Anda di halaman 1dari 10

KECURANGAN KARYAWAN DAN

MANAJEMEN
Kelompok 6

Eustakio Septiano Gandhi (03)(1802622010165)


I Made Krisnanda Nugraha (07)(1802622010169)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


SIFAT
Sifat-sifat dari kecurangan (fraud) dalam perusahaan yaitu:

 Positioning
 Intelegence and Creativity
 Convidence atau ego
 Coercion
 Deceit
UNSUR
Menurut Direktorat Utama Pembinaan dan pengembangan Hukum BPK
(Ditama Binbangkum), sebagaimana terdapat dalam Listiana N. (2012),
secara umum unsur-unsur kecurangan adalah:

 Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation);


 Dari suatu masa lampau (past) dan sekarang (present);
 Fakta bersifat material (material fact);
 Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make knowingly or
recklessly);
 Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak bersaksi;
 Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan
(misrepresentation);
 Yang merugikannya (detriment).
LINGKUNGAN

Lingkungan kecurangan manajemen yang sering terjadi dalam


perusahaan yaitu:

 Tekanan situasi yang dialami karyawan suatu perusahaan


 Akses terhadap aset perusahaan yang tidak diawasi
 Sifat kepribadian manajemen yang merusak integritas
manajemen dengan perusahaan,
DETEKSI
Teknik mendeteksi kecurangan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:

 Critical Point Auditing (CPA)


merupakan suatu teknik dimana melalui pemeriksaan atas
catatan pembukuan, gejala suatu manipulasi dapat
diidentifikasi.

 Job Sensitivity Analysis (JSA)


merupakan teknik analisis kepekaan pekerjaan (job
sensitivity analysis) didasarkan pada suatu asumsi.
PELAPORAN
Setelah terdeteksi kecurangan, maka kecurangan tersebut
akan dilaporkan ke pihak yang berwajib dan kemudian
perusahaan akan meningkat pencegahan kecurangan
dengan cara:

 Membangun struktur pengendalian intern yang baik


 Mengefektifkan aktivitas pengendalian, seperti review
kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan
pemisahan tugas
 Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan
dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG
yang saling terkait satu sama lain agar dapat
mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan.
PROSES MENGAUDIT KECURANGAN CYBER
 Bekerja sama dengan manajemen dan dewan direksi
untuk mengembangkan strategi dan kebijakan cyber
security.
 Mengidentfikasi peluang untuk memperbaiki
kemampuan organisasi untuk mengidentifkasi,
menilai, dan mengurangi risiko cyber security ke
tingkat yang dapat diterima.
 Mengakui bahwa risiko cyber security tidak hanya
bersifat eksternal, menilai dan mengurangi ancaman
potensial yang dapat timbul dari tindakan karyawan
atau mitra bisnis.
 Pastikan risiko cyber security terintegrasi secara
formal atau ke dalam rencana audit.
PROSES MENGAUDIT KECURANGAN CYBER
 Mempeluas hubungan dengan komite audit dan dewan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang
cyber security dan memastikan bahwa dewan direksi tetap
terlibat dalam masalah cyber security dan mengetahui
perubahan sifat risiko cyber security.
 Kembangkan pemahaman tentang bagaimana teknologi dan
trend yang muncul dapat mempengaruhi perusahaan dan
profil risiko cyber security.
 Mengevaluasi program cyber security organisasi terhadap
Cybersecurity NIST framework.
 Carilah kesempatan untuk mengkomunikasikan kepada
manajemen bahwa sehubungan dengan cyber security.
PROSES MENGAUDIT KECURANGAN CYBER
 Tekankan bahwa kontrol cyber security dan cyber
incident response harus menjadi priotitas manajemen
puncak.
 Mengkaji setaiap staf IT/audit dan kekurangan sumber
daya serta kurangya teknologi/alat pendukung.
 

 
TERIMA KASIH

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Anda mungkin juga menyukai