Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PELATIHAN FUNDAMENTAL INTERNAL AUDIT WORKSHOP

PENDAHULUAN

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan pelatihan Internal Audit ini.

Undang – undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengisyaratkan bahwa Rumah
Sakit harus memiliki standar pelayanan yang harus dicapai dalam setiap aspek kegiatannya.
Untuk mencapai standar ini Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel. Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi
Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan dan tata kelola klinis yang baik.

Dalam perjalanannya, pengelolaan Rumah sakit, sebagaimana sebuah organisasi, juga rawan
terjadi penyimpangan – penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi pada pemberian
layanan, bukan tidak mungkin bisa beresiko cidera, bahkan kematian pasien dan berlanjut
pada tuntutan hukum. Begitu juga bila yang terjadi adalah penyimpangan terhadap
keuangan dan aset, bisa menjadi ancaman tindak kecurangan atau korupsi. Apapun bentuk
penyimpangannya, potensial untuk menimbulkan kerugian terhadap Rumah Sakit.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelatihan Internal Audit dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 05 Desember 2019
Pukul : 09.30 s/d 16.00 WIB
Tempat : Hotel Sahid Surabaya
(Jl. Sumatera No.2 Surabaya)
Peserta : 12 orang
Narasumber :
Biaya : Rp 1.550.000,-
Usulan yang dapat diterapkan ke RS Islam Surabaya yaitu berkaitan dengan teknik
pembuatan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan audit, diantaranya adalah :

1. Metode perencanaan program audit


2. Pembuatan kertas kerja audit
3. Pelaporan audit

Laporan Kursus Internal Audit IAI 1


RANGKUMAN MATERI

1. TUJUAN AUDIT INTERNAL


1) Bahwa sistem pengendalian mencukupi untuk melindungi aset perusahaan.
2) Bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai PSAK.
3) Bahwa sistem komputer merupakan data prosesing yang akurat.
4) Bahwa perusahaan mengikuti kode etik yang sah
5) Bahwa departemen audit internal cukup mendukung aktivitas auditor eksternal
6) Bahwa departemen audit internal menyusun rencana audit tahunan yang
mengarahkan seluruh tujuan diatas.
7) Bahwa departemen audit internal memberikan laporan tertulis temuan kepada level
manajemen yang membutuhkan informasi guna memperbaiki sistem yang salah

2. AKTIVITAS UTAMA PENGAUDITAN INTERNAL


1) Bahwa Sistem kontrol akan secara mencukupi melindungi aset perusahaan.
2) Bahwa laporan keuangan perusahaan disajikan secara akurat dan sesuai PSAK.
3) Bahwa perusahaan mematuhi kebijakan operasional dan prosedurnya.
4) Bahwa sistem komputer merupakan data prosesing yang akurat
5) Bahwa perusahaan mengikuti kumpulan petunjuk etika yang disahkan.
6) Bahwa departemen audit internal cukup mendukung aktivitas auditor eksternal
7) Bahwa departemen audit internal menyiapkan rencana audit tahunan yang
mengarahkan seluruh tujuan diatas.
8) Bahwa departemen audit internal memberikan laporan tertulis atas temuannya
kepada level manajemen yang membutuhkan informasi agar membetulkan sistem
yang salah tersebut.

3. MENENTUKAN TUJUAN PADA SUATU OBJEK PEMERIKSAAN


1) Menentukan secara spesifik dan jelas tujuan audit merupakan bagian yang paling
penting dan sangat dibutuhkan dari proses perencanaan audit
2) Harus mencakup mengenai keinginan manajemen dan mempertimbangkan berbagai
pendekatan audit yang tersedia serta kemampuan tim audit yang ada
3) Sifat pekerjaan audit sebelumnya, sumber dan waktu yang tersedia dan tujuan serta
keterbatasan obyek audit secara keseluruhan harus juga dipertimbangkan

Laporan Kursus Internal Audit IAI 2


4. PENJADWALAN & PERKIRAAN WAKTU AUDIT
1) Departemen Audit Internal perlu memiliki Rencana Audit Internal Tahunan.
2) Rencana ini digunakan untuk memutuskan audit apa dan obyek mana yang diaudit.
3) Rencana itu kadangkala disusun berdasarkan spesifikasi auditor yang ada atau
berdasarkan tingkat pekerjaan auditor.
4) Perencanaan audit harus mencantumkan taksiran waktu dan skedul dari awal sampai
berakhirnya kegiatan audit.
5) Rencana tahunan dengan segala revisi nya harus disusul dengan pembuatan jadwal
audit individual.
6) Jadwal individual mungkin mencakup periode satu bulan, triwulan atau bahkan
periode lebih lama.
7) Jadwal-jadwal ini harus direview paling tidak setiap bulan untuk menampung
berbagai perubahan atau penyesuaian.

