Riki Halim
SA 200 – Tujuan Keseluruhan Audit
Risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi dinilai untuk menentukan
sifat, saat, dan luas prosedur audit yang diperlukan untuk memeroleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
Risiko Deteksi
surat perikatan audit terpisah kepada komponen mencakup hal berikut ini:
Siapa yang menunjuk auditor komponen
Apakah laporan audit terpisah harus diterbitkan untuk setiap komponen
Ketentuan hukum dalam kaitannya dengan penunjukkan audit;
Tingkat kepemilikan oleh induk entitas; dan
Tingkat independensi manajemen komponen terhadap induk entitas
Audit berulang
beberapa faktor yang menyebabkan perlunya revisi atas surat perikatan audit,
antara lain untuk memperbaiki ketentuan perikatan audit atau untuk
mengingatkan klien tentang hal-hal sebagai berikut:
Adanya indikasi bahwa entitas salah dalam memahami tujuan dan ruang lingkup
audit.
Adanya perubahan signifikan seperti perubahan manajemen senior, kepemilikan,
ketentuan hukum, kerangka laporan keuangan, sifat dan ukuran bisnis
SA 210_perikatan audit
Audit Berulang
Dalam audit berulang, auditor harus menilai apakah terdapat kondisi yang
memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan perikatan audit dan apakah perlu
mengingatkan entitas tentang ketentuan perikatan audit yang masih berlaku.
Penerimaan Perubahan dalam Ketentuan Perikatan Audit
Auditor tidak boleh menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit
jika tidak terdapat justifikasi yang memadai untuk melakukan perubahan
tersebut, terutama ketika sebelum penyelesaian perikatan audit, auditor diminta
untuk mengubah perikatan audit tersebut menjadi suatu perikatan yang
memberikan tingkat asurans yang lebih rendah, auditor harus
mempertimbangkan apakah terdapat justifikasi yang memadai untuk melakukan
perubahan tersebut.
SA 210_perikatan audit
Fungsi dokumentasi:
Bukti sebagai basis bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang pencapaian tujuan
keseluruhan auditor1; dan
Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan SA dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Memungkinkan tim perikatan untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka.
Membantu anggota tim perikatan yang bertanggung jawab dalam supervisi
Menyimpan catatan atas hal-hal signifikan yang berkelanjutan untuk audit di masa yang
akan datang.
Memungkinkan dilaksanakannya penelaahan dan inspeksi atas pengendalian mutu sesuai
dengan SPM 13 atau ketentuan setara lainnya.
Memungkinkan dilaksanakannya inspeksi eksternal sesuai dengan peraturan perundang-
undangan atau ketentuan lain yang berlaku.
Dalam mendokumentasikan sifat, saat, dan luas 1 prosedur audit yang
dilaksanakan auditor harus mencantumkan:
Karakteristik yang diidentifikasi dan diuji
Siapa yang melaksanakan pekerjaan audit tersebut dan tanggal pekerjaan tersebut
diselesaikan;
Siapa yang menelaah pekerjaan audit tersebut serta tanggal dan luas penelaahan
yang dilaksanakan
Hal-Hal yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Auditor
auditor harus mendokumentasikan hal-hal berikut ini:
Kondisi yang dihadapi tersebut;
Prosedur audit baru atau tambahan yang dilaksanakan, bukti audit yang diperoleh,
dan kesimpulan yang ditarik, serta pengaruhnya terhadap laporan auditor; dan
Kapan dan oleh siapa perubahan atas dokumentasi audit dilakukan dan ditelaah.
Bentuk, Isi, dan Luas Dokumentasi Audit
Bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit bergantung pada faktor-faktor berikut
ini:
Ukuran dan kompleksitas entitas.
Sifat prosedur audit yang akan dilaksanakan.
Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi
Signifikansi bukti audit yang diperoleh.
Sifat dan luas penyimpangan yang diidentifikasi.
Kebutuhan untuk mendokumentasikan suatu kesimpulan atau basis untuk suatu
kesimpulan yang belum dapat ditentukan dengan segera dari dokumentasi
pekerjaan audit yang dilaksanakan atau bukti audit yang diperoleh.
Metodologi dan perangkat audit yang digunakan.
Contoh-contoh dokumentasi audit mencakup:
Program audit.
Analisis.
Memorandum isu.
Ikhtisar hal-hal signifikan
Surat konfirmasi dan surat representasi.
Ceklis.
Korespondensi (termasuk email) tentang hal-hal signifikan.
Batas waktu yang tepat untuk menyelesaikan proses pengumpulan dokumentasi audit
final adalah tidak lebih dari 60 hari setelah tanggal laporan auditor dan wajib
disimpan minimal 5 tahun.
SA 240 FRAUD
Respons terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material yang Telah Dinilai yang
Disebabkan oleh Kecurangan:
Respon keseluruhan:
Menugasi dan mengawasi personel yang kompeten
Mengevaluasi apakah pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas,
terutama yang berkaitan dengan pengukuran transaksi yang subjektif dan transaksi
yang kompleks, dapat mengindikasikan adanya pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan sebagai akibat dari usaha manajemen untuk mengelola
laba; dan
Memasukkan unsur yang tidak dapat diprediksi dalam pemilihan sifat, saat, dan luas
prosedur audit
SA 240 FRAUD
Pengevaluasian terhadap Bukti Audit
Auditor harus mengevaluasi apakah prosedur analitis yang dilaksanakan berdekatan dengan akhir audit, ketika
membentuk kesimpulan secara keseluruhan tentang apakah laporan keuangan konsisten dengan pemahaman
auditor atas entitas, mengindikasikan risiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan yang
tidak disadari sebelumnya.
Ketika auditor mengidentifikasi suatu kesalahan penyajian, auditor harus mengevaluasi apakah kesalahan penyajian
tersebut mengindikasikan suatu kecurangan. Jika terdapat indikasi seperti itu, auditor harus mengevaluasi dampak
kesalahan penyajian tersebut dalam kaitannya dengan aspek-aspek audit lainnya, terutama terhadap keandalan
representasi manajemen, dengan menyadari bahwa kecurangan tidaklah mungkin merupakan suatu kejadian yang
berdiri sendiri.
Ketika auditor mengidentifikasi adanya kesalahan penyajian, baik material maupun tidak, dan auditor memiliki
alasan untuk mempercayai bahwa itu mungkin merupakan atau akibat dari kecurangan dan bahwa manajemen
(terutama manajemen senior) terlibat didalamnya, auditor harus mengevaluasi ulang penilaian risiko kesalahan
penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan dan dampaknya terhadap sifat, saat, dan luas prosedur audit
untuk merespons risiko yang telah ditentukan tersebut. Auditor juga harus mempertimbangkan apakah keadaan
atau kondisi mengindikasikan adanya kemungkinan kolusi yang melibatkan karyawan, manajemen, atau pihak
ketiga ketika mempertimbangkan kembali keandalan bukti audit yang sebelumnya diperoleh.
Ketika auditor mengonfirmasikan bahwa, atau tidak dapat menyimpulkan tentang apakah, laporan keuangan
mengandung kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan, auditor harus mengevaluasi
dampaknya terhadap audit.
SA 240 FRAUD
Ketika, sebagai akibat kesalahan penyajian yang disebabkan oleh kecurangan atau dugaan
kecurangan, auditor menghadapi keadaan luar biasa yang menyebabkan kemampuan auditor untuk
melanjutkan pelaksanaan audit dipertanyakan, maka auditor harus:
Menentukan tanggung jawab profesional dan hukum yang dapat berlaku dalam kondisi tersebut, termasuk
apakah terdapat ketentuan bagi auditor untuk melapor kepada individu atau kelompok individu yang
membuat perjanjian audit atau, dalam beberapa kasus, kepada regulator
Mempertimbangkan apakah sudah tepat untuk menarik diri dari perikatan
Jika auditor menarik diri dari perikatan, auditor harus:
Membahas dengan tingkat manajemen yang tepat dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Menentukan apakah terdapat ketentuan profesional atau hukum untuk perjanjian audit atau, dalam beberapa kasus,
kepada regulator tentang penarikan diri auditor dari perikatan dan alasannya.
SA 240 FRAUD
Contoh kondisi penyimpangan yang dapat terjadi dan dapat mempertanyakan kemampuan
auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit mencakup:
Entitas tidak melakukan tindakan yang tepat atas kecurangan yang dipandang perlu oleh auditor dalam
kondisi tersebut, bahkan ketika kecurangan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan;
Pertimbangan auditor atas risiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan dan
hasil pengujian audit mengindikasikan risiko signifikan atas kecurangan yang bersifat material dan
berdampak luas; atau
Auditor memiliki kepedulian signifikan atas kompetensi atau integritas manajemen atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.
