MANAJEMEN MODAL
KERJA
1.Yeni Restuti Cahyani 12010119130266
2.Dian Novita Nirmala Dewi 12010119120048
3.Ratna Sekar Arumdani 12010119110014
4.Resti Rahmadani 12010119120022
5. Berliana Iffada 12010119140232
6. Tyara Aulia Anjani 12010119130268
7. Indah Novitasari 12010119130144
8. Salsabila Chairunnisa 12010119120012
KONSEP-KONSEP
MODAL KERJA
Terdapat dua konsep modal kerja
Dalam menentukan jumlah atau tingkat aset lancar, pihak manajemen harus
mempertimbangkan keuntungan dan kelebihan antara profitabilitas dan risiko.
Sebagai gambaran dari keuntungan dan kerugian ini, bayangkan bahwa dengan
aset tetap yang ada sekarang ini, perusahaan dapat menghasilkan hingga 100.000
unit output setahun. Produksi terus berjalan sepanjang periode yang diamati,
dengan tingkat output tertentu. Bagi setiap tingkat output, perusahaan dapat
memiliki sejumlah tingkat aset lancar yang berbeda. Pertama – tama bayangkan
tiga alternatif kebjakan aset lancar yang berbeda. Semakin besar outputt maka
semakin besar kebutuhan untuk investasi dalam aset lancar untuk mendukung
output (dan penjualan). Akan tetapi, hubungan tersebut tidaklah linear karena
aset lancar meningkat sementara output menurun.
Jika likuiditas disamakan dengan “ kekonservatifan”, Kebijakan A adalah
yang paling konservatif dan ketiga alternatif tersebut. pada semua tingkat
output, Kebijakan A memberikan lebih banyak aset lancar daripada
kebijakan lainnya. Semakin besar tingkat aset lancar, semakin besar
likuiditas perusahaan.
Kebijakan C adalah yang paling tidak liquid dan dapat dikatakan sebagai
“agresif”. Kebijakan “hemat dan keras” ini membutuhkan kas dan
sekuritas yang dapat diperjualbelikan., piutang, dan persediaan dalam
jumlah rendah. Kini dapat diringkas peringkat berbagai kebijakan modal
kerja sesuai dengan likuiditasnya, sebagai berikut.
Singkatnya, generalisasi yang dapat dibuat adalah sebagai berikut.
Hal yang menarik adalah, pembahasan mengenai berbagai kebijakan modal kerja
diatas telah menggambarkan dua prinsip dasar utama dalam keuangan.
Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas.
Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan risiko.
PERPUTARAN
Klasifikasi modal kerja :
• Komponen
KLASIFIKASI
• Waktu
Modal kerja permanen (permanent working capital)
MODAL KERJA
Modal kerja sementara (temporary working capital)
• Investasi nilai uang bersifat jangka panjang, di luar kontradiksi bahwa aset yang didanai disebut aset
“lancar”.
• Dalam perusahaan yang sedang berkembang, tingkat modal kerja permanen yang dibutuhkan akan
meningkat sejalan dengan waktu, dalam cara yang sama dengan aset tetap perusahaan perlu ditingkatkan
sepanjang waktu.
Modal kerja permanen terdiri atas Modal kerja sementara terdiri atas
tingkat investasi permanen dalam aset aset lancar yang secara konstan
lancar, yang setiap bagiannya berubah ubah bentuknya.
berputar secara konstan.
Pendanaan Aset Lancar : Bauran
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Aktiva lancar permanen (permanent current asset)
adalah Aktiva lancar yang harus dimiliki oleh
perusahaan meskipun sedang berada pada titik Bagaimana perusahaan mendanai Aktiva lancar permanen
terendah dalam siklus bisnisnya. Aktiva lancar dan sementara dikenal sebagai kebijakan pendanaan Aktiva
sementara (temporary current asset), seiring lancar :
dengan naiknya penjualan ketika terjadi • Pendekatan pencocokan waktu jatuh tempo
perbaikan ekonomi, perusahaan harus • Pendekatan relatif agresif
meningkatkan jumlah aktiva lancarnya. Aktiva • Pendekatan konservatif
lancar tambahan ini disebut aktiva lancar
sementara.
Pendanaan Spontan
Pendanaan Spontan (spontaneous financing) adalah kredit dagang dan utang usaha serta pembayaran lainnya
yang timbul dalam operasi harian perusahaan. Pendanaan ini akan berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan (dilihat dari penjualan perusahaan).
Pendekatan Lindung
Nilai
Kebijakan keuangan yang mencocokkan waktu jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. Strategi ini meminimalkan
risiko perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban-kewajibannya yang telah jatuh tempo.
Strategi pendanaan hedging mendasarkan diri atas prinsip akuntansi matching principle,
yang menyatakan:
“sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan”
KEBIJAKA
dengan menggunakan pendanaan yang mempunyai umur pendanaan
relatif lebih pendek daripada umur investasinya untuk menekan
biaya pendanaan. Penerapan kebijakan pendanaan agresif terhadap
N
komponen-komponen aktiva adalah:
PENDANAA
2) aktiva lancar temporer dibiayai dengan pendanaan jangka
pendek,
3) terdapat sebagian aktiva lancar permanen dibiayai dengan
pendanaan jangka pendek dan sebagian aktiva lancar permanen
N AGRESIF yang lain dibiayai dengan pendanaan jangka panjang,
4) penggunaan pendanaan jangka pendek untuk membelanjai aktiva
jangka panjang mengakibatkan berkurangnya biaya pendanaan
tetapi akan meningkatkan risiko terjadinya illikuiditas.
PENDANAAN AGRESIF
MENGGABUNGKAN
STRUKTUR
LIABILITAS DAN
KEPUTUSAN ASET
LANCAR
Jika perusahaan:
KETIDAKPASTI
KEPASTIAN KETIDAKPASTIAN
AN DAN
Perusahaan akan dapat mengatur jadwal
KEAMANAN
-Laba akan dapat dimaksimalkan
dan semakin besaar margin
-Tidak perlu mendapatkan pendanaan
jangka panjang dari pada yang dibutuhkan keamanan yang harus dimiliki oleh
-Margin keamanan kecil pihak manajemen.
Bayangkan bila perusahaan tidak dapat meminjam dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan kas yang
mendadak. Akibatnya, perusahaan dapat memenuhi margin keamanan dengan
1. Meningkakan tingkat aset lancar (teruama kas dan sekuritas yang dapat diperjualbelikan)
2. Memperpanjang jadwal jatuh tempo pendanaan
Keputusan mengenai margin keamanan yang sesuai akan diatur
RISIKO DAN
berdasarkan oleh pertimbangan risiko dan profiabilias dan oleh
sikap manajemen terhadap risiko tersebut. Setiap solusi
(meningkakan likuiditas, memperpanjang jadwal jatuh tempo, atau
PROFITABILIT
kombinasi dari kedua hal tersebut) akan mengurangi pencapaian
laba perusahaan. Manajemen dapat menentukan solusi yang
biayanya paling rendah dari beberapa tingkat risiko. Kemudian
AS
manajemen dapat merumuskan toleransi risiko berdasarkan biaya
yang diperlukan untuk menyediakan margin keamanan.