5. MELAKSANAKAN AKTIVITAS PEMERIKSAAN LAPANGAN


1) Kontak Permulaan dengan Objek (Auditee)
2) Melaksanakan dan Mendokumentasikan Field Survey
a. Melaksanakan Field Survey
b. Mendokumentasikan Field Survey
c. Membuat Flow Chart
d. Membuat Konklusi Field Survey
3) Audit Program dan Internal Audit Questionnaire
4) Kertas Kerja Pemeriksaan
a. Standar Isi Kertas Kerja :
 Relevan dengan tujuan audit
 Ringkasan dan kesimpulan
 Penyajian yang jelas
 Akurat
 Tindakan atas hal-hal yang belum tuntas
b. Organisasi Dokumen Kertas Kerja
 Arsip Permanen
 Arsip Administratif
 Arsip Prosedur Pemeriksaan
 Arsip Prosedur Pemeriksaan Khusus Berbantuan Komputer
 Bukti-bukti yang dikumpulkan selama pemeriksaan
 Laporan Audit dan Tindak Lanjut

Laporan Kursus Internal Audit IAI 3


6. AUDIT REPORT &RECOMMENDATION (ARR)
1) Laporan dan Komunikasi
a. Penerbitan Laporan merupakan tahap yang paling penting dalam proses internal
auditing
b. Laporan audit adalah alat untuk memberitahu-kan pihak intern atau ekstern
tentang pekerjaan internal auditing
c. Laporan audit menggambarkan bentuk bukti dari aktivitas internal auditing
dimana pihak lain dapat mengevaluasi kontribusi mereka
d. Laporan audit yang baik harus didukung oleh pekerjaan lapangan yang
berkualitas, tetapi dapat terhapus oleh penulisan laporan yang tidak baik
2) Tujuan laporan Audit
a. Pengungkapan temuan (apa yang salah?)
b. Penjelasan atas temuan (kenapa ini salah?)
c. Saran untuk perbaikan (apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki?)
d. Dokumentasi rencana dan klarifikasi terhadap pandangan auditee (apa yang
akan dilakukan?)
3) Format Penyampaian Laporan
a. Formal
• Bentuk surat atau bab
• Berisi rekomendasi dan empat tujuan audit
b. Informal
• Laporan Lisan
• Laporan interim atau informal memo
• Laporan audit tipe kuesioner
• Penjelasan umum laporan audit
• Kesimpulan laporan audit

Laporan Kursus Internal Audit IAI 4


Fungsi utama audit internal adalah melakukan audit pada perusahaan atau organisasi agar
dapat bekerja secara baik, efisien dan efektif. Untuk dapat bekerja secara baik, efektif dan
efisien organisasi harus mempunyai struktur organisasi, uraian tugas, pimpinan, staf dan
karyawan serta fasilitas kerja yang memadai termasuk gedung tempat bekerja. Dengan
demikian audit internal terdapat tiga kelompok fungsi yang bekerja agar tujuan audit
internal dapat tercapai. Ketiga fungsi tersebut adalah :

1. Fungsi Manajemen
2. Fungsi Audit
3. Fungsi Pendukung Audit

Jenis-Jenis Audit

1. Financial Statement Audit : suatu proses penilaian atas laporan keuangan yang
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.

2. Management Audit : suatu proses yang sistematis dari penilaian Efektifitas, Efisiensi
dan Ekonomisasi operasi suatu organisasi yang dibawah pengendalian manajemen
dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari penilaian beserta rekomendasi
untuk perbaikan.

3. Compliance Audit : suatu proses penilaian yang dilakukan dengan tujuan apakah
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak berwenang.

