PENGAUDITAN 1
4. Tipe auditor
Auditor internal (karyawan perusahaan)
Membantu manajamen melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif
Auditor pemerintah (bekerja di Dirjen pajak)
Melakukan audit pada unit organisasi pemerintah
Auditor independen / akuntan publik (bekerja di KAP)
Memberi jasa auditing profesional kepada klien (perusahaan, organisasi
nirlaba, dll)
5. Jasa yang diberikan KAP
Jasa atestasi (auditor memberikan pendapat tertulis)
a. Audit
b. Pemeriksaan
c. Penelaahan
d. Prosedur yang disepakati bersama
Jasa nonatestasi (dalam bentuk konsultasi, jasa)
a. Jasa akuntansi
b. Jasa perpajakan
c. Jasa konsultasi manajemen
2. Standar auditing
Standar umum
- Dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
- Mempertahankan sikap independensi
- Menggunakan kemahiran profesional dengan cermat
Standar pekerjaan lapangan
- Pekerjaan harus direncanakan dengan baik
- Pemahaman SPI yang baik
- Bukti audit yang memadai
Standar pelaporan
- Laporan keuangan disusun sesuai PABU
- Laporan audit sesuai dengan prinsip akuntansi
- Informasi dalam laporan keuangan yang memadai
4. Perencanaan audit
1) Menghimpun pemahaman bisnis klien dan industri klien
2) Melakukan prosedur analitis (mengevaluasi informasi keuangan)
3) Melakukan penilaian awal terhadap materialitas
4) Menilai risiko audit
5) Mengembangkan strategi audit pendahuluan
6) Menghimpun pemahaman SPI klien
2. Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadarinya tidak
memodifikasi sebagaimana mestinya pendapatnya atas laporan keuangan yang
mengandung salah saji material.
2 tipe risiko audit:
1) Risiko tipe I: karena menyepelekan kesalahan awal
2) Risiko tipe II: karena kesalahan pengambilan sampel
2. Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor untuk menyatakan
pendapat audit. Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit:
Materialitas
Risiko audit
Faktor-faktor ekonomi
Ukuran dan karakteristik populasi
4. Komponen SPI
(a) Lingkungan pengendalian
(b) Penaksiran risiko
(c) Aktivitas pengendalian
(d) Informasi dan komunikasi
(e) Pemantauan
2. Prosedur pengujian
a) Pengujian analitik
b) Pengujian pengendalian Primarily substanive approach (kalau SPI buruk)
c) Pengujian substantif Lower assessed level of control risk approach
(pengendalian efektif)