Kas dalam pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan
utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya juga
simpanan dalam bentuk atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Aset lancar adalah saldo kas dan simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
mendanai operasional pemerintah daerah, sangat likuid, dan siap dikonversi atau dicairkan
menjadi uang tunai dan tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas juga mencakup semua
jumlah yang perlu dipertanggungjawabkan dan dilaporkan di neraca.
Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus siap dikonversi menjadi
kas dalam jumlah yang diketahui tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu,
disebut investasi setara kas jika investasi yang bersangkutan mempunyai jatuh tempo kurang
dari 3 bulan sejak tanggal pembelian.
KAS KECIL
Kas kecil adalah kas yang disiapkan oleh suatu usaha untuk membayar berbagai pengeluaran
yang nilainya relatif kecil dan tidak ekonomis untuk dibayar dengan cek.
A. Tujuan perubahan
Menurut Dewi (2011:98) menyatakan bahwa tujuan utama dana kas kecil adalah untuk
menghindari cara-cara yang tidak menguntungkan dan tidak praktis dalam membayar
pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak.
B. Fungsi kas kecil
Menurut Dewi (2011:98) berpendapat bahwa fungsi langsung dan tidak langsung dari kas
kecil, selain untuk menghindari pembayaran biaya-biaya yang tidak menguntungkan dan
tidak praktis, juga membantu mengurangi beban kerja dan mengefektifkan tugas
sekretaris serta memberikan pelayanan kesekretariatan yang optimal kepada nasabah.
2. Metode osilasi
Penambahan kas kecil pada suatu waktu tertentu selalu sama setiap kali dilakukan
pengeluaran. Petugas kas kecil harus membuat catatan dengan mengkredit kas kecil
setiap kali pengeluaran kecil dilakukan. Karena pengeluaran setiap periode tidak sama,
sedangkan jumlah biaya yang dimasukkan setiap periode sama, maka jumlah pada akun
pengeluaran akan selalu berubah berdasarkan fluktuasi biaya yang terjadi.
KAS BANK
Kas bank adalah uang tunai suatu usaha yang disimpan di bank dalam bentuk giro atau
tagihan, dan uang tunai tersebut digunakan untuk membayar cek dalam jumlah besar. Menurut
Asosiasi Akuntansi Indonesia tentang Standar Akuntansi Keuangan (2017:2), “uang bank adalah
sisa rekening giro suatu perusahaan yang dapat dipergunakan secara leluasa untuk membiayai
transaksi usaha perusahaan”. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kas bank adalah
kas yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan usaha. Usaha, termasuk uang tunai dan
simpanan bank yang dapat segera ditarik atau dalam bentuk uang tunai yang dapat digunakan
sewaktu-waktu tanpa mengurangi nilai tabungan
Uang Tunai
Uang tunai mengacu pada bentuk uang yang bersifat fisik, seperti koin dan kertas yang dapat
langsung digunakan sebagai alat pembayaran. Uang tunai sering digunakan dalam transaksi
sehari-hari, di mana seseorang dapat membayar barang atau jasa secara langsung dengan
menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.
Uang tunai juga diterima secara luas oleh penjual, toko, atau lembaga keuangan tanpa perlu
melibatkan proses elektronik atau digital. Uang tunai memiliki keunggulan dalam kemudahan
penggunaannya, keterimaan yang luas, dan sifatnya yang tangible. Namun, perlu diingat bahwa
uang tunai juga memiliki risiko yang harus dikelola terkait kehilangan, pencurian, atau kerusakan
fisik.
Fungsi uang tunai
a. Alat pembayaran
b. Penyimpanan nilai
c. Pengukur nilai
d. Daya tawar
e. Kepercayaan dan kebebasan finansial
1. Bentuk pembayaran
Uang tunai merupakan bentuk fisik dari mata uang yang dapat langsung digunakan untuk
melakukan pembayaran. Ini termasuk koin dan uang kertas. Sementara itu, pembayaran non-
tunai dilakukan melalui metode elektronik atau digital, seperti kartu kredit, transfer bank,
pembayaran digital, atau aplikasi pembayaran.
2. Keamanan
Uang tunai rentan terhadap kehilangan, pencurian, atau kerusakan fisik. Di sisi lain, pembayaran
non-tunai sering dianggap lebih aman karena transaksi elektronik dilakukan melalui jaringan
terenkripsi dan menggunakan otentikasi keamanan yang kuat.
3. Kepraktisan
Uang tunai membutuhkan ketersediaan fisik dan seringkali harus dibawa secara langsung untuk
melakukan pembayaran. Sementara itu, pembayaran non-tunai memungkinkan Anda untuk
melakukan transaksi secara digital tanpa harus membawa uang tunai fisik.
4. Rekam transaksi
5. Penerimaan
Uang tunai diterima secara luas di sebagian besar tempat, sementara pembayaran non-tunai
mungkin memiliki keterbatasan penerimaan tergantung pada metode dan teknologi yang
digunakan di tempat tersebut.
Pembayaran non-tunai sering kali lebih cepat dan efisien daripada uang tunai. Transaksi non-
tunai dapat dilakukan dengan cepat melalui kartu, transfer elektronik, atau aplikasi pembayaran,
sedangkan penghitungan dan verifikasi uang tunai mungkin memakan waktu lebih lama.
