PENDAHULUAN
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan pelatihan Internal Audit ini.
Undang – undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengisyaratkan bahwa Rumah
Sakit harus memiliki standar pelayanan yang harus dicapai dalam setiap aspek kegiatannya.
Untuk mencapai standar ini Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel. Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi
Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan dan tata kelola klinis yang baik.
Dalam perjalanannya, pengelolaan Rumah sakit, sebagaimana sebuah organisasi, juga rawan
terjadi penyimpangan – penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi pada pemberian
layanan, bukan tidak mungkin bisa beresiko cidera, bahkan kematian pasien dan berlanjut
pada tuntutan hukum. Begitu juga bila yang terjadi adalah penyimpangan terhadap
keuangan dan aset, bisa menjadi ancaman tindak kecurangan atau korupsi. Apapun bentuk
penyimpangannya, potensial untuk menimbulkan kerugian terhadap Rumah Sakit.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelatihan Internal Audit dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 05 Desember 2019
Pukul : 09.30 s/d 16.00 WIB
Tempat : Hotel Sahid Surabaya
(Jl. Sumatera No.2 Surabaya)
Peserta : 12 orang
Narasumber :
Biaya : Rp 1.550.000,-
Usulan yang dapat diterapkan ke RS Islam Surabaya yaitu berkaitan dengan teknik
pembuatan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan audit, diantaranya adalah :
1. Fungsi Manajemen
2. Fungsi Audit
3. Fungsi Pendukung Audit
Jenis-Jenis Audit
1. Financial Statement Audit : suatu proses penilaian atas laporan keuangan yang
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
2. Management Audit : suatu proses yang sistematis dari penilaian Efektifitas, Efisiensi
dan Ekonomisasi operasi suatu organisasi yang dibawah pengendalian manajemen
dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari penilaian beserta rekomendasi
untuk perbaikan.
3. Compliance Audit : suatu proses penilaian yang dilakukan dengan tujuan apakah
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak berwenang.
1. Memberikan kerangka dasar yang konsisten untuk mengevaluasi kegiatan dan kinerja
satuan audit internal maupun individu auditor internal.
2. Menjadi sarana bagi pemakai jasa dalam memahami peran, ruang lingkup dan tujuan
audit internal.
3. Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi.
4. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan audit
internal yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja kegiatan
operasional organisasi.
5. Menjadi acuan dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan bagi auditor
internal.
6. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang seharusnya.
Pengendalian (Kontrol)
Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam dua sistem.
Pertama, sistem operasi yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
Yang lainnya adalah sistem kontrol, yang terdapat dalam sistem operasi. Sistem kontrol
tersebut terdiri atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan sistem operasi akan dapat dicapai. Kontrol meningkatkan kemungkinan
tercapainya tujuan manajemen/organisasi.
Auditor Internal dapat sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol
dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal.
Manajemen Risiko
Pengelolaan risiko secara umum adalah megendalikan dan menerima risiko, atau
menghindari risiko atau membagi dan mentransfer bagian-bagian risiko ke unit-unit lainnya.
Konsep manajemen resiko ini telah semakin diterima karena risiko tidak dapat dihindarkan
di semua jenis operasi dan adanya kebutuhan untuk mengakomodasikannya melalui berbagai
pilihan aktivitas. Pilihan-pilihan tersebut meliputi :
1. Auditor internal harus menelaah risiko pada bidang-bidang yang di audit untuk
program audit.
2. Jika terdapat program manajemen risiko, auditor internal harus mengevaluasinya
sebagai bagian dari audit.
Proses audit internal terdiri dari berbagai langkah yang dimulai dari perencanaan audit.
Perencanaan audit meliputi kegiatan pengumpulan data dan analisa data/informasi awal
yang relevan dengan suatu penugasan audit. Perencanaan audit melibatkan berbagai
kegiatan dan merupakan tanggung jawab dari pimpinan dan staf internal audit.
Manfaat utama dari perencanaan audit adalah memungkinkan auditor untuk memusatkan
perhatiannya pada aspek-aspek yang kritis. Dalam penyusunan rencana audit tahunan,
perencanaan yang baik membantu auditor dalam memilih auditee yang penting, memiliki
risiko tinggi dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
SURVEI PENDAHULUAN
1. Pemahaman auditor terhadap berbagai aspek yang relevan dengan fungsi, program,
entitas, dan kegiatan yang diaudit.