Mengingat sifat kondisi yang menyimpang dan kebutuhan untuk mempertimbangkan ketentuan hukum,
auditor dapat mempertimbangkan bahwa mencari advis hukum merupakan hal yang tepat ketika
memutuskan apakah akan menarik diri dari perikatan dan dalam menentukan tindakan yang tepat,
termasuk kemungkinan untuk melaporkannya kepada pemegang saham, regulator, atau pihak lainnya.
Dalam banyak kasus dalam sektor publik, pilihan untuk menarik diri dari perikatan mungkin tidak tersedia
bagi auditor karena sifat pertimbangan mandat atau kepentingan publik.
SA - FRAUD
Auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai kepatuhan terhadap
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang secara umum berdampak langsung
terhadap penentuan angka dan pengungkapan material dalam laporan keuangan.
Auditor harus melaksanakan prosedur audit berikut ini untuk membantu dalam mengidentifikasi
adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang dapat berdampak
material terhadap laporan keuangan:
Meminta keterangan kepada manajemen dan, jika relevan, kepada pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, mengenai tingkat kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan
tersebut; dan
Menginspeksi korespondensi, jika relevan, dengan pihak berwenang yang menerbitkan izin atau
peraturan.
Dalam kondisi tanpa adanya ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga terjadi, auditor tidak diharuskan
untuk melaksanakan prosedur audit mengenai kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan.
SA 250-Peraturan UU
Implikasi Potensial atas Ketidakpatuhan yang Diidentifikasi atau Diduga Terjadi terhadap
Laporan Auditor
Ketika auditor menyimpulkan bahwa ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga terjadi
berdampak material terhadap laporan keuangan, dan belum tercermin secara memadai dalam
laporan keuangan, auditor dapat menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau suatu
opini tidak wajar atas laporan keuangan tersebut.
Ketika auditor dihalangi oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat dalam mengevaluasi apakah ketidakpatuhan
yang dapat berdampak material terhadap laporan keuangan telah terjadi atau kemungkinan
telah terjadi, auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan dengan basis untuk opini karena terdapat
pembatasan ruang lingkup audit.
Ketika auditor tidak dapat menentukan adanya ketidakpatuhan karena keterbatasan kondisi dan
bukan karena pembatasan ruang lingkup oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, auditor harus mengevaluasi dampak keterbatasan ini terhadap opini auditor,
berdasarkan SA 705
SA 250-Peraturan UU
Dalam kondisi tertentu auditor dapat mempertimbangkan penarikan diri dari perikatan, jika
diperkenankan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai contoh, apabila manajemen
atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak melakukan tindakan perbaikan yang
dianggap tepat oleh auditor sesuai dengan kondisinya atau ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau
diduga terjadi menimbulkan pertanyaan terkait integritas manajemen atau pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola, meskipun ketika ketidakpatuhan tersebut tidak berdampak material terhadap
laporan keuangan.
Dalam kondisi luar biasa ketika manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak
melakukan tindakan perbaikan yang dianggap tepat oleh auditor sesuai dengan kondisinya dan
penarikan diri dari perikatan tidak dimungkinkan auditor dapat mempertimbangkan untuk menguraikan
ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga terjadi tersebut dalam suatu paragraf Hal Lain
berdasarkan SA 706.
Auditor dapat mempertimbangkan untuk memeroleh advis hukum untuk menentukan apakah penarikan
diri dari perikatan adalah tepat. Ketika auditor menentukan bahwa penarikan diri dari perikatan
adalah tepat, hal tersebut tidak akan menggantikan kepatuhan terhadap tanggung jawab lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau ketentuan etika yang relevan untuk merespons
ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga terjadi.
SA 250-Peraturan UU
Investigasi yang dilakukan oleh organisasi dan instansi pemerintah atau pembayaran denda atau sanksi.
Pembayaran untuk jasa yang tidak dapat dijelaskan atau pinjaman kepada konsultan, pihak berelasi, pegawai, atau pegawai
pemerintah.
Komisi penjualan atau biaya agen yang jumlahnya melebihi jumlah yang biasa dibayarkan oleh entitas atau industri yang
sejenis dengan entitas atau jasa yang sesungguhnya diterima oleh entitas.
Pembelian pada harga yang secara signifikan berada di atas atau di bawah harga pasar.
Pembayaran tidak biasa secara tunai, pembelian dengan menggunakan cashiers’ cheques yang dibayarkan kepada pemegang
cek atau transfer ke nomor rekening bank tanpa menyebutkan nama pemilik rekening.
Transaksi yang tidak biasa dengan perusahaan yang terdaftar di negara- negara bebas pajak.
Pembayaran barang atau jasa yang ditujukan ke negara yang bukan merupakan negara asal barang atau jasa tersebut.
Pembayaran tanpa adanya dokumentasi pengendalian pertukaran yang semestinya.
Adanya sistem informasi yang gagal, apakah karena desainnya atau karena ketidaksengajaan, untuk menyediakan suatu jejak
audit (audit trail) yang memadai atau bukti yang cukup.
Transaksi yang tidak diotorisasi atau transaksi yang tidak dicatat secara tepat.
Komentar negatif di media.
Peraturan UU yang berdampak langsung
kepada laporan keuangan
ketentuan tersebut dapat mencakup hal-hal yang berhubungan dengan:
Bentuk dan isi dari laporan keuangan;
Isu pelaporan keuangan spesifik industri;
Akuntansi untuk transaksi yang dilaksanakan berdasarkan kontrak dengan
pemerintah; atau
Akrual atau pengakuan atas beban pajak penghasilan atau beban pensiun.
kelengkapan provisi atas pajak penghasilan
Peraturan UU signifikan
Tanggung Jawab Auditor yang Berkaitan dengan Audit atas Laporan Keuangan
yaitu terhadap opini
Ruang Lingkup dan Saat yang Direncanakan atas Audit
Temuan Signifikan Audit
Pandangan auditor tentang aspek kualitatif signifikan atas praktik akuntansi
entitas, termasuk kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, dan pengungkapan
laporan keuangan.
Kesulitan signifikan, jika relevan, yang dihadapi selama audit;
Kondisi yang dapat memengaruhi bentuk dan isi laporan auditor,
Suatu hal-hal signifikan lain yang muncul selama audit
Independensi Auditor
Hal-hal yang juga dapat membantu dalam komunikasi dua arah yang efektif
mencakup pembahasan tentang:
Tujuan komunikasi
Bentuk komunikasi yang akan dilakukan.
Individu atau individu-individu dari tim audit dan dari pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola yang akan melakukan komunikasi atas hal-hal tertentu
Ekspektasi auditor bahwa komunikasi akan menjadi dua arah
Proses untuk mengambil tindakan dan melaporkan kembali beberapa hal yang
dikomunikasikan oleh auditor.
Proses untuk mengambil tindakan dan melaporkan kembali beberapa hal yang
dikomunikasikan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Bentuk komunikasi
Auditor harus mengomunikasikan secara tertulis kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang
temuan signifikan selama audit jika, menurut pertimbangan profesional auditor, komunikasi secara lisan tidak
memadai.
Faktor yang mempengaruhi bentuk komunikasi:
Apakah diskusi tentang hal tersebut akan dicantumkan dalam laporan auditor
Apakah hal tersebut telah diselesaikan secara memuaskan
Apakah manajemen sebelumnya telah mengomunikasikan hal tersebut
Ukuran, struktur operasi, lingkungan pengendalian, dan struktur hukum entitas
Dalam kondisi suatu audit atas laporan keuangan bertujuan khusus, apakah auditor juga mengaudit laporan keuangan
entitas bertujuan umum.
Ekspektasi pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Ketentuan hukum
Jumlah kontak dan dialog yang berkesinambungan antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Apakah ada perubahan signifikan dalam keanggotaan badan tata kelola
Kecukupan proses komunikasi
Risk assessment
Risk Response
Prosedur audit lain
SA 315 – Pemahaman atas Lingkungan
Entitas dan Pengendalian Internal
Dua jenis pemahaman
Entitas dan Lingkungan
Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain
Sifat Entitas
Operasi
Struktur Kepemilikan dan tata kelola
Investasi
Ketika penghitungan fisik persediaan dilaksanakan pada suatu tanggal selain tanggal
laporan keuangan, auditor harus, sebagai tambahan prosedur yang diharuskan dalam
paragraf 4, melaksanakan prosedur audit untuk memeroleh bukti audit tentang apakah
perubahan persediaan di antara tanggal penghitungan fisik dengan tanggal laporan
keuangan telah dicatat dengan semestinya.
Ketika auditor tidak dapat menghadiri penghitungan fisik persediaan karena kondisi
yang tidak diperkirakan sebelumnya, auditor harus melakukan atau mengobservasi
beberapa penghitungan fisik pada suatu tanggal alternatif, dan melaksanakan prosedur
audit terhadap transaksi yang terjadi dalam periode di antara dua tanggal tersebut.
Ketika kehadiran pada penghitungan persediaan fisik tidak praktis, auditor harus
melaksanakan prosedur audit alternatif untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan
tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan. Jika tidak mungkin melakukan hal
tersebut, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor berdasarkan SA 705
SA – 501 – PERSEDIAAN
auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan
dengan:
Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen
Mengobservasi pelaksanaan prosedur penghitungan
Menginspeksi persediaan
Menguji penghitungan fisik (test count);
Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah catatan tersebut
mencerminkan hasil penghitungan fisik aktual.
Ketika persediaan yang disimpan dan dikendalikan oleh pihak ketiga bernilai material dalam laporan
keuangan, auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi
persediaan tersebut dengan melaksanakan satu atau kedua prosedur berikut ini:
Meminta konfirmasi dari pihak ketiga tentang kuantitas dan kondisi persediaan yang disimpan atas nama entitas
Melaksanakan inspeksi atau prosedur audit lainnya yang tepat sesuai dengan kondisinya.
SA – 501 – LITIGASI
Auditor harus mendesain dan melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi litigasi dan klaim
yang melibatkan entitas yang dapat menimbulkan suatu risiko kesalahan penyajian material,
termasuk:
Meminta keterangan dari manajemen dan penasihat hukum internal;
Menelaah risalah rapat pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan korespondensi antara entitas
dan penasihat hukum eksternal
Menelaah akun biaya hukum
Ketika auditor menilai bahwa suatu risiko kesalahan penyajian tentang litigasi atau klaim yang telah diidentifikasi,
atau jika prosedur audit yang dilaksanakan menunjukkan bahwa litigasi atau klaim lain mungkin ada, auditor
harus, sebagai tambahan prosedur yang diwajibkan dalam SA lain, melakukan komunikasi langsung dengan
penasihat hukum eksternal entitas. Auditor harus melakukan hal ini melalui suatu surat permintaan keterangan,
yang dibuat oleh manajemen dan dikirim oleh auditor, yang meminta penasihat hukum eksternal entitas untuk
berkomunikasi secara langsung dengan auditor. Jika peraturan perundang-undangan atau organisasi profesional
penasihat hukum melarang penasihat hukum eksternal entitas berkomunikasi secara langsung dengan auditor,
maka auditor harus melaksanakan prosedur audit alternatif .
Jika:
manajemen menolak untuk memberikan izin kepada auditor untuk berkomunikasi
atau bertemu dengan penasihat hukum eksternal entitas, atau penasihat hukum
eksternal entitas menolak untuk merespons surat permintaan keterangan dengan
semestinya; dan
auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat melalui
pelaksanaan prosedur audit alternatif,
Auditor harus memodifikasi opini, WDP ATAU TMP.
3. INFORMASI SEGMEN
Informasi Segmen
Auditor harus memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang penyajian
dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dengan:
Memeroleh suatu pemahaman tentang metode yang digunakan oleh
manajemen dalam menentukan informasi segmen, dan evaluasi apakah
metode yang digunakan diungkapkan sesuai kerangka
Melaksanakan prosedur analitis atau prosedur audit lainnya yang sesuai
dengan kondisinya
Sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, entitas mungkin
diharuskan atau diperbolehkan untuk mengungkapkan informasi segmen
dalam laporan keuangan. Tanggung jawab auditor tentang penyajian dan
pengungkapan informasi segmen berkaitan dengan laporan keuangan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, auditor tidak diharuskan untuk melaksanakan
prosedur audit yang diperlukan untuk menyatakan suatu opini atas informasi
segmen yang disajikan atas basis tersendiri.
SA 500 - Konfirmasi
Jika manajemen menolak untuk mengizinkan auditor mengirimkan permintaan konfirmasi, maka
auditor harus melakukan hal berikut:
Meminta keterangan tentang alasan manajemen untuk menolak, dan mencari bukti audit
tentang validitas dan memadainya alasan tersebut;
Mengevaluasi implikasi penolakan manajemen atas penilaian auditor terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang relevan, termasuk risiko kecurangan, dan sifat, saat, dan
luas prosedur audit lain lanjutan; dan
Melaksanakan prosedur audit alternatif yang didesain untuk memeroleh bukti audit yang
relevan dan andal.
Ketika auditor menyimpulkan bahwa penolakan manajemen untuk mengizinkan auditor mengirim
permintaan konfirmasi adalah tidak masuk akal, atau auditor tidak dapat memeroleh bukti audit
yang relevan dan andal dari prosedur audit alternatif, auditor harus mengomunikasikan hal
tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola berdasarkan SA 260. Auditor
harus juga mempertimbangkan implikasi terhadap audit dan opini auditor berdasarkan SA 705
2. Hasil Prosedur Konfirmasi Eksternal
Keandalan Respons terhadap Permintaan Konfirmasi
Ketika auditor mengidentifikasi faktor yang menimbulkan keraguan atas keandalan respons terhadap permintaan
konfirmasi, auditor harus mendapatkan bukti audit lanjutan untuk menghilangkan keraguan itu.
Ketika auditor menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi tidak dapat diandalkan, auditor harus
mengevaluasi implikasi tersebut atas penilaian risiko kesalahan penyajian material yang relevan, termasuk risiko
kecurangan, serta sifat, saat, dan luas prosedur audit lain.
Dalam kasus tanpa respons, auditor harus melaksanakan prosedur audit alternatif untuk memeroleh bukti audit yang
relevan dan andal.
Ketika auditor telah menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi positif diperlukan untuk memeroleh
bukti audit yang cukup dan layak, prosedur audit alternatif tidak akan menyediakan bukti audit yang diperlukan oleh
auditor. Jika auditor tidak memeroleh konfirmasi seperti itu, maka auditor harus menentukan implikasi tersebut atas
audit dan pendapat auditor berdasarkan SA 705
Auditor harus melakukan investigasi penyimpangan untuk menentukan apakah hal itu merupakan indikasi adanya
kesalahan penyajian.
Auditor dapat mengirimkan permintaan konfirmasi tambahan pengguna jawaban untuk permintaan sebelumnya belum
diterima dalam waktu yang wajar. Sebagai contoh, auditor dapat, setelah melakukan verifikasi ulang atas akurasi
alamat awal, mengirimkan tambahan permintaan atau permintaan tindak lanjut
3. Penolakan Manajemen untuk Mengizinkan
Auditor Mengirimkan Permintaan Konfirmasi
tujuan auditor yang berkaitan dengan saldo awal adalah untuk memeroleh
bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah:
Saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang berdampak material terhadap
laporan keuangan periode kini;
Kebijakan akuntansi yang tepat yang tercermin dalam saldo awal telah diterapkan
secara konsisten dalam laporan keuangan periode kini, atau perubahannya telah
dicatat dengan tepat serta disajikan dan diungkapkan secara memadai berdasarkan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Ketika auditor memeroleh bukti audit bahwa saldo awal mengandung
kesalahan penyajian yang dapat berdampak material terhadap laporan
keuangan periode kini, auditor harus melaksanakan prosedur audit tambahan
yang diperlukan dalam kondisi tersebut untuk menentukan dampaknya
terhadap laporan keuangan periode kini. Jika auditor menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian tersebut ada dalam laporan keuangan periode kini,
auditor harus mengomunikasikan kesalahan penyajian tersebut kepada tingkat
manajemen yang tepat dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
berdasarkan SA 450
Kesimpulan dan Pelaporan Audit
Ketika auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat yang berkaitan dengan
saldo awal, auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak
menyatakan pendapat berdasarkan SA 705
Ketika auditor menyimpulkan bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang material
terhadap laporan keuangan periode kini, dan dampak kesalahan penyajian tersebut tidak dicatat
dengan tepat, atau tidak disajikan atau diungkapkan dengan memadai, auditor harus menyatakan
opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, berdasarkan SA 705
Ketika auditor menyimpulkan bahwa kebijakan akuntansi periode kini tidak diterapkan secara
konsisten dalam kaitannya dengan saldo awal berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau perubahan atas kebijakan akuntansi tidak dicatat dengan tepat, atau tidak disajikan
atau diungkapkan secara memadai, berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, auditor
harus memberikan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar berdasarkan SA 705.
