NIM : 043743345
Sumber daya manusia perlu diperankan secara tepat dalam organisasi koperasi, baikitu sebagai
anggota, pengurus, pengawas maupun pengelola , karena akan sangatberdampak terhadap hasil
kerja yang secara umum ditunjukkan pada keadaan koperasiyang sehat organisasi, usaha maupun
mental. Sementara ini keberhasilan koperasisebagai salah satu sektor pelaku ekonomi di
indonesia, selain BUMN dan swasta,masih banyak dipertanyakan oleh berbagai pihak. Dengan
demikian koperasi tidakakan menarik bagi anggota, calon anggota dan masyarakat lainnya yang
ingin menjadianggota koperasi karena hanya merasa memiliki kelebihan modal, sebaliknya
koperasiakan sangat menarik bila koperasi dapat memberikan manfaat ekonomi
(economicbenefit) bagi anggotanya.Anggota koperasi mempunyai makna yang sangat strategis
bagi pengembangankoperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik (owner) sekaligus
sebagaipelanggan(costumers), atau sering disebut (dual identity of the member)
sebagaikarakteristik utama koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain.
Denganfungsi ganda tersebut anggota koperasi melakukan partisipasi distributif
( sebagaipemilik) maupan partisipasi insentif (sebagai anggota). Sebagai pemilik,
anggotakoperasi harus berpartisipasi dalam penyetoran modal (melalui simpanan
pokok ,simpanan wajib, dan simpanan sukarela), juga harus memberikan kontribusi dalam
pengambilan kebijakan.
Dalam organisasi koperasi, anggota merupakan salah satu elemen yang menentukan keberhasilan
di sebuah Koperasi.
Anggota koperasi merupakan orang-orang yang berkumpul, bersatu secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi melalui perusahaan yang mereka miliki dan
mereka kendalikan secara bersama-sama secara demokratis Mengapa anggota bisa menjadi hal
yang sangat penting bagi sebuah koperasi?
Anggota koperasi adalah pemilik koperasi sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Sebagai
seorang pemilik, anggota memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam penyertaan modal
koperasi dengan membayar simpanan, melakukan pengawasan dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam Rapat Anggota, sedangkan sebagai pengguna jasa atau pelanggan, anggota
koperasi wajib untuk memanfaatkan fasilitas, layanan, dan jasa yang disediakan oleh koperasi.
Inilah yang menjadikan anggota menjadi hal penting dalam organisasi koperasi. Akan tetapi
tidak semua anggota dapat menjalankan perannya untuk berpartispasi secara aktif sebagai
seorang pemilik maupun sebagai seorang pelanggan. Bahkan tidak jarang anggota koperasi yang
tidak mengetahui peran atau kedudukan yang dimilikinya sebagai anggota koperasi
Hal seperti di atas tentunya sangatlah disayangkan mengingat keberhasilan koperasi dilihat dari
berapa besar par-tisipasi anggota dalam menjalankan perannya sebagai anggota Koperasi.
Namun, minimnya partisipasi anggota juga tidak secara mutlak merupakan kesalahan anggota
dan juga koperasi. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota, salah satunya
belum pahamnya anggota terhadap perannya di dalam koperasi atau organisasi koperasinya yang
belum dapat memberikan pelayanan atau fasilitas secara maksimal kepada anggota sehingga
dapat menimbulkan rasa “enggan” bagi anggota untuk menjalankan peran anggotanya. Dengan
mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota, organisasi koperasi
dapat menentukan strategi strategi yang dapat merangsang partisipasi anggota dalam
menjalankan perannya.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota dapat digunakan berbagai cara yang tentunya
disesuaikan dengan kondisi yang ada pada koperasi tersebut. Salah satu contohnya adalah
dengan mengajak anggota untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan di organisasi
koperasi, dan juga melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan penting di organisasi
koperasi. Mengingat betapa pentingnya partisipasi anggota, organisasi koperasi diharapakan
tidak lagi menunggu anggota berpartipasi secara aktif akan tetapi organisasi koperasilah yang
mengajak langsung anggota untuk berpartisipasi.
