Anda di halaman 1dari 10

1.

Bentuk organisasi agribisnis


KUD (Koperasi Unit Desa) DAU Malang
Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang
beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah
kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. Pembentukan
KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang
kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang secara
resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1
Ayat (2) disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD
dapat menjadi pusat layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program
lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar
masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata dengan tujuan
masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui
pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit
kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil
terutama didaerah pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan
pada usaha yang berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik
untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan
anggota beraneka ragam, maka usaha
koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang
usaha,
misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan,
dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi
Unit Desa
(KUD).













2. Gambar struktur organisasi dan hubungan antar bagian














3. Job Description pada struktur organisasi
1. Rapat anggota tahunan atau disingkat RAT merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota diadakan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun. Karena rapat anggota merupakan suatu
kesempatan bagi anggota untuk mengemukakan pendapat. Pada RAT
ditetapkan kebijakan pokok yakni kebijakan yang mengarahkan koperasi
dalam menjalankan usahanya agar tujuan yang ditetapkan sebelumnya
dapat tercapai. Keputusan RAT diambil dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat. Apabila tidak tercapai kata mufakat, maka
pengambilan keputusan dengan cara voting, setiap anggota berhak atas
satu suara. Oleh karena itu tidak salah apabila dikatakan bahwa kunci
keberhasilan dari suatu koperasi terletak pada anggota. Para anggota
koperasi bertemu pada waktu-waktu tertentu pada suatu rapat, yang
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
MANAGER
UNIT USAHA
selanjutnya disebut rapat anggota. Tugas dan peran dari Rapat Anggota,
di Indonesia diatur dalam pasal 33 UU No. 17/2012. Berdasarkan
anggaran dasar dan rumah tangga koperasi, Rapat Anggota menetapkan,
sebagai berikut :
a. menetapkan kebijakan umum Koperasi;
b. mengubah Anggaran Dasar;
c. memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan
Pengurus;
d. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
dan belanja Koperasi;
e. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat
dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi;
f. meminta keterangan dan mengesahkan
pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus dalam
pelaksanaan tugas masing-masing;
g. menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha;
h. memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan
pembubaran Koperasi; dan
i. menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan
oleh Undang-Undang ini.
Selain rapat anggota tahunan, koperasi dapat melakukan rapat anggota
luar biasa yang diatur dalam pasal 42 UU No. 17/2012 apabila keadaan
mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada
rapat anggota . Penyelenggaraan Rapat Anggota Luar dilakukan atas
prakarsa Pengurus atau atas permintaan paling sedikit 1/5 (satu
perlima) jumlah Anggota. Permintaan Anggota kepada Pengurus untuk
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa diajukan secara tertulis
dengan disertai alasan dan daftar tanda tangan Anggota. Rapat Anggota
Luar Biasa yang diselenggarakan atas
permintaan Anggota hanya dapat membahas masalah yang berkaitan
dengan alasan yang telah disebutkan sebelumnya. Rapat Anggota Luar
Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat
Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33.
2. Pengawas adalah perwakilan anggota dalam melakukan pengawasan
terhadap jalannya koperasi. Pengawasan dikenal dalam bahasa inggris
disebut controlling yakni merupakan salah satu fungsi dari manajemen.
Pengawas dipilih dari anggota koperasi diangkat dan ditetapkan dalam
RAT. Peran pengawas dalam manajemen koperasi yakni sebagai
pelaksana fungsi pengawasan dalam struktur intern koperasi.
a. Kedudukan (status) pengawas dalam struktur organisasi koperasi:
- Sederajat/sejajar dengan pengurus
- Dipilih dan bertanggungjawab kepada rapat anggota
- Sebagai bagian dari manajemen tim koperasi
- Melaksanakan amanat rapat anggota untuk melaksanakan tugas-
tugas pengawasan
- Upaya yang sistematis untuk mencegah terjadinya penyimpangan
dan segera dapat memperbaikinya ( bukan ditujukan untuk
mencari kesalahan )
- Lebih bersifat mendidik
b. Tujuan pengawasan
- Umum
Memberikan informasi yang benar tentang organisasi, usaha,
keuangan dan administrasi koperasi serta meberikan saran-saran
dalam rangka pencapaian tujuan koperasi.
- Khusus
Meneliti kecermatan, kebenaran data akuntansi dan
kelayakan laporan keuangan


Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas
pengurus dalam menjalankan organisasi dan usaha ( sesuai
dengan rencana kerja dan anggaran belanja )
Menilai dan evaluasi hasil-hasil yang diperoleh, dikaitkan
dengan pencapaian tujuan koperasi
Mengetahui permasalahn yang terjadi di koperasi
Mengamankan, menyelamatkan kepentingan koperasi,
anggota maupun pihak lain yang berkepentingan
menilai kebijakan-kebijakan pengurus
c. Tugas Pengawas
- Melakukan pengawasan atas tata kehidupan koperasi, yang
mencakup bidang organisasi, usaha, keungan, permodalan dll
- Mengawasi dan meniliti kebenaran pembukuan dan catatan yang
berhubungan dengan kegiatan organisasi dan usaha
- Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengurus
- Memberikan saran atau usul tentang perbaikan sebagai hasil
pengawasan dan cara pelaksanaan tugas yang lebih baik
- Mebuat tertulis hasil pengawasan
d. Tanggung jawab pengawas
- Tanggungjawab berarti keharusan menyelesaikan tugas dengan
baik.
e. Wewenang pengawas
- Meneliti catatan yang ada pada koperasi ( seluruh harta kekayaan
koperasi, kebenaran pembukuan )
- Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan ( dari siapapun :
dengan cara peninjauan pribadi, laporan lisan, laporan tertulis,
laporan khusus)



f. Cara kerja pengawas
- Prosedur ( urutan pekerjaan )
Menetapkan maksud pengawasan ( bersifat umum atau khusus)
Mengetahui kegiatan usaha yang ada ( untuk penetuan sasaran
dan teknik pengawasan )
Memepelajari oragnisasi, manajemen dan aturan-aturan yang
menyangkut koperasi
Menegathui system pembukuan ( buku-buku yang digunakan
dan cara mengerjakannya )
Mengetahui system internal control untuk mengetahui aturan,
prosedur, ( segala daya upaya yang bertujuan untuk
mengurangi dan menghindari penyimpangan, pennyelewengan
)
Menyusun program kerja pengawas
Melakukan teknik pengawasan
Membuat laporan pengawasan
- Teknik pengawasan
Observasi : pengamatan langsung untuk mendapatkan
pembuktian yang cukup besar yang layak untuk memberikan
penilaian atas ikhtisar keuangan yang diperiksa.
Kuisioner : metode tanya jawab, baik melalui pertanyaan
langsung kepada pengurus, manajer maupun karyawan yang
bersangkutan atau melalui pertanyaan tertulis.
Konfirmasi : merupkan uasaha pencarian bukti dinamis pihak
lain, mengutkan tentang kebenaran atau kesalahan
informasi yang di periksa.



Komparasi : memeriksa dengan cara membandingkan dua
atau lebih data informasi dengan memperhatikan
persamaan dan perbedaan jika terdapat perbedaan-
perbedaan tersebut harus di jelaskan atau ada klarifikasi.
Verifikasi : pemeriksa mengenai kebenaran perhitungan
seperti memeriksa penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dll.
Checking : pengertian yang sama dengan memeriksa, juga
dapat diartikan sebagai penganalisa atau supervise untuk
menjamin ketetapan dengan cara memberikan suatu tanda
setelah melakukan suatu verifikasi.
Vouching : pemeriksa dokumen dasar untuk mebuktikan sah
atau tidaknya suatu transaksi dari akuntansi.
3. Pengurus
Tiap anggota koperasi pada dasarnya tidak boleh ikut dalam manajemen
koperasi secara langsung. Partisipasinya dalam manajemen
koperasi dapat disalurkan melalui rapat anggota dengan memilih
pengurus yang tepat. Karena pengurus telah menerima pelimpahan
wewenang dari para anggota dalam pengelolaan koperasi maka harus
mampu menjabarkan kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah
diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan
rencana/langkah-langkah operasionalnya dengan dibantu oleh manajer.
Pengurus tidak akan bisa melakukan kegiatan-kegiatan operasionalnya
dengan dibantu oleh manajer. Pengurus tidak akan bisa melakukan
kegaitan-kegiatan operasional tanpa dibantu oleh manajer dan staff yang
umumnya mempunyai keahlian dalam bidang-bidang usaha.
- Ketua :
Memimpin mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan tugas
Anggota, pengurus dan karyawan.

