping itu,
BUMN juga
mempunyai peran
strategis sebagai
pelaksana pelayanan
publik, penyeimbang
kekuatan-kekuatan
swasta besar, dan turut
membantu
pengembangan usaha
kecil/koperasi. BUMN
juga merupakan salah
satu sumber penerimaan
negara yang signifikan
dalam bentuk berbagai
jenis pajak, dividen dan
hasil privatisasi.
Pelaksanaan peran
BUMN tersebut
diwujudkan dalam
kegiatan usaha pada
hampir seluruh sektor
perekonomian, seperti
sektor pertanian,
perikanan, perkebunan,
kehutanan, manufaktur,
pertambangan,
keuangan, pos dan
telekomunikasi,
transportasi, listrik,
industri
dan perdagangan, serta
konstruksi.
b. Menurut Sdr,
bagaimana langkah
pemerintah untuk
mengatur dan
mengoptimalkan peran
dan kedudukan BUMN
dalam perekonomian
Indonesia sehingga
terjadi keselarasan,
keserasian dan saling
berkesinambungan
diantara semua pihak
pelaku ekonomi?
Jawaban:
Dengan cara
mengalokasikan dana
investasi kepada lima
BUMN yang terkena
dampak berupa PEN
Investasi Pemerintah
atau sering disebut
dengan IP PEN.
3. Dalam kondisi pandemi
COVID-19 menurut Anda
strategi apa yang paling tepat
diambil oleh pemerintah untuk
memperbaiki kinerja
perusahaan BUMN agar
perannya dalam memberikan
kontribusi bagi perkembangan
perekonomian negara pada
umumnya dan penerimaan
negara pada khususnya kembali
positif? Jelaskan mengapa
demikian!
Jawaban:
Seharusnya Pemerintah berusaha
menggerakkan dunia usaha melalui
pemberian insentif/stimulus kepada
UMKM dan korporasi. Untuk
UMKM, pemerintah antara lain
memberikan penundaaan angsuran
dan subsidi bunga kredit perbankan,
subsidi bunga melalui Kredit Usaha
Rakyat dan Ultra Mikro, penjaminan
modal kerja sampai Rp10 miliar dan
pemberian insentif pajak misalnya
Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21)
Ditanggung Pemerintah. Untuk
korporasi, Pemerintah memberikan
insentif pajak antara lain bebas PPh
Pasal 22 impor, pengurangan
angsuran PPh Pasal 25 dan
pengembalian pendahuluan PPN;
menempatkan dana Pemerintah di
perbankan untuk restrukturisasi
debitur. Pemerintah juga memberikan
penjaminan modal kerja untuk
korporasi yang strategis, prioritas atau
padat karya. Karena dengan
memajukan UMKM berdasarkan
beberapa uraian di atas, UMK-M di
Indonesia mendapatkan kemudahan
fasilitas dalam hal permodalan
usaha ke lembaga-lembaga pemberi
kredit baik perbankan maupun non
perbankan. Maka dari itu, dalam
rangka mengoptimalkan
perekonomian nasional melalui
pemberdayaan UMK-M di Indonesia,
penting untuk mengkaji secara
komprehensif terhadap
rencanaholding company BUMN
pada sektor keuangan
gunamendukung perkembangan
UMK-M. Perlu dilakukannya
pembahasan melalui beberapa poin
permasalahan antara lain aspek
hukum restrukturisasi BUMN melalui
pembentukanholding company,
pembentukanholding companyBUMN
pada sektor keuangan, dan
pengaruhholding companyBUMN
pada sektor keuangan terhadap
UMK-M.
Skor Total
100
*) coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai