Anda di halaman 1dari 18

MATERI KULIAH:

MANAJEMEN KEUANGAN I

Oleh:
Dr. Anita Erari, SE, M.Sc.,Agr.

KELAS REGULER DAN EKSTENSI


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
September 2018
OVERVIEW MANAJEMEN
KEUANGAN

Posisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan


yang terdiri dari: laporan laba rugi, laporan perubahan modal
dan Neraca

Keputusan-Keputusan Management Keuangan:


 Investment Decisions
 Financing Decisions
 Managerial Decisions

Pengertian Manajemen Keuangan


Corporate financial management focuses on how a corporation can create
and maintain value.

Manajemen keuangan adalah pengelolaan uang dalam suatu organisasi


(perusahaan, bank, rumah sakit, dll).

Manajemen keuangan adalah manajemen dana baik yang berkaitan dengan


pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi dan pembelanjaan secara efisien.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan


Fungsi utama seorang manajer keuangan:
 Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan
 Mengelola penanaman modal dalam aktiva atau investasi

1
 Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan (komposisi
dan penentuan jenis)
 Kebijakan deviden

Tujuan yang harus dicapai seorang manajer keuangan:


 Memaksimumkan profit Profit maximization)
 Memaksimumkan kemakmuran pemilik melalui maksimisasi nilai
perusahaan

Masalah yang dihadapi seorang manajer keuangan, a.l:


 Apakah investasi itu profitable?
 Dari manakah dana yang diperlukan untuk membiayai investasi
diperoleh?
 Seberapa besar uang kas yang harus dipertahankan untuk menjaga
kelangsungan usaha?
 Berapa besar persediaan yang harus dipertahankan?
 Haruskah laba dibagikan atau ditahan?
 Bagaimana kebijakan deviden yang optimal?

KONFLIK KEAGENAN (AGENCY CONFLICT)


Tiga Kemungkinan Terjadinya Konflik Dalam Perusahaan:
1. KONFLIK ANTARA PEMEGANG SAHAM DENGAN MANAJER: Manajer
disewa oleh pemegang saham untuk memaksimumkan nilai perusahaan
(kemakmuran pemegang saham). Donaldson, menyebutkan dua motivasi
dasar manajer: Survival dan Independensi atau Kecukupan diri. Dengan
dua motivasi tersebut, manajer cenderung mempunyai tujuan
memaksimumkan kemakmuran perusahaan (bukannya kemakmuran
pemegang saham).

2. KONFLIK ANTARA PEMEGANG SAHAM DAN PEMEGANG UTANG


Pemegang utang mendapat penerimaan tetap berupa bunga. Pemegang
saham pendapatannya adalah kelebihan atas semua kewajiban kepada
pemegang hutang. Pemegang saham dapat mengambil keuntungan atas
pemegang utang misalnya dengan memaksa manajer untuk menjalankan

2
proyek dengan resiko tinggi dan tingkat pengembalian (return) yang tinggi.
Jika berhasil maka hal ini menguntungkan pemegang saham sementara
pemegang utang dirugikan apabila merugi.
3. KONFLIK ANTARA PEMEGANG SAHAM MAYORITAS DENGAN
MINORITAS: Pemegang saham tidak bersifat homogen. Karena
pemegang saham tersebut berlainan, maka akan ada potensi konflik antar
pemegang saham.

PENYUMBANG TEORI KEUANGAN YANG PALING BERPENGARUH


1. Merton Miller & Franco Modigliani: The Cost of Capital, Corporation
Finance, and The Theory of Investment’ yang muncul di American
Economic Review pada tahun 1958 (bapak’ manajemen keuangan
modern).
2. Harry Markowitz: bapak teori investasi melalui artikelnya pada tahun
1952 di Journal of Finance (Portfolio Selection), menunjukkan secara
matematis bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko.
3. William Sharpe: Capital Asset Pricing Model (964) Menurut CAPM, ada
hubungan positif antara risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihilangkan
melalui diversifikasi) dengan tingkat keuntungan.
4. Myron Scholes dan Robert Merton: sumbangan mereka adalah teori
penilaian opsi. Opsi adalah hak untuk membeli atau menjual aset pada
harga tertentu. (1997)
5. Daniel Kahneman & Amos Tversky: mengembangkan teori perilaku,
yang kemudian mengilhami munculnya behavioral finance (Teori Keuangan
berdasarkan perilaku

