Anda di halaman 1dari 47

1

2
DASAR HUKUM

UU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN.
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN
SURAT PAKSA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19
TAHUN 2000.

PP
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA
CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA.

PMK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENAGIHAN DENGAN SURAT PAKSA DAN PELAKSANAAN PENAGIHAN
SEKETIKA DAN SEKALIGUS SEBAGAIMANA DIUBAH TERAKHIR DENGAN PERATURAN
MENTERI KEUANGAN - 85/PMK.03/2010.

3
4
DEFINISI PENAGIHAN PAJAK

Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi


utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan :
1. Menegur atau memperingatkan
2. Melaksanakan penagihan seketika & sekaligus
3. Memberitahukan surat paksa
4. Mengusulkan pencegahan
5. Melaksanakan penyitaan
6. Melaksanakan pencegahan
7. Menjual barang yang telah disita

5
6
PENANGGUNG PAJAK

Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang


pertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

7
LATAR BELAKANG
Wajib Pajak menjalankan
PENAGIHAN kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan perpajakan

Wajib Pajak Self Assessment

Melunasi pajak yang masih harus


DJP dalam melakukan
dibayar sesuai yang tercantum
pemeriksaan akan menerbitkan
dalam STP maupun skp paling
ketetapan pajak baik berupa
lama 1 bulan
STP maupun skp

Telah melewati batas waktu Melakukan upaya


penagihan pajak

sesuai dengan sifat pajak yang


pelaksanaannya bisa dipaksakan sampai pada
penyitaan dan pelelangan
8
Utang Pajak adalah pajak yang masih
harus dibayar termasuk sanksi
administrasi berupa bunga, denda atau
kenaikan yang tercantum dalam surat
ketetapan pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

9
PROSES AWAL TIMBULNYA UTANG PAJAK

Penelitian &
Pemeriksaan
Pajak

Hasil akhir
upaya hukum
dilakukan oleh
Wajib Pajak

10
PROSES AWAL TIMBULNYA UTANG PAJAK

Surat Tagihan Pajak

Penelitian &
Surat Ketetapan Pajak
Pemeriksaan Kurang Bayar
Pajak

Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar Tambahan

11
PROSES AWAL TIMBULNYA UTANG PAJAK

SK Pembetulan

Hasil akhir SK Keberatan


upaya hukum
dilakukan oleh
Wajib Pajak

Putusan Banding

Yang menyebabkan jumlah


pajak yang masih harus dibayar
bertambah
Peninjauan Kembali
12
Bagaimana proses pelaksanaan penagihan?
Pelaksanaan Lelang
14 Hari
Pelaksanaan Lelang Pengumuman Lelang
14 Hari
Pengumuman Lelang
SPMP
2x24 Jam
Surat Paksa
Surat Paksa
21 Hari
Surat Teguran Surat Teguran
7 Hari
Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
1 Bulan
Dasar Penagihan
13
Jatuh Tempo dan Surat Teguran

Wajib Jatuh tempo


Pajak 1 bulan

Pembahasan Tidak Surat


hasil akhir Sejak Terbit skp
lunas Teguran
pemeriksaan
WP
usaha
Jatuh tempo
kecil &
2 bulan
daerah
tertentu

14
SAAT JATUH TEMPO & PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN
Tidak Jatuh Tempo T
Mengajukan Pengajuan

Keberatan
(3 Bulan) I
D S
Tidak A U
Mengajukan Jatuh Tempo K R
Banding Atas Pengajuan
A
(3 Bulan)
Keputusan T
Tidak
Keberatan L 7
Setuju
hari
Pembahasan Sebagian/ U T
Wajib Mengajukan
Akhir Hasil Seluruh Jatuh Tempo E
Pajak Banding Atas N
Pemeriksaan nya atas 1 bulan sejak
G
Putusan
Keputusan
SKPKB/
Keberatan
Banding A U
SKPKBT
S R
A
N
Mencabut
Pengajukan Sebelum Tidak
Keberatan Tanggal Lunas 7
diterima Surat
Sejak hari
Pemberitahuan
Setelah Jatuh Utk Hadir Tgl Pen-
cabutan
Tempo
15
Pelunasan
SURAT TEGURAN

Untuk menegur atau


memperingatkan kepada
Fungsi
Wajib Pajak untuk melunasi
utang pajaknya

Surat Teguran
Bentuk Surat Peringatan
Surat lain yang sejenis

secara langsung
Surat Teguran Penyampaian
melalui pos
7 Hari
Jatuh Tempo melalui perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir
1 Bulan dengan bukti pengiriman
Dasar Penagihan surat
16
SURAT PAKSA
nama Wajib Pajak & Penangguing Pajak
dasar penagihan
besarnya utang pajak
perintah untuk membayar

Memuat

Asli Jurusita Kedua belah pihak


menandatangani Berita
Pemberitahuan SP Acara sebagai pernyataan
bahwa Surat Paksa telah
Salinan Wajib Pajak diberitahukan
Surat Paksa
21 Hari
Surat Teguran
7 Hari kekuatan eksekutorial + kedudukan hukum =
putusan pengadilan perdata yang telah
Jatuh Tempo mempunyai kekuatan hukum tetap
1 Bulan
Dasar Penagihan 17
SURAT PAKSA

Diterbitkan Penanggung pajak tidak melunasi utang


apabila : pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran dan kepadanya telah
diterbitkan Surat Teguran

Terhadap penanggung pajak telah


Surat Paksa
dilaksanakan penagihan pajak seketika
21 Hari dan sekaligus
Surat Teguran
7 Hari
Penanggung pajak tidak memenuhi
Jatuh Tempo ketentuan sebagaimana tercantum dalam
keputusan persetujuan angsuran atau
1 Bulan
penundaan pembayaran pajak
Dasar Penagihan 18
PENYITAAN

tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai


barang Penanggung Pajak (PP), guna
dijadikan jaminan untuk melunasi utang
pajak menurut peraturan perundang-
undangan

19
PENYITAAN Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak
melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam
setelah SP diberitahukan

Penyitaan Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi

Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak


hadir asalkan salah seorang saksi dari berasa
dari Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP
dan saksi-saksi
SPMP
2x24 Jam
Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh
Surat Paksa Jurusita Pajak, PP, dan saksi-saksi
Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus,
21 Hari kepala perwakilan, kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap
perusahaan
Surat Teguran Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan
Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat
7 Hari meskipun PP menolak untuk tanda tangan.
Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg
Jatuh Tempo disita atau ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada,
1 Bulan ditempat umum
Atas barang yg disita ditempel segel sita
Dasar Penagihan 20
OBJEK PENYITAAN

Orang
Pribadi Badan

21
PENYITAAN KEKAYAAN PENANGGUNG
PAJAK DI BANK

deposito berjangka;
tabungan;
Pemblokiran saldo rekening koran;
giro; atau
bentuk lainnya yang
dipersamakan.

22
LELANG

setiap penjualan barang dimuka


umum dengan cara penawaran
harga secara lisan dan atau tertulis
melalui usaha pengumpulan
peminat atau calon pembeli

Pengumuman lelang paling singkat dilaksanakan 14


hari setelah pelaksanaan penyitaan
Pelaksanaan lelang paling singkat dilaksanakan 14
hari setelah pengumuman lelang

23
PELAKSANAAN LELANG

walaupun WP
mengajukan keberatan &
belum memperoleh
tetap dapat keputusan keberatan
dilaksanakan
tanpa dihadiri
Penanggung Pajak
Lelang
- PP melunasi
tidak - Putusan Pengadilan Negeri;
dilaksanakan - Putusan Pengadilan Pajak;
- objek lelang musnah.

24
PENCEGAHAN

larangan yang bersifat sementara


terhadap Penanggung Pajak tertentu
untuk keluar dari wilayah Negara
Republik Indonesia berdasarkan
alasan tertentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan

Syarat Kuantitatif : Utang pajak sekurang-kurangnya


sebesar Rp100 juta.
Syarat Kualitatif : diragukan itikad baiknya.

Pencegahan tidak mengakibatkan hapusnya


utang pajak dan terhentinya pelaksanaan
25 penagihan pajak
PENYANDERAAN

pengekangan sementara waktu


kebebasan
Penanggung Pajak dengan
menempatkannya
di tempat tertentu

Penanggung Pajak yang mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya


sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya

Jangka waktu penyanderaan paling lama


6 bulan, dapat diperpanjang untuk
selama-lamanya 6 bulan
26
PENANGGUNG PAJAK YANG DISANDERA DILEPAS:

a. Apabila utang pajak & biaya penagihan pajak telah dibayar lunas
b. Apabila jangka waktu yg ditetapkan dalam surat perintah penyanderaan itu
telah dipenuhi
c. Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap
d. Berdasarkan pertimbangan tertentu dari Menteri atau Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I.

27
Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007
PP No 80 Tahun 2007
ALUR DAN JADWAL
PMK No 24/PMK.03/2008 PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Permohonan
UTANG PAJAK &
Angsuran/Penundaan
BIAYA
PENAGIHAN
Langsung,Pos, PENCABUTAN PUTUSAN
SPSS Ekspedisi/kurir
dgn bukti kirim SITA PENGADILAN

STP
SKPKB LUNAS
SKPKBT 7 hari
SURAT 21 hari 2X24 jam SPMP/ Barang
SK Pembetulan SP PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS Bergerak
SK Keberatan TEGURAN 1X
Putusan
SPMP
Banding Jatuh tempo: JURUSITA + 2 SAKSI PENGUMUMAN
Putusan PARATE EXECUTIE
1 (satu) bulan BAP SITA LELANG
DIBERITAHUKAN BRG BERGERAK & BRG
Peninjauan sejak terbit OLEH JURUSITA TDK BERGERAK
Kembali PAJAK BRG YG DISITA DILARANG: Barang
DIBUAT BAP SP DIPINDAHTANGANKAN Tdk
DISEWAKAN 14 hari Bergerak
DIPINJAMKAN 2X
DISEMBUNYIKAN
DIHILANGKAN
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK. PELAKSANAAN
BANK & EFEK LELANG

PENGUMUMAN DI
PEMBLOKIRAN PENCEGAHAN PENYANDERAAN SYARAT:
MEDIA MASA UTANG PAJAK Rp100 jt
DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS &
PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU
28
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK

29
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
1. Mengajukan Angsuran & Penundaan Pembayaran
Utang Pajak;

30
Angsuran & Penundaan Pembayaran Utang Pajak

Pelunasan Utang Pajak Melalui Pengangsuran & Penundaan


Pengangsuran adalah pelunasan utang pajak dengan cara menyerahkan sedikit demi sedikit
atau pembayaran tidak sekaligus.
Penundaan adalah penangguhan atau mengundurkan untuk sementara waktu pelunasan
hutang pajak.

Proses Permohonan Pengangsuran dan Penundaan


1. Permohonan harus diajukan paling lama 9 (sembilan) hari kerja sebelum saat jatuh tempo
pembayaran utang pajak berakhir disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak yang dimohon
diangsur atau ditunda, kecuali dalam hal Wajib Pajak mengalami keadaan di luar kekuasaannya,
dapat diajukan setelah batas waktu tersebut, disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak
yang dimohon diangsur atau ditunda.
2. Kepala Kantor Pelayanan Pajak setelah mempertimbangkan alasan-alasan yang diajukan oleh
Wajib Pajak, menerbitkan keputusan yang dapat berupa menerima seluruhnya, menerima
sebagian atau menolak permohonan Wajib Pajak, paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
tanggal diterimanya permohonan.
3. Apabila setelah jangka waktu tersebut Kepala Kantor Pelayanan tidak memberi suatu
keputusan, permohonan Wajib Pajak dianggap diterima, dan Surat Keputusan Angsuran atau
Penundaan harus diterbitkan paling lama 7 (tujuh) hari setelah jangka waktu tersebut berakhir.
31
Angsuran & Penundaan Pembayaran Utang Pajak

Syarat Permohonan
Wajib Pajak yang mengajukan permohonan harus :
1. bersedia memberikan jaminan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
pertimbangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak, kecuali apabila Kepala Kantor
Pelayanan Pajak menganggap tidak perlu; dan
2. tidak mempunyai tunggakan pajak yang telah jatuh tempo.

Bentuk jaminan sebagaimana dimaksud di atas dapat berupa bank garansi,


perhiasan, kendaraan bermotor, gadai dari barang bergerak lainnya,
penyerahan hak milik secara kepercayaan, hipotik, penanggungan utang oleh
pihak ketiga, sertifikat tanah atau sertifikat deposito.

Masa pemberian angsuran atau penundaan (pengangsuran atau penundaan


diberikan tidak melebihi jangka waktu 12 bulan.

32
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
2. Mengajukan Permohonan Pengurangan Atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Dan Pengurangan
Atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Atau Surat
Tagihan Pajak;

33
Permohonan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi
Administrasi Dan Pengurangan Atau Pembatalan Surat
Ketetapan Pajak Atau Surat Tagihan Pajak

Apabila SKPKB atau SKPKBT, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau
Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat
jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenai
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari
tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau
menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak
atau bukan karena kesalahannya.
Wajib Pajak yang dikenai sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi.
Apabila permohonan dimaksud diajukan terhadap sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per
bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (2a) Undang-Undang, yang dikenakan melebihi jangka
waktu 24 (dua puluh empat) bulan, atas permohonan tersebut dapat diberikan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi sehingga besarnya sanksi administrasi sebesar 2% (dua persen) per bulan dikenakan untuk
jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
Permohonan dimaksud yang diajukan terhadap sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per
bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (2a) dan ayat (2b) Undang-Undang atau Pasal 19 ayat (1) Undang-
Undang, ketentuan pada ayat (2) berlaku untuk permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak setelah tanggal 31
34
Desember 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI YANG LEBIH DARI 24 BULAN
Pasal 10 dan Pasal 11 PMK-08/PMK.03/2013
permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

dalam STP berdasarkan Pasal 19


dalam STP berdasarkan Pasal 9 ayat ayat (1) KUP berasal dari
dalam STP berdasarkan Pasal 8 ayat (2) (2a) atau Pasal 9 ayat (2b) KUP 1/beberapa STP untuk dasar
atau Pasal 8 ayat (2a) KUP penagihan pajak yang sama
diajukan setelah tgl 31 Desember 2013 s.d. tgl 31 Desember 2013

sanksi administrasi tersebut melebihi jangka waktu 24 bulan

dengan ketentuan:
diberikan pengurangan
menjadi 24 bulan
sanksi administrasi belum dibayar atau belum dilunasi oleh WP

jumlah pajak yang terutang atau kekurangan pembayaran pajak


yang terutang yang menjadi dasar penerbitan STP telah dilunasi
oleh WP

35
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
MENJADI <24 BLN
Pasal 12 PMK-08/PMK.03/2013
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi
menjadi <24 bln
dengan ketentuan:
sanksi administrasi tersebut belum dibayar atau belum dilunasi oleh WP
jumlah kekurangan pembayaran pajak yang menjadi dasar pengenaan sanksi
administrasi yang tercantum dalam skp atau STP telah dilunasi oleh WP
memenuhi kriteria yang dapat berupa:

WP dikenai sanksi administrasi karena kesalahan DJP selain yang tercakup Pasal 16 UU
KUP

WP dikenai sanksi administrasi karena keadaan yang disebabkan oleh pihak ke-3 dan
bukan karena kesalahan WP

WP yang dikenai sanksi administrasi terkena bencana alam, kebakaran, huru-


hara/kerusuhan massal, atau kejadian luar biasa lainnya
WP mengalami kesulitan likuiditas sehingga mempengaruhi kelangsungan usahanya

36
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
3. Tertangguhnya Penagihan Pajak Khusus Untuk
SKPKB/SKPKBT Tahun Pajak 2008 Ke Atas Yang Tidak
Disetujui Oleh Wajib Pajak Pada Saat Pembahasan
Akhir;

37
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
4. Mengajukan Gugatan Atas Pelaksanaan Surat Paksa,
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Atau
Pengumuman Lelang; Keputusan Pencegahan Dalam
Rangka Penagihan Pajak Ke Pengadilan Pajak;

38
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK

5. Mengajukan Gugatan Atas Penyanderaan Ke


Pengadilan Negeri;

39
HAK WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
6. Mengajukan Sanggahan Atas Objek Sita.

40
SANGGAHAN PIHAK KETIGA TERHADAP
KEPEMILIKAN BARANG YANG DISITA

Diajukan kepada Pejabat

1 Pengadilan
Negeri sebelum
lelang
2 PN memberitahukan
secara tertulis kepada
Pejabat 3 menangguhkan
pelaksanaan
penagihan

41
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK

42
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
1. Pembayaran Utang Pajak Sebelum Jatuh
Tempo Sesuai Dengan Ketentuan Perpajakan;

43
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
2. Memenuhi Komitmen Dalam Angsuran/
Penundaan Pembayaran Pajak;

44
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
3. Bersifat Kooperatif Dalam Tindakan Penagihan
Pajak;

45
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK DALAM
PENAGIHAN PAJAK
4. Tidak Melakukan Hal-hal Yang Melanggar UU
PPSP Dalam Penagihan Pajak Yang Berakibat
Pada Tindakan Pidana.

46

Anda mungkin juga menyukai