Independensi.
Penugasan personel.
Konsultasi.
Supervisi.
Pemekerjaan (hiring).
Pengembangan professional.
Promosi (advancement).
Penerimaan dan keberlanjutan klien.
Inspeksi.
KEBERADAAN DAN PERAN KOMITE AUDIT
2. Kerangka acuan.
a) Komite audit harus diberikan Terms of Reference resmi oleh
Dewan.
b) Komite audit harus memiliki wewenang yang tepat untuk
meminta setiap anggota organisasi dalam memenuhi perannya
menasehati Dewan.
c) Komite audit akan memerlukan akses ke pendanaan untuk
menutupi biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi perannya.
PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
AKUN PENDAPATAN
Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk
mengungkapkan ada tidaknya salah saji yang
material dalam pos pendapatan organisasi,
dana transfer dan lain lain pendapatan yang
sah. Ini mencakup pemeriksaan atas:
1. Pendapatan organisasi
2. Dana perimbangan
3. Pendapatan lain lain
AKUN BELANJA
Audit terhadap siklus belanja organisasi sektor publik terdiri
dari audit terhadap belanja aparat/pegawai/SDM dan belanja
pelayanan publik. Belanja aparat dan belanja pelayanan publik
terdiri dari belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeliharaan, dan belanja modal/pembangunan
AKUN AKTIVA TETAP
Tujuan audit aktiva tetap untuk memperoleh bukti tentang
masing-masing asersi signifikan yang dikaitkan dengan
transaksi dan saldo aktiva tetap.
AKUN JASA PERSONALIA
Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji,
pajak penghasilan pegawai dan biaya ketenagakerjaan lainnya
merupakan komponen biaya utama hampir di semua entitas
transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji.
AKUN PEMBIAYAAN (INVESTASI)
Strategi audit sangat bergantung frekuensi transaksi
penanaman investasi. Bila frekuensi rendah, auditor akan
menghemat biaya bila memakai primarily substantive
approach. Sebaliknya apabila frekuensi transaksi tinggi maka
auditor menghemat biaya kalau melakukan pengujian
pengendalian, untuk menghimpun bukti yang mendukung
AKUN SALDO KAS
Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang
masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan
transaksi dan saldo kas. Tujuan audit ditentukan berdasarkan
atas kelima kategori asersi keuangan:
a. Asersi keberadaan dan keterjadian
Saldo kas tercatat, benar-benar eksis pada tanggal neraca.
b. Asersi kelengkapan
Saldo kas tercatat, meliputi pengaruh semua transaksi kas
yang telah terjadi.
Transfer kas antar bank pada akhir tahun telah dicatat pada
periode yang tepat
c. Asersi hak dan kewajiban
Hak legal atas seluruh saldo kas yang tampak pada tanggal
neraca.
d. Asersi penilaian dan pengalokasian
Saldo kas tercatat dapat di realisasikan pada jumlah yang
dinyatakan dalam neraca yang sesuai schedule pendukungnya.
e. Asersi pelaporan dan pengungkapan
Saldo telah di identifikasi dan dikelompokkan secara tepat
dalam neraca.
ASERSI DALAM PENGUJIAN