Anda di halaman 1dari 7

FAJAR FEBRIANTO

12150372

TUGAS
MANAJEMEN KOPERASI DAN USAHA KECIL
Dosen: pandji anorage, SE, MM

1. Ringkasan Dari Materi Terlampir

a. Jenis-jenis perkumpulan di luar koperasi adalah: gotong-royong, perusahaan perorangan,


arisan, kongsi, perserikatan perdata, firma, CV, PT, dan BUMN.
b. Kelebihan Dan Kekurangan Bumn

BUMN memiliki kelebihan-kelebihan adalah:

 seluruh keuntungan bumn menjadi keuntungan negara.


 menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
 merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.

BUMN juga memiliki Kekurangan-Kekurangan adalah:

 Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.


 Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.
 Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.

Perbedaan koperasi dengan perkumpulan di luar koperasi dapat dilihat dari Pengguna jasa,
Pemilik usaha, Yang punya hak suara, Pelaksanaan voting, Penentuan kebijaksanaan, Balas jasa
terhadap modal, Penerima keuntungan, dan Yang bertanggung jawab kepada rugi.

2. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lainn.

Pengertian koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang
beranggotakan orang atau badan hubum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

 Dilihat dari segi organisasi

Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama bagi para anggotanya.
Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan tertinggi pada koperasi terletak di tangan anggota,
sedangkan dalam badan usaha bukan koperasi, anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki
modal, dan dalam pelaksanaannya kegiatannya kekuasaan tertinggi berada pada pemilik modal
usaha.

 Dilihat dari segi tujuan usaha


Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan melayani anggota
seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi pada umumnya bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan.

 Dilihat dari segi sikap hubungan usaha

Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara koperasi satu dan koperasi
lainnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi sering bersaing satu dengan lainnya.

 Dilihat dari segi pengelolaan usaha

Pengelolaan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan usaha bukan koperasi
pengelolaan usahanya dilakukan secara tertutup. 

1. Contoh Koperasi
2. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang fungsinya kurang lebih sama dengan bank.
Bedanya, koperasi simpan pinjam tidak mengambil keuntungan atau bunga dari si anggota
peminjam. Sejumlah uang benar-benar dipinjamkan dengan tujuan membangun usaha sesuai
kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah orang yang bergerak di bidang
produksi barang. Yaitu, usaha kecil sampai menengah (UKM) yang
didirikan home industri.Kegiatannya adalah pengadaan bahan baku.

 Ciri Utama Koperasi

Koperasi memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan badan usaha
lainnya. Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan Standar Akuntansi Keuangan terhadap
praktik akuntansi badan usaha koperasi, yaitu PSAK NO.27.

Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya
danmasyarakat pada umumnya. Dalam praktik usahanya koperasi tidak hanya mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap angota
atau lebih mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

Modal koperasi antara lain terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan
cadangan-cadangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koperasi dibiayai dan dikelola
oleh anggotanya sendiri.
Laporan keuangan badan usaha koperasi menurut PSAK N0.27, adalah terdiri dari:

 Neraca
 Laporan Perhitungan Usaha
 Laporan Promosi Ekonomi Anggota
 Laporan Arus Kas dan
 Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengelolaan Organisasi Koperasi 

Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi perlu
dijalankan secara professional dan melibatkan unsur-unsur antara lain rapat anggota, pengurus,
anggota, dan badan pengawas. Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai tujuan koperasi.
Agar lebih jelas, tiap-tiap unsure akan dibasah secara singkat, dan diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi siswa dalam berkoperasi.

1. Rapat Anggota

Rapat Anggota dalam koperasi merupakan ukuran keberhasilan koperasi dari waktu ke
waktu. Selain itu arena rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota, rapat ini juga
merupakan rapat pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sejumlah keputusan
penting diambil dalam rapat anggota ini antara lain:

1. Anggaran Dasar
2. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan
5. Pertanggungjawaban pelaksanaan fungsi pengurus
6. Pembagian sisa hasil usaha, dan
7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

2. Pengurus Koperasi

Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan usaha koperasi sesuai
dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi, pengurus harus mengetahui
seluk-beluk usaha serta memahami organisasi koperasi tersebut. Seorang pengurus harus
juga membina hubungan baik dengan koperasi lain sehingga mendapatkan informasi serta
pembinaan dalam kemudahan bisnis.

