Anda di halaman 1dari 9

PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN

AUDIT

KELOMPOK 4
AMANAH NURUL JANNAH 2021200097
TITIS ADINDA HILAL 2021200110
SUSTIYANTI DEWI ANGGRAINI 2021200127
AGNI T. ANUGERAH LILAH 2021200138
ICHA APRI SAPUTRI 2021200151

POLITEKNIK YKPN
TAHUN 2022/2023
A. Pertimbangan dalam memutuskan penerimaan penugasan pengauditan,
baik dari sisi auditor maupun sisi klien.
Agar tidak timbul kesalahan interpretasi akan pekerjaan audit baik dari pihak
auditor, klien maupun pihak lain yang berkepentingan, maka auditor perlu
memperhatikan beberapa hal penting seperti yang diatur dalam Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 310 (PSA No. 05).
Dalam paragraf 05 diatur bahwa auditor harus membangun pemahaman
dengan klien tentang jasa yang akan dilaksanakan untuk setiap perikatan.
Pemahaman tersebut mengurangi risiko terjadinya salah interpretasi kebutuhan atau
harapan pihak lain, baik di pihak auditor maupun klien.
Adapun pemahaman yang harus dibangun auditor harus mencakup tujuan
perikatan, tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor dan batasan
perikatan. Auditor harus mendokumentasikan pemahaman tersebut dalam kertas
kerjanya, lebih baik dalam bentuk komunikasi tertulis dengan klien. Jika auditor yakin
bahwa pemahaman dengan klien belum terbentuk, ia harus menolak untuk
menerima atau menolak untuk melaksanakan perikatan.

B. Surat perikatan (penugasan) audit


Surat perikatan audit (engangement letter) adalah surat persetujuan auditor
dengan kliennya tentang syarat-syarat pekerjaan audit yang akan dilaksanakan oleh
auditor. Surat perikatan audit sudah harus dibuat sebelum perencanaan
pemeriksaan untuk menghindari salah paham berkenaan dengan perikatan yang
dibuat. Yang secara singkat dapat diartikan bahwa Surat Perikatan ini berfungsi
untuk menunjukkan adanya pemahaman yang sama antara auditor dengan klien. Di
dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima atau tidak, auditor
menempuh suatu proses yang terdiri dari enam tahap:

1. Mengevaluasi integritas manajemen.


2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.
3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit.
4. Menilai independensi.
5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan kecermatan dan kesesakmaan.
6. Membuat surat perikatan audit.
ISI SURAT PENUGASAN PENGAUDITAN
1. Tujuan audit atas laporan keuangan
2. Tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan
3. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan
dari badan professional yang harus dianut oleh auditor
4. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor
untuk menyampaikan hasil perikatan
5. fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan material
tidak akan terdeteksi
6. pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan
7. Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan
signifikan dalam pengendalian intern
8. Akses berbagai catatan, dokumentasi, dan informasi lain
9. Dasar yang digunakan auditor untuk menggunakan fee audit dan pengaturan
penagihannya

Fungsi surat perikatan (penugasan) audit


1. Mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penujukan oleh
klien
2. Tujuan dan lingkup audit (lingkup tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi
kliennya
3. Kesepakatan tentang reproduksi laporan keuangan auditan
4. Serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh auditor

Contoh Surat Perikatan (Penugasan) Audit

Kepada :
Dewan Komisaris atau Pihak Lain yang Memiliki Kewenangan dan
Tanggung Jawab Setara

Saudara telah meminta kami untuk mengaudit


neraca… … … …(selanjutnya disebut "Perusahaan")
tanggal……………….., dan laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Surat ini menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami
atas perikatan ini. Audit kami akan kami laksanakan dengan tujuan
untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan tersebut.

Kami akan melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang


ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga akan meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Pendapat kami atas laporan keuangan tersebut
adalah tergantung dari hasil penerapan prosedur-prosedur audit
yang akan kami laksanakan, oleh karena itu, kami tidak memberikan
jaminan bahwa kamidapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan tersebut di atas.