Ketika opini auditor pendahulu atas laporan keuangan periode lalu berisi modifikasi terhadap opini
auditor masih relevan dan material terhadap laporan keuangan periode kini, auditor harus
memodifikasi opini atas laporan keuangan periode kini.
Untuk aset dan liabilitas lancar, beberapa bukti audit tentang saldo awal
biasanya diperoleh sebagai bagian dari prosedur audit periode kini. Sebagai
contoh, penerimaan (pembayaran) dari saldo piutang (saldo utang) awal tahun
dalam tahun berjalan akan memberikan bukti audit tentang keberadaan, hak
dan kewajiban, kelengkapan, dan penilaian yang terkandung dalam saldo awal
akun-akun tersebut. Dalam kasus persediaan, auditor mungkin mengalami
kesulitan untuk memeroleh keyakinan atas persediaan yang pada awal tahun.
Oleh karena itu, tambahan keyakinan atas persediaan yang pada awal tahun.
Oleh karena itu, tambahan memberikan bukti audit yang memadai dan tepat:
Observasi terhadap suatu penghitungan fisik persediaan yang dilakukan saat ini dan
rekonsiliasi hasilnya ke kuantitas persediaan pada awal tahun.
Pelaksanaaan prosedur audit atas penilaian unsur-unsur persediaan awal.
Pelaksanaan prosedur audit atas laba bruto dan pisah batas.
Untuk aset dan liabilitas tidak lancar, seperti aset tetap, investasi, dan utang
jangka panjang, beberapa bukti audit dapat diperoleh dengan memeriksa
catatan akuntansi dan informasi lain yang mendasari saldo awal. Dalam kasus
tertentu, auditor mungkin memeroleh beberapa bukti audit tentang saldo
awal melalui konfimasi dengan pihak ketiga, sebagai contoh, untuk utang
jangka panjang dan investasi. Dalam kasus lainnya, auditor mungkin perlu
melakukan berbagai prosedur audit tambahan.
SA 520 – PROSEDUR ANALITIS
Keandalan data dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya, serta bergantung pada
kondisi ketika data tersebut diperoleh:
Sumber informasi yang tersedia.
Keterbandingan informasi yang tersedia.
Sifat dan relevansi informasi yang tersedia.
Pengendalian terhadap penyusunan informasi
3. Pengevaluasian tentang Apakah
Ekspektasi telah Cukup Akurat
Hal-hal yang relevan dengan evaluasi auditor tentang apakah ekspektasi dapat dikembangkan
dengan cukup tepat untuk mengidentifikasi suatu kesalahan penyajian yang, jika diagregasikan
dengan kesalahan penyajian yang lain, mengakibatkan laporan keuangan disajikan salah secara
material, mencakup:
Keakurasian prediksi hasil yang diekspektasikan dari prosedur analitis substantif. Sebagai contoh, auditor
mengekspektasikan tingkat konsistensi yang lebih besar dalam membandingkan marjin laba bruto dari satu
periode ke periode lain daripada dalam membandingkan beban-beban yang bersifat discretionary, seperti
beban riset atau beban iklan.
Tingkat informasi yang dapat diagregasi. Sebagai contoh, prosedur analitis substantif dapat menjadi lebih
efektif ketika diterapkan terhadap informasi keuangan pada unit-unit operasi secara individu atau
terhadap laporan keuangan komponen dari entitas yang memiliki diversifikasi usaha, daripada ketika
diterapkan terhadap laporan keuangan entitas secara keseluruhan.
Ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan. Sebagai contoh, auditor
dapat mempertimbangkan apakah informasi keuangan, seperti anggaran atau prakiraan, dan informasi
nonkeuangan, seperti jumlah unit yang diproduksi atau dijual, tersedia untuk merancang prosedur analitis
substantif. Jika informasi tersebut tersedia, maka auditor juga dapat mempertimbangkan keandalan
informasi tersebut seperti yang dibahas dalam paragraf A12-A13 di atas.
4. Perbedaan antara Angka Tercatat dan Nilai
yang Diekspektasikan yang Dapat Diterima
Tujuan auditor adalah untuk memeroleh bukti yang cukup dan tepat tentang
apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
1. Prosedur Penilaian Risiko dan
Aktivitas Terkait
Perlu pemahaman atas:
Entitas dan Lingkungannya
Transaksi yang memunculkan estimasi
Kerangka laporan keuangna
Regulasi
Sifat estimasi
Pengendalian internal entitas
Sifat dan luas pengawasan
Pakar manajemen
Risk assessment
Sistem informasi
Aktivitas pengendalian
2. Pengidentifikasian dan Penilaian
Risiko Kesalahan Penyajian Material
Auditor harus mempertimbangkan hal-hal di bawah ini ketika mengidentifikasi
risiko kesalahan penyajian material dan ketika menilai risiko inheren:
Tingkat kebergantungan estimasi akuntansi pada ketidakpastian estimasi;
Tingkat keterpengaruhan hal-hal di bawah ini oleh kompleksitas, subjektivitas, atau
faktor risiko inheren lainnya:
Pemilihan dan penerapan metode, asumsi, dan data dalam membuat estimasi akuntansi;
atau
Pemilihan estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait untuk dimasukkan dalam
laporan keuangan.
Auditor harus menentukan apakah setiap risiko kesalahan penyajian material
yang teridentifikasi dan ternilai berdasarkan paragraf 16, menurut
pertimbangan auditor merupakan risiko signifikan. Jika auditor telah
menentukan bahwa terdapat suatu risiko signifikan, maka auditor harus
memeroleh suatu pemahaman atas pengendalian entitas, termasuk aktivitas
pengendalian, yang relevan dengan risiko tersebut.
3. Respons terhadap Risiko Kesalahan
Penyajian Material yang Telah Dinilai
Prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup satu
atau lebih pendekatan-pendekatan di bawah ini:
Memeroleh bukti audit dari peristiwa yang terjadi hingga tanggal laporan auditor
Menguji bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi
Mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang poin auditor
Indikator Kemungkinan Bias Manajemen. Auditor harus mengevaluasi apakah pertimbangan
dan keputusan yang dibuat oleh manajemen dalam membuat estimasi akuntansi yang
dicantumkan dalam laporan keuangan, meskipun secara individu memadai, merupakan
indikator kemungkinan bias manajemen. Ketika indikator kemungkinan bias manajemen
teridentifikasi, auditor harus mengevaluasi dampak terhadap audit. Jika terdapat intensi
untuk menyesatkan, bias manajemen merupakan suatu kecurangan.
4. Evaluasi Secara Keseluruhan Berdasarkan
Prosedur Audit yang Dilaksanakan
Ketika laporan keuangan telah disusun menggunakan basis akuntansi kelangsungan usaha, namun menurut
pertimbangan auditor, penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha dalam laporan keuangan oleh manajemen
tidak tepat, auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar.
Ketika pengungkapan yang memadai atas suatu ketidakpastian material dicantumkan dalam laporan keuangan,
auditor harus menyatakan suatu opini tanpa modifikasian dan laporan auditor harus mencantumkan pada suatu
paragraf terpisah dengan menggunakan judul “Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Kelangsungan Usaha”
untuk menarik perhatian pengguna dan penjelasan tidak modifikasi opini
Ketika manajemen tidak bersedia untuk membuat atau memperluas penilaiannya ketika diminta oleh auditor untuk
melakukannya, auditor dapat menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan
pendapat dalam laporan auditor, karena tidak mungkin bagi auditor untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan
tepat.
Ketika pengungkapan yang memadai atas suatu ketidakpastian material tidak dicantumkan dalam laporan
keuangan, auditor harus:
Menyatakan suatu opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, sesuai dengan kondisinya, berdasarkan SA 705
Pada paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian (atau paragraf Basis untuk Opini Tidak Wajar) dalam laporan
auditor, menyatakan bahwa terdapat suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan bahwa laporan keuangan tidak mengungkapkan hal
tersebut secara memadai.
SA 580 – Representasi Tertulis
Perubahan kondisi yang membuat hal tersebut menjadi tepat untuk dilakukan.