2. Pengidentifikasian kondisi kontrol dan risiko pada unit auditee serta masalah-
masalah yang memerlukan audit secara mendalam.
3. Konfirmasi, melalui pengujian terbatas, terhadap masalah yang memerlukan
pengujian lebih mendalam.
4. Ketersediaan, informasi yang mencukupi dan akurat untuk keperluan penyusunan
audit program.
Berikut adalah urut-urutan langkah penilaian mikro suatu auditable unit yang dilakukan pada
tahap survei pendahuluan, yaitu :
AUDIT PROGRAM
Tujuan
1. Menetapkan rencana tang sistematis untuk setiap tahapan audit, yaitu rencana yang
dapat dikomunikasikan dengan supervisor dan staf audit.
2. Sebagai dasar pembagian tugas antara anggota dan tim audit
3. Merupakan alat untuk mengendalikan dan mengevaluasi progres pekerjaan audit
yang telah dicapai.
4. Menjadi alat bagi supervisor dan manajer audit untuk membandingkan apa yang telah
dilaksanakan dengan apa yang direncanakan.
5. Membantu melatih para anggota tim audit yang belum berpengalaman dalam
langkah-langkah pekerjaan audit.
6. Mengajukan ikhtisar catatan atas apa yang telah dikerjakan dalam penugasan audit.
Bukti Audit
Bukti audit (Audit Evidence) adalah data dan informasi yang diperoleh auditor internal
melalui teknik-teknik audit. Bukti audit harus memberikan dasar nyata untuk kesimpulan
dan rekomendasi audit.
Teknik-teknik audit :
1. Peninjauan
2. Pengamatan
3. Wawancara
4. Konfirmasi
5. Pengujian
6. Analisa
7. Pemeriksaan Keauntetikan
8. Pembandingan
9. Rekonsiliasi
10. Penelusuran
11. Penghitungan kembali
12. Penelaahan pintas
13. Verifikasi
1. Bukti fisik
2. Bukti pengakuan
3. Bukti dokumen
4. Bukti analitis
KESIMPULAN
Kesimpulan (conclusion) adalah ringkasan atau garis-garis besar temuan audit yang
menyatakan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, kapan terjadinya
dan apa dampak atau akibat bagi organisasi atas kejadian tersebut.
Laporan audit internal adalah tahapan yang paling penting dalam prosedur audit internal.
Pada standar profesi auditor internal tentang standar kinerja no. 2400 dinyatakan bahwa
hasil audit harus dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
yang berkepentingan adalah :
1. Direktur utama atau manajer puncak, sebagai pemberi kerja dan atasan langsung
dari audit internal.
2. Direktur sebagai atasan dari obyek audit
3. Pimpinan tertinggi obyek audit yang setara dengan pimpinan audit internal
4. Komite audit, dengan seijin dari direktur utama atau manajer puncak
Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan audit internal yaitu :
Waktu Pelaporan
Pelaporan hasil audit harus dilakukan saat yang tepat. Sebaiknya dilaporkan pada saat
pelaksanaan audit sudah dapat diselesaikan dan sesuai dengan waktu yang dialokasikan.
Standar Pelaporan
Terdapat 8 (delapan) standar kualitas pelaporan yang harus dipenuhi dalam penulisan suatu
laporan audit sehingga para pihak-pihak yang berkepentingan atau para pembaca laporan
audit memberikan atensi, respon dan tindakan-tindakan dengan segera dan nyata.
1. Langsung (Direct)
2. Ringkas (Succinct)
AUDIT FRAUD
Fraud adalah setiap perbuatan tidak jujur (penyalahgunaan kedudukan/jabatan atau
penyimpangan) yang bertujuan mengambil uang (atau harta atau sumber daya orang
lain/organisasi) melalui penipuan, kelicikan, penghilangan, kecurangan atau cara-cara
lainnya yang dilakukan dengan sengaja yang menimbulkan kerugian organisasi atau orang
lain.
Dari kesimpulan di atas dapat ditarik 5 unsur yang terkandung dalam setiap tindakan fraud
:
Unsur Fraud
1. terdapat salah saji (misrepresentation)
2. masa lampau (past) atau sekarang (present)
3. fakta bersifat material (material fact)
4. kesengajaan atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
5. dengan maksud (intent) menimbulkan reaksi dari suatu pihak.
6. adanya pihak yang dirugikan terhadap salah saji tersebut
7. menimbulkan kerugian.
Oleh :
FITRIA SURYANINGRUM, SE
1603989