KECURANGAN MANAJEMEN
Oleh :
Kelompok 6
Akuntansi Malam A 2018
2021
1.1 Risiko Kecurangan Manajemen
Artikel terbaru mengenai risiko yang terkait dengan kecurangan atau penipuan yang
dilakukan oleh manajemen membahas model risiko kecurangan yang dapat digunakan
oleh auditor internal. Para penulisnya menganjurkan penggunaan prosedur analitis :
1. Membuat ekspektasi kuantitaif untuk saldo akun
2. Membuat risiko investigatif dan saldo materialitas kuantitatif
3. Membandingkan saldo akun aktual dengan ekspektasi auditor.
1.2 Membuat Rencana Penentuan Risiko
Pembahasan penentuan risiko oleh COSO menyatakan bahwa tujuan
organisasi, sistem kontrol, dan penentuan risiko tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Tidak mungkin untuk menentukan risiko jika seseorang tidak mengetahui bahayanya.
begitu risiko telah diidentifikasi, langkah logis selanjutnya adalah membuat sarana untuk
mengendalikan risiko tersebut. Kontrol internal adalah sebuah proses yang dipengaruhi
oleh dewan direksi entitas, manajemen dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada kategori-kategori
berikut ini:
1. Efektivitas dan efisiensi operasi
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Ketaatan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku
Dalam pembahasannya mengenai penentuan risiko, studi COSO menyatakan
meskipun terdapat beragam tujuan, kategori-kategori umum tertentu dapat ditetapkan :
1. Tujuan Operasional
Hal ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi entitas, termasuk kinerja dan
tujuan profitabilitas dan pengamanan sumber daya terhadap kerugian. Tujuan-tujuan
tersebut bervariasi berdasarkan pilihan manajemenmengenai struktur dan kinerja.
2. Tujuan Pelaporan Keuangan
Hal ini berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang andal, termasuk
pencegahan pelaporan keuangan publik yang mengandung kecurangan. Tujuan-tujuan
tersebut terutama diarahkan oleh persyaratan-persyaratan eksternal.
3. Tujuan-tujuan Ketaatan
Tujuan-tujuan ini berkaitan dengan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku bagi entitas. Tujuan-tujuan tersebut tergantung pada faktor-faktor eksternal,
seperti peraturan liperngkungan, dan cenderung serupa untuk semua entitas dalam
beberapa kasus dan dalam beberapa industri.
Auditor memulai pemeriksaan dengan mengidentifikasi tujuan operasional, keuangan
dan ketaatan untuk operasi tersebut :
1. Untuk menerima semua pembayaran secara tepat waktu (operasioanal)
2. Untuk memastikan kebenaran dokumen yang akan diberikan ke sistem akuntansi
piutang usaha (keuangan)
3. Untuk memastikan bahwa kemampuan untuk menegoisasikan jumlah yang tertera di
cek memang telah disetujui (operasional)
4. Untuk mencegah cek dari kemungkinan hilang atau disalahgunakan (operasional)
5. Untuk menyetor ke bank secara tepat waktu agar bisa mendapatkan pendapatan bunga
maksimum (operasional)
6. Untuk memastikan informasi yang dicatat pada rekening pelanggan akan
menghasilkan catatan kredit yang akurat untuk umur piutang dan sejarah kredit
pelanggan (operasional dan ketaatan)
7. Untuk menetapkan akuntabilitas bagi tindakan-tindakan sehubungan dengan
penanganan cek untuk menghindari tidak adanya pihak yang bertanggung jawab
ketika terjadi kehilangan atau kecurangan (operasional dan ketaatan)
8. Untuk menyediakan metode pengelolaan dan persetujuan hal-hal yang tidak sesuai
prosedur (operasional dan keuangan)
9. Untuk memberikan pengukuran kinerja bagi unit dan karyawan di dalamnya untuk
memberikan penghargaan bagi kinerja dengan kualitas yang tinggi dan
untuk memperbaiki kinerja yang memiliki kualitas yang rendah dan tidak dapat
diterima (operasional dan ketaatan).
Tujuan : Untuk melindungi cek dari kemungkinan hilang atau disalahgunakan.