Representasi Tertulis Lainnya
tim perikatan grup harus memeroleh pemahaman tentang hal berikut ini:
Apakah auditor komponen memahami dan akan mematuhi ketentuan etika yang relevan dengan
audit grup dan, terutama apakah auditor komponen independen
Kompetensi profesional auditor komponen
Apakah tim perikatan grup dapat terlibat dalam pekerjaan auditor komponen sepanjang
diperlukan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
Apakah auditor komponen beroperasi dalam suatu lingkungan yang aktif mengawasi auditor.
Ketika auditor komponen tidak memenuhi ketentuan independensi yang relevan
dengan audit grup, atau tim perikatan grup memiliki kepedulian serius tentang hal-
hal lain yang dicantumkan dalam paragraf 19(a)-(c), tim perikatan grup harus memeroleh bukti
audit yang cukup dan tepat berkaitan dengan informasi keuangan
komponen tanpa meminta kepada auditor komponen untuk melaksanakan pekerjaan
atas informasi keuangan komponen tersebut.
Respons terhadap Risiko yang Telah
Dinilai
Auditor diharuskan untuk mendesain dan mengimplementasikan respons tepat
yang ditujukan ke risiko yang telah dinilai atas kesalahan penyajian material
laporan keuangan.9 Tim perikatan grup harus menentukan tipe pekerjaan
yang dilaksanakan oleh tim perikatan grup, atau auditor komponen atas nama
tim perikatan grup, terhadap informasi keuangan komponen (lihat paragraf
26-29). Tim perikatan grup harus juga menentukan sifat, saat, dan luas
keterlibatan mereka dalam pekerjaan auditor komponen
Ketika sifat, saat, dan luas pekerjaan yang dilaksanakan atas proses
konsolidasi atau informasi keuangan komponen didasarkan pada suatu
ekspektasi bahwa pengendalian grup secara keseluruhan beroperasi secara
efektif, atau jika prosedur substantif sendiri tidak dapat memberikan bukti
audit yang cukup dan tepat, tim perikatan grup harus menguji, atau meminta
auditor komponen untuk menguji, efektivitas operasi pengendalian tersebut.
Untuk komponen yang bukan merupakan komponen signifikan, tim perikatan grup harus
melaksanakan prosedur analitis pada tingkat grup
Tim perikatan grup harus mengevaluasi ketepatan, kelengkapan, dan akurasi penyesuaian
dan reklasifikasi konsolidasi, dan harus mengevaluasi apakah terdapat faktor-faktor risiko
kecurangan atau kemungkinan bias manajemen
Ketika tim perikatan grup tidak mempertimbangkan bahwa bukti audit yang cukup dan
tepat yang menjadi basis opini audit grup akan diperoleh dari audit atas komponen
signifikan, pengendalian grup, konsolidasi, dan prosedur analitis, tim perikatan grup harus
memilih komponen yang bukan merupakan komponen signifikan dan harus melaksanakan,
atau meminta seorang auditor komponen untuk melaksanakan, satu atau lebih berikut ini
atas informasi keuangan komponen secara individual terpilih:
Audit LK Komponen dengan materialitas komponen
Audit asersi
Reviu
Komunikasi kepada Auditor Komponen
Struktur grup
Aktivitas bisnis komponen yang signifikan bagi grup
Penggunaan organisasi jasa
Gambaran tentang pengendalian grup secara keseluruhan.
Kompleksitas proses konsolidasi.
Penunjukan lebihd dari satu auditor
Instruksi yang Dikeluarkan oleh Manajemen Grup kepada Komponen
Tujuan auditor eksternal, ketika entitas memiliki fungsi audit internal dan auditor
eksternal mengharapkan untuk menggunakan pekerjaan fungsi audit internal untuk
memodifikasi sifat atau saat, atau mengurangi luas, prosedur audit yang harus
dilaksanakan secara langsung oleh auditor eksternal, atau menggunakan auditor
internal untuk memberikan asistensi langsung, adalah: Untuk menentukan apakah
pekerjaan fungsi audit internal atau asistensi langsung dari auditor internal dapat
digunakan, dan jika demikian, pada area mana, dan seberapa luas;
Dan jika telah memutuskan hal tersebut:
Ketika menggunakan pekerjaan fungsi audit internal, untuk menentukan apakah
pekerjaan tersebut memadai untuk tujuan audit; dan
Ketika menggunakan auditor internal dalam memberikan asistensi langsung untuk
memberikan arahan, supervisi, dan penelaahan pekerjaan auditor internal secara
tepat
1. Penentuan Apakah
Pekerjaan Fungsi Audit Internal dan asistensi langsung Dapat
Digunakan, Pada Area Mana dan Seberapa Luas
,
Dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur tersebut, auditor harus
mempertimbangkan berbagai hal termasuk:
Sifat dari hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar;
Risiko kesalahan penyajian material dalam hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pakar;
Signifikansi pekerjaan pakar dalam konteks audit;
Pengetahuan dan pengalaman auditor tentang pekerjaan yang dilakukan
sebelumnya oleh pakar tersebut; dan
Apakah pakar tersebut tunduk pada kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP
auditor
2. kompetensi, kapabilitas dan
objektivitas
Auditor perlu mengevaluasi apakah pakar auditor memiliki kompetensi,
kapabilitas dan objektivitas yang diperlukan untuk tujuan auditor. Dalam hal
pakar eksternal yang ditunjuk auditor, evaluasi atas objektivitas harus 1
mencakup permintaan keterangan tentang kepentingan dan hubungan yang
mungkin dapat menjadi sebuah ancaman terhadap objektivitas pakar
tersebut.
3. Pemerolehan Suatu Pemahaman
tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor
Auditor harus memeroleh suatu pemahaman yang cukup tentang bidang
keahlian pakar untuk memungkinkan auditor dalam:
Menentukan sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar untuk tujuan auditor;
dan
Mengevaluasi kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor
4. Perjanjian dengan Pakar Auditor
Auditor harus menyetujui, secara tertulis bila diperlukan, atas hal-hal berikut
dengan pakar auditor:
Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar;
Peran dan tanggung jawab auditor dan pakar tersebut;
Sifat, saat, dan luas komunikasi antara auditor dan pakar tersebut
Kebutuhan pakar tersebut untuk mengobservasi ketentuan kerahasiaan.
5. Pengevaluasian atas Kecukupan
Pekerjaan Pakar Auditor
Auditor harus mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk tujuan
auditor, yang mencakup:
Relevansi dan kelayakan dari temuan atau kesimpulan pakar tersebut, dan
konsistensi hal-hal tersebut dengan bukti audit lain;
Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan asumsi dan metode
signifikan, relevansi, dan kewajaran asumsi dan metode tersebut sesuai kondisinya;
dan
Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan data sumber yang signifikan
bagi pekerjaan pakar tersebut, relevansi, kelengkapan, dan keakuratan data
sumber tersebut.
Seorang auditor yang bukan merupakan pakar dalam bidang relevan selain
akuntansi atau audit, mungkin dapat memeroleh pemahaman yang cukup
dalam bidang tersebut untuk melaksanakan audit tanpa menggunakan pakar
auditor. Pemahaman ini dapat diperoleh melalui, sebagai contoh:
Pengalaman dalam mengaudit entitas yang mengharuskan keahlian tersebut dalam
penyusunan laporan keuangan.
Pendidikan atau pengembangan profesional dalam bidang tertentu.
Mendiskusikan dengan auditor yang melaksanakan perikatan serupa
Jika auditor menentukan bahwa pekerjaan pakar auditor tersebut tidak
memadai untuk tujuan auditor, maka auditor harus:
Setuju dengan pakar tersebut atas sifat dan luas pekerjaan selanjutnya yang akan
dilaksanakan oleh pakar tersebut; atau
Melaksanakan prosedur audit tambahan yang tepat atas kondisi tersebut.
Auditor tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan auditor
yang berisi suatu opini tanpa modifikasian kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan.
Ketika auditor membuat pengacuan ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan
auditor karena pengacuan tersebut relevan dengan suatu pemahaman atas modifikasi
terhadap opini auditor, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor bahwa
pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini tersebut.
Keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit mungkin mencakup
keahlian yang berkaitan dengan hal-hal seperti:
Penilaian atas instrumen keuangan yang kompleks, tanah dan bangunan mesin dan
pabrik, perhiasan, karya seni, barang antik, aset takberwujud, aset yang diperoleh
dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis dan aset yang mungkin telah
mengalami penurunan nilai.
Perhitungan aktuaris atas liabilitas yang berkaitan dengan kontrak asuransi atau
program manfaat bagi karyawan.
Estimasi cadangan minyak dan gas.
Penilaian atas liabilitas lingkungan, dan biaya pembersihan lingkungan.
