Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 1:

KAS BAG. 1

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengendalian internal dan dan
prinsip-prinsip pengendalian internal pada kas. Setelah mempelajari materi
ini, Anda diharapkan:
1.1 Mampu mengilustrasikan tujuan dan unsur-unsur pengendalian internal
1.2 Mampu mengilustrasikan penerapan pengendalian internal terhadap kas

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Mampu mengilustrasikan tujuan dan unsur-unsur pengendalian internal

UNDANG-UNDANG SARBANES-OXLEY TAHUN 2002


Skandal keuangan yang mencuat pada tahun 2000-an dipicu oleh
kebangkrutan Enron diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain sehingga
menimbulkan kekacauan di pasar modal. Untuk mempertahankan
kepercayaan masyarakat dan kepercayaan terhadap laporan keuangan
perusahaan dan khususnya pada profesi akuntan, Kongres AS mulai
diberlakukan Undang-undang Sarbanes –Oxley 2002.
Undang-Undang tersebut menekankan pentingnya pengendalian internal
yang efektif. Adapun pengendalian internal (internal control) sendiri
didefinisikan sebagai prosedur dan proses yang digunakan oleh perusahaan
untuk:
1. Menjaga asetnya
2. Memproses informasi secara akurat, dan
3. Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
Sarbanes-Oxley mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan
pengendalian internal yang efektif terhadap pencatatan transaksi dan
penyusunan laporan keuangan. Pengendalian tersebut pentig karena

1
menghalangi penipuan dan mencegah laporan keuangan yang menyesatkan.
Sarbanes-Oxley juga mengharuskan perusahaan dan akuntan independen
mereka untuk melaporkan efekivitas pengendalian internal perusahaan.
Kepatuhan atas Sarbanes-Oxley diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek AS. Namun beberapa perusahaan Indonesia yang
induk perusahaannya tercatat di Bursa Efek AS. Sebagai contoh PT Telkom
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek New York.

PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian Internal-Kerangka Kerja Terintegrasi adalah standar yang
digunakan perusahaan dalam mendesain, menganalisis, dan mengevaluasi
pengendalian internal. Tujuan pengendalian internal sendiri adalah
menyediakan keyakinan yang memadai bahwa:
1. Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis;
2. Informasi bisnis akurat; dan
3. Karyawan mematuhi hukum dan peraturan berlaku.
Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian,
kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan. Salah satu
pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah
tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi.
Karyawan yang melakukan penipuan juga harus melakukan penyesuaian
catatan yang akan berdampak pada informasi keuangan perusahaan menjadi
tidak akurat.
Informasi yang akurat sangat untuk diperlukan untuk menjalankan
perusahaan. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi stakeholder.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Tiga tujuan pengendalian internal dapat dicapai dengan menerapkan lima
unsur pengendalian internal (elements internal control) yang ditetapkan oleh
Kerangka Kerja Terintegrasi. Unsur-unsur pengendalian adalah sebagai
berikut:

2
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Prosedur Pengendalian
4. Pengawasan
5. Informasi dan komunikasi

Keterbatasan Pengendalian Internal


Sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan
memadai untuk menjaga aset, pengolahan informasi yang akurat, dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Dengan kata lain, pengendalian
internal tidak menjadi jaminan. Hal ini disebabkan faktor-faktor berikut:
1. Pengendalian elemen manusia
Kesalahan manusia dapat terjadi karena kelelahan, kecerobohan,
kebingungan, atau salah perhitungan. Selain itu, dua karyawan atau lebih
karyawan mungkin bekerja sama untuk mencari celah pengendalian
internal untuk mendapatkan keuntungan pribadi
2. Pertimbangan biaya-manfaat
Pertimbangan biaya-manfaat beranggapan bahwa biaya yang dikeluarkan
tidak boleh melebihi manfaat yang diperoleh dari pengendalian internal.
Tujuan Pembelajaran 1.2:
Mampu mengilustrasikan penerapan pengendalian internal terhadap kas

PENGENDALIAN KAS TERHADAP PENERIMAAN DAN


PEMBAYARAN KAS
Kas (cash) meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel, dan

3
simpanan uang yang tersedia untuk ditarik kapan saja dari bank dan lembaga
keuangan lainnya.Yang dianggap kas adalah semua jenis uang yang diterima
oleh bank untuk disimpan di rekening tabungan. Sebagai contoh, cek yang
dapat anda uangkan biasanya dapat disimpan di bank dan hal itulah yang
dianggap sebagai kas.
Bisnis biasanya mempunyai beberapa rekening bank. Untuk setiap
banknya, perusahaan biasanya membuat satu akun buku besar tersendiri. Kas
di Bank Mandiri, Kas di Bank BCA, Kas di Bank Permata, dan seterusnya.
Kas adalah aset perusahaan yang paling mungkin untuk dicuri dan
digunakan secara tidak benar dalam kegiatan bisnis. Untuk alasan ini, sebuah
bisnis harus mengendalikan kas dan transaksi kas secara hati-hati.
Pengendalian terhadap Penerimaan Kas
Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan
harus mengendalikan kas sejak diterima sampai kas disimpan di bank.
Biasanya perusahaan menerima kas dari dua sumber utama:
1. Pelanggan yang membeli barang atau jasa
2. Pelanggan yang membayar piutangnya.