Memimpin rapat anggota atas nama pengurus memberikan
Laporan pertanggung jawaban kepada rapat anggota tersebut.
Memimpin rapat pengurus dengan manajer dan badan
Pengawas.
Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan koperasi
dengan memeprhatikan usul, saran dan pertimbangan dari
pemegang fungsi dibawahnya.
Mengesahkan surat-surat yang meliputi kegiatan organisasi
baik ke luar atau ke dalam dan dilakukan bersama fungsionalis
lainnya adalah:
Dengan secretariat : menyangkut bidang idiil koperasi,
tata usaha, personalia, surat pertanggungjawaban
tahunan (SPT), buku daftar anggota, suart keputusan
pengangkatan, dan pemberhentian karyawan
Dengan bendahara : meliputi bidang keungan misalnya
menandatangani giro, penyetoran/pengambilan dari
bank, pengeluaran kas dan lain-lain.
Dengan manajer : meliputi bidang usaha yang ada di
koperasi
Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan usaha
Memberikan petunjuk dan kewjaiban teknis pada seluruh
anggota pengurus dan karyawan koperasi.
Mengkoordinir dan mengawasi aspek keuangan dan
pemeliharaan sarana dan kebutuhan organisasi
Bertanggung jawab atas kelancaran pembinaan usaha
- Sekretaris
Menyelenggarakan dan memelihara semua arsip, buku, surat,
keputusan RAT, buku rapat pengurus
Menyelenggarakan kearsipan

Memelihara tata kerja, mernecanakan peraturan khusus serta
ketentuan lain
Menyusun laporan-laporan organisasi untuk kepentingan rapat
Organisasi
Merencanakan kegiatan operasional bidang idiil meliputi
program-program pendidikan/penyuluhan, dan kegiatan social
lainnya
Bertanggungjawab kepada bidang administrasi atau tata usaha
koeprasi kepada ketua
- Bendahara
Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja koperasi
Memelihara semua harta dan kekayaan koperasi
Mempersipakan dana dan informasi berupa laporan keuangan
Untuk kepentingan rapat anggota tahunan
Menagtur keuangan agar tidak melebihi anggaran belanja yang
telah ditetapkan
Mencari sumber dana dari luar dengan syarat yang lunak atau
tidak memberatkan koperasi
Bersama manajer menandatangani atau mengesahkan bukti
pengeluaran kas
Membimbing atau mengawasi manajer dalam administrasi
keuangan dan barang
Mengambil langkah pengamanan untuk mencegah kerugian
koperasi
Bertanggungjawab kepada ketua sesuai bidangnya





4. Manajer
Manajer adalah seorang yang diangkat oleh pengurus dan diberi
kekuasaan untuk melkasanakan kegiatan usaha sesuai dengan bidangnya.
Manajer diangkat langsung oleh pengurus dari kalangan anggota yang
dianggap memenuhi persyaratan kulaifikasi dannya bertanggung
berpengalaman dalam mengelola usaha koperasi sesuai dengan
bidangnya. Sehingga dalam tugasnya bertanggung jawab kepada
pengurus. Adapun tugas dan tanggung jawab manajer adalah sebagai
berikut :
a. Melaksanakan kebijakan bidang usaha yang telah ditetapkan oleh
pengurus
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggota dari
masing-masing bagian yang ada dibawahnya dan mengajukan rencana
kerja tersebut kepada pengurus
c. Membantu pengurus dalam menjelaskan rencana kerja dan anggaran
dasar kepada Rapat Anggota.
d. Memberikan petunjuk dan pengarahan serta pengawasan dalam
pelaksanaan kerja.
e. Mempin dan mengkoordinir sehingga tidak menyimpang dari rencana
kerja yang telah ditetapkan kepada karyawan yang ada di bawahnya
f. Mengambil langah-langkah pengamanan terhadap harta kekayaan
koperasi untuk menghindari kerugian
g. Mengajukan usul pengangkatan karyawan koperasi kepada pengurus
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan koperasi
h. Meminta laporan infromasi yang diperlukan dari karyawan ayang
dibawah koordinasinya, sebagai bahan evaluasi dan pengambilan
keputusan serta penyusunan laporan pertanggung jawaban kepada
pengurus
i. Menyusun rancangan kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja ( PAPB ) , serta perkiraan perhitungan hasil suara ( PPHU )
j. Merencanakan kegiatan operasional bidang idiil meliputi program
program pendidikan/penyuluhan, dan kegiatan social lainnya.

Anda mungkin juga menyukai