Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-2

Week 4

1. Fungsi standard audit adalah untuk membantu auditor dalam membantu auditor untuk
mengumpulkan dokumentasi-dokumentasi audit yang akan digunakna dalam proses
audit, selain itu standar audit juga berfungsi sebagai pedoman auditor dalam
melkasanakan proses audit, agar proses audit berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
ketentuan ketentuan yang sudah ditetapkan. Jelaskan langkah – langkah perencanaan
audit atas laporan keuangan berdasarkan SA 300!

2. Langkah-langkah perencanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan SA 300 :

 Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang lingkup,
waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan rencana audit

 Dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan, beberapa hal yang auditor harus
lakukan :

 Mengidentifikasi karakteristik perikatan yang mendefinisikan ruang lingkupnya

 Memastikan tujuan pelaporan perikatan untukmerencanakan waktu audit dan sifat


komunikasi yang disyaratkan

 Mempertimbangkan faktor-faktor yang, menurut pertimbangan profesional


auditor, signifikan dalam mengarahkan usaha tim perikatan

 Mempertimbangkan hasil aktivitas awal perikatan dan, jika relevan, apakah


pengetahuan yang diperoleh dari perikatan lain yang telah dilaksanakan oleh
rekan perikatan adalah relevan untuk entitas yang akan diaudit

 Memastikan sifat, saat, dan luas sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan perikatan.

 Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:

 Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, seperti yang ditentukan
dalam SA 315.

 Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat asersi, seperti
ditentukan dalam SA 330

ACCT6253 – Financial Audit


 Auditor harus memutakhirkan dan mengubah strategi audit secara keseluruhan dan
rencana audit jika diperlukan selama pelaksanaan audit.

3. Beberapa tanggung jawab yang diambil auditor adalah :

Permintaan keterangan kepada auditor pendahulu merupakan suatu prosedur yang perlu
dilaksanakan, karena mungkin auditor pendahulu dapat memberikan informasi yang
bermanfaat kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan perikatan. Auditor pengganti harus selalu memperhatikan antara lain, bahwa
auditor pendahulu dan klien mungkin berbeda pendapat tentang penerapan prinsip
akuntansi, prosedur audit, atau hal-hal signifikan yang serupa.

Auditor pengganti harus meminta izin dari calon klien untuk meminta keterangan dari
auditor pendahulu sebelum penerimaan final perikatan tersebut. Kecuali sebagaimana
yang diperkenankan oleh Kode Etik Akuntan Indonesia, seorang auditor dilarang untuk
mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam menjalankan audit tanpa secara
khusus memperoleh persetujuan dari klien. Oleh karena itu, auditor pengganti harus
meminta persetujuan calon klien agar mengizinkan auditor pendahulu untuk memberikan
jawaban penuh atas permintaan keterangan dari auditor pengganti.

Apabila calon klien menolak memberikan izin kepada auditor pendahulu untuk
memberikan jawaban atau membatasi jawaban yang boleh diberikan, maka auditor
pengganti harus menyelidiki alasan-alasan dan mempertimbangkan pengaruh penolakan
atau pembatasan tersebut dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari
calon klien tersebut.

Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal kepada
auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang menurut keyakinan auditor pengganti
akan membantu dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan.

Hal-hal yang dimintakan keterangan harus mencakup:

a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen.

b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur


audit, atau soal-soal signifikan yang serupa.

c. Komunikasi dengan komite audit1 atau pihak lain dengan kewenangan dan tanggung

jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah

masalah yang berkaitan dengan pengendalian intern.

d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor

ACCT6253 – Financial Audit


Reference: https://accounting.binus.ac.id/2020/08/19/tanggung-jawab-auditor-terhadap-opini-
audit-going-concern/

4. Syarat unqualified opinion:

 Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas. Kurang


konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang digunakan.

 Auditor ingin menekankan suatu hal.

 Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya

 Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan sehingga berpotensi
dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

Reference: https://inspektorat.kulonprogokab.go.id/detil/1050/wajar-tanpa-pengecualian

Soal Kasus

1. Opini audit

a. Bila klien setuju untuk menyajikan ulang laporan keuangan, opini audit apakah yang
dapat diperoleh oleh klien. Jelaskan jawaban Anda!

Opini audit yang diperoleh klien adalah opini wajar tanpa pengecualian, sebab tidak
ditemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan &
laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Dengan kata
lain, laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi
kondisi laporan keuangan lengkap, bukti audit yang dibutuhkan lengkap, ketiga
standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja, laporan keuangan
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan konsisten, tidak terdapat
kepastian yang cukup (going concern).

b. Bila klien menolak melakukan penyajian kembali, opini audit apakah yang akan
partner audit Anda berikan untuk klien? Jelaskan jawaban Anda!

Pemberian opini disclaimer pada laporan auditor independen adalah keputusan


auditor ketika klien menolak untuk kooperatif. Auditor tidak diberikan akses
mengaudit, sehingga auditor tidak dapat menyimpulkan wajar atau tidak wajar,
sehingga auditor tidak memberikan pendapat atau “no opinion”. Klien tidak dapat
menggugat auditor karena memang hak auditor untuk memberikan
opini disclaimer dan itu diatur dalam standar audit. Disclaimer adalah opini audit
terburuk yang diberikan auditor kepada klien, dimana opini terbaik adalah unqualified
opinion, disusul qualified opinion dan adverse opinion.

ACCT6253 – Financial Audit


Reference: https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-opini-audit-laporan-keuangan/

ACCT6253 – Financial Audit

Anda mungkin juga menyukai