Nim : 119211333
RMK BAB 12
A. PENDAHULUAN
Value for money merupakan suatu konsep penilaian kinerja suatu organisasi sektor
publik berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja mengacu kepada tiga
elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Melalui konsep value for money
memberikan informasi berupa indikator apakah anggaran (dana) yang dibelanjakan
menghasilkan nilai tertentu bagi masyarakatnya.
1. Perencanaan Audit
2. Mereview system akuntansi dan pengendalian intern.
3. Menguji system akuntansi dan pengendalian intern.
4. Melaksanakan audit.
5. Menyampaikan laporan.
D. AUDIT EFEKTIVITAS
Menurut audit commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar
sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan
dan tujuannya. Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan
1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan.
2. Kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang
memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah. Beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan program, yaitu sebagai berikut
a. Apakah program tersebut relevan atau realistik
b. Apakah ada pengaruh dari program tersebut
c. Aakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan
d. Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil
1. Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit) auditee (pihak yang diaudit), recipient
(pihak yang menerima hasil audit).
2. Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan recipient (otoritas yang lebih
tinggi)
3. Independensi antara auditor dan auditee.
4. Pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi tanggungjawab auditee
oleh auditor untuk audit recipient
E. STANDAR AUDIT PEMERINTAH (SAP)
Standar-standar yang menjadi pedoman dalam audit kinerja terhadap lembaga pemerintah
menurut standar audit pemerintah adalah
1. Standar Umum
a. Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki
kecakapan professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
b. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi/lembaga
audit dan auditor, baik pemerintah maupun akuntan publik, harus independen
(secara organisasi maupun secara pribadi), bebas dari gangguan independensi
yang bersifat pribadi dan yang di luar pribadinya (ekstern), yang dapat
mempengaruhi independensinya, serta harus dapat mempertahankan sikap dan
penampilan yang independen.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.
d. Setiap organisasi/lembaga yang melaksanakan audit yang berdasarkan SAP ini
harus memiliki system pengendalian intern yang memadai, dan system
pengendalian mutu tersebut harus di review oleh pihak lain yang kompeten
(pengendalian mutu ekstern).