Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indah Dwi Astuti

Nim : 19441734
Prodi : S1 Akuntansi 7B

Rangkuman BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL AUDIT SEKTOR PUBLIK

1. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS AUDIT

Berdasarkan General Standards in Government Auditing and Standards with


Ethical Significance (INTOSAI), bahwa karena tugas dan tanggung jawab
lembaga audit tertinggi adalah penting untuk konsep akuntabilitas publik, lembaga
audit harus berlaku untuk memenuhi metodologi audit dan praktik dengan kualitas
terbaik. Tugas merumuskan prosedur untuk mengamankan pelaksanaan yang efektif
dari tanggung jawab untuk laporan audit, tidak terganggu oleh kurangnya kepatuhan
terhadap standar oleh personil atau ahli dari luar, prosedur perencanaan, metodologi
dan pengawasan.

Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus diterapkan oleh setiap KAP pada
semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi yakni meliputi:
a) Independensi
b) Penugasan personel
c) Konsultasi
d) Supervisi.
e) Pemekerjaan (hiring).
f) Pengembangan profesioanl
g) Promosi (advancement).
h) Penerimaan dan keberlanjutan klien
i) Inspeksi

2. KEBERADAAN DAN PERAN KOMITE AUDIT


Berikut adalah prinsip penerapan komite audit yang baik :
 Peran Komite Audit. Komite Audit harus mendukung Dewan dan Pemimpin Bagian
Akuntansi dengan meninjau kelengkapan serta mengkaji keandalan dan integritas
jaminan.
 Keanggotaan, Independensi, Objektivitas Dan Pemahaman. Setiap anggota harus
memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan dan prioritas organisasi dan peran
mereka sebagian anggota Komite Audit.
 Ketrampilan. Komite Audit seharusnya memiliki campuran keterampilan yang tepat
untuk memungkinkan untuk melaksanakan fungsi secara keseluruhan.
 Lingkup Kerja. Komite Audit harus memiliki keterlibatan tertentu dengan perkerjaan
Audit Internal, pekerjaan Auditor Eksternal, dan isu-isu Pelaporan Keuangan.
 Komunikasi. Komite Audit harus memiliki komunikasi yang efektif dengan Dewan,
Kepala Audit Internal, Auditor Eksternal, dan pemangku kepentingan lainnya.

3. PERAN AUDIT
A. Dewan Audit
 Dewan Audit memiliki banyak masalah, salah satu tantangan meraka dan anggota
mereka adalah mengetahui apakah mereka memperhatikan isu-isu yang tepat
 Jaminan pada aspek manajemen risiko, tata kelola dan pengendalian internal
berfungsi secara efektif dan sama pentingnya dengan aspek yang perlu diperhatikan
untuk memperbaiki pelaksanaan audit
 Perumusan kebutuhan jaminan adalah kunci untuk menentukan sumber daya yang
perlu didedikasikan untuk pengiriman jaminan, dalam organisasi
 Pemberian jaminan kepala Dewan harus ditinjau oleh Komite Audit
 Peran yang tepat dari Komite Audit akan tergantung pada keadaan tertentu organisasi
B. Kerangka Acuan
• Komite Audit harus diberikan Term of Reference yang resmi dan harus ditinjau
secara teratur.
• Komite Audit harus memiliki wewenang yang tepat untuk meminta setiap anggota
organisasi baik untuk: menghadiri pertemuan Komite Audit, atau memberikan
informasi untuk membantu Komite Audit dalam memenuhi perannya.
• Komite Audit akan memerlukan akses ke pendanaan untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan dalam memenuhi perannya. menyediakan saran spesialis (eksternal) atau
pendapat ketika diperlukan, dan (jika disetujui sesuai dalam organisasi memberikan
review eksternal.
4. PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
Konsep dibagi menjadi tiga fase, yakni term of reference, investigasi dan juga
peloparan.
a) Term of Reference
Face acuan (reference) terdiri dari tujuh konsep, yaitu:
• Nilai Sosial
• Keterkaitan Dengan Perencanaan, Anggaran, Dan Pengendalian
manajemen
• Akuntabilitas
• Kriteria
• Lingkup Investigasi
• Tujuan
• Batasan-Batasan
b) Investigasi

Tiga tipe standar dalam Standar Audit Berterima Umum berperan
dalam kerangka konsep ini, yakni:
 Pertama, standar umum menyediakan dasar konsep yang
sudah teridentifikasi terkait kapasitas dan perilaku auditor
dalam pengumpulan informasi dan kegiatan evaluasi dalam
fase investigasi dan kegiatan pelaporan informasi pada fase
pelaporan.
 Kedua, aturan standar pengujian menyediakan dasar konsep
terkait pengumpulan informasi dan kegiatan aktivitas pada fase
investigasi.
 Ketiga, aturan standar pelaporan menyediakan dasar konsep
terkait konsep pelaporan informasi pada fase pelaporan
c) PELAPORAN
Konsep terkait informasi dalam fase pelaporan terbagi ke dalam
ketegori, yaitu sebagai berikut :
1. Tipe Laporan
2. Lingkup Laporan
3. Opini
4. Reservasi
5. Pengendalian Internal/Manajemen
6. Tindak Lanjut Audit

5. AKUN DAN ASERSI DALAM PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK


a) Akun Pendapatan
b) Akun Belanja
c) Akun Aktiva Tetap
d) Akun Jasa Personalia
e) Akun Pembiayaan (investasi)
f) Akun Saldo kas

6. SIKLUS AUDIT SEKTOR PUBLIK


a) Survei Awal Karakter Industri/Bidang/Organisasi Yang Akan Diaudit.
b) Pembuatan Program Audit dan Penerbitan Surat Tugas Audit. Suatu program
audit akan berisi:
• Tujuan audit untuk setiap area.
• Prosedur audit yang akan dilakukan.
• Sumber-sumber bukti audit.
• Deskripsi mengenai kesalahan (error).
c) Pelaksanaan Audit Sektor Publik
d) Pembuatan Daftar Temuan.
e) Komunikasi Temuan dan Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan
f) Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Temuan Laporan
HasilPemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai