Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Bab 7 ( Buku 1 Auditing Ed.

6, Mulyadi)

PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

1. Standar Pekerjaan Lapangan Kedua


Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi sebagai berikut:
“Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat,saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

2. Definisi Pengendalian Intern


SA Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan paragraf 06
mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen,
dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan
berikut ini: (1) Keandalan pelaporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3)
Efektivitas dan efisiensi operasi

3. Tujuan Pengendalian Intern


Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai
dalam pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu (1) keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi.

4. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas


Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern sebagai berikut: (1) Kesalahan dalam
pertimbangan, (2) Gangguan, (3) Kolusi, (4) Pengabaian oleh manajemen, dan (5) Biaya lawan manfaat.

5. Pihak yang Bertanggung Jawab atas Pengendalian Intern Suatu Entitas


Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern beserta perannya sebagai berikut: (1)
Manajemen, (2) Dewan komisaris dan komite audit, (3) Auditor intern, (4) Personal lain entitas, (5) Auditor
independen.

6. Unsur Pengendalian Intern


SA Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan paragraph 07
menyebutkan lima unsur pokok pengendalian intern, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan
mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang pengendalian intern, yang membentuk disiplin dan
struktur. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain: (a) Nilai
integritas dan etika, (b) Komitmen terhadap kompetensi, (c) Dewan komisaris dan komite audit, (d) Filosofi dan
gaya operasi manajemen, (e) Struktur organisasi, (f) Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab,
(g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2. Penaksiran resiko
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko
entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum
di Indonesia. Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang dapat
timbul dari perubahan keadaan, seperti: (a) Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur
akuntansi yang belum pernah dikenal, (b) Perubahan standar akuntansi, (c) Hukum dan peraturan baru, (d)
Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan informasi,
(e) Pertumbuhan pesat entitas yang yang menuntut perubahan fungsi pengelolaan dan pelaporan informasi dan
personal yang terlibat di dalam fungsi tersebut.

3. Informasi dan Komunikasi


Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat,
dan melaporkan transaksi suatu entitas serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang
entitas tersebut. Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang
dicatat atau terjadi adalah (1) Sah, (2) Telah diotorisasi, (3) Telah dicatat, (4) Telah dinilai secara wajar, (5)
Telah digolongkan secara wajar, (6) Telah dicatat dalam periode yang seharusnya, (7) Telah dimasukkan ke
dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan benar.
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengembalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan keyakinan bahwa
petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas
laporan keuangan dapat digolongkan ke dalam berbagai kelompok. Salah satu cara penggolongan adalah
sebagai berikut:
1. Pengendalian pengelohan informasi
a. Pengendalian umum (General Control)
b. Pengendalian aplikasi
(1) Otorisasi memadai
(2) Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan memadai
(3) Pengecekan secara independen
2. Pemisahan fungsi yang memadai
3. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan
4. Review atas kinerja
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan
dilaksanakan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun
pengoperasian pengendalain, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian intern beroperasi
sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalan intern tersebut telah memerlukan
perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.