4. Investigation Audit : suatu proses penilaian yang dilakukan terhadap kasus


penyimpangan yang menimbulkan kerugian, sehingga pada akhirnya dapat
disimpulkan mengenai ada atau tidak adanya indikasi “Fraud” (Kecurangan) atau
perdata/Pidana pada kasus tersebut.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 5


Standar Profesi Audit Internal

Standar profesi audit internal mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan kerangka dasar yang konsisten untuk mengevaluasi kegiatan dan kinerja
satuan audit internal maupun individu auditor internal.
2. Menjadi sarana bagi pemakai jasa dalam memahami peran, ruang lingkup dan tujuan
audit internal.
3. Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi.
4. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan audit
internal yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja kegiatan
operasional organisasi.
5. Menjadi acuan dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan bagi auditor
internal.
6. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang seharusnya.
Pengendalian (Kontrol)

Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam dua sistem.
Pertama, sistem operasi yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
Yang lainnya adalah sistem kontrol, yang terdapat dalam sistem operasi. Sistem kontrol
tersebut terdiri atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan sistem operasi akan dapat dicapai. Kontrol meningkatkan kemungkinan
tercapainya tujuan manajemen/organisasi.

Kontrol berguna untuk membantu manajemen mancapai tujuannya, dengan


mempergunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Informasi financial dan operasi yang relevan, dapat diandalkan dan dapat dipercaya
2. Pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.
3. Pengaman aktiva organisasi
4. Ketaatan terhadap hukum, regulasi, norma etika bisnis dan kontrak
5. Identifikasi risiko dan penggunaan strategi yang efektif untuk mengendalikannya
6. Menetapkan tujuan dan sasaran atau program

Peran Auditor Internal

Auditor Internal dapat sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol
dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 6


Telaah yang harus dilakukan oleh auditor intenal pada saat melakukan audit atas kontrol
antara lain :

1. Menelaah elemen resiko kontrol


2. Menentukan tujuan sistem kontrol
3. Menelaah tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kebijakan organisasi
4. Memeriksa dan menganalisis sistem kontrol untuk menentukan kewajarannya
5. Menentukan apakah hasil dari kontrol dirancang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
6. Menelaah operasi sistem kontrol
7. Menentukan apakah hasil kontrol mencapai tujuan manajemen ketika kontrol
tersebut dirancang.
8. Menentukan apakah sistem kontrol memiliki karakteristik berikut ini :
1) Fleksibilitas
2) Ketepatan waktu
3) Akuntabilitas
4) Pengidentifikasian penyebab
5) Kelayakan
6) Penempatan

Manajemen Risiko

Pengelolaan risiko secara umum adalah megendalikan dan menerima risiko, atau
menghindari risiko atau membagi dan mentransfer bagian-bagian risiko ke unit-unit lainnya.

Konsep manajemen resiko ini telah semakin diterima karena risiko tidak dapat dihindarkan
di semua jenis operasi dan adanya kebutuhan untuk mengakomodasikannya melalui berbagai
pilihan aktivitas. Pilihan-pilihan tersebut meliputi :

1. Kontrol aktifitas organisasional untuk mengurangi elemen-elemen risiko baik dari


segi besaran maupun jumlah.
2. Penerimaan risiko dengan memperbolehkan risiko kehati-hatian yang diperlukan
untuk kemajuan dan keuntungan.
3. Penghindaran risiko yang melibatkan perancangan ulang proses bisnis untuk
mengubah pola resiko.
4. Pendiversifikasian resiko dengan menyebarkan total resiko ke operasi-operasi yang
terpisah.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 7


5. Pembagian dan pemisahan resiko dengan melibatkan perjanjian kontraktual dengan
pihak ketiga untuk menerima sebagian atau semua resiko.

Peranan Auditor Internal Dalam Hal Ini Adalah :

1. Auditor internal harus menelaah risiko pada bidang-bidang yang di audit untuk
program audit.
2. Jika terdapat program manajemen risiko, auditor internal harus mengevaluasinya
sebagai bagian dari audit.

PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN

Proses audit internal terdiri dari berbagai langkah yang dimulai dari perencanaan audit.
Perencanaan audit meliputi kegiatan pengumpulan data dan analisa data/informasi awal
yang relevan dengan suatu penugasan audit. Perencanaan audit melibatkan berbagai
kegiatan dan merupakan tanggung jawab dari pimpinan dan staf internal audit.

Tujuan dan manfaat

Dilakukannya kegiatan perencanaan audit adalah dimaksudkan untuk membantu auditor


agar secara efektif dapat menentukan berbagai aspek kegiatan dari suatu audit.

Manfaat utama dari perencanaan audit adalah memungkinkan auditor untuk memusatkan
perhatiannya pada aspek-aspek yang kritis. Dalam penyusunan rencana audit tahunan,
perencanaan yang baik membantu auditor dalam memilih auditee yang penting, memiliki
risiko tinggi dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Tahap-Tahap Perencanaan Tahunan

Pengembangan perencanaan tahunan mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pengembangan audit universe (daftar unit-unit auditee)


2. Pendekatan dalam pemilihan auditee
3. Penentuan prioritas audit
4. Estimasi ketersediaan sumber daya dan alokasi waktu auditor
5. Penjadwalan audit

Laporan Kursus Internal Audit IAI 8


6. Anggaran audit
7. Pemantauan rencana audit tahunan

SURVEI PENDAHULUAN

Survei pendahuluan merupakan proses audit yang bertujuan untuk mendapatkan


pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu auditable unit yang telah
dijadwalkan dan/atau dibuatkan penugasan auditnya. Terdapat dua klasifikasi dari teknik
audit pada tahap survei pendahuluan yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survei
pendahuluan di kantor audit internal (On Desk/Offsite Audit) dan di lokasi auditable (On
Site Audit).

Tujuan Survei Pendahuluan

Tujuan yang ingin dicapai dari survei pendahuluan antara lain :

1. Pemahaman auditor terhadap berbagai aspek yang relevan dengan fungsi, program,
entitas, dan kegiatan yang diaudit.
2. Pengidentifikasian kondisi kontrol dan risiko pada unit auditee serta masalah-
masalah yang memerlukan audit secara mendalam.
3. Konfirmasi, melalui pengujian terbatas, terhadap masalah yang memerlukan
pengujian lebih mendalam.
4. Ketersediaan, informasi yang mencukupi dan akurat untuk keperluan penyusunan
audit program.

Langkah Survei Pendahuluan

Berikut adalah urut-urutan langkah penilaian mikro suatu auditable unit yang dilakukan pada
tahap survei pendahuluan, yaitu :

1. Pahami tujuan/target bisnis/operasi dari auditable unit


2. Pahami dan analisis komponen utama dari auditable unit yang berperan penting
dalam mencapai tujuan/target yang telah ditetapkan.
3. Analisis risiko yang menjadi ancaman terhadap pencapaian tujuan.
4. Buatkan matrik resiko.
5. Buatkan daftar urutan risiko dari yang tertinggi sampai yang terendah.
6. Analisa kemungkinan ketersediaan data yang diperlukan.

Teknik Survei Pendahuluan

Laporan Kursus Internal Audit IAI 9


Untuk mendapatkan data dan informasi auditor dapat menggunakan teknik-teknik
pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelaahan data di kantor sendiri (On Desk Audit)


2. Pengiriman kuesioner
3. Wawancara/komunikasi dengan auditee
4. Observasi lapangan

AUDIT PROGRAM

Tujuan

Audit program berisikan seperangkat prosedur analitis atau langkah-langkah pengumpulan


dan pengujian bukti-bukti audit :

Langkah-langkah ini bertujuan untuk :


1. Pengumpulan bukti
2. Penilaian kecukupan dan efektifitas kontrol
3. Penilaian efisiensi, ekonomis dan efektifitas dari kegiatan yang direview.

Audit program merupakan penghubung antara survei pendahuluan dengan pengujian di


lapangan. Sebagaimana telah dibahas sebelum ini, survei pendahuluan dipakai untuk
memahami tujuan utama kegiatan operasi, tujuan audit yang akan dilaksanakan, kondisi
pengendalian dan risiko/ancaman bagi perusahaan.

Manfaat audit program


Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan audit program adalah :

1. Menetapkan rencana tang sistematis untuk setiap tahapan audit, yaitu rencana yang
dapat dikomunikasikan dengan supervisor dan staf audit.
2. Sebagai dasar pembagian tugas antara anggota dan tim audit
3. Merupakan alat untuk mengendalikan dan mengevaluasi progres pekerjaan audit
yang telah dicapai.
4. Menjadi alat bagi supervisor dan manajer audit untuk membandingkan apa yang telah
dilaksanakan dengan apa yang direncanakan.
5. Membantu melatih para anggota tim audit yang belum berpengalaman dalam
langkah-langkah pekerjaan audit.
6. Mengajukan ikhtisar catatan atas apa yang telah dikerjakan dalam penugasan audit.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 10


7. Membantu mengenalkan pada auditor berikutnya jenis audit yang dilaksanakan dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu penugasan audit.
8. Memberi manfaat bagi supervisor audit untuk mengurangi jumlah pengawasan
langsung yang dibutuhkan.

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI SEBAGAI BUKTI AUDIT


Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, handal, relevan dan
berguna untuk mencapai sasaran penugasan.

Bukti Audit

Bukti audit (Audit Evidence) adalah data dan informasi yang diperoleh auditor internal
melalui teknik-teknik audit. Bukti audit harus memberikan dasar nyata untuk kesimpulan
dan rekomendasi audit.

Teknik-teknik audit :

1. Peninjauan
2. Pengamatan
3. Wawancara
4. Konfirmasi
5. Pengujian
6. Analisa
7. Pemeriksaan Keauntetikan
8. Pembandingan
9. Rekonsiliasi
10. Penelusuran
11. Penghitungan kembali
12. Penelaahan pintas
13. Verifikasi

Bukti audit terdiri dari :

1. Bukti fisik
2. Bukti pengakuan
3. Bukti dokumen
4. Bukti analitis

Laporan Kursus Internal Audit IAI 11


Semua bukti audit harus memenuhi uji kecukupan, kompetensi dan relevansi. Apabila suatu
bukti belum/tidak memenuhi standar kecukupam, kompetensi dan relevansi, pekerjaan
auditor berarti belum selesai. Harus dicari bukti-bukti tambahan yang menguatkan mungkin
yang dibutuhkan. Opini atau pendapat auditor internal harus didasarkan pada bukti yang
tidak dapat dibantah.

TEMUAN AUDIT (AUDIT FINDING)

Temuan audit adalah penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma atau kriteria yang


dapat diterima. Temuan audit merupakan hasil identifikasi auditor internal atas kondisi-
kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan. Pengidentifikasian ini dilakukan selama
pelaksanaan pekerjaan audit.

Kriteria temuan audit yang layak untuk dilaporkan adalah sbb :

1. Cukup siginifikan agar layak dilaporka ke manajemen


2. Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini dan dengan bukti yang memadai,
kompeten dan relevan.
3. Secara obyektif tanpa bias atau prasangka.
4. Relevan dengan masalah yang ada
5. Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

KESIMPULAN

Kesimpulan (conclusion) adalah ringkasan atau garis-garis besar temuan audit yang
menyatakan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, kapan terjadinya
dan apa dampak atau akibat bagi organisasi atas kejadian tersebut.

Kesimpulan harus ditunjang oleh fakta-fakta, namun harus merupakan pertimbangan


profesional. Dalam membuat kesimpulan, auditor internal jelas memiliki peluang untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi. Jika auditor internal secara konsisten menyajikan
kesimpulan yang dapat menghasilkan kinerja yang baru dan tingkatan yang lebih tinggi,
mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi, menghilangkan pekerjaan yang tidak
dibutuhkan, mendayakan kekuatan teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan,
meningkatkan jasa dan meningkatkan posisi kompetitif organisasi, maka auditor internal
jelas bernilai.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 12


REKOMENDASI

Rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk


memperbaiki kondisi-kondisi yang salah, dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem
pengendalian. Rekomendasi haruslah positif dan bersifat spesifik, rekomendasi juga harus
mengidentifikasikan siapa yang harus bertindak. Mengidentifikasikan kondisi yang tidak
memuaskan adalah tanggung jawab auditor internal dan memperbaikinya merupakan
tanggung jawab manajemen.

