Anda di halaman 1dari 20

CROWDFUNDING &

CROWDINVESTING

Dosen Pengampu
Ketut Gede Sri Diwya, ST., M. Int.Bus., M.Inf.Tech.

AKUNTANSI SORE (KELOMPOK 6)


DISUSUN OLEH :
SHINTA ANGELIA
01 (119211287)
NI KADEK RATNA DEWI
02 (119211336)
03 REZA DIMAS
(119211123)
SISWAHYUDI
AYU SRI OKTAVIANTI
04 (119211333)
MARNI CHISMYANTI HEDE
05 (119211265)
P
“A. CROWDFUNDING DAN
CROWDINVESTING”

Crowdfunding dapat didefinisikan sebagai "panggilan terbuka, pada dasarnya


melalui Internet, untuk penyediaan sumber daya keuangan untuk mendukung
inisiatif untuk tujuan tertentu" (Belleflamme et al. 2014, hal. 588).
Crowdfunding mengambil inspirasi dari konsep keuangan mikro (Morduch
1999) dan crowdsourcing. Ini merupakan bentuk unik dari penggalangan dana
di mana pencari modal (pemrakarsa proyek) dihubungkan dengan pemberi
modal (investor) melalui perantara crowdfunding (platform) (Haas et al. 2014).
Model Investasi =
Berbasis Pinjaman &
Dalam buku Disrupting Finance: Fintech and Strategy in Berbasis Ekuitas.
the 21st Century; Selama lima tahun terakhir, berbagai
----------------------------
bentuk crowdfunding telah muncul. Berdasarkan risiko
------
pendanaan bagi investor, kita dapat membedakan model
urun dana investasi dan non-investasi. Model Non-Investasi =
Berbasis Penghargaan
& Berbasis Donasi.
Dalam model investasi dan model berbasis penghargaan, misalnya, dua
risiko utama yang disoroti oleh calon investor adalah (1) risiko penipuan,
mis. kemungkinan itu produk atau proyek yang diumumkan selama
kampanye mungkin palsu atau tidak ada dan dengan demikian penggalangan
dana dapat mencoba menggunakan dana yang dikumpulkan dari pendukung
untuk tujuan (pribadi) lainnya; dan (2) risiko runtuhnya platform karena
malpraktek oleh penggalang dana (Cambridge Centre for Alternative
Finance 2018). Risiko lain, seperti gagal bayar pinjaman atau keterlambatan
pembayaran kembali kepada investor, dalam kasus urun dana berbasis
pinjaman, serta perubahan dalam peraturan lokal dan / atau UE dianggap
kurang penting bagi investor (Cambridge Centre for Alternative Finance
2018).
Menurut Bradford (2012) ada beberapa tipe crowdfunding berdasarkan
hasil yang akan didapat penyandang dana atas kontribusinya, yaitu:

Model Donasi

Model Rewards

Model Pra-Pembelian

Model Pinjaman

Model Ekuitas
“CROWDINVESTING”
Crowdinvesting merupakan crowdfunding yang
digunakan oleh investor dengan mendanai perusahaan
baru ditukar dengan saham.

Crowdinvesting mengumpulkan dana dari investor


individu yang kemudian diinvestasikan dalam ide atau
proyek.

Investor harus mendiversifikasi portofolionya. Mereka dapat


menginvestasikan sejumlah kecil uang dalam bisnis yang berbeda untuk
menyebarkan risiko. Mereka juga tidak boleh menginvestasikan semua
milik mereka modal hanya dalam permulaan tetapi menginvestasikan
sebagian besar uang mereka dalam aset yang lebih aman atau likuid.
“B. PERKEMBANGAN RINGKAS
CROWDFUNDING DI INDONESIA”
Istilah crowdfunding bagi banyak kalangan masih menjadi istilah yang
asing, terutama di Indonesia. Istilah ini baru ramai diberitakan sejak
kemunculan situs donation based crowdfunding pertama di Indonesia
yakni wujudkan.com, sejak itulah masyarakat mengidentikkan
crowdfunding dengan pendanaan industri kreatif. Padahal, donation
based crowdfunding lebih luas dari bidang industri kreatif.
Crowdfunding adalah platform perantara keuangan berbasis internet
yang mengumpulkan dana dari masyarakat umum untuk membiayai
suatu proyek atau unit bisnis. pengembangan platform crowdfunding di
Indonesia sebagian besar berbasis Debt.
Crowdfunding Indonesia juga tidak
ketinggalan mengikuti perkembangan FinTechs Mengaktifkan Integrasi Pembayaran
teknologi dunia, termasuk konsep Memanfaatkan API-fication dimana Platform
crowdfunding ini. Semenjak gerakan ‘Koin ini juga menawarkan API yang membantu
Untuk Prita’ pada tahun 2009 dan ‘Koin pasar dan platform online lainnya untuk
Untuk KPK’, platform-platform menerima uang dan pembayaran kepada pihak
crowdfunding mulai bermunculan di ketiga. Mereka memiliki blok bangunan untuk
Indonesia. Platform crowdfunding paling mendukung crowdfunding, dan beberapa
populer di Indonesia adalah KitaBisa. bisnis lainnya

API dapat memfasilitasi kemampuan pemrosesan kartu kredit secara global, menerima
pembayaran dan pembayaran dalam berbagai mata uang. Sampai saat ini telah muncul
berbagai platform crowdfunding terkemuka yang telah banyak dipergunakan seperti
Kickstarter, Indigogo, dll. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat platform seperti
Wujudkan.com, KitaBisa, Patungan.net, dsb.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Menurut Ciptaningtyas (2013),
crowdfunding dikelompokkan dalam 4
crowdfunding merupakan model
jenis, yaitu:
penggalangan dana yang terdapat
beberapa aktor di dalamnya, yaitu:
Quity Based Crowdfunding
(Crowdfunding berbasis 1) pemilik proyek atau individu yang
permodalan/kepemilikan saham).
membuat proposal dan bertanggung
Lending Based Crowdfunding jawab atas proyek tersebut yang
(Crowdfunding berbasis
kredit/utang piutang).
disebut dengan creator.
2) lembaga crowdfunding yaitu
Reward Based Crowdfunding merupakan wadah berupa situs online
(Crowdfunding berbasis hadiah).
sebagai media promosi proyek.
3) donatur yaitu orang yang tertarik
Donation Based Crowdfunding
(Crowdfunding berbasis donasi).
untuk memberikan dukungan terhadap
proyek tersebut.
“C. REGULASI FINTECH:
CROWDFUNDING DILUAR INDONESIA”
Proses crowdfunding tentunya memiliki berbagai mekanisme dalam menggaet
investor ataupun melakukan kampanye. Mekanisme ini merupakan
serangkaian regulasi yang telah ditetapkan platform untuk mempermudah
mempertemukan orang/organisasi yang mendanai dengan orang/organisasi
yang akan didanai.
Tantangan yang ditimbulkan oleh FinTech terhadap regulasi dan kebijakan
regulasi adalah serupa dengan yang dimunculkan oleh inovasi keuangan pada
umumnya, meskipun bersifat finansial inovasi tidak selalu berasal dari
terobosan teknologi (Avgouleas,2015).
Adapun Tantangan-tantangannya yaitu:

• Mengidentifikasi bidang-bidang hukum


yang berhubungan dengan masing-
TANTANGAN masing bidang tersebut jenis instrumen
PERTAMA atau institusi tekfin.

• Apakah regulasi seharusnya seperti itu


secara bertahap disesuaikan dengan
TANTANGAN berbagai jenis FinTech yang berfokus
pada fungsi, atau secara radikal
KEDUA direformasi dengan mem-berlakukan
rezim khusus..
“Pendekatan nasional untuk FR-Crowdfunding
sangat bervariasi di antara anggota Serikat (G.
Ferrarini dan E. Macchiavello, 2018). Kita dapat
membedakan antara Pendekatan 'tradisional' yang
memperluas perbankan atau regulasi keuangan
sebelumnya ke FR-Crowdfunding dan pendekatan
'inovatif' yang terdiri dari penerapan aturan atau
rezim yang lengkap untuk FR-crowdfunding”
“Namun relevan perbedaan ada bahkan di
antara negara-negara yang mengadopsi
pendekatan yang sama.”

URUN DANA BERBASIS PINJAMAN

URUN DANA BERBASIS INVESTASI


“SEJALAN DENGAN MODEL REGULASI
INGGRIS”

Dalam beberapa kasus, regulasi keuangan yang ada dapat


diadaptasi ke inovasi FinTech tanpa perubahan ekstensif,
seperti pada area crowdfunding.

Dalam kasus lain, diperlukan perubahan mendalam, seperti


file yang dianalisis secara singkat dalam peraturan
pembayaran UE, yang telah mengalami restrukturisasi yang
mendalam dalam rentang waktu yang relatif singkat.
“D. CONTOH PLATFORM
CROWDFUNDING &
CROWDINVESTING”
“CONTOH PERUSAHAAN DI
INDONESIA”
”KESIMPULA
N”
 Jumlah crowdfunding di Indonesia dibandingkan dengan negara Asia lainnya yaitu India dan
Malaysia cukup kompetitif. Crowdfunding Indonesia juga tidak ketinggalan mengikuti
perkembangan teknologi dunia, termasuk konsep crowdfunding ini. Semenjak gerakan
‘Koin Untuk Prita’ pada tahun 2009 dan ‘Koin Untuk KPK’, platform-platform
crowdfunding mulai bermunculan di Indonesia.
 Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), crowdfunding dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu;
quity based crowdfunding (Crowdfunding berbasis permodalan/kepemilikan saham),
lending based crowdfunding (crowdfunfing berbasis kredit/utang piutang), reward based
crowdfunding (crowdfunding berbasis hadiah), dan donation based crowdfunding (berbasis
donasi).
 Beberapa contoh daripada Platform dari Crowdfunding dan Crowdinvesting di Indonesia itu
sendiri, yaitu Kitabisa.com, Wujudkan.com, Kolase.com, Ayopeduli.id, IGrow, Ethis, dsb.
“SESI TANYA JAWAB”
“TERIMAKASI
H”

Anda mungkin juga menyukai