2. Siapa sajakah yang dimaksud dengan perangkat organisasi koperasi, dan tugas pokok
masing-masing?
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pada pasal 31 dinyatakan bahwa
perangkat organisasi koperasi terdiri atas : rapat anggota, pengawas, dan pengurus.
A. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Keputusan rapat
anggota diambil berdasarkan musyawaran untuk mencapai
mufakat, dan apabila belum dapat diputuskan maka pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak. Rapat anggota diadakan sekali dalam setahun dan dihadiri
minimal setengah ditambah satu dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil dalam rapat
anggota mengikat semua anggota dan pengurus untuk ditaati dan dilaksanakan. Koperasi dapat
melakukan rapat anggota luar biasa jika keadaan membutuhkan keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan berdasarkan
permintaan sejumlah anggota koperasi atau berdasarkan keputusan pengurus yang tata caranya
diatur dalam anggaran dasar.
4. Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh pengurus untuk dan atas
nama koperasi.
5. Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas
nama koperasi.
9. Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang - Undang ini.
B. Pengawas
Pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga juga bertanggung
jawab kepada rapat anggota, Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota
pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
1. Tugas Pengawas
. 2. Wewenang Pengawas
a. Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
b. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari pengurus dan pihak
lain yang terkait.
c. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja koperasi dan
pengurus.
d. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hukum
tertentu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
C. Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Masa jabatan
pengurus ditentukan dalam anggaran dasar (AD) yaitu paling lama 5 tahun. Jika pengurus telah
habis masa jabatannya maka dapat dipilih kembali. Pengurus merupakan pelaksana kebijakan -
kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat anggota koperasi.
1. Tugas Pengurus
c. Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
untuk diajukan kepada rapat anggota.
e. Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi untuk diajukan kepada
rapat anggota.
h. Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengawas, buku daftar pengurus, buku
daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah rapat anggota.
i. Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
2. Wewenang Pengurus
Wewenang pengurus koperasi adalah mewakili koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.
Dimensi usaha
Koperasi dilihat dari dimensi kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijaksanaan usaha,
perbedaannya bahwa dalam koperasi adan ditangan para anggota melalui alat kelengkapan
koperasi yang disebut rapatan anggota tahunana.
Non Koperasi, sedangkan dalam badan usaha non koperasi kekuasaan tersebut berada
pada para pemegang saham. Disamping itu bekerjanya kekuasaan tersebut didalam koperasi
didasarkan pada prinsip satu orang satu suara, sedangkan bagi no koperasi hal itu atas dasar
besarnya jumlah modal ( uang ) yang diinvestasikan melalui saham-saham.
C. Dilihat Dari Dimensi Usaha maka perolehan modal usahanya dari simpanan para anggota.
Sedangkan non koperasi akan memperoleh modal usahnya dari masyarakat yang membeli
saham-sahamnya.
Terakhir perbedaan koperasi dan non koperasi ini juga jelas bila dilihat dari dimensi tujuan usaha
yakni tujuan didirikannya koperasi ialah untuk memberikan pelayanan, sedangkan pada non
koperasi tujuan usahnya ialah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Pada
prinsipnya, perbedaan koperasi dan non koperasi yang ditinjau dari beberapa dimensi seperti
yang telah diuraikan diatas bisa dijadikan menjadi tolak ukur, apakah suatu badan usaha yang
menemakan dirinya sebagai koperasi melaksanakannya secara konsisten atau tidak dalam kaitan
ini. Menurut Charles Gide mengemukakan bahwa, koperasi harus setia pada dirinya dan tidak
menyimpang menjadi bentuk lain dan untuk itu nilai-nilai yang dianutnya harus merupakan
realitas hidup dalam kegiatan maupun tingkah laku orang-orang koperasi.
Koperasi
Sumber:
https://www.dosenpendidikan.co.id/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha-lainnya-non-
koperasi/
http://belajarips.com/info-92-perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha-swasta.html