Nim : 2008205038 Semester : 7/B RESUME BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL AUDIT SEKTOR PUBLIK
A. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS AUDIT
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi : Independensi Pengembangan professional Penugasan personel Promosi Konsultasi Penerimaan dan keberlanjutan klien Supervisi Inspeksi Pemekerjaan (hiring)
B. KEBERADAAN DAN PERAN KOMITE AUDIT
Prinsip penerapan komite audit yang baik 1. Peran komite audit, komite audit harus mendukung Dewan dan Pimpinan bagian akuntansi dengan meninjau kelengkapan jaminan dalam memenuhi kebutuhan serta mengkaji keandalan dan integritas jaminan. 2. Keanggotaan, Independensi, Objektivitas dan Pemahaman 3. Keterampilan 4. Lingkup kerja 5. Komunikasi harus efektif. Peran Komite Audit 1. Mendukung Dewan Audit a. Dewan audit memiliki banyak masalah, b. Jaminan pada aspek manajemen resiko, tata kelola dan pengendalian internal c. Perumusan kebutuhan jaminan d. Pemberian jaminankepada dewan harus ditinjau oleh komite audit e. Peran yang tepat dari komite audit akan tergantung pada keadaan tertentu organisasi. 2. Kerangka Acuan a. Komite audit harus diberikan Terms Of Reference resmi oleh dewan b. Komite audit harus memeiliki wewenang yang tepat c. Komite audit akan memerlukan akses ke pendanaan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi perannya. C. PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK Teori ddan konsep pengujian audit sektor publik dibagi menjadi dua kategori, Yakni konsep teori dan konsep proses.Konsep terbagi menjadi tiga fase, yakni ternm of reference, investigasi dan pelaporan. 1. Term Of Reference ( Fase acuan) a. Nilai Sosial, yang menggap penting konsistensi dan integritas b. Keterkaitan dengan perencanaan, anggaran dan pengendalian manajemen c. Akuntabilitas, acuan secara ekspilit untuk hubungan klien dengan auditee d. Kriteria e. Lingkup investigasi f. Tujuan, aturan tujuan audit mengikuti secara langsung dari lingkup dan termasuk tujuan wajib untuk menyatakan opini laporan keuangan. g. Btasan-batasan dari berbagai macam subjek audit. 2. Investigasi Aturan konsep informasipada fase investigasi teridentifikasi dalam fase investigasi audit. Menurut cutt, james (1998) ada pada 9 konsep dan konsep ke-10 berikut yang menghubungkan dari fase invetigasi kepada fase pelaporan a. Pengetahuan akan Lembaga f. Asersi yang akan di audit g. Kecukupan ( Kuantitas ) b. Kepercayaan h. Penyesuaian ( Kualitas ) c. Bukti i. Metode d. Verifikasi j. Kelayakan. e. Asumsi 3. Pelaporan Konsep terkait informasi dalam fase pelaporan berbagi kedalam 6 kategori, yaitu : a. Tipe laporan d. Reservasi b. Lingkup laporan e. Pengendalian internal/manajemen c. Opini auditor f. Tindak lanjut audit D. AKUN DAN ASERSI DALAM PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK 1. Akun Pendapatan Tujuan adanya audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah saji yang material dalam pos pendapatan organisasi, dana transfer, dll. Pemeriksaan atas siklus pendapatan mencakup pemeriksaan atas : a. Pendapatan organisasi contohnya : Pos pajak daerah, retribusi laba, dll b. Dana pertimbangan mencakup atas bagi hasil pajak bukan pajak c. Pendapat lain-lain yang sah sesuai dengan lingkup pemeriksaan tersebut. Risiko bawaan siklus pendapatan pada banyak organisasi sektor public, adalah tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan antara lain: a. Volume transaksi yang tinggi b. Masalah akuntansi yang berkembang 2. Akun Belanja Audit terhadap siklus belanja organisasi sektor publik terdiri dari audit teehadap belanja aparat/pegawai/SDM dan belanja pelayanan publik. Belanja aparat dan belanja pelayanan public terdirid dari belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, dan belanja modal atau Pembangunan. Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing- masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja. 3. Akun Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimliki oleh organisasi sektor public yang digunakan dalam kegiatan operasional organisasi dan tidak untuk dijual belikan serta digunakan lebuh dari satu tahun (periode akuntansi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk memperoleh bukti tentang masing- masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo aktiva tetap. 4. Akun jasa Personalia Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama hamper disemua entitas. Transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi gaji. 5. Akun Biaya Investasi Investasi surat berharga sebagai aktiva lancer merupakan investasi sementara yang bertujuan untuk memanfaatkana dana yang tidak dipergunakan dalam jangka pendek untuk memperoleh laba seperti capital again. Selain itu investasi bisa dilakukan untuk penanaman modal dengan wujud surat berharga jangka Panjang. 6. Akun Saldo Kas Akun saldo kas dihasilkan dari pengaruh komulatif siklus belanja, siklus investasi, dan siklus jasa personalia. Tjuan siklus saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan audit ditentukan berdasarkan atas kelima asersi laporan keuangan. Asersi keterlambatan dan keterjaadian. Asersi kelengkapan Asersi hak dan kewajiban Asersi penilaian dan pengalokasian Asersi pelaporan dan pengungkapan E. SIKLUS AUDIT SEKTOR PUBLIK 1. Survey awal karakter industry/bidang/organisasi yang akan diaudit 2. Pembuatan program audit dan penerbitan surat tugas audit Suatu program audit akan berisi : Tujuan audit untuk tiap area PRosedur audityang akan dilakukan Sumber-sumber bukti audit Deskripsi mengenai kesalahan (Error) 3. Pelaksanaan audit sektor public 4. Pembuatan daftar temuan 5. Komunikasi temuan dan penyusunan draf laporan harian pemeriksaan 6. Penerbitan laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut temuan laporan hasil pemeriksaan.