MANAJEMEN KAS DAN EFEK


Ada tiga motif yang melatar belakangi setiap organisasi/perusahaan untuk
menyimpan uang kas :
 Motif transaksi (transactions motive) : Pembelian tunai, gaji, pajak dan
deviden.
 Motif spekulatif (speculative motive) : Penurunan harga bahan mentah.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) : Kebutuhan yang tak
terduga.

3
Manajemen kas yang efisien dapat dilakukan dengan strategi sebagai
berikut :
 Speeding Up Cash Receipts (mempercepat penerimaan kas). Alasan
mendasar dari gagasan ini adalah perusahaan akan diuntungkan jika
penerimaan kas dapat dipercepat dan pembayaran kas dapat diperlambat.
Penagihan:
1. Mempercepat persiapan dan pengiriman faktur tagihan.
2. Mempercepat pengiriman pembayaran pelang-gan kepada perusahaan
3. Mengurangi waktu dimana pembayaran yang diterima perusahaan
tetap menjadi dana tidak tertagih
Ambang penagihan, yaitu keseluruhan waktu antara waktu
pengiriman cek oleh pelanggan dengan saat diterimanya cek
oleh perusahaan (langkah ke 2 & 3)
Ambang surat, yaitu waktu selama cek dalam proses pengiriman
(langkah ke 2).
Ambang penyetoran (langkah ke 3) memiliki dua aspek:
1. Ambang proses mengacu kepada waktu yang
digunakan perusahaan untuk memproses cek secara internal,
meliputi waktu penerimaan cek hingga disetorkan dan dikreditkan
kedalam rekening perusahaan di bank.
2. Ambang ketersediaan, yaitu waktu untuk mengkliring
cek kedalam sistim bank.
Tagihan awal adalah mengirimkan tagihan lebih awal kepada
pelanggan
Sistem kotak tertutup. Perusahaan menyewa kotak pos lokal dan
memberikan wewenang kepada bank untuk mengambil
pengiriman uang dalam kotak tersebut. Keuntungan dari
sistim ini adalah cek didepositokan sebelum proses
akuntansi dan proses lainnya dikerjakan, atau pengaturan
kotak tertutup menghilangkan ambang proses.
Bank Konsentrasi:
Proses berikut disebut konsentrasi kas:

4
 Meningkatkan pengawasan pemasukan dan pengeluaran kas
perusahaan. Idenya adalah untuk menyatukan seluruh telur (kas)
dalam satu keranjang dan mengawasi keranjang tersebut.
 Mengurangi saldo tidak terpakai yaitu menyimpan saldo setoran
pada bank regional tidak lebih dari uang yang dibutuhkan untuk
menjalankan transaksi. Kelebihan dana dipindahkan ke bank
konsentrasi.
 Mencapai investasi yg lebih efektif. Kelebihan saldo yang disatukan
akan menghasilkan sejumlah kas yg lebih besar serta penghasilan
tambahan yang lebih tinggi.

Pelayanan konsentrasi untuk pemindahan dana. Tiga metode


utama digunakan untuk memindah-kan dana antar bank:
 Transfer cek deposito
Pengaturan transfer cek setoran (TCD) memindah-kan dana melalui
penggunaan cek deposito.

 Transfer cek elektronik melalui kliring otomatis


Transfer elektronik kliring otomatis (TEKO) digunakan antar bank
yang menjadi anggota sistem bursa kliring otomasi.

 Transfer kabel
Komunikasi telepon yang melalui jurnal-jurnal pembukuan
memindahkan dana dari rekening bank pembayar kepada rekening
bank penerima.

 Slowing Down Cash Payouts.


- Memainkan ambang
- Pengawasan pembayaran
 Pembayaran melalui draf/wesel
 Daftar gaji dan pembayaran deviden
 Rekening saldo kosong
- Pembayaran terpisah dan terkendali

5
Untuk perusahaan manufacturing, manajemen kas yang efisien dapat
dilakukan dengan meningkatkan Perputaran persediaan secepat mungkin,
dengan cara :
 Meningkatkan “Raw- Material turnover”.
 Menurunkan “Production Cycle “.
 Meningkatkan “Finished Good turnover”.

Penentuan jumlah minimum operating cash dapat dilakukan dengan :


 Penggunaan Budget Kas
 Prosentase tertentu dari total penjualan.
 Membagi jumlah ramalan pengeluaran kas dengan cash
turnover.
Total pengeluaran kas pertahun
Cash Turnover = -------------------------------------------- atau,
Rata-rata saldo kas

Total Pengeluaran kas pertahun


Rata-rata saldo kas = -----------------------------------------
Cash Turnover

Rata-rata saldo kas yang dibutuhkan oleh perusahaan diasumsikan sama


dengan jumlah minimum kas.

Motif penanaman modal dalam marketable securities :


 Motif transaksi  Sudah diketahui.
 Motif berjaga-jaga  Tdk diperhitungkan sebelumnya.
 Motif Spekulasi  Oportunity Cost
Variabel-variabel dalam pemilihan securitas: Keamanan, Daya Jual,
Hasil dan Maturitas/jatuh tempo

Karakteristik dari Marketable securities :


- Adanya pasar Participants dan Capability.
- Tidak adanya kemungkinan penurunan nilai yang terlalu besar
( kerugian ).

Berapa Jumlah optimal Marketable securities dalam komposisi aktiva


lancar perusahaan ?

6
‘’Faktor pokok dalam penentuan jumlah optimal atau komposisi kas
dan efek tergantung pada perbandingan antara biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh dari Marketable
Securuties’’.
Misalnya :
Perusahaan harus mengeluarkan biaya Rp. 10.000 dalam
melakukan pembelian dan penjualan Modal Saham seharga
Rp. 100.000, dengan penghasilan 6% per tahun. Uang kas
tersebut dibutuhkan satu bulan kemudian.

Pertanyaan :
Apakah perusahaan tetap menyimpannya dalam bentuk uang
kas atau menginvestasikan dalam Modal Saham untuk satu
bulan?
Penyelesaian :
Keuntungan = ( 6% / 12 ) x Rp. 100.000,-
= Rp. 500,-
Keputusan :
Ditolak karena biaya transaksi lebih besar dari keuntungan yang
akan diperoleh.

MANAJEMEN PIUTANG

- Kebijaksanaan/kebijakan Kredit
 Pedoman yang ditempuh oleh perusahaan dalam menetukan apakah
kepada seorang langganan akan diberikan kredit, dan kalau
diberikan ; berapa banyak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi credit policy:


 Volume penjualan kredit
 Standard kredit
 Periode kredit
 Diskonto pembayaran
 Kebijakan pengumpulan piutang

7
- Standard Kredit/standard pemberian kredit
 Kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seorang langganan
sebelum dapat diberikan kredit.
Jika perusahaan bermaksud mengubah standard kredit (memperlunak /
memperketat), maka faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan
adalah :
a. Biaya administrasi
b. Investasi dalam piutang
c. Kerugian piutang (Bad Debt Expenses)
d. Volume penjualan.

Perubahan standard kredit berpengaruh terhadap :


 Volume penjualan.
 Rata-rata pengumpulan piutang.
 Kerugian piutang.
 Keuntungan atau laba ( + atau - )

Contoh Evaluasi alternatif standard kredit:


Volume penjualan Perusahaan “ XY” tahun 2000 sebanyak 60.000 unit @
Rp. 100,-. Dengan Variabel Cost Rp.60,-/ unit dan biaya rata-rata per unit Rp.
80,-.
Perusahaan XY bermaksud meningkatkan volume penjualan sebesar 15%
dengan memperlunak standard kredit. Sebagai akibat dari perubahan ini,
diperkirakan rata-rata pengumpulan piutang meningkat dari 30 hari menjadi
45 hari. Pengaruh lain dianggap tidak ada. ROI diisyaratkan 15%.
Untuk menentukan apakah perusahaan dapat menerapkan rencana diatas
atau tidak, maka hal yang harus dilakukan adalah menghitung berapa jumlah
keuntungan yang dapat diperoleh dari adanya tambahan penjualan dan
berapa jumlah biaya atas investasi marginal dalam piutang.
- Menghitung jumlah tambahan keuntungan
Keuntungan yang direncanakan :
Penjualan (69.000 x Rp. 100) Rp. 6.900.000,-
Biaya Variabel (9.000 x Rp. 60) Rp. 4.140.000,-(-)
Contribution Margin Rp. 2.760.000,-

8
Fixed Cost Rp. 1. 200.000,-(-)
Laba Rp. 1.560.000,-

Keuntungan sebelum rencana :


Penjualan (60.000 x Rp. 100) Rp. 6.000.000,-
Biaya Variabel (60.000 x Rp. 60) Rp. 3.600.000,-
Contributin Margin Rp. 2.400.000,-
Fixed Cost (60.000 x Rp. 20) Rp. 1.200.000,-
Laba Rp. 1.200.000,-
Maka tambahan laba = 1.560.000 – 1.200.000
= 360.000,-

- Menghitung biaya investasi marginal dalam piutang


 ditentukan dengan jalan menghitung selisih antara Carrying Cost
( Cr ) sebelum dan sesudah diadakan perubahan standar kredit.

Biaya tersebut dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan


sebagai berikut :
 Menghitung rata- rata piutang
Penjualan kredit pertahun
= ------------------------------------
Tingkat perputaran piutang

Jadi untuk: Tahun 2000 = 6.000.000 / 12


= 500.000
Rencana = 6.900.000 / 8
= 862.500
 Menghitung investasi rata-rata dalam piutang
Jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam piutang dapat
dihitung dengan cara menghitung berapa prosen dari harga jual
yang merupakan HPP, kemudian prosentasenya dikalikan dengan
rata-rata piutang.
Prosentase HPP:
Tahun 2000 = 80/100
= 0,8 atau 80%

9
Rencana = 77,4/100
= 0,774 atau 77,4%

Dengan demikian rata-rata investasi dalam


Tahun 2000 = 80% x 500.000,-
= 400.000,-
Rencana = 77,4% x 862.500
= 667.500,-
Cara lain yang digunakan untuk menghitung rata-rata investasi
dalam piutang adalah membagi total biaya dengan tingkat
perputaran piutang.
Tahun 2000 = 4.800.000 / 12
= 400.000,-
Rencana = 5.340.000,- / 8
= 667.500,-
 Menghitung biaya investasi marginal dalam piutang
 Selisih antara saldo rata-rata jumlah investasi dalam piutang
sebelum dan sesudah diadakan perubahan standard kredit
dikalikan ROI.
Investasi marginal dalam piutang
= 667.500 – 400.000
= 267.500,-
Jadi biaya investasi marginal = 15 % x 267.500
= 40.125,-

Keputusan atas rencana :


Karena tambahan keuntungan yang diperoleh dari rencana
perubahan standar kredit lebih besar dari biaya investasi marginal
maka rencana perubahan standard kredit dapat diterapkan.
Keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan = 360.000 –
40.125
= 319.875,-
- Analisa kredit

10
Prosedur yang biasanya dipakai untuk menilai siapa yang layak
mendapatkan kredit dikenal dengan istilah ‘’The Five C’s of Credit’’,
yaitu :
1. Character  Keinginan atau kemauan.
2. Capacity  Kemampuan.
3. Capital  Kekuatan finansial jumlah modal sendiri.
4. Collateral  Barang Jaminan.
5. Conditions  Keadaan ekonomi secara umum dan
pengaruhnya
atas kemampuan perusahaan calon langganan.