Risiko-risiko :
1. Cek bisa hilang, begitu pula surat-surat umum, dalam perjalanan dari kantor pos ke
ruang penerimaan surat.
2. Amplop-amplop berisi pembayaran sangat rawan ketika diidentifikasi dan disortir di
ruangan penyortiran sebelum diberikan ke unit pemrosesan.
3. Cek-cek memiliki risiko pada saat berada di area pemrosesan sampai setoran bank
disiapkan.
4. Hal-hal pengecualian bisa salah tempat, hilang, atau salah kelola selama pemrosesan
5. Uang yang akan disetor bisa jadi hilang atau dicuri selama perjalanan dari area
pemrosesan ke bank.
6. Seorang karyawan bisa dirampok selama perjalanan ke bank pada saat menyetorkan.
Tujuan : Untuk menyetorkan ke bank secara tepat waktu agar mendapatkan bunga.
Risiko-risiko :
1. Surat-surat bisa jadi tidak diterima tepat waktu dari kantor pos.
2. Pembayaran mungkin tidak dipisahkan diruang penyortiran dan diberikan ke unit
pemrosesan secara tepat waktu.
3. Pembayaran harus diproses sebelum setoran disiapkan, atau setoran tidak disetorkan
ke bank sebelum batas waktu jam 2 siang.
4. Hal-hal pengecualian bisa jadi membuat penyetoran ditunda sampai hari-hari
berikutnya.
5. Kegagalan peralatan dapat memperlambat pemrosesan.
Manajemen Risiko
Selain penentuan risiko dan bantuan kepada manajemen dalam mengubah risiko menjadi
elemen pendapatan institusional, auidtor harus memperluas bidang audit agar bisa
mencakup kontrol risiko, pendanaan risiko, dan administrasi risiko. Jadi:
Kontrol Risiko:
Pendanaan Risiko:
Administrasi:
Metode-Metode Analisis
Identifikasi dan penggunaan risiko untuk mengembangkan sebuah struktur kontrol yang
optimal menerapkan suatu metode analitis atau kombinasi dari beberapa metode. Metode-
metode ini adalah sebagai berikut:
Pembuatan bagan alir
Kuesioner kontrol internal
Analisis matriks
Metodologi ilustratif COSO
Metode Courtney
ICQ digunakan untuk mengevaluasi berkelanjutan atas kontrol yang ada dan dapat
digunakan dalam analisis risiko. ICQ juga biasanya dikembangkan setelah sebuah aktivitas
atau proses telah dianalisis dan dikontrol yang sesuai telah diterapkan. ICQ merupakan uji
ketaatan yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa kontrol masih diterapkan dan bahwa
risiko dapat dievaluasi.
Analsis Matriks
Analisis matriks diperkenalkan dalam Kontrol Komputer dan Audit.Meskipun
Metodologi tersebut diperkenankan pada konsep audit EDP ,analisis matriks tersebut dapat
digunakan untuk analiasis control di aktivitas manapun.
Suatu matriks kontrol merupakan alat untuk membandingkan kontrol dengan risiko guna
memastikan bahwa setiap risiko memiliki ontrol yang layak. Matriks kontrol juga
mengakui bahwa kontrol tertentu dapat memberikan perlindungan untuk lebih dari satu
risiko. Sebagai contoh, sebuah kunci dari melindungi aset dari kemungkinan hilang
dengan membatasi akses. Hal ini juga memberikan akuntabilitas untuk menangani aset
akrena orang yang memegang kunci akan bertanggungjawab jika aset yang telah
diamankan tersebut hilang. Suatu angaran menetapkan tujaun dan sasaran yang akan
dicapai dan menjadi alat ukur kinerja. Anggaran juga menetapkan otoritas manajer untuk
bertindak dalam kendala keuangan berupa anggaran.
Studi COSO mencakup satu volume berjudul Evaluation Tools (perangkat evaluasi).
Perangkat Evaluasi berisi dua jenis umum perangkat, yaitu:
a. Perangkat Komponen
Perangkat komponen merujuk pada analisis komponen-komponen system kontrol.
Komponen-komponen tersebut adalah:
Lingkungan Kontrol
Penentuan Risiko
Aktivitas-aktivitas kontrol
Informasi dam komunikasi
Pengawasan