Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Luasnya supervisi yang memadai dalam sutau keadaan tergantung atas banyak faktor,
termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi staf audit. Supervisi dilakukan untuk
memastikan bahwa:
Tim audit memahami tujuan dan rencana audit
Audit diselenggarakan sesuai dengan standar audit yang berlaku
Rencana dan prosedur audit telah diikuti
Kertas kerja audit memuat bukti-bukti mendukung pendapat, simpulan
danrekomendasi
Tujuan audit telah dicapai
Laporan audit memuat pendapat, simpulan dan rekomendasi
Selain supervisi, semua pekerjaan audit harus ditelaah (reviu) oleh Ketua tim audit
sebelum tim audit menyelesaikan laporannya, untuk menentukan apakah
pekerjaantersebut telah dilaksanakan secara memadai dan harus menilainya apakah
hasilnya sejalan dengan kesimpulan yang disajikan.
B. Penetapan Risiko Salah Saji Material dan Desain Prosedur Audit
Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang tanggung
jawab
dan fungsi auditor independen yang berbunyi sebagai berikut: "Karena sifat bukti audit
dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, bukan
mutlak, bahwa salah saji material terdeteksi. Risiko audit adalah risiko yang timbul
karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya,
atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Risiko salah saji
material dalam penentuan laporan keuangan meliputi:
Risiko bawaan adalah kemungkinan bahwa salah saji material ditentukan untuk
terjadi dengan asumsi bahwa tidak ada pengendalian yang relevan.
Risiko pengendalian teluk mengacu pada risiko bahwa pengendalian internal
entitas tidak dapat mencegah salah saji besar yang mungkin terjadi dalam suatu
penentuan secara tepat waktu.
Risiko deteksi adalah resiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji
material yang ada dalam suatu asersi.
Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara individual atau
keseluruhan, adalah penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sedangkan beberapa hal
lainnya adalah tidak penting. Frasa "menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
menunjukkan keyakinan auditor bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak
mengandung salah saji material.
Auditor tidak dapat memperoleh keyakinan absolut bahwa salah saji material dalam
laporan keuangan akan terdeteksi. Karena aspek penyembunyian kegiatan kecurangan,
termasuk fakta bahwa kecurangan sering kali mencakup kolusi atau pemalsuan
dokumentasi, dan kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan profesional dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan kondisi lain, walaupun
audit yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik mungkin tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang diakibatkan oleh kecurangan.