Anda di halaman 1dari 13

Penerimaan Perikatan Audit

KELOMPOK 1

• FA J A R N U R U L H I D AYA H ( 2 0 2 2 1 0 5 0 0 6 )
• E VA K U R N I L A ( 2 0 2 2 1 0 5 0 1 6 )
• NADIA ANANDA P I (2022105027)
• K E Z I A L O I S Z E FA N I A ( 2 0 2 2 1 1 6 0 0 6 )
DEFINISI PERIKATAN
 Perikatan adalah
Kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Sebelum audit atas laporan keuangan
dilaksanakan, auditor perlu mempertimbangkan apakah ia akan menerima atau menolak perikatan audit
(audit engagement) dari calon kliennya.

Penerimaan Perikatan
Audit

Tahapan Audit Atas Tahapan Penerimaan


Laporan Keuangan Perikatan Audit
TAHAPAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Ada empat tahap dalam proses audit atas laporan keuangan, yaitu :
 Penerimaan perikatan audit
 Perencanaan audit
 Pelaksanaan pengujian audit
 Pelaporan audit
TAHAPAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN - 1

 Penerimaan Perikatan Audit


Dalam perikatan audit, klien akan melakukan suatu ikatan perjanjian dengan auditor. Di sini klien menyerahkan
pekerjaan auditnya kepada auditor dan auditor sanggup untuk melaksanakan pekerjaan audit tersebut berdasarkan
kompetensi profesionalnya.

 Perencanaan Audit
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.

 Pelaksanaan Pengujian Audit (pekerjaan lapangan)


Tujuan utama pelaksanaan pekerjaan lapangan ini adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian
intern klien dan kewajaran laporan keuangan.

 Pelaporan Audit
Ada dua langkah penting yang dilaksanakan oleh auditor dalam pelaporan audit, yaitu :
 Menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik simpulan
 Menerbitkan laporan audit
TAHAPAN PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT
Ada enam tahap di dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima atau tidak,
yaitu :
 Mengevaluasi integritas manajemen
 Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa
 Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit
 Menilai independensi
 Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan kecermatan
dan keseksamaan
 Membuat surat perikatan audit
TAHAPAN PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT - 1

 Mengevaluasi integritas manajemen


Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi manajemen, yaitu :
 Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu
 Meminta keterangan pada pihak ketiga
 Melakukan riview terhadap pengalaman auditor di masa lalu dengan berhubungan dengan klien yang
bersangkutan

 Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa


Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar
biasa, yaitu :
 Mengidentifikasi pemakai laporan audit
 Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien di masa depan
 Mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit
TAHAPAN PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT - 2

 Menentukan kompetensi auditor untuk melaksanakan audit


Sebelum auditor menerima suatu perikatan audit, ia harus mempertimbangkan apakah ia dan anggota tim
auditnya memiliki kompetensi memadai untuk menyelesaikan perikatan sesuai dengan standar IAI.
Pertimbangan tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu :
 Mengidentifikasi tim audit
 Mempertimbangkan kebutuhan konsultasi dan penggunaan spesialis

 Mengevaluasi terhadap independensi auditor


 Independensi
 Integritas dan objektivitas
TAHAPAN PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT - 3

 Menentukan kemampuan auditor dalam menggunakan kemahiran profesionalnya dengan


cermat dan seksama
Kecermatan dan keseksamaan penggunaan kemahiran profesional auditor ditentukan oleh ketersediaan
waktu yang memadai untuk merencanakan dan melaksanakan audit. Ada beberapa cara untuk menentukan
hal diatas, yaitu :
 Penentuan waktu perikatan
 Pertimbangan jadwal pekerjaan lapangan
 Pemanfaatan personel klien

 Membuat surat perikatan audit


Surat perikatan audit berfungsi untuk mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan atas penunjukan
oleh klien, tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab auditor, kesepakatan tentang reproduksi
laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh auditor. Surat ini dapat
mencegah terjadinya kesalahpahaman yang mungkin timbul antara auditor dan kliennya.
ISI SURAT PERIKATAN AUDIT

 Tujuan audit atas laporan keuangan


 Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
 Lingkup audit, termasuk penyebutan UU, peraturan, pernyataan dari badan profesional yang harus dianut oleh
auditor
 Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk menyampaikan hasil perikatan
 Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan kecurangan material tidak akan terdeteksi
Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan
 Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan signifikan dalam pengendalian intern yang
ditemukan oleh auditor dalam auditnya
 Akses ke berbagai catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang diharuskan dalam kaitannya dengan audit
 Dasar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan penagihannya.
HAL-HAL LAIN YANG DAPAT DITAMBAHKAN
DALAM SURAT PERIKATAN AUDIT
 Pengaturan berkenaan dengan perencanaan auditnya
 Harapan untuk menerima penegasan tertulis dari manajemen tentang representasi yang dibuat dalam
hubungannya dengan audit
 Permintaan kepada klien untuk menegaskan bahwa syarat-syarat perikatan telah sesuai dengan membuat
tanda penerimaan surat perikatan audit
 Penjelasan setiap surat atau laporan yang diharapkan oleh auditor untuk diterbitkan bagi kliennya
 Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor lain dan tenaga ahli dalam beberapa aspek audit
 Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor intern dan staf klien lain
 Pengaturan (jika ada) yang harus dibuat dengan auditor pendahulu, dalam audit tahun pertama
 Pembatasan atas kewajiban auditor jika kemungkinan ini ada
 Suatu pengacuan ke perjanjian lebih lanjut antara auditor dengan kliennya.
PENYEBAB AUDITOR MENGIRIM SURAT
PERIKATAN AUDIT BARU

 Adanya petunjuk bahwa klien salah paham mengenai tujuan dan lingkup audit
 Adanya syarat-syarat perikatan yang direvisi atau khusus
 Perubahan manajemen yang terjadi pada akhir-akhir ini
 Perubahan signifikan dalam sifat dan ukuran bisnis
 Persyaratan hukum.
CONTOH SURAT PERIKATAN AUDIT
TERIMA KASIH
S 1 A K U N TA N S I B S E M E S T E R 3
J A D WA L P R E S E N TA S I : 0 5 D E S E M B E R 2 0 2 3

Anda mungkin juga menyukai