Anda di halaman 1dari 24

TEORI, KONSEP &

STANDAR AUDITING

OLEH: BANU WITONO

Chapter 3
Tujuan Pembelajaran
1. Paham akar historis kemunculan auditing.
2. Jelaskan kaitan teori, konsep dan standar auditing
3. Jelaskan macam-macam standar auditing
Akar Historis Auditing
 Awal audit perusahaan dapat dikaitkan dengan undang-undang Inggris selama
revolusi industri di pertengahan 1800-an. Perkembangan manajer profesional yang
terpisah dariinvestor dan kreditor menciptakan permintaan seseorang untuk
menambah kredibilitas representasi keuangan manajemen.
 Awalnya, audit perusahaan harus dilakukan oleh satu atau lebih pemegang saham,
yang bukan pejabat perusahaan dan ditunjuk oleh pemegang saham lain sebagai
perwakilannya.
 Profesi audit dengan cepat muncul untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan undang-
undang segera direvisi untuk mengizinkan orang selain pemegang saham untuk
melakukan audit, sehingga memunculkan pembentukan firma audit.
 Beberapa dari perusahaan Inggris awal ini, seperti Deloitte & Co., Peat, Marwick, &
Mitchell, dan Price Waterhouse & Co., dapat dilacak ke perusahaan yang saat ini
berpraktik dalam skala internasional.
 Pada akhir 1800-an pengaruh Inggris bermigrasi ke Amerika Serikat ketika investor Inggris dan
Skotlandia mengirim auditor mereka sendiri untuk memeriksa pernyataan manajemen tentang
kondisi perusahaan Amerika tempat mereka berinvestasi besar-besaran. Fokus dari audit awal ini
adalah menemukan kesalahan dalam akun neraca dan membendung pertumbuhan penipuan yang
terkait dengan fenomena meningkatnya manajer profesional dan pemilik yang tidak hadir.
 Selama awal 1900-an, permintaan audit meningkat pesat karena pertumbuhan yang cepat dalam
kepemilikan publik atas sekuritas perusahaan. Pada tahun 1932, untuk meningkatkan kredibilitas
informasi yang disiapkan bagi investor, Bursa Efek New York mengadopsi persyaratan bahwa
semua perusahaan yang terdaftar mendapatkan sertifikat audit dari CPA independen.
 Selama 1980-an profesi akuntansi perlahan-lahan membahas masalah tanggung jawabnya untuk
menemukan kecurangan keuangan.
 Dari tahun 1990 hingga 2000 perusahaan CPA menjadi firma jasa profesional, mempekerjakan
berbagai profesional bisnis yang menjual jasa konsultasi kepada klien mereka.
Elemen Dasar Teori
1. Postulat: konsep dasar yang harus diterima tanpa
perlu pembuktian
2. Teori: dalil yang diterangkan oleh postulat
3. Struktur: komponen disiplin tertentu dan hubungan
antar komponen tersebut
4. Prinsip: kaidah-kaidah yang diterapkan dalam praktik
5. Standar: kualitas yang ditetapkan dalam hubungan
dengan praktik.
Postulat Sebagai Dasar Teori Dalam Auditing

 Aspek keberadaan audit


 Aspek perilaku auditor
 Aspek fungsional audit
Aspek Keberadaan Audit
 Kualitas informasi akuntansi yang dilaporkan dalam laporan
keuangan harus dipandang kurang memiliki kredibilitas yang
memadai tanpa verifikasi dan pengesahan formal (atestasi).
 Verifikasi dan atestasi merupakan fungsi audit yang paling
dibutuhkan dalam menilai kualitas informasi akuntansi dalam
laporan keuangan.
 Verifikasi dan atestasi paling baik dicapai dengan regulasi
 Proses verifikasi dan atestasi yang paling memuaskan adalah
melalui audit eksternal
Aspek Perilaku Auditor
 Tidak ada konflik kepentingan antara auditor dan manajemen
 Tidak ada batasan hukum atau peraturan yang tidak masuk
akal yang ditempatkan pada auditor dalam melakukan audit.
 Auditor cukup terampil dan berpengalaman untuk
melaksanakan fungsi audit secara kompeten.
 Auditor dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai ahli
profesional atas kualitas pekerjaan auditnya dan opini terkait
atas kualitas laporan keuangan yang dilaporkan kepada
pengguna
Aspek Fungsional Audit
 Auditor menggunakan standar untuk menginterpretasikan relevansi
dan keandalan kualitas laporan keuangan yang diaudit.
 Auditor dalam menghasilkan opini audit harus didukung bukti yang
kompeten dan andal dalam rentang waktu dan biaya yang wajar.
 Informasi akuntansi dalam laporan keuangan harus bebas dari
penipuan dan kesalahan besar.
 Auditor menghasilkan laporan audit yang bermakna atas relevansi
dan keandalan laporan keuangan kepada pengguna.
Hubungan Teori, Konsep Dasar & Standar
 Teori dibentuk untuk:
1. Mengorganisasikan beberapa ide yang akhirnya membentuk suatu ilmu
pengetahuan (a body of knowledge)
2. Mempermudah dalam menjelaskan proses suatu profesi, karena praktik menjadi
lebih berguna (make sense)
3. Menerangkan fenomena yang dapat diobservasi dalam dunia nyata
 Konsep adalah abstraksi-abstraksi yang diturunkan dari pengalaman dan
observasi untuk memahami kesamaan dan perbedaan suatu subyek dengan
subyek yang lain.
 Konsep dasar diperlukan sebagai landasan dalam membuat standar.
 Standar yaitu pengarah dan pengukur kualitas dimana prosedur dihasilkan
Teori Auditing
 Teori Auditing tersusun atas 5 Konsep Dasar, yaitu:
1. Bukti (evidence): konsep dasar untuk memberikan kesimpulan atas
pemeriksaan dalam opini/pendapat auditor.
2. Kehati-hatian dalam pemeriksaan (due audit care): konsep dasar yang
menunjukkan auditor yang bertanggung jawab (prudent auditor)
3. Penyajian/pengungkapan yang wajar (fair presentation): konsep dasar
yang menuntut adanya informasi laporan keuangan yang tidak memihak,
tidak bias dan mencerminkan kondisi sebenarnya.
4. Independensi (independence): Sikap mental auditor untuk tidak memihak
dalam melakukan audit
5. Etika prilaku (ethical conduct): Perilaku ideal seorang auditor profesional
untuk bersikap independen dalam melaksanakan audit
Bukti (Evidence)
 Data Akuntansi dan informasi yang menguatkan
 Bukti yang Cukup
 Cukup untuk mendukung opini
 Cukup persuasif untuk meyakinkan orang lain (hakim, juri)
 Pada dasarnya masalah penilaian profesional

