Anda di halaman 1dari 6

KISI-KISI UAS AUDITING I

T.A. 2022/2023

PENERIMAAN PENUGASAN & PERENCANAAN AUDIT


1. Alasan utama melakukan perencanaan audit
1) Untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat atas suatu kondisi / kejadian
2) Untuk membantu menetapkan biaya audit wajar / rasional
3) Untuk menghindari kesalahpahaman dengan klien
2. Aktivitas pada tahap perencanaan audit pendahuluan:
1) Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien
2) Identifikasi alasan klien untuk audit
3) Memperoleh kesepahaman dengan klien
4) Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan
3. Proses evaluasi klien lama (Melanjutkan):
Evaluasi Klien yang melanjutkan (Periode sebelumnya diaudit oleh Auditor yang
bersangkutan). Evaluasi tahunan apakah akan dilanjutkan berdasarkan masalah, biaya, dan
integritas klien
4. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperoleh kesepahaman dengan klien
1) Ketentuan Perikatan harus dipahami bersama antara Auditor / Akuntan Publik dan klien
2) Standar Audit membutuhkan surat perikatan yang menjelaskan:
 tujuan
 tanggung jawab auditor dan manajemen
 jadwal dan biaya
3) Menginformasikan kepada klien bahwa auditor tidak dapat menjamin semua tindakan
kecurangan akan ditemukan
5. Hal-hal yang harus mempertimbangkan Strategi Audit Pendahuluan
Strategi audit pendahuluan harus mempertimbangkan:
1) bisnis dan industri klien
2) area risiko salah saji material
3) jumlah lokasi klien
4) efektivitas pengendalian masa sebelumnya
6. Faktor penyebab risiko bisnis klien
Risiko bisnis klien adalah risiko bahwa klien akan gagal mencapai tujuannya. Faktor
Penyebab:
 Penurunan kondisi ekonomi
 Teknologi Informasi
 Operasi global
 SDM / Human Capital
7. Alasan untuk memperoleh pemahaman tentang industri klien dan lingkungan eksternal:
 Risiko yang terkait dengan industri tertentu
 Risiko inheren / melekat yang umum terjadi pada semua klien di industri tertentu
 Persyaratan akuntansi yang unik / tertentu
8. Faktor-faktor yang harus dipahami oleh auditor dalam melakukan evaluasi atas operasi dan
proses bisnis klien
 Sumber pendapatan utama klien
 Pelanggan dan pemasok utama
 Sumber pendanaan
 Informasi tentang pihak berelasi
9. Pelaksanaan Prosedur analitis dalam tahapan Audit
Prosedur Analitis Pendahuluan dapat dilakukan dengan melakukan Perbandingan rasio
klien dengan tolok ukur industri atau pesaing.
Prosedur analitis dapat dilakukan salah satu dari tiga kali selama perikatan:
 Diperlukan dalam tahap perencanaan
 Sering dilakukan selama tahap pengujian
 Diperlukan selama fase penyelesaian
10. Terdapat 5 (lima) jenis perbandingan data dalam prosedur analitis
Bandingkan data klien dengan:
 Data industri
 Data periode sebelumnya yang serupa
 Hasil yang diharapkan (ekspektasi) yang ditentukan klien
 Hasil yang diharapkan (ekspektasi) yang ditentukan oleh auditor
 Hasil yang diharapkan (ekspektasi) menggunakan data non finansial

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL


11. Tiga tujuan utama manajemen dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif
1) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
2) Keandalan pelaporan keuangan
3) Efisiensi / efektivitas operasi
12. Dua konsep utama yang mendasari desain manajemen dan penerapan pengendalian internal
1) Keyakinan Memadai
2) Keterbatasan Bawaan
13. Penilaian risiko pengendalian dalam setiap audit
Terutama tentang pengendalian atas:
 keandalan pelaporan keuangan
 kelas transaksi
14. Pengujian pengendalian internal
 Saldo akun yang signifikan
 Kelas transaksi
 Pengungkapan dan asersi laporan keuangan terkait
15. Lima komponen pengendalian menurut COSO
1) Lima Komponen Pengendalian Internal
2) Lingkungan Pengendalian
3) Penilaian Risiko
4) Aktivitas Pengendalian
5) Informasi dan Komunikasi
6) Monitoring / Pemantauan
16. Unsur dalam lingkungan pengendalian menurut COSO
 Integritas dan nilai-nilai etika
 Komitmen terhadap kompetensi
 Partisipasi dewan direksi atau komite audit
17. Unsur dalam penilaian risiko menurut COSO
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko
 Estimasi signifikansi risiko
 Menilai kemungkinan terjadinya risiko
 Tentukan tindakan yang diperlukan untuk mengelola risiko
18. Unsur dalam aktivitas pengendalian menurut COSO
 Pemisahan tugas yang memadai
 Otorisasi transaksi dan aktivitas yang tepat
 Dokumen dan catatan yang memadai
 Pengendalian fisik atas aset dan catatan
 Pemeriksaan independen atas kinerja
19. Hal relevan dengan proses penilaian risiko pengendalian
 Memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang desain dan operasi
pengendalian internal
 Menilai risiko pengendalian
 Merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pengujian pengendalian
 Menetapkan/mempertimbangkan risiko deteksi yang direncanakan dan tes substantif
20. Prosedur yang perlu dilakukan dalam pengujian pengendalian
 Meminta keterangan dari personel klien
 Periksa dokumen, catatan, laporan
 Reperform (pelaksanaan kembali) prosedur klien
 Amati aktivitas terkait pengendalian
21. Contoh pemisahan tugas yang memadai
 Bagian Pengamanan / Pemeliharaan asset terpisah dari akuntansi
 Bagian Otorisasi transaksi terpisah dari Pengamanan/Pemeliharaan aset terkait
 Bagian Tanggung jawab operasional terpisah dari Tanggung jawab penyimpanan catatan

