Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN

NAMA : MERLISYE LEASA

NPM : 12162201180033

PRODI : AKUTANSI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS EKONOMI

2020
CONTOH MODAL KERJA

Secara umum Modal Kerja memiliki arti sebagai kelebihan aktiva lancar pada kewajiban
(hutang) jangka pendek. Kelebihan tersebut merupakan modal kerja bersih. Definisi lain
menyatakan bahwa modal kerja adalah modal yang dibutuhkan dalam pembiayaan segala
aktivitas agar usaha terlaksaana berdasarkan rencana yang telah dibuat.

Modal kerja dalam hal ini merupakan modal yang tidak digunakan untuk investasi
melainkan untuk kegiatan operasional.

Pada laporan neraca, rumus modal kerja diperoleh dengan mengurangkan harta lancar
dengan kewajiban yang perlu dibayar.

Contoh modal kerja yang dapat diketahui adalah seperti aktiva jangka pendek. Aktiva
jangka pendek yang dimaksud seperti kas, Surat Berharga, piutang dan aktiva lancar yang
lain. Dalam hal ini nilai modal kerja sangat tergantung pada aktiva lancar dan hutang
segera.

Contoh dari tiap modal kerja yang telah di uraikan

1. Konsep Kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan


keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang
persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini
sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas
lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut
modal kerja bruto (gross working capital).
2. Konsep Kualitatif Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara
aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan
sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan
modal kerja neto (net working capital).
3. Konsep Fungsional Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari
pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok
perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan
RESUME KEBIJAKAN MODAL KERJA

Kebijakan modal kerja menyangkut dua pertanyaan yang pokok, yaitu: berapa jumlah modal
kerja atau aktiva lancar yang tepat bagi suatu perusahaan dan bagaimana membelanjai
modal kerja atau aktiva lancar tersebut.

Kebijakan Investasi Modal Kerja

Kebijakan yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah investasi dalam modal kerja
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Kebijakan Konservatif Perusahaan yang menerapkan kebijakan investasi modal


kerja konservatif akan mempertahankan jumlah aktiva lancar yang relatif besar untuk
tingkat penjualan tertentu.
2. Kebijakan Agresif Perusahaan yang menerapkan kebijakan investasi modal kerja
agresif cenderung untuk mempertahankan jumlah modal kerja yang relatif kecil
untuk tingkat penjualan tertentu.
3. Kebijakan Moderat Perusahaan yang menerapkan kebijakan investasi modal kerja
moderat akan mempertahankan jumlah modal kerja yang lebih kecil dari kebijakan
konservatif tetapi lebih besar dari kebijakan modal kerja agresif untuk tingkat
penjualan tertentu.

Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja

Kebijakan pembelanjaan modal kerja berkaitan dengan penentuan jenis sumber dana yang
akan dipakai untuk membelanjai investasi dalam modal kerja. Seperti halnya kebijakan
investasi modal kerja, kebijakan pembelanjaan modal kerja juga dibedakan menjadi
kebijakan pembelanjaan modal kerja konservatif, moderat dan agresif.

1. Kebijakan pembelanjaan modal kerja konservatif.

Dalam kebijakan pembelanjaan modal kerja konservatif seluruh aktiva lancar yang bersifat
permanen dan sebagian aktiva lancar variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka
panjang, hanya sebagian kecil aktiva lancar variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka
pendek. Kebijakan konservatif mempunyai risiko yang rendah, karena jangka waktu sumber
dana lebih panjang dari kebutuhan, dan profitabilitas rendah karena biaya modal sumber
dana jangka panjang umumnya lebih mahal dari dana jangka pendek. Di samping itu
kebijakan ini juga menimbulkan adanya dana yang menganggur pada waktu tertentu,
sehingga menekan profitabilitas perusahaan.

2. Kebijakan pembelanjaan modal kerja moderat.

Dalam kebijakan pembelanjaan modal kerja moderat, seluruh aktiva lancar variabel
dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek, sedangkan aktiva lancar permanen
seluruhnya dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang. Kebijakan ini mempunyai risiko
dan profitabilitas yang cukup.

3. Kebijakan pembelanjaan modal kerja agresif

Dalam kebijakan pembelanjaan modal kerja agresif seluruh aktiva lancar variabel dan
sebagian aktiva lancar permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek,
sedangkan sebagian lagi aktiva lancar permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka
panjang. Kebijakan ini mempunyai risiko yang tinggi karena jangka waktu sumber dana
lebih pendek dari jangka waktu kebutuhan dana, dan prifitabilitas juga tinggi karena suku
biaya modal sumber dana jangka pendek lebih kecil dibandingkan dengan sumber dana
jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai