Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI

KAS

Pengantar Akuntansi 2
Dosen: Siti Maimunah, SE., M.Si
(215)
PENGERTIAN KAS

 Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki


perusahaan dan berfungsi untuk membayar semua
aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam
operasional sehari-hari maupun bentuk investasi.

 Kas mencakup pembayaran yang dimiliki


perusahaan yang disimpan di perusahaan (on
hand) maupun di bank (in bank) dan siap untuk
digunakan.
PENGERTIAN KAS – cont’d
 Menurut PSAK 2, KAS terdiri atas saldo kas (cash
on hand) dan rekening giro (cash in bank/demand
deposit).
 Kas dan Bank meliputi uang tunai (kertas dan
logam) dan alat pembayaran lain seperti cek,
wesel, rekening giro.
 Setara Kas menurut PSAK 2, adalah investasi yang
sangat likuid, berjangka pendek dan dapat segera
dikonversi menjadi kas.
Perusahaan sebaiknya tidak menyimpan cash
on hand dalam jumlah yang besar karena:

1. Alasan Keamanan, kas adalah aset yang paling


mudah dipindahtangankan baik oleh pegawai
perusahaan maupun pihak di luar perusahaan.

2. Alasan Keuangan, memegang kas dalam jumlah


besar tidak memberikan keuntungan bagi
perusahaan, karena perusahaan akan
memperoleh opportunity lost berupa bunga
yang seharusnya dapat diperoleh perusahaan.
KAS KECIL (PETTY CASH)
Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek atau giro.

1. Metode Imprest
Suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil selalu
tetap dari waktu ke waktu, karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama
dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan
metode imprest tidak memerlukan pencatatan (jurnal) untuk setiap transaksi yang
terjadi. Bukti-bukti transaksi dikumpulkan, dan pada saat pengisian kembali, kas
kecil diisi kembali berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.

2. Metode Fluktuasi
Suatu metode pencatatan dan pengendalian kas kecil, dimana jumlah kas kecil akan
selalu berubah karena pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke waktu.
Setiap pengeluaran yang mempergunakan kas kecil harus selalu dicatat (dijurnal)
berdasarkan bukti transaksi yang ada satu per satu.
Secara ringkas pencatatan yang dilakukan dalam
Akuntansi Kas Kecil Metode Imprest adalah sebagai
berikut:

 Pada saat pembentukan kas kecil: akun kas kecil didebit


dan akun kas dikredit.
 Pada saat terjadi pengeluaran macam-macam biaya:
tidak dijurnal (no entry), tetapi bukti-bukti transaksi
dikumpulkan. Catatan atas pembayaran-pembayaran
kas kecil ini dapat dibuat dalam buku kas kecil (petty
cash journal).
 Pada saat pengisian kembali (replenishment) dan
mencatat beban: akun beban didebit dan akun kas
dikredit.
REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi Bank adalah daftar yang berisi penyebab
perbedaan selisih saldo kas menurut catatan perusahaan dan
menurut catatan bank.

Secara umum, terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab


perbedaan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas
menurut bank, yaitu:
1. Setoran dalam perjalanan (Deposit in Transit)
2. Cek yang beredar (Outstanding Checks)
3. Cek kosong (Blank Check) atau Cek yang Dananya Tidak Cukup
(Not Sufficient Fund Check)
4. Penagihan oleh Bank yang belum diketahui oleh perusahaan
5. Jasa Giro
6. Beban Bunga dan Administrasi
7. Kesalahan-kesalahan
Kesalahan (Errors)

Merupakan kesalahan yang dibuat oleh salah


satu pihak dalam mencatat transaksi,
misalkan:
1. Kesalahan mencatat nama nasabah
dikarenakan kemiripan nama
2. Kesalahan mencatat jumlah nominal
dikarenakan kekeliruan melihat nilainya
Kesalahan (Errors) - cont’d
Cek (alat pembayaran)
1. Cek yang DIKELUARKAN perusahaan
Seharusnya > Dicatat
Rp 150 > Rp 15 → selisih Rp 135
( - kas)
Seharusnya < Dicatat
Rp 15 < Rp 150 → selisih Rp 135
( + kas)
Kesalahan (Errors) - cont’d
2. Cek yang DITERIMA perusahaan
Seharusnya > Dicatat
Rp 240 > Rp 24 → selisih Rp 216
( + kas)
Seharusnya < Dicatat
Rp 24 < Rp 240 → selisih Rp 216
( - kas)

Anda mungkin juga menyukai