 Bagian Tugas TI terpisah dari Departemen-Departemen pengguna


22. Cara melakukan Pengujian pengendalian
23. Opini atas kondisi pengendalian internal perusahaan
 Unqualified / Wajar Tanpa Pengecualian
 Adverse /Tidak Wajar
 Qualified / Disclaimer, Wajar Dengan Pengecualian / Tidak Memberikan Pendapat

PERTIMBANGAN MATERIALITAS & RISIKO


24. Definisi dan prinsip materialitas dalam Audit
Materialitas Audit adalah besarnya suatu kelalaian atau salah saji, dalam laporan
keuangan, yang membuat pengguna laporan terpengaruh oleh informasi yang dihilangkan, atau
membuat keputusan berbeda jika informasi yang benar diketahui.
Prinsip- prinsip materialitas:
 Kekeliruan dalam laporan keuangan dianggap sebagai material apabila berpotensi
mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan.
 Penilaian terhadap materialitas kemudian berdasarkan keadaan eksternal yang utamanya
termasuk ukuran dan sifat kekeliruan tersebut.
 Penilaian terhadap materialitas juga berdasarkan kebutuhan umum pengguna yang
merupakan sebuah kelompok.
25. Level materialitas: Immaterial, Material, High Material.
26. Overall Materiality, Performance Materiality, Trivial Threshold, Tolerable Misstatement
 Menentukan materialitas pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan (Overall
Materiality)
 Menentukan materialitas pelaksanaan (Performance Materiality)
 Ambang batas yang merepresentasikan jumlah maksimum yang dapat dinyatakan salah
saji namun tidak memengaruhi keputusan pengguna (Trivial Threshold )
27. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penilaian awal materialitas
 Materialitas adalah konsep relatif, bukan absolut
 Tolok ukur diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
 Faktor kualitatif juga mempengaruhi materialitas
28. Pertimbangan yang dapat menyebabkan kesalahan penyajian material secara kuantitatif kecil
 Perjanjian pinjaman
 Perubahan trend
 Kompensasi manajemen
 Pengguna laporan keuangan
 Menyembunyikan tindakan ilegal
29. Hal yang relevan dengan konsep materialitas
30. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima
 Sejauh mana pengguna eksternal mengandalkan laporan tersebut
 Kemungkinan klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit diterbitkan
 Evaluasi auditor atas integritas manajemen
31. Faktor yang mempengaruhi risiko inheren
Nature of Client’s Business (Sifat Bisnis Klien)
 Industry practices (Praktek industry)
 Non-routine transactions (Transaksi tidak rutin)
 Makeup of the population (Susunan penduduk)
Audit Experience (Pengalaman Audit)
 Prior audit results (Hasil Audit Sebelumnya)
 Initial vs. repeat engagement (Keterlibatan awal vs berulang)
 Audit judgment required to correctly record balances and transactions (pertimbangan
audit diperlukan untuk mencatat saldo dan transaksi dengan benar)
Culture (Budaya)
 Related parties (Pihak terkait)
 Factors related to fraudulent financial reporting (Faktor-faktor yang terkait dengan
kecurangan pelaporan keuangan pelaporan keuangan)
 Factors related to misappropriation of assets (Faktor-faktor yang terkait dengan
penyalahgunaan asset)
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN
32. Tujuan auditor memilih sampel suatu populasi
Untuk mendapatkan sampel yang representatif, yaitu sampel yang memiliki karakteristik
yang sama dengan populasi.
33. Risiko sampling dan nonsampling
1) Risiko nonsampling: terjai apabila pengujian audit tidak mengungkapkan adanya
pengecualian dalam sampel akibat kegagalan auditor untuk mengetahui adanya
pengecualian dan prosedur audit yang tidak memadai atau tidak efektif.
2) Risiko sampling: merupakan bagian yang melekat pada sampling yang disebabkan
pengujian yang lebih kecil dari keseluruhanpopulasi.
34. Metode yang dapat dipergunakan dalam pemilihan sampel statistik dan non statistik
Metode Pemilihan Sampel metode statistik: Metode Pemilihan Sampel:
1) acak-sederhana (simple random)
2) sistematis (systematic)
3) probabilitas-proporsional dengan ukuran (probability-proportional to size)
4) stratifikasi (stratified)
Metode Pemilihan Sampel Non-statistik:
1) terarah (direct)
2) blok (block)
3) sembarang (haphazard)

Anda mungkin juga menyukai