Anda di halaman 1dari 18

1

PENGENDALIAN INTERN DAN


AKUNTANSI UNTUK KAS

PENGENDALIAN
INTERN

Sistem untuk
s iklus akuntansi
pencatatan
dimulai
jurnal hingga
sebuah laporan keuangan. Laporan
dari
menjadi

keuangan yang dihasilkan harus lah akurat,


lengkap dan dapat diandalkan. Jika laporan
mencegah
keuangan begitu penting di perusahaan,
dan
mendeteksi lalu siapa saja pengguna dari laporan
kesalahan keuangan tersebut?
• Manajemen
• Investor
• Kreditur
• Pemerintah
Agar laporan keuangan bisa diandalkan
maka harus terbebas dari kesalahan.
Kenapa bisa terjadi kesalahan?
• Faktor manusia (karena kelelahan)
• Tidak paham prinsip akuntansi
• Kesengajaan manajemen
• Kesalahan bukti transaksi

DASAR AKUNTANSI 2
2

Untuk mencegah hal -hal berdampak tidak baik


terhadap laporan keungan maka diperlukan
Pengendalian Intern.
Bagaimana menjalankan Pengendalian Intern?
1. Penetapan tanggung jawab
2. Pemisahan tugas
3. Prosedur dokumentasi
PENGENDALIAN
INTERN UNTUK KAS 4. Pengawasan fisik
5. Verifikasi internal
6. Pengendalian SDM
1. Pengendalian
Aset perusahaan yang paling rentan
penerimaan
kas terhadap penyimpangan adalah Kas. Oleh
2. Pengendalian karena itu perlu adanya pengawasan yang
pengeluaran
lebih ketat.

Kas menjadi aset yang rentan karena:


• Sifatnya yang likuid (mudah dicairkan/ di
tukarkan dengan aset lain).
• Jumlah transaksi yang besar menimbulkan
potensi kesalahan.
Pengawasan terhadap kas akan berbeda di tiap
perusahaan karena tergantung pada ukuran
perusahaan, jumlah karyawan, sumber kas, dll

DASAR AKUNTANSI 2
3

Pengendalian intern untuk aset kas dilakukan dalam 2


aktifitas utama yaitu:
1. Pengendalian Penerimaan Kas
Transaksi yang terjadi di perusahaan dagang, tidak
selalu dilakukan dengan dengan transaksi tunai tetapi
juga non tunai. Maka penerimaan kas dalam
perusahaan dagang bisa dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai


sebaiknya dilakukan dengan melalui kas register pada
saat transaksi penjualan terjadi.
Perhatikan contoh peristiwa dibawah ini:
Contoh 1:
Tanggal 3 Februari, Data dari register kas tercatat
terdapat transaksi sebesar Rp 99.750. setelah
dilakukan pengecekan uang tunai yang ada di laci kasir
adalah sebesar Rp 100.000.
Untuk mencatat situasi tersebut secara akuntansi:
Feb Kas Rp 100.000
3 Selisih Kas Rp 250
Penjualan Rp 99.750

DASAR AKUNTANSI 2
4

Contoh 2:
Tanggal 4 Februari, Data dari register kas tercatat
terdapat transaksi sebesar Rp 150.500. setelah
dilakukan pengecekan uang tunai yang ada di laci kasir
adalah sebesar Rp 150.000.
Untuk mencatat situasi tersebut secara akuntansi:
Feb Kas Rp 100.000
4 Selisih Kas Rp 500
Penjualan Rp 150.500

Selisih kas dapat dianggap sebagai beban lain – lain


tetapi juga dapat dianggan sebagai pendapatan.

❖ Bila uang yang ada di laci kasir lebih sedikit


dibanding jumlah uang yang tercatat di pita
register maka muncul selisih kas yang dianggap
sebagai beban (karena itu posisi di sebelah
debet).

