Anda di halaman 1dari 11

RMK PELAPORAN KORPORAT

MANAJEMEN TRESURI DAN MODAL KERJA

DISUSUN OLEH:

ADI PRAWIRA ARFAN (A014212008)

PROGRAM STUDI PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
1. Menelusuri Kas dan Modal Bersih
Modal kerja bersih (net working capital) adalah aset lancar dikurangi
liabilitas lancar. Modal kerja ini merupakan kekuatan intern untuk menggerakan
kegiatan bisnis, yaitu untuk membiayai kegiatan operasi rutin dan untuk membayar
semua utang yang jatuh tempo. Ia dapat dikatakan sebagai modal kerja kualitatif
Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat diubah menjadi
kas dalam kurun waktu 1 tahun. Liabilitas lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo
kurang dari 1 tahun.

Modal kerja bersih = Aset Lancar – Liabilitas Lancar


Sumber Modal Kerja
Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu:
a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan- kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari:
1. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam
menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-
surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha
pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan
terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga
berubah menjadi kas.
3. Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau
piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari
penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk
mengganti aktiva yang bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar
sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan
(adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4. Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau
bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya
penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus
membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk
obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan
beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang
besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
Fokus pada perubahan dalam kas menyebabkan kita mengesampingkan
pemeriksaan keputusan operasi dan pendanaan terhadap kas.

Modal kerja bersih + Aset tetap = Liabiltas jangka panjang + Ekuitas

Modal kerja = Kas + Aset lancar lainnya – liabiltas jangka pendek

Kas = Liabiltas jangka panjang + Ekuitas + Liabilitas jangka pendek – Aset


Dari persamaan di atas daplaatndciasirmspeulalkinank:as – Aset tetap
Aktivitas yang meningkatkan kas Aktivitas yang menurunkan kas
(Source of Cash) (Uses of Cash)
Meningkatkan liabilitas jangka panjang Menurunkan liabilitas jangka panjang
Meningkatkan ekuitas Menurunkan ekuitas
Meningkatkan liabilitas jangka pendek Menurunkan liabilitas jangka pendek
Menurunkan aset lancar selain kas Meningkatkan aset lancar selain kas
Menurunkan aset tidak lancar Meningkatkan aset tidak lancar

2. Operating Cycle dan Cash Cycle


Operating cycle adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk membeli
persediaan, menjualnya dan menerima pembayaran dari penjualan tersebut. Siklus ini
terbagi menjadi 2 yakni:
1. Waktu yang dibutuhkan sejak membeli persediaan sampai dengan menjualnya
disebut inventory period/inventory days.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan hingga menerima
pembayaran dari penjulan disebut account receivable period/account
receivable days.

Dalam analisa rasio keuangan menghitung siklus operasi itu sendiri caranya
sangat mudah, yaitu hanya dengan menjumlahkan usia rata-rata persediaan + Waktu
Rata-rata penagihan Piutang. Sehingga semakin pendek jumlah hari dalam siklus
operasi perusahaan, maka semakin baik. Jika dituliskan dalam bentuk formula, maka:

Siklus Operasi = Usia Rata-rata Persediaan + Waktu Rata-rata penagihan Piutang


Cash cycle adalah jumlah hari yang dibutuhkan mulai dari membayar
persediaan hingga menerima kas dari pelanggan.

Cash cycle = Operating Cycle – Account Payable Period

Gambar 1.1 berikut ini memperlihatkan operating cycle dan cash cycle.
Inventor Inventory
y solid

Inventory

Time

Account Payable
Period Cash Cycle

Cash Paid for Inventory Cash Received

Operating Cycle

Gambar 1.1 menunjukan aktivitas operasi dalam jangka pendek dan arus kas
dari perusahaan dagang/manufaktur. Kebutuhan pendanaan jangka pendek
diperlihatkan dengan selisih antara kas masuk dan kas keluar. Hal ini berhubungan
dengan rentang waktu dari operating cycle dan account payable period, yaitu:

a. Kekurangan kas dapat ditutupi dengan pinjaman jangka pendek atau


memegang cadangan likuiditas dalam bentuk kas atau sekuritas yang
diperdagangkan.
b. Kelebihan kas dapat diinvestasikan kedalam investasi jangka pendek.

3. Beberapa Aspek Kebijakan Keuangan Jangka Pendek

Kebijakan perusahaan untuk pendanaan jangka pendek setidaknya terdiri dari


dua elemen berikut, yaitu:

1. Ukuran investasi perusahaan pada aset lacar. Umumnya diukur dengan


membandingkan total aset lancar dengan pendapatan perusahaan. Kebijakan
pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan memilki rasio aset lancar
terhadap pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, untuk kebijakan pendanaan
jangka pendek yang terbatas akan memilki rasio aset lancar terhadap
pendapatan yang rendah.
2. Pendanaan aset lancar.
Mengukur proporsi liabilitas jangka pendek terhadap liabilitas jangka panjang.
Kebijakan pendanaan jangka pendek yang terbatas berarti proporsi liabilitas
jangka pendek terhadap liabiltas jangka panjang tinggi. Kebijakan pendanaan
jangka pendek yang fleksibel lebih sedikit menggunakan liabilitas jangka
pendek dan lebih banyak liabilitas jangka panjang.
4. Kebijakan pendanaan jangka pendek yang fleksibel

Kebijakan pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan menambah biaya


perusahaan karena membutuhkan arus kas keluar yang besar untuk meningkatkan kas,
sekuritas jangka pendek, persediaan dan piutang tetapi arus kas masuk akan
meningkat dimasa depan.

Pengelolaan aset lancar merupakan trade off antara biaya yang meningkat
seiring peningkatan pada investasi (carrying costs) dan biaya yang turun karena
adanya investasi pada aset lancar (shortage cost).

1. Carrying cost terbagi menjadi dua tipe yakni:


a. Opportunity cost karena tingkat pengembalikan aset lancar rendah
dibandingkan dengan aset lainnya.
b. Biaya untuk memelihara nilai ekonomis dari persediaan, misalnya biaya
gudang.
2. Shortage cost terjadi saat investasi di aset lancar rendah.
Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan terpaksa menjual
investasi jangka pendeknya, jika tidak cukup maka perusahaan akan
meminjam ke bank.
3. Ada dua tipe shortage cost:
a. Trading or order cost: order cost adalah biaya untuk menempatkan
pemesanan atas kas (biaya broker) atau persediaan.
b. cost related to safety reserves: biaya yang muncul karena adanya
kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan, dan gangguan terhadap
jadwal produksi.

5. Faktor-faktor yang Menentukan Kepemilikan Aset Likuid di Perusahaan


Perusahaan yang memilki aset likuid Perusahaan yang memilki aset likuid
yang besar akan memiliki yang rendah akan memilki
Kesempatan bertumbuh yang tinggi Kesempatan bertumbuh yang rendah
Risiko investasi yang tinggi Risiko investasi yang rendah
Perusahaan kecil Perusahaan besar
Kredit perusahaan rendah Kredit perusahaan tinggi

6. Rencana Keuangan Jangka Pendek


Terdapat 3 cara untuk pendanaan jangka pendek, yaitu :
1. Pinjaman bank tanpa jaminan
a. Cara paling umum untuk pendanaan jangka pendek adalah melalui pinjaman ke
bank. Perusahaan meminjam ke bank dalam jangka pendek berupa noncommitment
line of credit atau commited line.
a) Noncommited line of credit adalah perjanjian informal yang memperkenankan
perusahaan untuk meminjam sampai dengan batasan tertentu tanpa melalui
persetujuan kredit. Tingkat suku bunga pada garis kredit biasanya ditetapkan
sama dengan suku bunga dasar kredit bank ditambah persentase tambahan.
b) Commited line adalah perjanjian formal dan umumnya melibatkan commitment
fee yang dibayarkan oleh perusahaan kepada bank (biasanya fee yang
dibayarkan perusahaan kepada bank kira-kira sekitar 0,25 persen dari total kredit
yang dijanjikan per tahun)
b. Compensating balance adalah simpanan milik perusahaan di bank yang tidak
memperoleh pendapatan bunga. Saldo kompensasi biasanya pada urutan 2 sampai
5 persen dari jumlah yang digunakan. Dengan menaruh dana ini di bank tanpa
menerima bunga, perusahaan meningkatkan tingkat bunga efektif yang diperoleh
bank berdasarkan garis kredit.
2. Pinjaman bank berjamin
Bank dan institusi keuangan lainnya sering mengharuskan perusahaan untuk
menyediakan jaminan atas pinjaman yang diberikan. Biasanya jaminan untuk
pinjaman jangka pendek adalah piutang dagang dan persediaan.
3. Sumber pendanaan jangka pendek lainnya
a. Commercial paper adalah surat utang jangka pendek yang dikeluarkan oleh
perusahaan besar dengan rating surat utang yang tinggi. Jatuh tempo umumnya
sampai dengan 270 hari.
b. Banker’s acceptance adalah perjanjian oleh sebuah bank untuk membayarkan
sejumlah uang. Perjanjian ini muncul saat penjual mengirim tagihan ke konsumen.
Bank dari konsumen menerima tagihan tersebut dan mencatat penerimaannya,
dimana menjadikan hal tersebut sebagai kewajiban dari bank untuk secara efektif
mengatur pembayaran tagihan, dan tentu bank membebankan biaya untuk jasa ini.
7. Investasi Idle Cash
Jika perusahaan mengalami surplus kas temporer, perusahaan dapat
menginvestasikan kelebihan kas tersebut pada sekuritas jangka pendek. Pasar yang
memperdagangkan sekuritas jangka pendek disebut dengan pasar uang. Jangka waktu
sekuritas jangka pendek yang diperdagangkan dalam pasar uang adalah satu tahun
atau kurang dari setahun.
8. Temporary Cash Surpluses
Dua alasan penting mengapa perusahaan memiliki surplus kas temporer antara
lain :
1. Aktivitas musiman atau siklikal
a. Beberapa perusahaan memiliki pola arus kas yang dapat diprediksi. Mereka
memiliki bulan-bulan tertentu dimana saldo kas mengalami surplus atau defisit,
misalnya taman hiburan yang arus kasnya dipengaruhi oleh musim liburan.

b. Jika terjadi surplus kas, maka surplus akan diinvestasikan ke sekuritas jangka
pendek namun jika terjadi defisit maka perusahaan dapat menjual sekuritas
jangka pendeknya atau meminjam uang ke bank.
2. Pendanaan untuk rencana pengeluaran di masa depan
Perusahaan juga dapat mengakumulasikan investasi sekuritas jangka pendek untuk
penyediaan kas atas pengeluaran yang sifanya besar misalnya program konstruksi
aset, pembayaran deviden, dan lain-lain.
9. Karakteristik Sekuritas Jangka Pendek
Saldo kas meganggur perusahaan dapat ditempatkan dalam sekuritas-sekuritas
jangka pendek. Karakteristik-karakteristik yang penting dari sekuritas jangka pendek
adalah maturity, risiko gagal bayar, marketability, dan taxability.
1. Maturity
Perubahan pada tingkat bunga pasar akan mempengaruhi harga sekuritas. Sekuritas
jangka panjang memiliki perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan harga
sekuritas jangka pendek untuk setiap perubahan pada tingkat bunga pasar. Risiko
perubahan harga sekuritas karena adanya perubahan tingkat bunga pasar disebut risiko
tingkat bunga (interest rate risk). Perusahaan umumnya menghindari risiko tingkat
bunga dengan berinvestasi pada sekuritas yang jatuh temponya kurang dari 90 hari.
Dan tentu saja tingkat pengembalian yang diharapkan dari sekuritas jangka pendek
biasanya lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari sekuritas jangka
panjang.
2. Resiko Gagal Bayar
Risiko disini merujuk pada probabilitas kupon bunga dan nilai pokoknya yang tidak
akan dibayar dalam jumlah yang telah dijanjikan saat jatuh tempo. Perusahaan
menghindari sekuritas yang diperdagangkan yang memiliki risiko gagal bayar yang
tinggi dengan merujuk kepada rating surat utang yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat efek, misalnya standard and
poor’s.
3. Marketability
Merujuk kepada seberapa mudah sekuritas dapat diubah menjadi kas, marketability
disebut sebagai likuiditas. Terdapat 2 karakteristik yaitu :
a. No price pressure effect apabila aset dapat terjual dalam jumlah yang besar tanpa
mengubah harga pasar dapat disebut marketable.
b. Time apabila aset dapat terjual secara cepat pada harga pasar yang ada, maka
dapat
disebut marketable.
4. Taxes
Pajak yang dikenakan atas bunga yang berasal dari sekuritas jangka pendek harus
dipertimbangkan dalam melakukan investasi dana kas yang menganggur.
10. Penentuan Target Saldo Kas

Penentuan target merupakan trade off antara opportunity cost yang timbul
karena memegang kas terlalu banyak (kehilangan pendapatan bunga) dan trading cost
yang muncul karena memegang kas dalam jumlah yang sedikit.

Jika perusahaan memegang kas dalam jumlah yang sedikit, maka biasanya
perusahaan akan menjual investasi jangka pendeknya agar saldo kasnya meningkat

1. Trading cost akan menurun seiring dengan peningkatan saldo kas karena
perusahaan tidak harus sering melakukan penjualan sekuritas jangka pendek.
2. Opportunity cost akan meningkat seiring dengan peningkatan saldo kas karena
perusahaan tidak dapat menginvestasikan saldo kasnya ke sekuritas jangka
pendek.
11. Pengelolaan Piutang Dagang
Secara umum, perusahaan memiliki saldo kas yang kecil dan harus dapat
mengelola piutangnya dengan baik yakni dengan mengurangi biaya pinjaman dan
mengurangi tingkat tak tertagihnya piutang. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
juga sangat penting karena dapat meningkatkan penjualan.
Pengelolaan piutang secara bebas dan ketat memiliki kelebihan seperti berikut:

Pengelolaan bebas Pengelolaan ketat


Meningkatkan penjualan dan Mengurangi penjualan dan keuntungan,
keuntungan, tetapi: tetapi:
 Banyak piutang tak tertagih  Mengurangi piutang yang tak tertagih
 Meningkatkan biaya penagihan  Mengurangi biaya penagihan
 Meningkatkan biaya diskon  Mengurangi biaya diskon
 Meningkatkan piutang  Mengurangi piutang
 Penagihan yang lama  Penagihan yang cepat
 Semakin besar beban Bunga  Semakin kecil beban bunga
Faktor yang mempengaruhi keputusan yang berhubungan dengan piutang dagang:
I. Syarat Penjualan (Term of the sale)
Syarat penjualan timbul saat terjadinya penjualan tunai dan kredit, saat melakukan
secara kredit maka perusahaan akan menentukan :
a. Periode Kredit
Periode kredit adalah lamanya waktu kredit yang diberikan. Periode kredit
berbeda tiap industri, biasanya perusahaan memberikan periode kredit 30-120
hari. Faktor yang mempengaruhi periode kredit :
 Ketahanan barang dan nilai jaminan
Jika nilai jaminan barang rendah dan tidak dapat dipertahankan untuk
waktu yang lama, maka nilai periode kredit akan lebih di kecilkan
 Permintaan konsumen
Umumnya pelanggan yang berada dalam bisnis yang berisiko tinggi
akan meminta periode kredit yang lebih pendek, begitu pula sebaiknya
 Biaya, keuntungan dan standarisasi
Standar kredit adalah salah satu criteria yang dipakai perusahaan
untuk menyeleksi para langganan yang akan diberi kredit dan berapa
jumlah yang harus diberikan
 Risiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah
diberikan kepada para langganan. Semakin tinggi risiko kredit, maka
periode kredit yang diberikan akan lebih pendek.
 Jumlah piutang
Semakin tinggi jumlah piutang, maka periode kreditnya juga akan
tinggi.
 Persaingan
Untuk dapat mengatasi persaingan di dalam memasarkan produk,
maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui
berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang
merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran
kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.
Kelonggaran – kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas
penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
 Tipe Pelanggan
Penerima resiko kredit buruk dan pembayaran yang sulit ditagih bisa
mengakibatkan peningkatan piutang dagang. Kekuatan dan waktu
usaha penagihan bisa mempengaruhi tingkat piutang lama yang sulit
ditagih.
b. Diskon Tunai dan Periode diskon
Diskon tunai memungkinkan perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi
dan memberikan kredit kepada pelanggan.
c. Tipe instrumen Kredit
Secara umum, penjualan tunai menggunakan invoice (faktur penjualan)
sebagai instrumen formal,
 Perusahaan dapat menggunakan promissory note yang merupakan
perjanjian antar penjual dan pembeli, tetapi biasanya ditandatangani
setelah perusahaan mengirimkan barang. Promissory note digunakan
jika terjadi pesanan dalam jumlah besar, tidak ada potongan harga
tunai, dan penjual mengantisipasi adanya masalah dalam penagihan.
 Alternatif lain, perusahaan dapat menggunakan conditional sales
contract dimana hak kepemilikan barang tetap di penjual hingga
pelanggan melunasi pembayaran kredit.
12. Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan merupakan keseimbangan nilai perusahaan dalam
memenuhi penjualan atau permintaan produksi yang meminimalkan biaya persediaan.
Tipe persediaan:
 Persediaan Bahan Baku
 Work in Process
 Persediaan Barang Jadi
Biaya Persediaan Meliputi :
 Biaya Penyimpanan Persediaan (Carrying cost) yang terdiri dari:
a) Biaya Gudang
b) Asuransi dan pajak
c) Kerugian dari keusangan atau pencurian barang
d) Opportunity cost dari mldal yang diinvestasikan pada persediaan.
 Shortage cost yang merupakan biaya yang timbul akibat kurangnya
persediaan di gudang.
a) Restocking cost (biaya untuk melakukan pemesanan dari pemasok)
b) Safety reserve cost atas hilangnya penuualan yang timbul akibat tidak
tersedianya persediaan dalam gudang.
13. Teknik Pengelolaan persediaan
EOQ Model
a) Model EOQ harus menentukan jumlah kuantitas persediaan yang harus
dipesan agar biaya persediaan menjadi seminimal mungkin.
2 T x F
b) Q= C
c) Secara grafik EOQ adalah jumlah persediaan yang diperoleh dari perpotongan
kurva biaya pemesanan dan kurva biaya penyimpanan
d) EOQ ditentukan dengan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan
 Biaya penyimpanan = (EOQ/2)* biaya penyimpanan perunit
 Biaya pemesanan = (jumlah yang dibutuhkan / EOQ)*biaya setiap kali
pesan
 Total biaya = biaya penyimpanan+biaya persediaan

Anda mungkin juga menyukai