Anda di halaman 1dari 15

Pengauditan 1

Sistem pengendalian
internal
By kelompok 2
Selamat Siang, Kami dari

Kelompok 2
• Andrias Setiawan (2020200055)
• Paras Diah Maharani (2021200107)
• Desi Setianingsih (2021200125)
• Ana Setyani (2021200136)
• Riska Yuanita Indriyani (2021200149)
yang kita bahas!
Memahami SPI

Pemahaman auditor tentang pengendalian intern


tujuan pemahaman pengendalian intern
pemahaman auditor terhadap komponen PI
prosedur untuk memperoleh pemahaman tentang PI
dokumentasi atas pemahaman yang diperoleh auditor
menentukan risiko pengendalian
komunikasi Masalah PI
pengujian atas Pengendalian
penilaian atas efektivitas operasi pengendalian
rencana risiko deteksi dan merancang pengujian substantif
Materi 1
Pemahaman auditor
atas pengendalian intern
Dalam standar pekerjaan lapangan disebutkan: “Pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan”. Suatu pemahaman atas pengendalian
internal membantu auditor dalam mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan penyajian yang
potensial dan faktor?faktor yang mempengaruhi risiko kesalahan penyajian material serta
dalam merancang sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut. Materi penerapan
pengendalian internal
yang harus dipahami auditor meliputi:
a. Sifat dan karakteristik Umum Pengendalian Internal
b. Pengendalian yang Relevan dengan Audit
c. Sifat dan Luas Pemahaman tentang Pengendalian yang Relevan
d. Komponen Pengendalian Internal
MAteri 2
Tujuan memahami pengendalian intern
Tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai
dalam pencapaian tiga golongan tujuan.
(1) keandalan informasi keuanagn,
(2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
(3) efektivitas dan efisiensi operasi.
materi 3
Pemahaman auditor terhadap
komponen Pengendalian intern
Secara umum,auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian
intern kliennya untuk perencanaan auditnya.Secara khusus,pemahaman auditor tentang
pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam
kegiatan berikut ini:
• Kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan.
• Salah saji material yang potensial dapat terjadi.
• Risiko deteksi.
• Perancangan pengujian substantif
Materi 4
Prosedur Untuk Memperoleh Pemahaman Pengendalian Intern

Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor


menggunakan macam prosedur audit berikut:
• Memutahirkan dan mengevaluasi pengalaman masa lalu.
• Mewawancarai karyawan perusahaan yang berkaitan dengan unsur
pengendalian.
• Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan.
• Melakukan pengamatan atas kegiatan perusahaan.
• Menelusuri transaksi melalui sistem informasi yang relevan dengan
pelaporan keuangan.
materi 5
Dokumentasi atas Pemahaman yang Diperoleh
Auditor
Standar auditing mewajibkan auditor untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman
tentang pengendalian internal untuk setiap audit.Pada waktu memperoleh pemahaman tentang
pengendalian yang relevan dengan audit, auditor harus mengevaluasi rancangan pengendalian
dan menentukan apakah pengendalian tersebut telah diimplementasikan, dengan melaksanakan
prosedur sebagai tambahan terhadap permintaan keterangan dari personel entitas.

