Anda di halaman 1dari 3

KASUS BANK JATENG

Muhammad Ridwan, nasabah Bank Jateng asal Kayen, Kabupaten Pati, memperkarakan
bank plat merah itu karena uang Rp 6,4 miliar di rekeningnya hilang. Ridwan mengklaim, uang
dalam rekeningnya tersebut lenyap setelah Bank Jateng secara sepihak memblokir tabungannya.

Perkara itu sempat dimediasi pada Januari 2019 tapi berakhir buntu. Akhirnya, kasus itu
berlanjut ke pengadilan. Sidang perdana sudah dilakukan pada 23 Maret. Sementara Kamis
(28/3/2019) hari ini, sudah memasuki sidang keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri
Semarang. Seusai persidangan, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Ony
Suharsono menyatakan uang senilai Rp 6,4 miliar bukanlah milik Muhammad Ridwan. Ia
mengatakan, Ridwan menjadi nasabah dua bank yakni Bank Jateng dan BCA. Ridwan juga
memiliki kartu ATM dua bank tersebut.

Ony menjelaskan, terdapat modus pemindah bukuan ilegal, yakni menggunakan kartu
ATM BCA pada mesin ATM Bank Jateng. Modus itu dilakukan untuk mentransfer uang dari
rekening BCA Ridwan ke Bank Jateng yang bersangkutan.Direktur Kepatuhan dan Manajemen
Risiko Bank Jateng, Ony Suharsono menyatakan, tidak benar ada dana dari nasabah Bank Jateng
yang raib. Menurut dia, yang terjadi adalah ada kesalahan sistem dalam proses transaksi nasabah.

Pada kasus tersebut, diketahui pada bulan Oktober 2019, Bank Jateng koreksi by system
terhadap rekening nasabah M.Ridwan. Nah, dalam hal ini mengapa koreksi by sytem dilakukan
setelah beberapa bulan lamanya ? Apakah ada kesalahan pada sistem apilkasi perbankan yang
dimiliki Bank Jateng ? Sistem Aplikasi Perbankan adalah penggunaan komputer dan alat-alat
pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan ,penghitungan,
peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan dibidang perbankan. Risiko
Penggunaan Teknologi :

 Risiko pada tahap perencanaan dan pengembangan sistem


 Risiko kekeliruan pada tahap pengoperasian
 Risiko akses oleh pihak yang tidak berwenang
 Risiko kerugian akibat terhentinya operasi TSI secara total atau sementara, sehingga
mengganggu kelancaran operasional bank
 Risiko kehilangan/kerusakan data
Pengendalian Intern

 Pembagian Tugas (Division of duties) : fungsi operasional sesuai dengan wewenang dan
tingkat otoritas masing-masing.
 Dual control : prosedur kerja yang menciptakan suatu pengecekan ulang
 Joint custody (Dual Custody) : aplikasi harus dibuka oleh dua orang pegawai
 Number control : pemberian kode penomoran yang sistematis atas setiap transaksi.
 Independence balancing : pengawasan melalui persamaan akuntansi.

Pengendalian Aplikasi:

1. Pengendalian File

2. Pengendalian Transaksi: Kelengkapan Input, Ketepatan Input

1. Reasonableness check

2. Dependency Checks

3. Existence checks

4. Format Checks

5. Mathematical accuracy checks

6. Range checks

7. Check digit verification

Kelengkapan Update

Menjamin validitas transaksi

Pengendalian Transaksi

- Kegunaan Kontrol Transkaksi mendeteksi :

Kegagalan pencatatan transaksi;

Transaksi yang tidak benar atau tidak lengkap;


Transaksi ganda;

Transaksi yang hilang;

Nilai nominal transaksi yang tidak benar;

Transaksi yang tidak terotorisasi;

Ketidaktepatan dalam menggunakan program testing sebagai cara untuk membantu menghindari
prosedur kontrol pada proses normal;

Pengaksesan sistem dan file oleh pihak yang tidak berwenang

Sasaran Kontrol Transaksi :

 Completeness, untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi sudah di-

inputkan secara lengkap dan seluruhnya sudah tersimpan dalam sistem, serta telah diproses
melalui

suatu sistem akuntansi;

 Accuracy untuk meyakinkan bahwa semua transaksi telah disimpan denganbenar/akurat,


telah dimasukkan ke dalam sistem dan telah diproses melalui suatu sistem akuntansi;
 Authorization, untuk meyakinkan bahwa hanya transaksi yang benar yang diproses.

Dalam kasus ini, manajemen risiko operasional Bank Jateng kurang memahami risiko kerugian
yang dihasilkan dari cukup atau gagalnya proses internal, orang dan sistem atau dari peristiwa
eksternal. Dalam kasus ini Bank Jateng mengalami kerugian karena Bank Jateng kehilangan
uangnya meskipun sudah dikembalikan.

Anda mungkin juga menyukai