Sebagai bagian dari proses audit, kami akan melakukan permintaan


keterangan dari manajemen tentang pernyataan manajemen yang
disajikan dalam laporan keuangan. Kami juga akan meminta pernyataan
tertulis clan manajemen yang menjelaskan bahwa penyajian laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan
penegasan tertulis lainnya untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan
yang dibuat oleh manajemen kepada kami selama proses audit kami.
Tanggapan manajemen atas permintaan keterangan kami dan
pemerolehan pernyataan tertulis dari manajemen diwajibkan oleh standar
auditing sebagai bagian dari bukti audit yang akan kami andalkan sebagai
dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan.
Karena pentingnya surat pernyataan manajemen tersebut, Perusahaan
setuju untuk membebaskan dan mengganti rugi
kepada…… …… …(nama KAP yang bersangkutan) dan stafnya
atas segala tuntutan, kewajiban, dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan
sebagai akibat dari kesalahan pernyataan manajemen berkaitan dengan
jasa audit yang kami berikan sesuai dengan perikatan ini.

Audit kami mengandung risiko bawaan bahwa bila terdapat kekeliruan


dan ketidakberesan material, termasuk kecurangan atau pemalsuan,
mungkin tidak akan terdeteksi. Namun, bila kami menemukan adanya
hal-hal tersebut dalam audit kami, informasi tersebut akan kami
sampaikan kepada Saudara.

Sebagai tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami


akan menyampaikan surat terpisah tentang kelemahan signifikan
pengendalian intern yang kami temukan dalam audit yang kami
lakukan.

Kami mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan


laporan keuangan, termasuk pengungkapan memadai merupakan
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab ini
mencakup pula penyelenggaraan catatan akuntansi dan pengendalian
intern memadai, pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan
penjagaan keamanan aktiva perusahaan. Sebagai bagian dari proses
audit, kami akan meminta penegasan tertulis dari Saudara
tentang representasi yang Saudara buat untuk kami dalam rangka
audit yang kami laksanakan.

Kami mengharapkan kerja sama penuh dari staf Saudara dan kami
yakin bahwa mereka akan menyediakan catatan, dokumentasi, dan
informasi lain yang kami perlukan dalam rangka audit kami.
Berdasarkan diskusi tentang operasi perusahaan dan perencanaan
audit kami, fee audit kami perkirakan sebesar Rp… …… ….
ditambah direct out of pocket expenses dan Pajak Pertambahan
Nilai. Fee tersebut kami hitung berdasarkan waktu yang diperlukan
oleh staf yang kami tugasi untuk melaksanakan audit ini dan tarif per
jam staf yang kami tugasi, yang bervariasi sesuai dengan
tingkat tanggung jawab yang dipikul dan pengalaman serta keahlian
yang diperlukan. Jumlah tersebut akan kami tagih sesuai dengan
kemajuan pekerjaan kami.

Surat perikatan audit ini akan efektif berlaku untuk tahun-tahun yang
akan datang kecuali jika dihentikan, diubah, atau diganti.

Silakan menandatangani dan mengembalikan copy surat perikatan


audit terlampir yang menunjukkan kesepakatan Saudara atas
pengaturan tentang audit atas laporan keuangan tersebut di atas.

Terima kasih atas kesempatan yang Saudara berikan kepada kami


untuk menyediakan jasa audit bagi Saudara.

PT ABC Kantor Akuntan Publik

Sumber:PSA
No.55

C. PERENCANAAN AUDIT
Merupakan suatu tahap yang vital dalam audit. Perencanaan audit meliputi
pengembangan strategi menyeluruh untuk merencanakan pelaksanaan audit. Dalam
hal ini auditor perlu mempertimbangkan informasi mengenai intergritas manajemen,
kekeliruan dan ketidak beresan atau pelanggaran hukum klien dalam merencakan
audit. Luas dan kelengkapan perencanaan sangat tergantung pada:
1. Ukuran dan kompleksitas perusahan klien
2. Pengalaman auditor dengan klien
3. Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh staf
Komponen Perencanaan Audit
1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit
2. Menilai risiko bisnis klien
3. Memahami bisnis dan industri klien
4. Melaksankan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima, serta
risiko intern
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keseluruhan

Tujuh tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan auditnya:
1. Memahami bisnis dan industri klien.
2. Melaksanakan prosedur analitik.
3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
4. Mempertimbangkan risiko bawaan.
5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal,
jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama.
6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan.
7. Memahami pengendalian intern klien.