3. Pengawas koperasi
Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan bimbingan kepada para pengurus dan pengelola koperasi serta


mencegah terjadinya penyelewengan.
2. Menilai hasil kerja pengurus dengan rencana yang sudah ditetapkan.

4. Pengelola Koperasi / Manajer Koperasi

Pada kopeasi kecil ketua bertindak sebagai manajer, segala wewenang dan kuasa yang
dilimpahkan kepada ketua di tentukan sesuai dengan kepentingan koperasi. Selain itu
dalam rangka mewujudkan profesionalisme pengelolaan usaha koperasi, pengurus juga
dapat mengangkat tenaga pengelola yang ahli untuk memngelola usaha koperasi yang
bersangkutan.

Kelebihan dan Kelemahan Koperasi

Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:

1. Bersifat terbuka dan sukarela.


2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.

Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:

1. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.


2. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
3. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
4. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.

Macam-macam Badan Usaha Lain

1. BUMN

Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang
ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.

2. Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu
merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan
karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang
Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan
Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI

3. Perum

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan
tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan
status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun
status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian
saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.

4. Persero

Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda
dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya
berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-
saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai
swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).

5. BUMS

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali
oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang
usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

6. Perusahaan Persekutuan

Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3
bentuk perusahaan persekutuan:

1. Firma

Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota
pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai
akta pendirian.
2. Persekutuan komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2
istilah yaitu :

7. Perseroan terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan
saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap
pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).

8. Yayasan

Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.

9. Perbedaan Utama Koperasi Dengan Lembaga Lain

Yang paling membedakan laporan keuangan badan usaha koperasi dengan badan usaha


lainnya, antara lain dapat terlihat dari adannya laporan promosi ekonomi anggota dalam
koperasi sedang pada usaha lain, laporan keuangan tersebut tidak ada.

Laporan promosi ekonomi anggota merupakan laporan keuangan yang menggambarkan


manfaat-manfaat yang diterima oleh anggota dari badan usaha koperasi bersangkutan.
Hal tersebut timbul karena anggota koperasi mempunyai identitas ganda (the dual
identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik juga sekaligus sebagai pengguna
jasa dari koperasi bersangkutan (user own oriented firm).

Koperasi akan lebih mengutamakan pelayanan terhadap anggotannya dibandingkan


dengan pelayanan terhadap non anggota.

Dalam koperasi, pencatatan transaksi yang berasal dari anggota dan pencatatan transaksi
yang berasal dari non anggota harus dipisahkan. Dengan demikian praktek akuntansi dan
penyajian laporan keuangan yang diselenggarakan oleh suatu badan usaha koperasi akan
berbeda dengan praktek akuntansi badan usaha lainnya. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik-karakteristik yang ada dalam badan usaha koperasi.

Ada beberapa perbedaan antara Badan Usaha Koperasi dan Non-Koperasi, diantaranya
yaitu:

1. Anggota Koperasi sebagai Pemilik dan juga sebagai Pelanggandari Koperasinya,


sedang pada Badan usaha lain, Pemilik ≠ Pelanggan.
2. Pengambilan keputusan pada Koperasi berdasarkan one man one vote,sedang pada
Badan usaha lain, pengambilan keputusan berdasarkan kepemilikan saham
mayoritas.
3. Pembagian Patronage refund  pada Koperasi didasarkan pada jasa Anggota, tidak
berdasarkan kepemilikan saham seperti yang berlaku pada Badan usaha lain.
4. Patronage Refundpada Koperasi merupakan laporan tahunan Koperasi yang
menyatakan besaran SHU, bukan Laba/Rugi seperti pada Perusahaan Non
Koperasi.
5. Tujuan Koperasi adalah Pelayanan Maksimum bagi peningkatan kesejahteraan
Anggota, sedang tujuan Badan usaha lainnya adalah Profit Maksimum.
6. Hasil Usaha Koperasi disebut SHU, sedang hasil usaha Badan usaha lainnya
disebut Laba (SHU ≠Laba) di mana: Hasil Usaha = Laba, sedangkan  “Sisa Hasil
Usaha (SHU) adalah Hasil Usaha dikurangi seluruh biaya operasional Koperasi.

Anda mungkin juga menyukai