Interpretasi atas kontrak dan peraturan perundang-undangan.
Analisis atas isu kepatuhan pajak yang kompleks atau tidak biasa
Pertimbangan ketika memutuskan apakah menggunakan seorang pakar auditor
mencakup:
Apakah manajemen telah menggunakan pakar manajemen dalam penyusunan
laporan keuangan
Sifat dan sigfinikansi hal tersebut, termasuk kompleksitasnya
Terdapat risiko kesalahan penyajian material dalam hal tersebut.
Sifat prosedur yang diharapkan untuk merespons risiko yang teridentifikasi tersebut
yang berkaitan dengan hal-hal tersebut
Informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti:
Pengalaman pribadi pakar tersebut dengan pekerjaan sebelumnya
Diskusi dengan pakar tersebut.
Diskusi dengan auditor lain atau pihak lain yang familier dengan pekerjaan pakar
tersebut.
Pengetahuan atas kualifikasi pakar tersebut, keanggotaan dalam organisasi
profesional, atau asosiasi industri, izin praktik, atau bentuk pengakuan eksternal
lainnya
Makalah atau buku yang diterbitkan yang ditulis oleh pakar tersebut.
Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP auditor tersebut
Peran dan Tanggung Jawab
Kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab auditor dan pakar auditor
dapat mencakup:
Apakah auditor atau pakar auditor akan melakukan pengujian rinci atas data
sumber.
Persetujuan bagi auditor untuk membahas temuan atau kesimpulan pakar auditor
dengan entitas dan pihak lain, dan memuat rincian temuan atau kesimpulan pakar
tersebut sebagai basis untuk modifikasi opini dalam laporan auditor, jika diperlukan
Kesepakatan untuk memberikan informasi kepada pakar auditor atas kesimpulan
auditor tentang pekerjaan pakar tersebut
Aspek-aspek bidang keahlian pakar auditor yang relevan terhadap
pemahaman auditor dapat mencakup:
Apakah bidang keahlian pakar tersebut mempunyai area khusus yang relevan
dengan audit
Apakah terdapat ketentuan profesional atau standar lain dan peraturan perundang-
undangan berlaku.
Apakah asumsi dan metode, termasuk model jika relevan, digunakan oleh pakar
auditor, dan apakah hal-hal tersebut dapat diterima secara umum dalam bidang
keahlian pakar tersebut dan tepat untuk tujuan pelaporan keuangan.
Sifat data atau informasi internal dan eksternal yang digunakan oleh pakar auditor.
Temuan dan Kesimpulan Pakar Auditor
Prosedur spesifik untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk tujuan
auditor dapat mencakup:
Permintaan keterangan kepada pakar auditor.
Menelaah kertas kerja dan laporan pakar auditor
Mendiskusikan laporan pakar auditor dengan manajemen
Mendiskusikan dengan pakar lain dengan keahlian yang relevan ketika sebagai contoh, temuan
atau kesimpulan pakar auditor tidak konsisten dengan bukti audit lainnya.
Prosedur koroborasi, seperti:
Mengobservasi pekerjaan pakar auditor
Memeriksa data terpublikasi,
Konfirmasi hal-hal relevan kepada pihak ketiga
Melaksanakan prosedur analisis rinci
Melaksanakan penghitungan kembali.
Faktor-faktor yang relevan ketika mengevaluasi relevansi dan kewajaran temuan
atau kesimpulan pakar auditor, dalam bentuk laporan atau bentuk lainnya, dapat
mencakup apakah faktor-faktor tersebut:
Disajikan dengan suatu cara yang konsisten dengan standar profesi atau industri pakar
auditor.
Dinyatakan secara jelas, termasuk pengacuan ke tujuan yang disepakati dengan
auditor, ruang lingkup pekerjaaan yang dilaksanakan dan standar yang diterapkan.
Berdasarkan periode yang tepat dan memperhitungkan peristiwa setelah tanggal
pelaporan, jika relevan.
Tunduk pada reservasi, pembatasan, atau larangan dalam penggunaan, dan jika
demikian, apakah pembatasan ini mempunyai implikasi terhadap auditor
Berdasarkan pertimbangan yang tepat atas kesalahan atau penyimpangan yang
ditemukan oleh pakar auditor.
Asumsi, Metode, dan Data Sumber
faktor yang relevan untuk evaluasi auditor atas asumsi dan metode tersebut
mencakup apakah hal-hal tersebut:
Diterima secara umum dalam bidang keahlian pakar auditor;
Konsisten dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Dependen pada penggunaan model khusus; dan
Konsisten dengan yang dipakai oleh manajemen, jika tidak, alasan dan dampak,
perbedaan tersebut
Pekerjaan yang Tidak Memadai
Auditor harus merumuskan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Untuk merumuskan opini tersebut, auditor harus menyimpulkan apakah auditor telah
memeroleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
Kesimpulan tersebut harus mempertimbangkan:
Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh
Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 450 (Revisi 2021), apakah kesalahan penyajian yang tidak
dikoreksi adalah material, baik secara individual maupun secara agregat
pertimbangan atas aspek kualitatif praktik akuntansi entitas, termasuk indikator kemungkinan
bias dalam pertimbangan manajemen
Secara khusus, auditor harus mengevaluasi apakah, dari sudut pandang ketentuan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku:
Laporan keuangan mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan yang dipilih dan diterapkan
secara tepat. Dalam membuat evaluasi ini, auditor harus mempertimbangkan relevansi kebijakan
akuntansi dengan entitas, dan apakah kebijakan akuntansi tersebut telah disajikan dengan cara
yang dapat dipahami
Kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan tidak bertentangan dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dan sudah tepat;
Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar;
Informasi yang disajikan dalam laporan 1 keuangan adalah relevan, dapat diandalkan, dapat
diperbandingkan, dan dapat dipahami.
Laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang memadai untuk memungkinkan pengguna laporan
keuangan yang dituju memahami pengaruh transaksi dan peristiwa material terhadap informasi yang
disampaikan dalam laporan keuangan; dan
Terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan, termasuk judul setiap laporan keuangan, sudah tepat
Pengevaluasian auditor tentang apakah laporan keuangan mencapai penyajian
wajar harus mencakup pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Penyajian, struktur, dan isi laporan keuangan secara keseluruhan; dan
Apakah laporan keuangan mencerminkan transaksi dan peristiwa yang
mendasarinya dengan suatu cara yang mencapai penyajian wajar.
Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan ketentuan suatu kerangka
penyajian wajar tidak mencapai penyajian wajar, auditor harus mendiskusikan hal
tersebut dengan manajemen dan, tergantung dari ketentuan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dan bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus menentukan
apakah perlu untuk memodifikasi opininya dalam laporan auditor berdasarkan
Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka kepatuhan, auditor tidak
diharuskan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mencapai penyajian
wajar. Namun, jika dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, auditor
menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut menyesatkan, maka auditor harus
mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan, tergantung dari bagaimana hal
tersebut diselesaikan, harus menentukan apakah, dan bagaimana,
mengomunikasikan hal tersebut dalam laporan auditor
SA 705 – Modifikasi opini
Auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material
Opini Wajar dengan Pengecualian
Paragraf Penekanan Suatu Hal: Suatu paragraf yang tercantum dalam laporan
auditor yang mengacu pada suatu hal yang telah disajikan atau diungkapkan
dengan tepat dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor,
sedemikian penting bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman
pengguna laporan keuangan atas laporan keuangan.
Paragraf Hal Lain: Suatu paragraf yang tercantum dalam laporan auditor yang
mengacu pada suatu hal selain yang telah disajikan atau diungkapkan dalam
laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, relevan bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor,
atau laporan auditor.
Kedua hal ini tidak menyebabkan modifikasi opini
Kondisi penekanan suatu hal
Suatu ketidakpastian yang berkaitan dengan hasil di masa depan atas perkara
litigasi yang tidak biasa atau tindakan yang akan dilaksanakan oleh regulator.
Suatu peristiwa setelah tanggal pelaporan yang signifikan terjadi antara
tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor.
Penerapan dini (jika diizinkan) atas suatu standar akuntansi baru yang
berdampak material terhadap laporan keuangan.
Suatu bencana alam besar yang telah terjadi, atau masih berlanjut,
berdampak signifikan terhadap posisi keuangan entitas.
Paragraf hal lain
Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat apakah ada inkonsistensi material antara
laporan keuangan dengan informasi lain atau pemahaman auditor dengan informasi lain.
Ketika laporan auditor diharuskan untuk mencantumkan paragraf “Informasi Lain” berdasarkan
paragraf 21, paragraf tersebut harus mencakup:
Suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab atas informasi lain;
Suatu identifikasi atas Informasi lain yang diperoleh sebelum dan sesudah tanggal laporan auditor
Suatu pernyataan bahwa opini auditor tidak mencakup informasi lain, dan oleh karena itu, auditor tidak
menyatakan (atau tidak akan menyatakan) suatu opini audit maupun bentuk keyakinan lainnya atas informasi
lain;
Suatu penjelasan mengenai tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan membaca, mempertimbangkan, dan
melaporkan informasi lain sebagaimana yang diharuskan dalam SA ini; dan
Ketika infomasi lain telah diperoleh sebelum tanggal laporan auditor, baik:
Suatu pernyataan bahwa tidak ada yang perlu dilaporkan oleh auditor atau;
Jika auditor telah menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian material yang tidak dikoreksi dalam
informasi lain, suatu pernyataan yang menjelaskan bahwa terdapat kesalahan penyajian material yang tidak dikoreksi
dalam informasi lain tersebut.
Informasi lain terdiri dari:
Laporan manajemen, komentar manajemen, atau tinjauan operasional dan
keuangan, atau laporan sejenis oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
(sebagai contoh: laporan dewan komisaris).
Pernyataan direktur utama dan komisaris utama.
Pernyataan tata kelola entitas
Laporan pengendalian internal dan penilaian risiko.
Pelaporan yang Ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-Undangan
Ketika auditor diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk mengacu
pada informasi lain dalam laporan auditor dengan menggunakan suatu
susunan kata-kata spesifik, laporan auditor harus mengacu pada Standar
Audit hanya jika laporan auditor mencakup sekurang-kurangnya:
Identifikasi atas informasi lain yang diperoleh auditor sebelum tanggal laporan
auditor;
Suatu penjelasan mengenai tanggung jawab auditor atas informasi lain; dan
Suatu pernyataan eksplisit yang menjelaskan hasil pekerjaan auditor untuk tujuan
ini
Auditor tidak dilarang memberikan tanggal atau menerbitkan laporan auditor
jika auditor belum memeroleh sebagian atau semua informasi lain.
Memeroleh informasi lain secara tepat waktu sebelum tanggal laporan auditor
memungkinkan revisi yang dianggap perlu dilakukan terhadap laporan
keuangan, laporan auditor, atau informasi lain sebelum penerbitannya.
Ketika informasi lain hanya tersedia bagi pengguna melalui situs web entitas,
versi informasi lain yang diperoleh dari entitas, bukan yang diperoleh
langsung dari situs web entitas, adalah dokumen relevan yang terhadapnya
dilakukan prosedur oleh auditor berdasarkan SA ini.
Ketika informasi lain diperoleh setelah tanggal laporan auditor, auditor tidak
diharuskan memutakhirkan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan
paragraf 6 dan 7 dari SA 560 (Revisi 2021)
Merespons Ketika Terdapat Suatu
Ketidakkonsistensian material
Ketika auditor mengidentifikasi adanya suatu ketidakkonsistensian material (atau
menyadari adanya kesalahan penyajian material dalam informasi lain), auditor harus
mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan melaksanakan prosedur lainnya
untuk menyimpulkan apakah:
Terdapat suatu kesalahan penyajian material dalam informasi lain;
Terdapat suatu kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan; atau
Pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya perlu dimutakhirkan.
Ketika auditor menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian material dalam informasi
lain, auditor harus meminta manajemen untuk mengoreksi informasi lain. Jika manajemen:
Menyetujui untuk melakukan koreksi, auditor harus menentukan bahwa koreksi tersebut telah dilakukan;
atau
Menolak untuk melakukan koreksi, auditor harus mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dan meminta agar koreksi tersebut dilakukan.
Ketika auditor menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian
material dalam informasi lain yang diperoleh sebelum tanggal laporan
auditor, dan informasi lain tersebut tidak dikoreksi setelah berkomunikasi
dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor harus
mengambil tindakan yang tepat, termasuk:
Mempertimbangkan implikasinya terhadap laporan auditor dan
mengomunikasikannya dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
mengenai bagaimana rencana auditor untuk merespons kesalahan penyajian
material dalam laporan auditor atau
Menarik diri dari perikatan selama memungkinkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Ketika auditor menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian material
dalam informasi lain yang diperoleh setelah tanggal laporan auditor, auditor harus:
Jika informasi lain dikoreksi, melaksanakan prosedur yang diperlukan sesuai dengan
kondisinya; atau
Jika informasi lain tidak dikoreksi setelah berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola, mengambil tindakan yang tepat dengan mempertimbangkan hak dan
kewajiban hukum auditor, mengupayakan sedemikian rupa agar pengguna laporan yang
dituju menyadari adanya kesalahan penyajian material yang tidak dikoreksi tersebut seperti:
Menerbitkan laporan auditor yang baru
Membawa perhatian pengguna laporan auditor pada kesalahan penyajian material atas informasi lain
(sebagai contoh: dengan menyampaikan hal tersebut dalam rapat umum pemegang saham);
Berkomunikasi dengan regulator atau badan profesi yang relevan tentang kesalahan penyajian
material yang tidak dikoreksi; atau
Mempertimbangkan dampaknya terhadap kelanjutan perikatan
SA 800 – Kerangka Bertujuan Khusus
Ketika auditor melaksanakan suatu perikatan untuk melaporkan atas laporan keuangan
tunggal atau suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan yang bersamaan dengan suatu
perikatan audit atas satu set lengkap laporan keuangan entitas, auditor harus menyatakan
opini terpisah untuk setiap perikatan.
Suatu laporan keuangan tunggal auditan atau suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan
auditan dapat diterbitkan bersamaan dengan satu set lengkap laporan keuangan entitas.
Jika auditor menyimpulkan bahwa penyajian atas laporan keuangan tunggal atau unsur
tertentu dalam laporan keuangan tidak dapat dibedakan secara jelas dari satu set lengkap
laporan keuangan, auditor harus menanyakan kepada manajemen untuk mengoreksi situasi
yang ada.
auditor harus membedakan opini atas suatu laporan keuangan tunggal atau unsur tertentu
dalam laporan keuangan dengan opini atas satu set lengkap laporan keuangan. Auditor tidak
boleh menerbitkan laporan auditor yang memuat opini atas laporan keuangan tunggal atau
suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan sampai auditor yakin atas perbedaan tersebut.
Jika laporan auditor atas satu set lengkap laporan keuangan suatu entitas
mencakup:
Suatu opini modifikasian
Suatu paragraf Penekanan suatu Hal atau suatu paragraf Hal Lain
Suatu paragraf Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Kelangsungan Usaha
Pengomunikasian hal audit utama
Suatu pernyataan yang menjelaskan suatu kesalahan penyajian material
yang tidak dikoreksi atas informasi lain
auditor harus mempertimbangkan implikasi hal tersebut, jika ada, terhadap audit atas
laporan keuangan tunggal atau atas unsur tertentu dalam laporan keuangan
dan terhadap laporan auditor terkait
Opini Tidak Wajar atau Opini Tidak Menyatakan
Pendapat dalam Laporan Auditor atas Satu Set Lengkap
Laporan Keuangan Entitas
Jika auditor menyimpulkan bahwa perlu untuk menyatakan opini tidak wajar atau opini tidak
menyatakan pendapat atas satu set lengkap laporan keuangan entitas, SA 705 (Revisi 2021) tidak
mengizinkan auditor untuk mencantumkan dalam laporan audit yang sama suatu opini tanpa
modifikasian dalam laporan keuangan tunggal yang membentuk bagian atas laporan keuangan atau
suatu unsur tertentu atas laporan keuangan tersebut. Hal ini karena suatu opini tanpa modifikasian
akan bertentangan dengan opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat atas satu set
lengkap laporan keuangan secara keseluruhan.
Jika auditor menyimpulkan bahwa perlu untuk menyatakan opini tidak wajar atau opini tidak
menyatakan pendapat atas satu set lengkap laporan keuangan secara keseluruhan namun, dalam
konteks suatu audit terpisah atas suatu unsur tertentu yang dicantumkan dalam laporan keuangan
tersebut, namun auditor mempertimbangkan adalah tepat untuk menyatakan suatu opini tanpa
modifikasian atas unsur tersebut, auditor harus hanya akan melakukan hal tersebut jika:
Auditor tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk melakukan
Opini tersebut dinyatakan dalam suatu laporan auditor yang tidak diterbitkan bersamaan dengan laporan
auditor yang memuat opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat; dan
Unsur tersebut tidak merupakan bagian utama dari satu set lengkap laporan keuangan.
