PERENCANAAN AUDIT
1. PERENCANAAN
Standar audit 300 tentang “Perencanaan Suatu Audit Atas Laporan
Keuangan,” mengatur tanggungjawab auditor untuk merencanakan audit atas
laporan keuangan. Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit
secara keseluruhan untuk perikatan (penugasan) audit dan pengembangan
rencana audit. Perencanaan yang cukup akan bermanfaat dalam audit atas
laporan keuangan dalam beberapa hal, termasuk hal-hal sebagai berikut (SA
300-Para 2):
1. Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap
area yang penting dalam audit.
2. Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
yang potensial secara tepat waktu.
3. Membantu untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien.
4. Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (tim audit) dengan
tingkat kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespons risiko
yang diantisipasi, dan penugasan pekerjaan yang tepat kepada mereka.
5. Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan (tim audit)
dan penelaahan atas pekerjaan mereka.
6. Membantu, jika relevan dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh auditor komponen dan pakar.
b. Tanggungjawab auditor
c. Tanggungjawab manajemen
Pakar Auditor
Prosedur analitis adalah salah satu dari 8 tipe bukti yang telah
diperkenalkan pada BAB 5. Prosedur analitis diidentifikasikan pada standar
auditing (SA 520.4) sebagai: “Pengevaluasian terhadap informasi keuangan
yang dilakukan melalui hubungan antara data keuangan dan data non
keuangan. Prosedur analitis juga mencangkup investigasi sebagaimana yang
diperlukan atas fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten
dengan informasi relevan lain, atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan
dalam jumlah yang signifikan”.
a. Data industri
b. Data serupa dari periode sebelumnya
c. Hasil ekspektasi yang ditentukan klien
d. Hasil ekspektasi yang ditentukan auditor
e. Hasil ekspektasi dengan menggunakan data non-keuangan
Aset Lancar
Rasio Lancar=
Kewajiban Lancar
Peenjualan Bersih
Perputaran Piutang Usaha=
Rata−rata Piutang Bruto
365 hari
Pengumpulan Piutang=
Perputaran Piutang
365 hari
Hari Penjualan Persediaan=
Perputaran Persediaan
7.3 KEMAMPUAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Total Kewajiban
Kewajiban Berbanding Ekuitas =
Total Ekuitas
LabaOperasi
Laba Operasi Berbanding Beban Bunga =
Beban Bunga
Laba Bersih
Laba per Lembar saham=
rata−rata saham Biasa Beredar
Laba Operasi
Marjin Laba =
Penjualan Bersih