LAPORAN AUDIT INTERNAL

Laporan audit internal adalah tahapan yang paling penting dalam prosedur audit internal.
Pada standar profesi auditor internal tentang standar kinerja no. 2400 dinyatakan bahwa
hasil audit harus dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
yang berkepentingan adalah :

1. Direktur utama atau manajer puncak, sebagai pemberi kerja dan atasan langsung
dari audit internal.
2. Direktur sebagai atasan dari obyek audit
3. Pimpinan tertinggi obyek audit yang setara dengan pimpinan audit internal
4. Komite audit, dengan seijin dari direktur utama atau manajer puncak

Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan audit internal yaitu :

1. Untuk memberikan informasi (to inform)


2. Untuk mendesak (to persuade)
3. Untuk mendapatkan hasil (to get result)

Waktu Pelaporan

Pelaporan hasil audit harus dilakukan saat yang tepat. Sebaiknya dilaporkan pada saat
pelaksanaan audit sudah dapat diselesaikan dan sesuai dengan waktu yang dialokasikan.

Standar Pelaporan

Terdapat 8 (delapan) standar kualitas pelaporan yang harus dipenuhi dalam penulisan suatu
laporan audit sehingga para pihak-pihak yang berkepentingan atau para pembaca laporan
audit memberikan atensi, respon dan tindakan-tindakan dengan segera dan nyata.

1. Langsung (Direct)
2. Ringkas (Succinct)

Laporan Kursus Internal Audit IAI 13


3. Tepat (Appropriete)
4. Persuasive (Persuasive)
5. Konstruktif (Constructive)
6. Berorientasi Hasil (Result Oriented)
7. Mengundang perhatian (Inviting)
8. Tepat waktu (Timely)

AUDIT FRAUD
Fraud adalah setiap perbuatan tidak jujur (penyalahgunaan kedudukan/jabatan atau
penyimpangan) yang bertujuan mengambil uang (atau harta atau sumber daya orang
lain/organisasi) melalui penipuan, kelicikan, penghilangan, kecurangan atau cara-cara
lainnya yang dilakukan dengan sengaja yang menimbulkan kerugian organisasi atau orang
lain.

Dari kesimpulan di atas dapat ditarik 5 unsur yang terkandung dalam setiap tindakan fraud
:

1. Merupakan perbuatan tidak jujur atau perbuatan penyalahgunaan


kedudukan/jabatan atau perbuatan yang menyimpang
2. perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja
3. perbuatan tersebut dilakukan melalui akal bulus, tipu muslihat, penipuan, kelicikan,
penghilangan, kecurangan, saran yang salah, penyembunyian atau cara-cara curang
lainnya
4. perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian bagi organisasi dan/atau orang lain
dan/atau
5. Perbuatan tersebut menguntungkan pelaku dan/atau orang lain.

Unsur Fraud
1. terdapat salah saji (misrepresentation)
2. masa lampau (past) atau sekarang (present)
3. fakta bersifat material (material fact)
4. kesengajaan atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
5. dengan maksud (intent) menimbulkan reaksi dari suatu pihak.
6. adanya pihak yang dirugikan terhadap salah saji tersebut
7. menimbulkan kerugian.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 14


SOAL DAN JAWABAN
1. Peran audit internal pada lingkup penugasan audit atas pengendalian internal ialah
?
Jawab :
- Memastikan bahwa sarana-sarana pengendalian berfungsi dengan baik

2. Peran audit internal atas pengelolaan risiko adalah ?


Jawab :
- Menilai untuk memastikan bahwa pengelolaan resiko telah dilakukan dengan
baik dan benar

3. Tujuan dari laporan audit ialah?


Jawab :
- Menciptakan kesadaran manajemen akan adanya suatu masalah,
penyimpangan atau kesempatan perbaikan.
- Memberi dorongan kepada manajemen untuk bertindak dengan menganalisis
penyebab masalah dan memberi rekomendasi yang praktis.

Laporan Kursus Internal Audit IAI 15


LAPORAN KURSUS INTERNAL AUDIT IAI
02 OKTOBER 2018 – 10 JANUARI 2019

Oleh :
FITRIA SURYANINGRUM, SE
1603989

Laporan Kursus Internal Audit IAI 16

Anda mungkin juga menyukai