MONITORING
PEMANTAUAN
RISK ASSESSMENT
PENAKSIRAN RISIKO
CONTROL ACTIVITIES
Infrastruktur
AKTIVITAS PENGENDALIAN
INFORMATION &
COMMUNICATION
INFORMASI & KOMUNIKASI
CONTROL ENVIRONMENT
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN
DENGAN RUANG LINGKUP (Scope)
PEMERIKSAAN
Jika pengendalian intern lemah, maka kemungkinan
terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun
kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan risiko yang
besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini tidak
sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati
dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak
mengumpulkan bukti-2 yang mendukung pendapat yang
diberikan.
Untuk mencegah kemungkinan tsb, jika auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian intern tdk berjalan
efektif, maka auditor harus memperluas scope
pemeriksaannya pada waktu melakukan substantive test.
PEMAHAMAN DAN EVALUASI ATAS PENGENDALIAN
INTERN :
Pemahaman komponen pengendalian intern harus
didokumentasikan untuk merencanakan audit
Bentuk dan isi dokumentasi tergantung ukuran,kompleksitas,
sifat pengendalian intern entitas
Semakin kompleks pengendalian intern dan luas prosedur yang
dilaksanakan maka semakin luas dokumentasi pemahaman
pengendalian intern
Baik buruknya pengendalian intern berpengaruh pada :
Keamanan harta kekayaan perusahaan
Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
Tinggi rendahnya audit fee
Jenis opini dari akuntan publik
Cara melakukan pemahaman dan evaluasi pengendalian intern :
1. Internal Control Questionnaires
2. Flow Chart
3. Narrative
Plan, Program,
Procedures, Technique,
Risk & Materiality
AUDIT PLAN (Perencanaan
Pemeriksaan)
Standar Pekerjaan Lapangan yang pertama :
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
Pertimbangan auditor dalam perencanaan
auditor :
1. Pahami bisnis dan industri klien (understanding client
bussiness)
2. Kebijakan dan prosedur akuntansi klien
3. Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan klien,
termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah
informasi akuntansi pokok perusahaan
4. Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
5. Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit
6. Pos laporan keuangan yang memerlukan penyesuaian
(adjustment)
7. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan
pengujian audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan
yang material atau adanya transaksi antar pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
8. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada
pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan
keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk menggambarkan
kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian)
SUPERVISI
Pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian
tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai.
Unsur supervisi :
Memberikan instruksi kepada asisten
Tetap menjaga penyampaian informasi masalah penting yang
ditemukan dalam audit
Mereview pekerjaan yang dilaksanakan :
apakah pekerjaan audit telah dilaksanakan secara memadai
dan menilai apakah hasilnya sejalan dengan kesimpulan yang
disajikan dalan laporan audit
Menyelesaikan perbedaan pendapat antara staf audit dan KAP
Faktor yang mempengaruhhi luasnya supervisi:
Kompleksitas masalah
Kualifikasi orang yang melaksanakan audit
Memahami tanggung jawabnya dan tujuan prosedur audit
Mengetahui hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap
sifat, luas dan saat prosedur tsb. dilaksanakan (sifat bisnis
klien, masalah akuntansi dan audit)
ISI AUDIT PLAN