(GOOD GOVERNANCE)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa (clean and good governance)
merupakan wacana baru dalam kosa kata ilmu politik. Pemerintahan yang bersih dan
berwibawa merupakan pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan
bertangood governanceung jawab. Di Indonesia, pemerintahan yang bersih dan
berwibawa sering dipertanyakan. Masyarakat seperti kecewa terhadap tindakan-
tindakan pemerintah. Terutama dalam masalah transparansi, seperti kita tahu bahwa
Indonesia adalah negara yang masih meiliki banyak kasus korupsi. Dan masalah ini
akan mengkhambat terciptanya Good governance di Indonesia.
Untuk itu dalam makalah ini penulis menyajikan contoh-contoh negara yang
sudah mampu mewujudkan Good governance di negaranya. Hal ini merupakan
contoh agar negara kita bisa mewujudkan terciptanya Good governance.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) itu ?
2. Apa saja asas-asas dan prinsip- prinsip good governance itu?
3. Apa syarat-syarat yang di butuhkan sebuah negara agar disebut dengan
pemerintahan yang baik?
4. Negara-negara mana saja yang sudah menerapkan sistem good governance?
5. Bagaimana tata kelola pemerintahan yang baik itu?
BAB II
PEMBAHASAN
UNIVERSIT 2
AS NEGERI YOGYAKARTA
dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan
(nasional), kemadirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan social. Kedua :
aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dan yang dimaksud dengan
governance dalam istilah good governance adalah penataan hubungan antara
lembaga- lembaga negara termasuk juga dalam hubungannya dengan masyarakat
sebagai pihak yang memiliki kedaulatan dalam suatu negara demokrasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, kepemerintahan yang baik berorientasi pada
2 (dua) hal, yaitu:
a. Orientasi Ideal Negara
Yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional, yaitu mengacu pada
demoratis dengan elemen: legitimacy, accountability, otonomi dan devolusi
(pendelegasian wewenang) kekuasaan kepada daerah dan adanya
mekanisme control oleh masyarakat
b. Pemerintahan yang Befungsi secara Ideal
Yaitu secara efektif dan efisien melakukan upaya pencapaian tujuan
nasional. Hal ini tergantung pada sejauh mana pemerintah memiliki
kompetensi, struktur dan mekanisme politik serta administrative yang
berfungsi secara efektif dan efisien.
UNIVERSIT 4
AS NEGERI YOGYAKARTA
d. Asas Bertidak Cermat artinya pemerintah senantiasa bertindak secara hati-
hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat, misalnya
kewajiban pemerintah memberi tanda peringatan terhadap jalan yang sedang
diperbaiki, jangan sampai dapat menimbulkan korban akibat jalan diperbaiki.
e. Asas Motivasi artinya setiap keputusan pemerintah harus mempunyai alasan
atau motivasi yang benar dan adil dan jelas. Jadi tindakan-tindakan pemerintah
disertai alasan-alasan yang tepat dan benar.
f. Asas Jangan Mencampuradukan Kewenangan artinya pemerintah jangan
menggunakan wewenang untuk tujuan yang lain, selain tujuan yang sudah
ditetapkan untuk wewenang itu.
g. Asas Fair Play artinya pemerintah harus memberikan kesempatan yang layak
kepada warga masyarakat untuk mencari kebenaran dan keadilan, misalnya
memberi hak banding terhadap keputusan pemerintah yang tidak diterima.
h. Asas Keadilan dan Kewajaran artinya pemerintah tidak boleh bertindak
sewenang-wenang atau menyalahgunakan wewenang yang diberikan
kepadanya untuk kepentingan pribaduinya.
i. Asas Menanggapi Penghargaan Yang Wajar artinya agar tindakan
pemerintah dapat menimbulkan harapan-harapan yang wajar bagi yang
berkepentingan, misalnya seorang pegawai negeri minta izin untuk
menggunakan kendaraan pribadi pada waktu dinas, yang kemudian izin yang
telah diberikan untuk menggunakan kendaraan pribadi dicabut, tindakan
pemerintah demikian dianggap salah/ tidak wajar.
j. Asas Meniadakan Akibat-Akibat Suatu Keputusan Yang Batal Asas ini
menghendaki jika terjadi pembatalan atas suatu keputusan, maka yang
bersangkutanharus diberi ganti rugi atau rehabilitasi.
k. Asas Perlindungan Hukum artinya bahwa setiap pegawai negeri diberi hak
kebebasan untuk mengatur kehidupan pribadinya sesuai dengan pandangan
hidup yang dianutnya atau sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
l. Asas Kebijaksanaan artinya pemerintah dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan undang-undang dan menyelenggarakan kepentingan umum. Unsur
bijaksana harus dimiliki oleh setiap pegawai/ Pemerintah.
m. Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum artinya tugas pemerintah untuk
mendahulukan kepentingan umu daripada kepentingan pribadi. Pegawai negeri
sebagai aparatur Negara, abdi Negara, dan abdi masyarakat dan Pemerintah
UNIVERSIT 5
AS NEGERI YOGYAKARTA
menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.
UNIVERSIT 6
AS NEGERI YOGYAKARTA
Suatu pemerintahan yang baik meliputi :
a. Participation
b. Rule of Law
c. Transparancy
d. Responsiveness
e. Concensus Orientation
f. Equity
g. Effectiveness and Efeciency
h. Acountability
i. Strategy Vision
UNIVERSIT 7
AS NEGERI YOGYAKARTA
3. Transparasi (transparancy) Transparansi dibangun atas arus informasi yang
bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga, dan informasi perlu dapat
diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus
memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. Dalam hal mengelola negara
terdapat delapan unsur yang harus dilakukan secara transparan, yaitu
a. Penetapan posisi, jabatan, atau kedudukan;
b. Kekayaan pejabat publik;
c. Pemberian penghargaan;
d. Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan;
e. Kesehatan;
f. Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik;
g. Keamanan dan ketertiban;
h. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.
4. Reponsif (Responsiveness) yaitu tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah harus memahami kebutuhan masyarakat
dan proaktif, bukan menunggu mereka menyampaikan keinginan. Untuk itu setiap
unsur pemerintah harus memiliki dua etika, yakni etika individual dan etika sosial.
5. Consensus Orientation yaitu bahwa keputusan apa pun harus dilakukan melalui
kesepakatan dalam suatu permusyawaratan. Melalui cara ini akan memuaskan
semua pihak, sehingga semuanya merasa terikat untuk konsekuen
melaksanakannya.
6. Equity (kesetaraan atau keadilan) yaitu kesamaan dalam perlakuan dan
pelayanan publik. Hal ini mengharuskan setiap pelaksana pemerintah bersikap dan
berperilaku adil dalam hal pelayanan publik tanpa mengenal perbedaan keyakinan
(agama), suku, jenis kelamin, dan kelas sosial.
7. Effektiveness and Efficiency Kriteria efektive diukur diukur dengan parameter
produk yang dapat menjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari
berbagai kelompok lapisan sosial, sedangkan efisien diukur dengan rasionalitas
biaya untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat.
8. Akuntabilitas, yaitu pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat
yang memberinya kewenangan untuk mengurus kepentingan mereka. Dalam hal
ini setiap pejabat publik dituntut mempertanggungjawabkan semua kebijakan,
keputusan, perbuatan, moral, maupun netralitas sikapnya terhadap masyarakat.
Pengertian akuntabilitas meliputi :
a. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan-keputusan
strategis;
b. Mekanisme evaluasi atas insentif yang diberikan kepada para pejabat
publik;
UNIVERSIT 8
AS NEGERI YOGYAKARTA
c. Mekanisme pertangjawaban kepada publik atas kinerja pemerintahan.
9. Visi strategis (strategic vision), yaitu pandangan-pandangan strategis untuk
menghadapi masa yang akan datang (forecasting). Artinya, kebijakan/keputusan
apa pun yang akan diambil saat ini harus memperhitungkan akibatnya di masa
depan (paling tidak 10- 20 tahun ke depan).
UNIVERSIT 9
AS NEGERI YOGYAKARTA
Ada banyak faktor yang mempengaruhi terwujudnya Good governance. Faktor-faktor
tersebut ada yang dapat menunjang terwujudnya good governance tapi ada juga yang
menghambat terwujudnya good governance. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor pendukung terciptanya good governance antara lain :
a. Masyakat suatu negara yang menghormati hukum dan menaati hukum,
b. Aparat pemerintah yang bersih , bermoral dan proaktif dalam mewujudkan
partisipasi serta check and balances
c. Pembentukan aparatur pemerintah yang bertugas untuk memberantas
penyelewengan yang terjadi dalam pemerintahan (sebagai contoh di Indonesia
dibentuk KPK yang bertugas untuk memberantas korupsi),
2. Faktor Penghambat terciptanya good governance, antara lain :
a. Anggapan mengenai korupsi yang dianggapsebagai budaya sehingga sulit
untuk dirubah,
b. Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan aparatur pemerintah mengenai
good governance sehingga governance menjadi slogan saja dan hanya menjadi
wacana belaka.
c. Kualitas SDM yang kurang,
d. Penegakan dan pelaksanaan aturan hukum yang bertujuan untuk mewujudkan
good governance yang belum terlaksana secara maksimal
UNIVERSIT 10
AS NEGERI YOGYAKARTA
BAB III
STUDI KASUS
GOVERNANCE DI INDONESIA
BAB IV
PENUTUP
UNIVERSIT 13
AS NEGERI YOGYAKARTA
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan bisa disebut pemerintahan
yang baik dan bersih jika pelaksanaan dilakukan dengan efektif dan efisien, responsif
terhadap kebutuhan rakyat dalam suasana demokratis akuntabel serta transparan. Tata
kelola kepemerintahan yang baik dan bersih meniscayakan adanya transparansi di
segala bidang.
DAFTAR PUSTAKA
http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/pengertian-tata-pemerintahan-yang-baik.html
UNIVERSIT 14
AS NEGERI YOGYAKARTA
http://newberkeley.wordpress.com/2010/07/02/good-governance-tata-pemerintahan-yang-
baik/
http://po-box2000.blogspot.com/2010/11/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-baik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_laksana_pemerintahan_yang_baik
http://www.scribd.com/doc/50495506/48/UNSUR-UNSUR-TATA-PEMERINTAHAN-
YANG-BAIK
http://adieth12.blogspot.com/2011/01/pemerintahan-yang-baik-good-governance.html .
http://mardoto.com/2009/04/21/suara-mahasiswa-003-mengkritisi-clean-
and-good-governance-di-indonesia/
http://djun-thian.blogspot.com/2011/03/good-governance-di-
indonesia.html
UNIVERSIT 15
AS NEGERI YOGYAKARTA