D. Pemahaman Bisnis dan Industri Klien


Auditor harus mendapatkan pemahaman yang memadai atas entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai resiko salah saji
material dalam laporan keuangan, baik disebabkan karena kesalahan atau
kecurangan, dan untuk merancang sifat waktu dan keluasan prosedur audit yang
lebih lanjut. Sifat bisnis dan industry klien memengaruhi resiko bisnis klien dan
resiko salah saji material dalam laporan keuangan. Auditor mempertimbangkan
beberapa factor yang telah meningkatkan pentingnya pemahaman atas bisnis dan
industry klien sebagai berikut:
1. Teknologi informasi yang menghubungkan klien perusahaan dengan
pelanggan dan pemasok utamanya. Akibatnya, auditor harus memiliki
pengetahuan lebih mengenai pelanggan dan pemasok utama dan resiko
terkait.
2. Klien yang telah memperluas usahanya secara global, melalui modal ventura
dan aliansi strategis.
3. Teknologi yang mempengaruhi proses pengendalian internal klien,
meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu informasi keuangan
4. Auditor perlu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap bisnis dan
industry klien untuk memberikan jasayang memiliki nilai tambah pada
kliennya.

E. Asesmen Risiko Bisnis Klien


Merupakan risiko klien yang gagal dalam mencapai tujuannya, yang
berhubungan dengan keandalan dalam pelaporan keuangan, efisiensi dan
efektivitas operasi serta dalam kepatuhan terhadap hukum atau peraturan yang
berlaku dan pemerintah.

Terdapat tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik atas
industry klien, yaitu:
1. Risiko terkait dengan industry tertentu dapat memengaruhi penilaian auditor
atas risiko bisnis klien dan risiko audit yang dpaat diterima dan bahkan dapat
memengaruhi auditor untuk menolak kontrak kerja dalam industry – industry
yang lebih berisiko, misalnya industry asuransi kesehatan dan industry
simpan pinjam.
2. Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua klien di beberapa
industry tertentu. Kepahaman atas risiko – risiko tersebut dapat membantu
auditor dalam menilai relevansinya dengan klien. Misalnya keusangan
persediaan yang potensial dalam industry pakaian jadi, risiko bawaan pada
penagihan piutang dagang di industry pinjaman konsumen, dan risiko bawaan
untuk cadangan kerugian dalam industry asuransi kerugian.
3. Banyak industry yang memiliki ketentuan akuntansi yang khusus di mana
auditor harus memiliki pemahaman dalam hal tersebut untuk mengevaluasi
apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Contohnya, misalnya jika auditor sedang melakukan audit atas suatu
di pemerintahan kota, maka auditor tersebut harus memahami akuntansi
pemerintahan dan ketentuan – ketentuan pengauditannya.

F. Pengertian dan Tujuan Prosedur Analisis Awal


Beberapa hal penting yang terdapat dalam perencanaan awal ini adalah
mengenai keputusan menerima atau menolak klien baru maupun klien lama,
mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit, menentukan staf untuk penugasan dan
membuat surat perikatan. Perencanaan awal itu terdiri dari hal-hal berikut ini :

1. Menyelidiki klien baru


Menyelidiki klien baru adalah hal yang penting bagi auditor sebelum mereka
memutuskan untuk menerima atau menolak klien tersebut. Hal itu dilakukan
dengan cara mengevaluasi prospek klien dalam lingkungan usaha, stabilitas
keuangan dan hubungan klien dengan kantor akuntan terdahulu. Auditor
pengganti diwajibkan untuk berhubungan dengan auditor sebelumnya dan
harus mendapatkan izin dari klien sebelum komunikasi dilakukan.
2. Melanjutkan klien lama
Untuk melanjutkan klien lama juga harus di evaluasi untuk memutuskan
apakah diterima atau tidak dapat dilanjutkan, penyebab tidak bisa
dilanjutkannya pemeriksaan karena perselisihan sebelumnya, jika terjadi
tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan Publik oleh klien.
3. Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit
Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti audit yang akan
dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan laporan.
Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bahan bukti audit jika
laporan digunakan secara luas.
4. Menentukan Staf untuk penugasan
Menentukan staf yang pantes untuk penugasan adalah penting untuk
memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan dan meningkatkan efisiensi
audit. Pertimbangan yang mempengaruhi penyusunan staf adalah orang-
orang yang diserahi tugas harus akrab dengan bidang usaha klien.
5. Membuat surat perikatan
Tujuan dibuatnya surat perikatan adalah untuk mengurangi salah pengertian
sehingga harus dibuat secara tertulis. Surat perikatan adalah kesepakatan
antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut adalah menyatakan batasan
dari penugasan, batas waktu, bantuan akan diberikan atau daftar rincian yang
perlu disiapkan untuk auditor, serta honorariuran.

Anda mungkin juga menyukai