 Bukti Kompeten
 Relevan,
 andal.
Kompetensi Auditor
 Pendidikan formal dalam bidang akuntansi
termasuk ujian profesi auditor
 Pelatihan yang bersifat praktis dan pengalaman
dalam bidang auditing
 Pendidikan profesional berkelanjutan selama
menekuni karir auditor profesional
Independensi Auditor
 Practioner independence atau independence in fact
 Merupakan pikiran, sikap tidak memihak dan percaya diri
dalam melakukan pendekatan pemeriksaan
 Profession independence atau independence in appearance
 Merupakan persepsi yang timbul oleh anggora masyarakat
keuangan/bisnis dan masyarakat umum tentang profesi
akuntan sebagai kelompok
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
 Akuntan Publik di Indonesia wajib mengacu kepada SPAP
 SPAP yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terdiri dari lima standar,
yaitu:
1. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan
Standar Auditing (IPSA).
2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan
Standar Atestasi (IPSAT).
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan
Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
4. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan Interpretasi
Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK).
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi dengan Interpretasi
Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM).
Standar vs Prosedur Auditing
 Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing.
 Prosedur berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan,
sedangkan standar berkaitan dengan kriteria atau ukuran
mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan tujuan
yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut.
 Standar auditing mencakup atau mengatur mengenai mutu
profesional (professional qualities) auditor independen dan
pertimbangan (judgement) yang digunakannya dalam
pelaksanaan, penyusunan dan pembuatan laporan audit.
Standar Auditing Menurut GAAS (Generally Accepted
Auditing Standards)

 General Standards
 Standards of
Fieldwork
 Reporting
Standards
Keterkaitan GAAS Dengan Tahapan Audit
OBTAIN ENGAGEMENT INTERNAL
SUBSTANTIVE ISSUE
(OR RETAIN) PLANNING CONTROL
PROCEDURES REPORT
CLIENT EVALUATION

General Standards

Standards of Fieldwork

Reporting
Standards
Standar Auditing Menurut PSAP
Standar Umum
 Standar umum mengatur tentang pribadi auditor, mengenai
persyaratan kompetensi, sikap serta profesionalisme auditor dalam
melaksanakan audit. Standar ini didasari konsep kehati-hatian,
independensi dan etika, meliputi:
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
 Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan
di lapangan, mulai dari perencanaan, supervisi, pemahaman dan
pengevaluasian pengendalian intern, pengumpulan bukti sampai selesainya
pemeriksaan di lapangan. Standar ini didasari konsep bukti (evidence),
meliputi:
4. Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
5. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
6. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas lap.ran keuangan yang diaudit
Standar Pelaporan
 Standar pelaporan memberikan pedoman bagi auditor dalam menyusun laporan auditnya.
Standar ini didasari konsep penyajian/pengungkapan yang wajar, meliputi:
7. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
8. Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya.
9. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan
lain dalam laporan auditor.
10. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama
auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang
dipikul oleh auditor
Pendalaman Materi
Jawablah Pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa teori itu menjadi hal yang penting pada suatu
profesi?
2. Jelaskan hubungan antara konsep, standar dan prosedur!
3. Jelaskan arti penting standar pemeriksaan akuntan publik
(SPAP) bagi akuntan publik/auditor!
4. Mengapa bukti (evidence) menjadi postulat dalam elemen-
elemen teori audit? Beri komentar anda!

Anda mungkin juga menyukai