Anda di halaman 1dari 14

KAS

Kelompok 2
1. Iqbal Zaidan Yasykur (159)
2. Ardelia Rika Oktaviany (160)
3. Nisrina Nur Salsabila (161)
4. Kurnia Alfina Riza (199)
SUB MATERI
• Konsep Kas
• Jenis – Jenis Kas
• Setara Kas
• Kas Yang Dibatasi Penggunaannya
• Rekonsiliasi Bank
• Kas Kecil
KONSEP KAS
Kas adalah asset keuangan yang juga merupakan instrumen keuangan. Instr
umen keuangan didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada
satu entitas dan liabilitas keuangan atau kepentingan pada entitas lainnya.
Kas, yang merupakan asset paling likuid adalah media pertukaran dan dasar untuk
mengukur dan mencatat item-iten lain.
Kas terdiri dari koin/ uang logam, mata uang dan dana yang tersedia pada depo
sito di bank.
JENIS – JENIS KAS

1. Petty Cash (Kas Kecil)


Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan
untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan tidak ekonomis bil
a membayarnya dengan cek.
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank terten
tu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang lebih baik. Dalam h
al ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening koran perusahaan di Bank ters
ebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya dapat te
rjadi beberapa masalah, diantaranya:
SETARA KAS

Setara kas ( cash equivalents ) merupakan investasi jangka pendek dan sangat likuid yang
mudah dikonversikan menjadi kas dan sangat dekat jatuh tempo sehingga tidak ada resiko signi
fikan dari perubahan suku bunga
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Kas kecil, gaji dan dana dividen adalah contoh dari kas yang disisih
kan untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, perusahaan tidak memisahka
nnya dari kas dalm laporan keuangan. Jika jumlahnya material, maka pe
rusahaan memisahkan kas yang dibatasi dari kas biasa untuk tujuan pel
aporan
CERUKAN BANK

Cerukan bank terjadi ketika perusahaan menulis cek yang jumlahnya lebih dari juml
ah yang tersedia pada akun kas. Rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis
cek yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai utang se
hingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.
REKONSILIASI BANK

Rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian informasi catatan kas


menurut nasabah dan bank. Rekonsiliasi bank juga berperan penting untu
k mencegah terjadinya penyelewangan dana pada kedua belah pihak. Ada
nya tindakan tersebut diharapkan dapat memberikan koreksi jika terindika
si adanya kesalahan pencatatan.
Tujuannya adalah untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam reken
ing kas dan bank yang belum tercatat oleh perusahaan. Untuk memeriksa
apakah penggunaan dana sudah melewati batas yang ditentukan atau tida
k. Sebagai int ernal control atas pengelolaan dana kas apakah sudah opti
mal atau belum.
Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan perbedaan catatan bank dan
perusahaan diantaranya:

1.Deposit on transit (deposit/ setoran dalam perjalanan), faktor ini yang biasanya sering
menjadi penyebab pada kasus ini. Faktor ini terjadi karena setoran yang dikirimkan oleh
perusahaan ke bank pada akhir bulan belum diterima oleh bank sampai pada bulan
berikutnya. Sehingga perusahaan sudah mencatat sebagai pengeluaran (setoran) namun
bank belum mencatat karena belum menerima setoran tersebut.
2.Jasa giro, bunga yang sudah diperhitungkan oleh bank tetapi perusahaan belum
menghitung/mencatat transaksi tersebut.
3.Cek beredar (outstanding cheque) merupakan cek yang sudah tercatat dikeluarkan oleh
perusahaan namun si pemegang cek belum di uangkan di bank atau cheque on hand.
4.Cek kosong, ini menyebabkan bank tidak mencairkan uang karena kurangnya dana
setoran perusahaan namun perusahaan sudah mencatatnya sebagai pengeluaran cek.
5.Piutang wesel, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum
mencatatnya.
KAS KECIL

Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut di antaranya:


• Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian
di kantor.
• Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluar
an yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
• Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal
kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
• Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga t
idak terencana sebelumnya.
Metode Kas Kecil

a) Metode Tetap (Imprest fund system)


Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening
kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi,
pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi
hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.

Ciri-ciri Metode Tetap (Imprest fund system)


• Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola
kas kecil.
• Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga
jumlah dana kas kecil kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula
b) Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system)
Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil di mana
jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan kebutuhan). Sistem ini
menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan
kebutuhan.

Ciri-ciri Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system)


• Pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas
kecil.
• Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit
akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas kecil.
• Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan
perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.
Dokumen yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Dana Kas Kecil

1. Bukti kas keluar


2. Cek
3. Permintaan pengeluaran kas kecil
4. Bukti pengeluaran kas kecil
5. Permintaan pengisian kembali kas kecil

Anda mungkin juga menyukai