Auditor biasanya menggunakan empat jenis bukti untuk mendapatkanm


pemahaman tentang rancangan dan penerapan pengendalian,yaitu: dokumentasi,
meminta keterangan dari personel entitas, mengobservasi bagaimana pegawai entitas
melaksanakan proses pengendalian, dan melakukan ulang(reperformance) dengan
menelusur satu atau sejumlah transaksi. Auditor biasanya menggunakan tiga jenis
dokumen untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya tentang
rancangan pengendalian internal, yaitu: naratif, bagan alir(flowcharts), dan daftar
pertanyaan pengendalian internal.
Materi 6
Menentukan Risiko Pengendalian
Sebelum melakukan penilaian awal risiko pengendalian untuk setiap golongan
transaksi yang material, pertama-tama auditor harus menentukan
apakah entitas bisa diaudit atau tidak.
• Menetapkan apakah laporan keuangan bisa diaudit atau tidak.
• Menetapkan risiko pengendalian dengan didukung oleh pemahaman yang diperoleh.
• Menggunakan matrix risiko pengendalian untuk menetapkan risiko pengendalian..
Materi 7
Komunikasi Masalah Pengendalian Intern
1. Komunikasi kepada pihak yang bersangkutan dengan tata kelola
Auditor harus mengkomunikasikan secara tertulis tentang defisiensi signifikan
dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit kepada pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola secara tepat waktu. Auditor dalam mengkomunikasikan defisiensi signifikan dalam
pengendalian internal secara tertulis
harus menyertakan tentang (SA 265.11):
a) Deskripsi serta penjelasan dampak potensial atas defisiensi tersebut; dan
b) Informasi yang cukup untuk memungkinkan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen dalam
memagami konteks komunikasi
tersebut. Auditor terutama harus menjelaskan bahwa:
(i) Tujuan audit adalah untuk auditor dapat menyatakan opini atas laporan keuangan;
(ii) Audit mencakup pertimbangan atas pengendalian internal yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan dan
merancang prosedur audit yang tepat sesuai kondisi, namun tidak bertejuan menyatakan opini atas pengendalian
internal; dan
(iii) Hal-hal yang dilaporkan terbatas pada defisiensi yang diidentifikasi oleh auditor selama audit dan telah
menyimpulkan bahwa hal tersebut cukup penting untuk dilaporkan kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola.
Materi 7
Komunikasi Masalah Pengendalian Intern
2. Komunikasi kepada manajemen
Auditor harus mengkomunikasikan kepada manajemen pada tingkat
tanggungjawab yang tepat secara tepat waktu (SA 265. 10):
a) Secara tertulis, defisiensi signifikan dalam pengendalian internal yang oleh
auditor telah dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggungjawab atas
tata kelola, kecuali jika itu tidak tepat untuk dikomunikasikan secara
langsung kepada manajemen dalam kondisi tersebut; dan
b) Defisiensi lain dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit
yang belum dikomunikasikan oleh pihak lain kepada manajemen dan yang,
meurut pertimbangan profesional auditor,adalah cukup penting untuk
mendapat perhatian manajemen
Materi 8
Pengujian atas Pengendalian
• Perancangan dan Pelaksanaan Pengujian Pengendalian
Auditor harus merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat terhadap
efektifitas operasi pengendalian yang relevan jika:
a) Penilaian auditor terhadap risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi mencakup suatu harapan bahwa pengendalian
beroperasi secara efktif;
b) Prosedur substantif tidak dapat memberikan bukti audit yang cukup dan tepat pada tingkat asersi

• Luas Pengujian Pengendalian


Luas pengujian pengendalian yang diterapkan tergantung pada penilaian awal risiko pengendalian. Apabila auditor menghendaki
penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah, diperlukan pengujian pengendalian yang lebih
luas, baik dalam hal jumlah pengendalian yang diuji maupun luas pengujian untuk setiap pengendalian.Ketika dibutuhkan bukti
audit yang lebih meyakinkan terkait dengan efektifitas pengendalian adalah semestinya
dilakukan dengan menambah pengujian atas pengendalian.

• Saat Pengujian Pengendalian


Ketika auditor bermaksud untuk mengandalkan pada pengendalian, auditor harus menguji pengendalian tersebut untuk waktu
tertentu, atau sepanjang periode yang diaudit, tergantung pada situasi yang dihadapi.
Materi 9
Penilaian Terhadap Efektifitas Operasi
Pengendalian
Kesalahan penyajian material yang diidentifikasi oleh prosedur audit merupakan
indikator yang kuat akan adanya difisiensi signifikan dalam pengendalian internal.
Jika telah terdeteksi penyimpangan atas pengendalian yang auditor ingin andalkan,
auditor harus meminta keterangan secara khusus untuk memahami hal tersebut dan
dampak
potensialnya, serta harus menentukan apakah:
a) Pengujian pengendalian yang telah dilakukan memberikan suatu dasar yang tepat
bagi auditor untuk mengandalkan pada pengendalian tsb;
b) Tambahan pengujian pengendalian diperlukan; atau
c) Risiko potensial kesalahan penyajian perlu penyajian perlu direspons dengan
menggunakan prosedur substantif.
Materi 10
Memutuskan Rencana Risiko Deteksi dan
Merancang Pengujian Substantif
Audtor menggunakan penilaian risiko pengendalian dan hasil pengujian
pengendalian untuk menetapkan rencana risiko deteksi dan pengujian substantif yang
bersangkutan untuk audit laporan keuangan. Auditor melakukan hal ini dengan
mengaitkan penilaian risiko pengendalian dengan tujuan audit saldo untuk akun-akun yang
dipengaruhi oleh jenis-jenis transaksi utama denga keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan. Tingkat risiko deteksi yang tepat untuk setiap tujuan audit saldo,
selanjutnya ditentukan dengan menggunakan model risiko audit.
terima kasih
salam equilibrium
ada yang ingin bertanya?

Anda mungkin juga menyukai