Kas yang diterima dari Penjualan Tunai Pengendalian yang penting untuk
melindungi kas yang diterima di penjualan langsung-tunai adalah mesin kasir.
Penggunaan mesin kasir untuk mengendalikan kas.
Kasir dapat membuat kesalahan memberi uang kembalian untuk pelanggan
atau memasukkan nilai penjualan tunai. Sebagai akibatnya, jumlah uang di
tangan berbeda dari jumlah penjualan tunai. Selisih tersebut akan dicatat
dalam akun kas kurang atau kas lebih (cash short and over)
Sebagai ilustrasi, asumsikan data mesin kasir pada 3 Mei sebagai berikut:

Total kas pada mesin kasir untuk penjualan tunai Rp 35.690.000


Kas yang diterima pada penjualan tunai 35.668.000

Penjualan tunai, penerimaan kas, dan kekurangan kas sebesar Rp 22.000 (Rp
35.690.000 – Rp35.668.000) akan dicatat sebagai berikut:

4
Mei 3 Kas 35.668.000
Kas Kurang atau lebih 22.000
Penjualan 35.690.000

Jika ada uang lebih, Kas Kurang atau Lebih akan dikreditkan untuk
kelebihan tersebut. Pada akhir periode akuntansi, saldo debit akun Kas
Kurang atau Lebih dimasukkan dalam Beban Lain-lain pada laporan laba-
rugi. Saldo kredit akun tersebut dimasukkan dalam bagian Penghasilan Lain-
lain. Jika seseorang kasir terus-menerus memiliki jumlah kelebihan dan
kekurangan, pengawas mungkin meminta kasir untuk mengikuti pelatihan
tambahan.

Kas yang Diterima melalui Cek atau Giro kas diterima melalui cek atau giro
ketika pelanggan membayar tagihan mereka. Kas ini biasanya dalam bentuk
cek dan giro. Kebanyakan faktur perusahaan dirancang agar para pelanggan
mengembalikan potongan faktur yang berisi jumlah tagihan yang disebut slip
pembayaran (remittance slip), bersama dengan lembar pembayaran mereka.
Pemisahan fungsi Departemen Kasir yang bertugas mengelola kas,
dengan Departemen Akuntansi yang bertugas mencatat kas, merupakan
bentuk pengendalian. Pemisahan tugas dilakukan untuk menghindari
pencurian kas.

Kas yang Diterima Melalui Transfer Dana Eletronik Kas juga dapat diterima
dari pelanggan melalui transfer dana eletronik (electronic fund transfers-
EFT)

Pengendalian Pembayaran Kas


Pengendalian terhadap kas harus memberikan keyakinan yang memadai
bahwa:
1. Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang telah diotorisasi.
2. Kas digunakan secara efektif dan efisien. Sebagai contoh, pengendalian
seharusnya meyakinkan bahwa semua diskon pembelian yang tersedia

5
akan diambil.
Sistem Voucher Sistem Voucher (a voucher system) merupakan serangkaian
prosedur untuk mengizinkan dan mencatat liabilitas dan pembayaran kas.
Voucher adalah suatu dokumen yang memberikan bukti pemberian izin
membayar kas atau melakukan transfer dana elektronik. Tagihan yang telah
ditandatangani dapat dianggap sebagai voucher. Dalam banyak perusahaan,
voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data relevan mengenai
kewajiban dan rincian pembayarannya.
Kas yang dibayar dengan Transfer Dana Eletronik kas juga dapat dibayar
melalui sistem transfer dana elektronik. Sebagai contoh, Anda bisa menarik
kas dari rekening bank Anda menggunakan ATM. Penarikan yang Anda
lakukan adalah contoh transfer dana eletronik
C. TUGAS
1. Tunjukkan apakah masing-masing kegiatan berikut ini berhubungan
dengan (a) lingkungan pengendalian, (b) prosedur pengendalian, atau (c)
informasi dan komunikasi
a. Filosofi dan gaya operasi manajemen
b. Laporan kepatuhan perusahaan terhadap hukum lingkungan dan
regulasi
c. Memisahkan operasi yang terkait
2. Maryanti bekerja di bagian pelayanan bawa-pulang, Surprise Burgers,
kadang kala, saat pelanggan datang memesan, Maryanti menyiapkan
pesanan dan menerima uang dari pelanggan. Dia tidak mencatat pesanan di
mesin kasir.
Tunjukkan kelemahan dalam pengendalian internal di Surprise Burgers,
dan bahas apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pencurian!

D. DAFTAR PUSTAKA

Buku
Agoes, Sukrisno.(2013).Cara Mudah Belajar Akuntansi Buku 1.Jakarta:
Salemba Empat.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.

6
Rudianto.(2009). Pengantar Akuntansi.Jakarta:Erlangga.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi
Indonesia.Edisi 25.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th
edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba
Empat.
Weygandt, Kieso, Kimmel.(2007).Accounting Principles,Pengantar
Akuntansi Buku 1.Jakarta:Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai