DISUSUN OLEH:
MULIANA
A021171031
MANAJEMEN KEUANGAN I
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Kas Dan Sekuritas?
2. Mengapa Perusahaan Harus Memegang Kas?
3. Jelaskan Berbagai Sasaran Dan Keputusan Manajemen Kas?
4. Jelaskan Prosedur Penagihan Dan Pembayaran Kas?
5. Jelaskan Komposisi Portofolio Sekuritas Yang Dapat
Diperdagangkan?
6. Jelaskan model-model manajemen kas?
3. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Kas Dan Sekuritas.
2. Mendeskripsikan Alasan Perusahaan Harus Memegang Kas.
3. Menjelaskan Sasaran Dan Keputusan Manajemen Kas.
4. Mendeskripsikan Prosedur Penagihan Dan Pembayaran Kas.
5. Menjelaskan Komposisi Portofolio Sekuritas Yang Dapat
Diperdagangkan.
6. Menjelaskan model-model dalam manajemen kas.
BAB II
PEMBAHASAN
Kas merupakan mata uang dan koin yang ada di tangan perusahaan
dalam laci petty cash, cah register, atau dalam rekening cek dan pasar
uang. Sedangkan sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable
securities) juga disebut near cash atau near cash asset, merupakan
investasi sekuritas yang dapat diubah dengan cepat menjadi kas.
2xTxF
C* = √
𝑘
Keterangan:
C* = Saldo kas optimal yang diperoleh dengan menjual surat berharga
F = Biaya transaksi yang jumlahnya tetap setiap kali transaksi dilakukan
T = Jumlah kas yang diperlukan selama satu periode tertentu ( biasanya satu
tahun )
k = Biaya opportunity yang timbul karena menyimpan kas.
Berdasarkan model BAT, semakin banyak jumlah kas yang dimiliki
perusahaan, semakin tinggi biaya penyimpanan kas, sedangkan biaya
transaksi semakin rendah. Hal ini terjadi karena biaya transaksi akan
berkurang jika frekuensi transaksi semakin kecil. Dengan demikian, jika
jumlah saldo kas yang dimiliki perusahaan semakin banyak, frekuensi
perusahaan dalam menjual surat berharga untuk memperoleh kas akan
semakin berkurang, sehingga biaya transaksi juga semakin kecil.
2. Model Miller-Orr dalam manajemen kas
Model ini dirancang untuk sistem manajemen kas perusahaan yang
arus kasnya berfluktuasi secara acak dari hari ke hari. Model ini juga
memfokuskan pada saldo kas, tetapi diasumsikan saldo kas berfluktuasi secara
acak dan rata-rata perubahannya sama dengan nol.
Model Miller-Orr bekerja atas dasar saldo kas perusahaan maksimum
sampai dengan batas atas (h) dan saldo kas minimum atau batas bawah (r) dan
target saldo kas (z). Perusahaan mengizinkan saldo kas berfluktuasi diantara
batas atas atau batas bawah. Ketika saldo kas mencapai batas atas pada T1,
perusahaan harus mengubah kas sebesar h-z untuk diinvestasikan ke dalam
surat berharga. Tindakan ini akan menurunkan saldo kas menjadi z.
sebaliknya, jika saldo kas turun sampai dengan batas bawah (r) pada T2,
perusahaan harus menjual surat berharga sebesar z-r untuk dikonversikan
menjadi kas.
Dalam penggunaan model ini, pertama-tama perusahaan harus
menentukan saldo kas minimum sebagai batas bawah (r), hal ini tergantung
pada seberapa besar risiko kekurangan kas yang dapat ditolerir oleh
manajemen perusahaan. Biasanya didasarkan pada saldo kas kompensasi,
yaitu saldo kas minimum yang disyaratkan oleh bank tempat perusahaan
menyimpan kasnya.
Fungsi biaya manajemen kas pada model Miller-Orr dapat dinyatakan sebagai
berikut:
E(c) = bE(N)/T + iE(m)
Keterangan:
E(N) = perkiraan jumlah transfer antara kas dan surat-surat berharga selama
satu periode.
b = biaya setiap kali transaksi
T = jumlah hari dalam satu periode
E(m) = perkiraan saldo kas harian
i = suku bunga harian
Tujuan dari model ini adalah meminimumkan biaya manajemen kas
E(c), dengan variable h sebagai batas atas saldo kas dan z sebagai saldo kas
yang ditargetkan.
Solusi yang dihasilkan oleh Miller -Orr menjadi
Z* = (3bo2) 1/3
4i
Keterangan:
o2 = variance saldo kas harian
Jika diasumsikan probabilitas saldo kas naik adalah 50% dan probailitas saldo
kas turun 50%, dan r = 0, maka batas atas h akan selalu tiga kali lebih besar
dari z :
h* = 3z*
Keberhasilan penerapan model Miller-Orr tidak hanya ditentukan oleh
seberapa akurat prediksi tentang kondisi yang direncanakan, seperti perkiraan
frekuensi transfer dan perkiraan saldo kas dengan keadaan yang
sesungguhnya, tetapi juga ditentukan oleh seberapa akurat estimasi parameter
biaya suku bunga.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kas merupakan mata uang dan koin yang ada di tangan perusahaan
dalam laci petty cash, cah register, atau dalam rekening cek dan pasar uang.
Sedangkan sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities) juga
disebut near cash atau near cash asset, merupakan investasi sekuritas yang
dapat diubah dengan cepat menjadi kas.
Perusahaan mengalami arus kas teratur dan tak teratur. Setelah kas
diterima, perusahaan punya tiga motif untuk memgang kas, untuk memenuhi
transaksi, untuk berjaga-jaga kalau ada kebutuhan likuiditas, dan kebutuhan
spekulatif dalam likuiditas. Secara tertentu, kebutuhan sedemikian dapat
dipenuhi dengan memegang sekuritas yang sduah siap diperdagangkan
ketimbang kas. Setelah rancangan sistem penerimaan dan pembayaran kas
ditentukan, manajer keuangan menghadapi tugas memilih aktiva keuangan
yang sesuai untuk diikutsertakan dalam portofolio sekuritas yang bisa
diperdagangkan.
Daftar Pustaka