❖ Bila uang yang ada di laci kasir lebih banyak


dibanding jumlah uang yang tercatat di pita
register maka muncul selisih kas yang dianggap
sebagai pendapatan (karena itu posisi di
sebelah kredit).

DASAR AKUNTANSI 2
5

Kas yang diterima melalui pos dapat berwujud cek yang


dimasukkan dalam amplop. Saat membuka amplop
tersebut harus di saksikan oleh 2 petugas. Selain
berupa cek penerimaan kas melalui pos juga dapat
berupa pos wesel dengan tata cara sama dengan cek
dimana harus ada 2 petugas.

2. Pengendalian Penerimaan Kas


Penyimpangan terhadap kas lebih sering ditemukan
pada pengeluaran kas. Untuk mengendalikan
pengeluaran kas maka pengeluaran dengan jumlah
yang besar harus dilakukan dengan menggunakan
cek. Sedangkan untuk pengeluaran jumlah kecil dapat
dilakukan dengan menerapkan sistem dana kas kecil.

Dana kas kecil berperan penting dalam perusahaan


dalam membantu operasional perusahaan dimana
dalam aktifitas bisnisnya perusahaan juga harus
melakukan pengeluaran kas dalam jumlah yang cukup
kecil seperti: membeli kebutuhan atk, membeli materai,
membayar tagihan listrik dan air, dll.

DASAR AKUNTANSI 2
6

Sistem yang diguankan perusahaan dalam mengelola


kas kecil adalah dengan sistem imprest.

Pengelolaan dana kas kecil melalui 3


SISTEM
tahapan, yaitu:
IMPREST

• Penetapan dana kas kecil


Sistem dana Dana kas kecil dibentuk dapat menetapkan
tetap. Besar
jumlah kas kecil dengan cara
dana kas
memperkirakan jumlah kas yang diperlukan
akan selalu
sama, dalam waktu tertentu (bisa kebutuhan
kecuali dalam 1 minggu atau 1 bulan).
dilakukan Contoh:
penambahan Tanggal 1 Februari, PT Surya menetapkan
jumlah kas kas kecil sebesar Rp 3.000.000.
kecil
Untuk mencatat pembentukan dana kas
kecil:

Feb Kas Kecil Rp 3.000.000


1 Kas Rp 3.000.000

Apabila perusahaan menganggap bahwa jumlah dana


yang telah ditetapkan tersebut terlalu kecil maka
perusahaan dapat menaikkan jumlah kecil.

DASAR AKUNTANSI 2
7

Contoh:
Tanggal 1 Maret, Perusahaan menetapkan untuk
menaikkan dana kas kecil menjadi Rp 5.000.000.
Untuk mencatat penambahan dana kas

Maret Kas Kecil Rp 2.000.000


1 Kas Rp 2.000.000

• Pembayaran melalui kas kecil


Setiap pengeluaran melalui kas kecil harus
dilakukan dengan mengisi dokumen yang disebut
dengan bukti pengeluaran kas. Pada proses
pembayaran melalui kas kecil tidak dilakukan
pencatatan jurnal.

• Pengisian kembali kas kecil


Untuk mengisi kembali kas kecil maka petugas kas
kecil harus menunjukkan bukti pengeluaran pada
kasir perusahaan.
Tanggal 15 Maret tercatat pengeluaran sebagai
berikut:
Pengiriman barang Rp 500.000, perjalanan dinas
Rp 1.000.000, tagihan telepon Rp 750.000.
petugas kas kecil mengajukan permintaan
pengisian kembali kas kecil dengan sisa dana kas
kecil sejumlah Rp 2.750.000.