7. Pemahaman atas Pengendalian Intern dan Pengujian Pengendalian


Pengendalian intern yang berlaku dalam entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan
keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan yang diauditnya, auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas pengendalian intern dalam
mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akuntansi.
a. Mengapa Auditor Perlu Memperoleh Pemahaman tentang Pengendalian Intern Kliennya?
Secara umum,auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern kliennya untuk
perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang pengendalian intern yang berkaitan
dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut ini: (1) Kemungkinan dapat atau
tidaknya audit dilaksanakan, (2) Salah saji material yang potensial dapat terjadi, (3) Risiko deteksi, (4)
Perancangan pengujian substantif.
b. Pemahaman atas Pengendalian Intern
Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor menggunakan 3 macam prosedur
audit berikut: (1) Mewawancarai karyawan perusahaan yang berkaitan dengan unsur pengendalian, (2)
Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan, (3) Melakukan pengamatan atas kegiatan perusah
c. Pemahaman atas Lingkungan Pengendalian
Informasi tentang lingkungan pengendalian umumnya dikumpulkan oleh auditor dengan cara:
permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung jawab atas unsur pengendalian intern,inspeksi
dokumen dan catatan,dan pengamatan atas kegiatan perusahaan.
d. Pemahaman atas penaksiran Risiko
Auditor harus mengumpulkan informasi tentang bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko yang
berkaitan dengan penyajian laporan keuangan secara wajar dan kepedulian manajemen terhadap risiko
tersebut,serta bagaimana manajemen merancang aktivitas pengendalian untuk mengatasi risiko tersebut.
e. Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan keuangan. Sistem akuntansi
yang didesain dengan baik dan diimplementasikan dengan baik akan menghasilkan informasi yang andal.
SA Seksi 319 memberi panduan tentang informasi yang harus dikumpulkan oleh auditor untuk memahami
sistem akuntansi kliennya adalah (a) Golongan utama transaksi dalam kegiatan perusahaan, (b) Bagaimana
transaksi-transaksi tersebut timbul dan dilaksanakan, (c) Catatan akuntansi, dokumen sumber dan dokumen
pendukung yang digunakan, informasi yang hanya dapat dibaca dengan mesin, akun yang terkait dalam
laporan keuangan yang bersangkutan dengan pengolahan dan pelaporan transaksi.
f. Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian
Informasi tentang aktivitas pengendalian umumya diperoleh auditor bersamaan dengan pengumpulan
informasi mengenai lingkungan pengendalian dan aktivitas pengendalian.
g. Pemahaman atas Pemantauan
Auditor harus memahami jenis aktivitas yang digunakan oleh klien untuk memantau efektivitas
pengendalian intern untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal. Di samping itu, auditor harus pula
memahami tindakan-tindakan yang diambil untuk memperbaiki unsur pengendalian intern berdasarkan
informasi yang diperoleh dalam pemantauan.
Informasi hasil pemantauan yang dilakukan oleh auditor intern dan tindakan yang diambil oleh
manajemen untuk mengatasi masalah pengendalian yang ditemukan oleh auditor intern sangat bermanfaat
bagi auditor independen.

8. Pengujian Pengendalian
Dalam pelaksanaan standar auditing, auditor melaksanakan prosedur pemahaman pengendalian intern
dengan cara mengumpulkan informasi tentang desain pengendalian intern dan informasi apakah desain tersebut
dilaksanakan. Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern, auditor melakukan dua macam
pengujian:
1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian intern.
Auditor melakukan dua macam pengujian :
a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu
b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.
2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian intern
Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian intern,auditor tidak hanya berkepentingan
terhadap eksistensi unsur-unsur pengendalian intern,namun auditor juga berkepentingan terhadap tingkat
kepatuhan klien terhadap pengendalian intern.

9. Dokumentasi Informasi Tentang Pengendalian Intern yang Berlaku


Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi mengenai
pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan, yaitu : (1) Kuesioner pengendalian intern baku, (2) Uraian
Tertulis, (3) Bagan alir system

10. Sumber Informasi Untuk Memperoleh Gambaran Pengendalian Intern Yang Berlaku
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap pengendalian intern
kliennya adalah (a) Bagan organisasi dan deskripsi jabatan, (b) Buku pedoman akun, (c) Buku pedoman sistem
akuntansi, (d) Permintaan Keterangan kepada karyawan inti, (e) Permintaan keterangan kepada karyawan
pelaksana, (f) Laporan,kertas kerja,dan program audit auditor intern, (g) Pemeriksaan terhadap catatan
akuntansi,dokumen,perlatan mekanis,dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi, mengolah data
keuangan dan data operasi, (h) Kunjungan ke seluruh kantor dan pabrik, dan (i) Laporan mengenai rekomendasi
perbaikan pengendalian intern dan laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.

11. Hasil Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern


Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu kertas kerja,yang berisi
kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien,pengaruh kelemahan dan kekuatan pengendalian intern
tersebut terhadap luas prosedur audit yang akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien
untuk memperbaiki bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.

12. Audit Intern (Internal Auditing)


Tugas fungsi audit intern adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan
fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian, fungsi audit intern merupakan bentuk pengendalian yang
fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Anda mungkin juga menyukai