- Persyaratan kredit
Setelah menetapkan siapa yang layak mendapatkan kredit, maka
selanjutnya perusahaan menetapkan termin pembayaran. Termin
pembayaran yang dikenal dengan persyaratan kredit meliputi 3 hal :
1. Potongan tunai ( cash discount ).
2. Periode potongan tunai.
3. Periode kredit.
Contoh : 2/10 net 30

- Kerugian Piutang
 Unit Cost dari kerugian piutang adalah sama dengan harga jual
per unit.

- Kebijaksanaan pengumpulan piutang


 Prosedur yang harus diikuti dalam mengumpulkan piutang bilamana
sudah jatuh tempo.

Teknik pengumpulan piutang


1. Melalui surat mengingatkan / menegur.
2. Melalui Telepon.
3. Kunjungan Personal.
4. Tindakan Yuridis.

11
Bagi perusahaan industri:
 Rasio piutang atas penjualan 8% - 12%
 Rasio piutang atas total aktiva 16% - 20%
 Rata-rata pengumpulan piutang 1 (satu) bulan
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Macam-macam Persediaan :

- Bahan Mentah/Bahan Baku


Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan bahan baku:
 Lead time (waktu yang dibutuhkan saat pemesanan sampai bahan
diterima)
 Penjadwalan pembelian yang efisien
 Jumlah pemakaian/Taksiran produksi
 Jumlah investasi dalam persediaan
 Karakteristik fisik dari bahan mentah yg dibutuhkan
 Ketersediaan sumber bahan baku (terjamin/tidak)
 Operasi produksi

- Barang Dalam Proses (BDP)


Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan BDP atau Jumlah
persediaan BDP tergantung pada proses produksi, semakin panjang
production cycle, semakin besar jumlah persediaan BDP.

- Barang Jadi
Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan produk jadi atau jumlah
persediaan barang jadi sangat ditentukan oleh:
 Perencanaan terpadu skedul produksi dan estimasi
penjualan
 Kebijakan penjualan
Persediaan sebagai suatu bentuk investasi
terikatnya modal dalam persediaan sehingga tidak dapat digunakan untuk
kepentingan lain.

Faktor-faktor dalam menentukan investasi persediaan:

12
 Tingkat penjualan  Volume BB & BJ
 Lama dan teknis proses produksi
 Daya tahan bahan baku, BDP dan produk jadi

Pengaturan dan Tehnik pengontrolan persediaan


- Bentuk pengawasan yang diperlukan
Pengawasan dengan sistem ABC

 distribusi total investasi dlm persediaan (Rp)

0  jumlah persediaan (Q)


Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ digunakan dalam penentuan jumlah optimal kuantitas pemesanan
persediaan, waktu kapan persediaan diadakan dan dasar proyeksi dalam
melakukan investasi persediaan.
Model EOQ mempertimbangkan baik biaya operasi maupun biaya-biaya
finansial serta menentukan kuantitas pemesanan yang akan
meminimumkan biaya-biaya persediaan secara keseluruhan
Dua jenis biaya yang diperhitungkan dalam EOQ:
Biaya Pemesanan a.l:
 Biaya administrasi dan pembuatan surat pesanan
 Biaya pembokaran & pemasukan barang ke dalam gudang
 Biaya pemeriksaan kesesuaian antara barang yang dipesan dgn
barang yang diterima
 Biaya pembuatan check dan pengiriman uang

Biaya pemeliharaan a.l:


 Biaya penyimpanan dan sewa gudang
 Biaya asuransi
 Cadangan untuk kemungkinan rusaknya barang dalam persediaan
 Biaya atas modal yang terikat dalam persediaan

13
Asumsi yang dgunakan dalam penerapan EOQ:
 Jumlah total kebutuhan bahan per tahun sudah diketahui dengan
pasti
 Tidak terdapat tenggang waktu atau lead time saat pemesanan
dengan saat penerimaan barang
 Biaya pemesanan ( cost of reordering/Cr) adalah konstan
sepanjang tahun.
 Biaya pemeliharaan per tahun (Carrying cost/Cc) merupakan
prosentase yang tetap (i) dari nilai rata-rata persediaan
 Tidak ada potongan tunai kepada pembeli
 Jumlah pemakaian bahan per bulan atau setiap periode adalah
tetap .

Formula EOQ adalah :


2 DCo
EOQ =
--------
Cu i
Q = Jumlah Optimal Kuantitas pemesanan.
D = Total kebutuhan pertahun.
Co = Biaya setiap kali pemesanan
Cu = Harga per unit barang yang dibeli
i = Prosentase biaya pemeliharaan dari nilai rata-
rata persediaan

Contoh : Apabila diketahui kebutuhan bahan per tahun sebesar 3.600


unit dengan harga Rp. 50.000 per satuan. Kebiasaan
perusahaan adalah melakukan pembelian setiap bulan sekali.
Biaya simpan (termasuk biaya modal) berkisar 18% per tahun,
sedangkan biaya setiap kali memesan sebesar Rp. 200.000,-.
Pertanyaan : Berapakah jumlah optimal kuantitas pemesanan ?
Berapakah total biaya pada tingkat EOQ ?

2 x 3.600 x 200.000
EOQ = --------------------------

14
50.000 x 0,18

1.440.000.000
= -------------------
9.000

= 160.000

EOQ = 400
Pada EOQ, total biaya adalah :
 Rata – rata persediaan = ( 400 x Rp. 50.000 ) / 2
= 10.000.000,-
 TC = Cc + Cr
= ( Q/2)Cui + (D/Q) Co
=(400/2)(50.000 x 0,18)+(3.600/400) 200.000
= 1.800.000 + 1.800.000
= 3.600.000,-
Pembuktian :
Penentuan Kuantitas Pemesanan Paling Optimal ( EOQ )
A B C D E F G H
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(1) x (3) (2) : 2 (5) x (6) (4) + (7)
8 450 200.000 1.600.000 225 9.000 2.025.000 3.625.000
9 400 200.000 1.800.000 200 9.000 1.800.000 3.600.000
10 360 200.000 2.000.000 180 9.000 1.620.000 3.620.000

Dari tabel pembuktian dapat disimpulkan bahwa :


Biaya pemesanan akan semakin kecil dengan semakin besarnya kuantitas
yang dipesan, sedangkan biaya pemeliharaan semakin besar seiring
dengan meningkatnya kuantitas yang dipesan.

15
Untuk jelasnya lihat gambar berikut :

Biaya TC

Grs By.Pemeliharaan (Cc)

EOQ

Garis By. Pesanan (Cr)

Kuantitas setiap kali pemesanan (Q) Q

Reorder Point ( Titik Pemesanan Kembali )


Formula : Reorder point = Lead Time x kuantitas Pemakaian perhari
Dari contoh diatas:
Jumlah pemakaian perhari = 3.600 / 360 = 10
Apabila diketahui lead time adalah enam hari, maka :
Reorder Point = 6 x 10 = 60 unit
Untuk menghindari resiko kehabisan bahan, maka perusahaan menetapkan
suatu jumlah minimum yang harus selalu ada dalam perusahaan ( safety
stock ). Adanya safety stock ini maka titik pemesanan kembali akan dilakukan
pada saat persediaan berada pada jumlah yang sama dengan pemakaian
selama lead time ditambah dengan safety stock.

16
Misalkan perusahaan menetapkan safety stock 100 unit maka ;
Reorder point = safety stock + kebutuhan selama lead time
= 100 + 60
= 160
Dengan adanya safety stock, maka rata-rata investasi dalam persediaan dan
biaya-biaya akan berubah.
Jadi rata-rata investasi dalam persediaan
= (EOQ/2) Cu + (safety stock x Cu)
= (400/2) 50.000 + ( 100 x 50.000 )
= 15.000.000,-
Biaya pemeliharaan dengan adanya Safety stock menjadi :
Cc = 0,18 x 15.000.000,-
= 2.700.000
Grafik Titik pemesanan kembali dengan menggunakan Safety Stock
digambarkan dibawah ini :

Kuantitas

400

160 Reorder point

100 Safety Stocks


Waktu
0

17

Anda mungkin juga menyukai