DASAR AKUNTANSI 2
8

Untuk mencatat pengisian kembali kas kecil:

Maret Beban pengiriman Rp 500.000


15 barang
Beban perjalanan dinas Rp 1.000.000
Beban tagihan telepon Rp 750.000
Kas Rp 2.750.000

Pada prakteknya, terkadang jumlah uang yang tersisa


tidak selalu sama dengan jumlah pengeluaran.
Contoh:
Petugas kas kecil PT Niaga menunjukkan bukti
pengeluaran sebagai berikut dengan jumlah sisa kas
kecil sejumlah Rp 1.200.000 (seharusnya berjumlah Rp
1.300.000):
Pengiriman barang Rp 500.000, perjalanan dinas Rp
1.700.000, tagihan telepon Rp 550.000.
Untuk mencatat pengisian kembali kas kecil:

Maret Beban pengiriman Rp 500.000


15 barang
Beban perjalanan dinas Rp 700.000
Beban tagihan telepon Rp 500.000
Selisih kas Rp 100.000
Kas Rp 1.800.000

DASAR AKUNTANSI 2
9

Sebaliknya bila sisa kas kecil yang ditunjukkan oleh


petugas kas kecil berjumlah Rp 1.350.000 (seharusnya
Rp 1.300.000
Untuk mencatat pengisian kembali kas kecil:

Maret Beban Rp 500.000


15 pengiriman
barang
Beban perjalanan Rp 700.000
dinas
Beban tagihan Rp 500.000
telepon
Kas Rp 50.000
Selisih Kas Rp 1.650.000

LATIHAN SOAL 1-1:


Tanggal 1 april, PT Nusantara membentuk dana kas
kecil dengan jumlah Rp 10.000.000. tanggal 30 April
jumlah dana kas kecil yang tersisa sejumlah Rp
2.000.000 dan beberap bukti pengeluaran sebagai
berikut: Pembelian suplai kantor Rp 3.500.000, Biaya
pengangkutan pembelian Rp 1.500.000, Biaya Reparasi
Rp 2.750.000.
Buatlah jurnal pembentuk kas kecil dan pengisian
kembali kas kecil!

DASAR AKUNTANSI 2
10

REKENING GIRO BANK


SABAGAI ALAT
PENGENDALIAN KAS
REKONSILIASI
Penyimpanan dalam bentuk
rekening giro bank adalah Rekonsiliasi
merupakan bagian dari rekening
pelaksanaan pengendalian giro
intern yang baik. Pihak bank merupakan
akan mencatat dalam kegiatan
pembukuan bank dan pihak untuk
penyelidikan
perusahaan akan mencatat pula
penyebab
di pembukuan mereka. Namun
perbedaan
pencatatan yang dilakukan antara saldo
perusahaan dengan bank giro dibank
seringkali terjadi perbedaan dengan
karena 2 penyebab utama: saldo giro
perbedaan waktu pencatatan yang tercatat
dan kesalahan pencatatan dari
salah satu pihak.

DASAR AKUNTANSI 2
11

Prosedur Rekonsiliasi
Rekonsiliasi harus dilakukan oleh orang yang tidak
terlibat dalam transaksi kas. Perusahaan kemudian
membuat beberapa penyesuaian untuk poin – poin
berikut:
Catatan Bank (Per Bank) Catatan Pers. (Per Buku)
Tanda Jenis transaksi Tanda Jenis transaksi
+ Setoran dalam + Penerimaan kas
perjalanan melalui bank
- Cek dalam + Pendapatan bunga
perjalanan - Biaya administrasi
- Biaya cetak cek
- Pengurangan lain/
cek kosong

Contoh:
Saldo kas PT Raya pada tanggal 30 September 2020
sebesar Rp 7.000.000,- sedangkan saldo menurut
laporan bank sebesar Rp 7.780.000,- Setelah dilakukan
pemeriksaan, perbedaan ini disebabkan oleh :
a. Cek yang masih beredar No. 9001 sebesar Rp
250.000,- No. 9002 sebesar Rp 180.000,-
b. Setoran dalam perjalanan Rp 675.000,- belum
dicatat pada rekening bank
c. Jasa Giro bulan September Rp 45.000,- belum
dicatat oleh perusahaan
d. Bank membebankan biaya administrasi dan
ongkos cetak buku cek Rp 10.000,-