Auditor tidak boleh menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan
keuangan tunggal atas satu set lengkap laporan keuangan jika auditor telah
menyatakan opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat atas satu
set lengkap laporan keuangan. Hal ini berlaku meskipun laporan auditor atas
laporan keuangan tunggal tidak diterbitkan bersamaan dengan laporan auditor
yang memuat opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat. Hal
ini karena laporan opini tidak wajar atau opini tidak menyatakan pendapat. Hal
ini karena laporan keuangan tunggal adalah bagian utama dari laporan
keuangan
Dalam kondisi laporan keuangan tunggal atau suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan, kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku mungkin tidak secara eksplisit menyatakan penyajian laporan
keuangan atau suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan tersebut. auditor mempertimbangkan
apakah bentuk opini sudah tepat dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Faktor-
faktor yang dapat berdampak terhadap pertimbangan auditor dalam menggunakan frasa “menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material”, dalam opini auditor mencakup:
Apakah kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dibatasi secara eksplisit atau implisit untuk
penyusunan atas satu set lengkap laporan keuangan.
Apakah laporan keuangan tunggal atau suatu unsur tertentu dalam laporan keuangan akan:
Mematuhi sepenuhnya setiap ketentuan kerangka yang relevan dengan laporan keuangan
tertentu atau unsur tertentu, dan penyajian atas laporan keuangan atau suatu unsur tertentu
dalam laporan keuangan tersebut mencakup pengungkapan terkait.
Ketika perlu untuk mencapai penyajian yang wajar, menyediakan pengungkapan yang
melampaui ketentuan yang diharuskan secara tertentu oleh kerangka tersebut atau dalam
kondisi pengecualian, menyimpang dari ketentuan kerangka tersebut.
Pertimbangan Dampak Hal-Hal Tertentu dalam Laporan Auditor atas Satu Set Lengkap
Laporan Keuangan Entitas terhadap Audit atas Laporan Keuangan Tunggal atau suatu Unsur
tertentu dalam Laporan Keuangan dan terhadap Laporan Auditor Terkait
Bahkan ketika hal-hal tertentu yang dicantumkan dalam laporan auditor atas
satu set lengkap laporan keuangan tidak memiliki dampak untuk audit, atau
terhadap laporan auditor atas laporan keuangan tunggal atau suatu unsur
tertentu dari laporan keuangan, auditor dapat menganggap tepat untuk
merujuk ke hal-hal dalam paragraph Hal Lain dalam laporan auditor atas
laporan keuangan tunggal atau pada suatu unsur tertentu dari laporan
keuangan (lihat SA 706 (Revisi 2021)).
auditor dapat menganggap tepat untuk merujuk pada laporan auditor atas
laporan keuangan tunggal atau unsur tertentu dari laporan keuangan ke
paragraph Ketidakpastian Material yang Terkait dengan Kelangsungan Usaha
yang dicantumkan dalam laporan auditor atas satu set lengkap laporan
keuangan.
Opini Tidak Wajar atau Opini Tidak Menyatakan
Pendapat dalam Laporan Auditor atas SatuSet Lengkap
Laporan Keuangan Entitas
Dalam laporan auditor atas satu set lengkap laporan keuangan suatu entitas,
pernyataan tidak menyatakan pendapat atas hasil operasi dan arus kas, jika
relevan, dan suatu opini tanpa modifikasian atas posisi keuangan diizinkan
karena pernyataan tidak menyatakan pendapat diterbitkan terkait dengan
hasil operasi dan arus kas saja dan tidak dalam konteks atas laporan keuangan
secara keseluruhan
Contoh Unsur, Akun, atau Pos Tertentu
dalam Laporan Keuangan
Piutang usaha, penyisihan atas piutang tidak tertagih, persediaan, liabilitas
untuk manfaat pensiun, nilai tercatat aset tak berwujud yang teridentifikasi, atau
liabilitas untuk klaim “telah terjadi namun belum dilaporkan” dalam suatu
portofolio asuransi, termasuk catatan yang terkait.
Suatu daftar aset yang dikelola secara eksternal dan pendapatan dari program
pension swasta, termasuk catatan yang terkait.
Suatu daftar nilai bersih aset berwujud, termasuk catatan yang terkait.
Suatu daftar pengeluaran yang berhubungan dengan properti sewa, termasuk
catatan penjelasan.
Suatu daftar partisipasi laba atau bonus karyawan, termasuk catatan
penjelasan. Z
SA 810 – Ikhtisar Laporan Keuangan
Auditor harus menerima suatu perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan berdasarkan SA ini
hanya ketika auditor telah melakukan perikatan untuk melaksanakan audit berdasarkan SA yang dari
laporan keuangan tersebut yang merupakan sumber ikhtisar laporan keuangan.
Sebelum menerima suatu perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan, auditor harus:
Menentukan apakah kriteria yang berlaku adalah dapat diterima;
Menyetujui dengan manajemen atas bentuk opini yang akan dinyatakan atas ikhtisar laporan keuangan
Memeroleh perjanjian dari manajemen bahwa manajemen mengetahui dan memahami tanggung jawabnya:
Untuk penyusunan ikhtisar laporan keuangan yang berdasarkan kriteria yang berlaku;
Untuk membuat laporan keuangan auditan tersedia bagi pengguna ikhtisar laporan keuangan yang dituju tanpa adanya
kesulitan yang berarti
Untuk mencantumkan laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan dalam dokumen apapun
yang memuat ikhtisar laporan keuangan dan laporan tersebut dan hal tersebut mengindikasikan
bahwa auditor telah menerbitkan laporan atas ikhtisar laporan keuangan tersebut
Ketika auditor menyimpulkan bahwa kriteria yang berlaku tidak dapat
diterima atau auditor tidak dapat memeroleh perjanjian dari manajemen
seperti yang diuraikan dalam paragraf 6(b), auditor tidak boleh menerima
perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan tersebut.
Sifat Prosedur
Laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan dapat diberi tanggal setelah tanggal laporan
auditor atas laporan keuangan auditan. Dalam hal ini, laporan auditor atas ikhtisar laporan
keuangan harus menyatakan bahwa ikhtisar laporan keuangan dan laporan keuangan auditan
tidak mencerminkan dampak peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan auditor atas laporan
keuangan auditan.
Auditor mungkin akan menyadari adanya fakta pada tanggal laporan auditor atas laporan
keuangan auditan, namun fakta tersebut sebelumnya tidak diketahui oleh auditor. Dalam hal ini,
auditor tidak boleh menerbitkan laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan sampai auditor
selesai mempertimbangkan dampak fakta tersebut terhadap laporan keuangan auditan,
berdasarkan SA 560
Pada saat auditor menyimpulkan bahwa opini tanpa modifikasian atas ikhtisar laporan
keuangan adalah tepat, opini auditor harus, kecuali jika diharuskan lain oleh peraturan
perundang-undangan, menggunakan frasa berikut:
Ikhtisar laporan keuangan terlampir adalah konsisten, dalam semua hal yang material, dengan
laporan keuangan auditan, berdasarkan [kriteria yang berlaku].
Informasi dalam Dokumen yang Memuat
Ikhtisar Laporan Keuangan
Auditor harus membaca informasi yang dicantumkan dalam dokumen yang
memuat ikhtisar laporan keuangan beserta laporan auditor terkait dan
mempertimbangkan apakah terdapat ketidakkonsistensian material antara
informasi tersebut dan ikhtisar laporan keuangan.
Ketika auditor mengidentifikasi ketidakkonsistensian material, auditor harus
mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan menentukan apakah
ikhtisar laporan keuangan atau informasi yang dicantumkan dalam dokumen
yang memuat ikhtisar laporan keuangan beserta laporan auditor terkait perlu
direvisi. Ketika auditor menentukan bahwa informasi tersebut perlu direvisi dan
manajemen menolak untuk merevisi informasi yang diperlukan, auditor harus
mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan kondisinya, termasuk
mempertimbangkan dampak terhadap laporan auditor atas ikhtisar laporan
keuangan.
Laporan Auditor atas Ikhtisar Laporan
Keuangan
Unsur-Unsur Laporan Auditor
Pengacuan pada Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Auditan
Opini Modifikasian atas Ikhtisar Laporan Keuangan
Unsur-Unsur Laporan Auditor
Auditor harus memberi tanggal laporan auditor atas ikhtisar laporan keuangan
tidak lebih awal:
Tanggal pada saat auditor memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat