Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI EKONOMI KOPERASI

NAMA : DEVI TRI UTAMI / 190414056


PRODI : MANAJEMEN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA


2020
A.organisasi koperasi?

Rapat Anggota Koperasi atau RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh
anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkan

1. AD/ART
2. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
3. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
4. RGBPK dan RAPBK
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
6. Memutuskan dan mengesahkan pembagian SHU koperasi
7. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

B.tugas dan tanggung jawab perangkat koperasi?

1.      Mengelola Koperasi dan usahanya


2.  Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja Koperasi
3.      Menyelenggarakan Rapat Anggota
4.      Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5.      Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
6.      Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang Koperasi
Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Wewenang (authority) merupakan kunci daripada pekerjaan seorang manajer. Arti
sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi dan hubungannya dengan orang
lain pada organisasi tersebut terlihat pada wewenang yang dimilikinya. Yang mengikat
bahagian-bahagian daripada suatu struktur organisasi adalah hubungan wewenang.
Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Wewenang lini
Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan
langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan
tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
2.      Wewenang staff
Adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan,
memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia.
3.      Wewenang fungsional
Adalah wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain
karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
4.      Wewenang pengurus koperasi :
a.      Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan
b.      Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
c.     Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota
d.      Mengangkat pengelola.
C.pengelola koperasi?
Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi perlu
dijalankan secara professional dan melibatkan unsur-unsur antara lain rapat anggota,
pengurus, anggota, dan badan pengawas. Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai
tujuan koperasi. Agar lebih jelas, tiap-tiap unsure akan dibasah secara singkat, dan
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi siswa dalam berkoperasi.
1.Rapat Anggota
Rapat Anggota dalam koperasi merupakan ukuran keberhasilan koperasi dari waktu ke
waktu. Selain itu arena rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota, rapat ini juga
merupakan rapat pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sejumlah keputusan
penting diambil dalam rapat anggota ini antara lain:
a. Anggaran Dasar
b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan
e. Pertanggungjawaban pelaksanaan fungsi pengurus
f. Pembagian sisa hasil usaha, dan
g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus Koperasi
Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan usaha koperasi sesuai
dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi, pengurus harus mengetahui
seluk-beluk usaha serta memahami organisasi koperasi tersebut. Seorang pengurus harus
juga membina hubungan baik dengan koperasi lain sehingga mendapatkan informasi serta
pembinaan dalam kemudahan bisnis
. 3. Pengawas koperasi
Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan sebagai berikut.
a. Memberikan bimbingan kepada para pengurus dan pengelola koperasi serta mencegah
terjadinya penyelewengan.
b. Menilai hasil kerja pengurus dengan rencana yang sudah ditetapkan.

4. Pengelola Koperasi / Manajer Koperasi


Pada kopeasi kecil ketua bertindak sebagai manajer, segala wewenang dan kuasa yang
dilimpahkan kepada ketua di tentukan sesuai dengan kepentingan koperasi. Selain itu dalam
rangka mewujudkan profesionalisme pengelolaan usaha koperasi, pengurus juga dapat
mengangkat tenaga pengelola yang ahli untuk memngelola usaha koperasi yang bersangku
D.bentuk koperasi dan perjenjangan koperasi?

BENTUK KOPERASI
Dalam PP No. 60 Tahun 1959 (pasal 13 Bab IV) dikatakan bahwa yang
dimaksud dengan bentuk koperasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan
pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan perindukannya. Berdasarkan
ketentuan tersebut, maka terdapatlah 4 bentuk koperasi yaitu:
1. Primer.
2. Pusat
3. Gabungan.
4. Induk.
Keberadaan dari masing-masing bentuk koperasi tersebut, disesuaikan dengan
wilayah administrasi pemerintahan, seperti tersebut dalam pasal 18 dari PP 60/59,
yang mengatakan bahwa:
1. Di tiap-tiap desa ditumbuhkan koperasi desa.
2. Di tiap-tiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat koperasi.
3. Di tiap-tiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan induk koperasi.
Undang-undang No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian masih
mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi pemerintahan
(pasal 16) tetapi tidak secara ekpresif mengatakan bahwa koperasi pusat harus
berada di ibukota kabupaten dan koperasi gabungan harus berada di tingkat propinsi
seperti yang tertera dalam PP 60/59. pasal 16 butir (1) Undang-undang No. 12/67
hanya mengatakan daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya, didasarkan
pada kesatuan wilayah administrasi pemerintahan dengan memperhatikan
kepentingan ekonomi.
 Sebagai contoh dapat kita lihat pada jajaran koperasi pegawai negeri, pada
tingkat propinsi :
1.   Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI)
berkependudukan di Ibukota Negara. Anggota-anggotanya adalah gabungan
koperasi pegawai negeri.
2.   Gabungan Koperasi Pegawai Negeri (GKPN) berkedudukan di ibukota Propinsi.
Anggota-anggotanya dari GKPN ini adalah pusat koperasi pegawai negeri yang
berada di ibukota kabupaten. Tetapi ada beberapa jajaran koperasi pegawai negeri
pada tingkat propinsi yang tidak menggunakan nama gabungan koperasi pegawai
negeri, tetapi memakai nama pusat koperasi pegawai negeri tingkat I, seperti yang
terdapat di propinsi Sumatera Barat, Lampung, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan
Tengah, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku, Irian Jaya, dan Timor-Timur. Anggota
dari koperasi tersebutadalah Koperasi-Koperasi Primer.
3.   Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN), yang berkedudukan di ibukota kabupaten,
anggota-anggotanya adalah Koperasi Pegawai Negeri.
4.   Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang anggotanya adalah orang-orang dan
mempunyai wilayah kerja kecamatan atau berada dalam lembaga pemerintah atau
di sekolah atau di kecamatan yang selanjutnya disebut sebagai KPN Primer.

PERJENJANGAN Seperti yang telah dibahas tentang bentuk-bentuk koperasi


(Primer, Pusat, Gabungan dan Induk), yang pada hakekatnya bentuk-bentuk
tersebut merupakan hasil penjenjangan dari koperasi. Ada dua cara atau sistem
yang dapat digunakan dalam penjenjangan koperasi, yaitu sistem federasi dan
sistem sentralisasi, yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan .
Kelebihan dan kebaikan dari sistem federasi adalah :
1.    Bahwa kekuasaan, pengawasan, kepentingan serta tanggungjawab tetap ditangan
koperasi primer atau koperasi lokal kalau di Amerika Serikat.
2.    Karena federasi itu dibangun dari bawah, peranan dari koperasi primer yang mandiri
itu tetap diakui.
3.    Hubungan antar anggota, relatif lebih mudah diadakan dan dipertahankan baik
melalui koperasi primer yang telah mapan maupun melalui federasi koperasi yang
bersangkutan (koperasi sekunder).
4.    Pendanaan bagi usaha koperasi, dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui
simpanan-simpanan dan simpanan wajib dan koperasi-koperasi primer atau seperti
di Amerika Serikat dapat dilakukan melalui penjualan saham pada koperasi lokal.
Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam sistem federasi sebaliknya
merupakan kekurangan-kekurangan bagi sistem sentralisasi. Tidak seperti halnya
pada sistem federasi, sistem sentralisasi ini tidak dipecah-pecah oleh koperasi-
koperasi primernya atau koperasi-koperasi lokalnya, sedangkan pada sistem
federasi pengawasan dan kekuasaan terpecah-pecah pada koperasi-koperasi primer
atau koperasi-koperasi lokal.
Kelebihan-kelebihan pada sistem sentralisasi adalah :
1.    Dapat diorganisir dalam waktu yang relatif singkat.
2.    Sangat bermanfaat dalam kasus dimana pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan.
3.    Menjamin pengurangan/penurunan biaya.
4.    Metode pengorganisasian secara “bottom-up” : seperti yang terdapat sistem
federasi, prosesnya berjalan lambat dan bila para anggota pemerakarsa saling
bergantung satu sama lain yang akan beroperasi secara besar-besaran.
5.    Mempunyai daya tawar yang lebih baik, khususnya bagi koperasi pemasaran.
6.    Dengan sentralisasi ini skala usaha menjadi relatif lebih besar, sehingga koperasi
tersebut dapat menikmati economic of scale.
7.    Dari segi manajemen, sistem sentralisasi ini, yang diikuti dengan sentralisasi
pengambilan keputusan mengandung aspek positif, karena pengambilan keputusan
dapat dilakukan lebih cepat, berpandangan jauh kedepan dan berwawasan luas.  
E.jenis dan bidang pelayanan serta kegiatan usaha koperasi?     

PP tahun 1959 No. 60 tentang perkembangan gerakan koperasi pasal 2 sbb :


1. pada dasarnya yang dimaksud dengan penjenisan koperasi adalah perbedaan yang
didasarkan pada golongan dan fungsi prinsip koperas.
2. Penjenisan koperasi ditekan pada lapangan usaha atau atau tempat tinggal para
anggota.
3. Berdasarkan ketentuan poin diatas maka terdapat 7 jenis koperasi didalam  pasal    
3 No. 60 tahun 1959
1) Koperasi desa
2) Koperasi pertanian
3) Koperasi pertenakan
4) Koperasi perikanan
5) Koperasi kerajinan/produksi
6) Koperasi simpan pinjam
7) Koperasi konsumsi

Jenis bentuk peraturan :


1. Penjenisan koperasi dalam pasal 17 UU No..12 tahun 1967, penjenisan koperasi
didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam
masyarakat yang homogen karena kesamaan aktifitas/pentingan ekonominya guna
mencapai tujuan bersama.
2. Untuk efisiensi dan ketertiban guna perkembangan dan kepentingan koperasi
Indonesia di tiap daerah kerja hanya terdapat 1 koperasi yang sejenis dan setingkat,
secara hukum keberadaan koperasi dapat dibenarkan karena UU No. 19 tahun 1967
mengatakan penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk
efisiensi suatu golongan yang homogen karena mempunyai kesamaan dan
kepentingan ekonominya.
Di dalam bukunya Dra. Ninik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia (2003) yang
berjudul “Koperasi dan Prekonomian Indonesia” bahwa koperasi dapat dibagi
menjadi 5 antara lain :
1.   Koperasi Konsumsi
Jenis koperasi yang menyediakan untuk kebutuhan sehari hari misalnya :
barang-barang pangan (beras, gula, minyak goreng, garam), barang-barang
sandang (kain, tekstil), maupun barang-barang lainnya seperti sabun, minyak tanah
maupun perabot rumah tangga
Tujuan koperasi konsumsi ini agar para anggota dapat membeli barang-barang
dengan harga yang layak.

2.   Koperasi Kredit/Koperasi Simpan Pinjam (KSP)


Koperasi kredit ini didirikan untuk memberi kesempatan kepada para anggota-
anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dengan bunga yang rendah.
Kecuali itu kopersasi ini juga memberi kesempatan kepada anggotanya untuk
menyimpan uangnya secara bersama dan untuk dipinjamkan kembali kepada
anggota lainnya yang membutuhkan.
Tujuan Koperasi Kredit/Simpan Pinjam adalah :
a.    Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat membutuhkan dengan
syarat-syarat yang ringan.
b.    Mendidik para anggota agar giat dalam menyimpan/menabung secara teratur
sehingga membentuk modal sendiri.
c.    Mendidik anggota untuk hidup hemat, dengan menyiishkan sebagain dari
pendapatan mereka.
d.    Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

3.   Koperasi Produksi


Koperasi produksi yaitu koperasi yang bergerak dibidang ekonomi pembuatan
dan penjualan barang-barang yang dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi
maupun orang-orang anggota koperasi. Contohnya : Koperasi Peternak Sapi Perah,
Koperasi Tahu Tempe, Koperasi Pembuat Sepatu, Batik maupun Koperasi
Pertanian.

4.   Koperasi Jasa


Koperasi jasa adalah Koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu
bagi para anggotanya maupun masyarakat umum.
Contonya : Koperasi Angkutan, Koperasi jasa untuk mengurus SIM, STNK, Paspor
dan lain-lain.
5.   Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani
kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. 

Anda mungkin juga menyukai