DASAR AKUNTANSI 2
12

e. Bank telah menagihkan piutang wesel Tn Abdul


sebesar Rp 1.500.000,- termasuk bunga Rp
200.000,-
f. Cek yang ditarik perusahaan Mara sebesar Rp
200.000,- telah keliru didebetkan oleh bank
pada rekening perusahaan Raya.
g. Sebuah cek No. 99 yang diterima dari Tn Agus
senilai Rp 310.000,- dan sudah disetor oleh
perusahaan dikembalikan oleh bank karena
tidak cukup dananya.
Diminta :
1. Rekonsiliasi bank
2. Jurnal penyesuaian per 30 September 2020
Berdasarkan data di atas, PT Raya menyusun laporan
rekonsiliasi bank seperti di bawah ini.

DASAR AKUNTANSI 2
13

PT Raya
Laporan Rekonsiliasi Bank
30 / 09/ 2020
Per Bank Per Buku
Saldo, 30/09 Rp7,780,000.00 Saldo, 30/09 Rp7,000,000.00
Ditambah: Ditambah:
Setoran dalam penerimaan wesel
Rp 675,000.00 Rp 1,500,000.00
perjalanan termasuk bunga
Koreksi kesalahan Rp 200,000.00 Jasa Giro (bunga) Rp 45,000.00
Dikurangi:
Cek dalam perjalanan: Dikurangi:
No. 9001 Rp 250,000.00 Biaya administrasi Rp 10,000.00
No. 9002 Rp 180,000.00 Cek kosong (Tn Agus) Rp 310,000.00
Rp 430,000.00
Saldo per bank setelah Saldo per buku setelah
Rp 8,225,000.00 Rp 8,225,000.00
disesuaikan disesuaikan

DASAR AKUNTANSI 2
14

Untuk mencatat rekonsiliasi bank:


1. Penerimaan Wesel Termasuk Bunga

Sept Kas Rp 1.500.000


30 Piutang wesel Rp 1.300.000
Pendapatan Rp 200.000
bunga

2. Pendapatan bunga bank

Sept Kas Rp 45.000


30 Pendapatan bunga Rp 45.000

3. Biaya administrasi

Sept Beban macam - macam Rp 10.000


30 Kas Rp 10.000

4. Cek Kosong

Sept Piutang usaha Rp 310.000


30 Kas Rp 310.000

DASAR AKUNTANSI 2
15

LATIHAN SOAL 1-2:


Saldo kas menurut catatan PT Sukses sebesar Rp

5.000.000 sedangkan kas menurut rekening


koran Bank Beta sebesar Rp 4.880.000. beberapa

transaksi yang terjadi antara lain:


1. Cek yang masih dalam peredaran sampai 30

Desember 2020, yaitu :


– Nomor 002 sebesar Rp 150.000

– Nomor 014 sebesar Rp 300.000


– Nomor 029 sebesar Rp 450.000

2. Setoran sebesar Rp 600.000, belum tercatat


oleh Bank Beta.

3. Bank Beta membebani rekening giro


perusahaan dengan biaya administrasi bank Rp

15.000. Transaksi tersebut baru diketahui


tanggal 31 Desember 2020.

DASAR AKUNTANSI 2
16

4. Cek yang ditarik untuk PT Sukses Kemilau

sebesar Rp 550.000 salah dicatat oleh bagian


pembukuan perusahaan sebesar Rp 505.000.

5. Tanggal 20 Desember 2020, terdapat cek


senilai Rp 750.000 yang disetorkan ke bank,

namun ditolak karena tidak cukup dana.


6. Bank Beta telah menagihkan piutang wesel

perusahaan sebesar Rp 800.000. Transaksi


baru diketahui 31 Desember 2019.

Diminta:
Buatlah laporan rekonsiliasi bank beserta dengan

jurnal penyesuaiannya!

DASAR AKUNTANSI 2
17

DASAR AKUNTANSI 2
18

DASAR AKUNTANSI 2

Anda mungkin juga menyukai