Cash Equivalents
Cash equivalents disebut sebagai setara kas, mengacu pada aset perusahaan yang dimiliki kurang
dari 3 bulan. Setara kas tersebut akan berguna dalam kondisi ekonomi moneter yang tidak stabil,
contoh setara kas adalah SUN atau surat berharga pemerintah dan surat utang negara
Restricted Cash
Restricted Cash atau kas yang dibatasi penggunaannya adalah kas yang sengaja disisihkan untuk
kewajiban masa depan yang signifikan
Bank Overdrafts
Bank overdrafts adalah perusahaan yang menerbitkan cek dengan nilai lebih besar dari saldo
bank
Perbedaan Akun Kas Kecil dan Akun Kas Besar
Akun kas tidak diragukan lagi adalah akun yang paling sering Anda temui saat menyusun
laporan keuangan, karena setiap transaksi pasti akan melibatkan penggunaan uang tunai, kertas,
logam atau bentuk lainnya, tetapi Anda dapat mengetahui bahwa akun kas itu sendiri dibagi
menjadi dua kategori
Kas Kecil
Kas kecil atau petty cash adalah jenis kas atau dana yang disiapkan untuk pengeluaran saat ini
atau kegiatan operasi bisnis dalam jumlah nominal yang relatif kecil.
1. Biaya transportasi
2. Biaya perjalanan
3. Biaya makan dan minuman
4. Pembelian ATK atau perlengkapan kantor
5. Biaya hiburan
6. Biaya internet
Kas besar atau cash in bank adalah jenis kas atau dana yang disiapkan untuk pengeluaran atau
kegiatan sesekali yang membutuhkan jumlah nominal yang lebih tinggi.
Percepatan operasi bisnis membutuhkan biaya yang relatif lebih besar. Uang tunai dalam
jumlah besar digunakan untuk menghindari metode pembayaran yang dianggap tidak ekonomis
dan tidak praktis untuk bisnis.
Dapat digunakan sebagai dana langsung atau tidak langsung untuk pembayaran besar dan dapat
menggunakan cek. Membayar pengeluaran dengan jumlah nominal yang lebih tinggi.
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah pencatatan yang dibuat untuk melakukan
kegiatan pengumpulan dana dari penjualan tunai atau piutang yang siap dan bebas digunakan
untuk kegiatan perusahaan secara umum.
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah proses dimana arus kas yang terjadi di perusahaan
berjalan terus menerus sepanjang siklus hidup perusahaan yang terlibat. Arus kas meliputi arus
kas masuk dan arus kas keluar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas
merupakan suatu unit yang mengumpulkan, mencatat transaksi, dan dapat membantu pimpinan
dalam memproses penerimaan perusahaan. Adapun bentuk pembayaran tunai dari pelanggan
yaitu:
1. Uang tunai,
2. Cek
3. Giro
4. Transfer lewat bank,
5. Wesel Bank
Cara menerima uang kas adalah bahwa pelanggan membayar biaya mereka sendiri untuk
transaksi yang disetujui, tagihan kreditur, dan penggantian untuk hutang dagang. Sistem
akuntansi penerimaan kas terdiri dari dua sistem utama, yaitu:
Menurut Mulyadi (2008), sumber pendapatan tunai terbesar bagi perusahaan dagang berasal dari
transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik, sistem
penerimaan kas penjualan tunai memerlukan:
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan secara lengkap dan dilakukan
pemeriksaan internal oleh pihak selain kasir
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dihasilkan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit yang mencatat penerimaan kas
Mulyadi (2008) menjelaskan bahwa untuk menjamin penerimaan kas perusahaan, sistem
penerimaan kas untuk piutang memerlukan:
a. Debitur membayar dengan cek atau pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet)
Jika perusahaan hanya menerima uang tunai dalam bentuk cek atas nama perusahaan, itu
menjamin bahwa setiap uang tunai yang diterima dari perusahaan akan dikreditkan ke
rekening giro perusahaan. Pembukuan juga menjamin penerimaan uang tunai ke rekening
giro bank perusahaan
b. Setiap uang tunai yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera dibayarkan
dan lunas kepada bank
Sistem akuntansi penarikan adalah sistem untuk mencatat semua transaksi penarikan tunai,
termasuk rangkaian proses penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pembayaran, penyetoran dan
pencairan dana dalam operasional perusahaan. Sistem pembayaran tunai terdiri dari dua sistem
utama:
1. Laporan Pengeluaran Kas dengan Cek, atau Laporan Pengeluaran Tunai dengan Cek,
biasanya untuk biaya denominasi tinggi
2. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan kas melalui sistem dana kas kecil. Ini adalah
sistem kas kecil yang digunakan oleh bisnis ketika ada pembayaran nominal kecil. Sistem
ini diterapkan dalam dua cara: sistem keseimbangan mengambang dan sistem
penghitungan
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas, juga dikenal sebagai laporan arus kas, merupakan elemen penting yang
memberikan informasi tentang posisi keuangan bisnis untuk periode waktu tertentu. Laporan
arus kas adalah pernyataan yang merinci arus kas masuk (pendapatan) dan arus keluar
(pengeluaran) perusahaan selama periode tertentu
Apa yang biasanya dijelaskan dalam laporan arus kas mencakup jumlah uang tunai yang
diterima, seperti pendapatan tunai oleh pemilik dan investasi tunai, dan jumlah uang tunai yang
dikeluarkan oleh bisnis, seperti biaya penerbitan, pembayaran utang, dan penangkapan ikan
pribadi.
Laporan arus kas disusun setelah laporan keuangan disusun dan disusun berdasarkan laporan
laba rugi periode berjalan dan data neraca periode sebelumnya. Laporan arus kas baik untuk
bisnis barang maupun jasa memiliki klasifikasi yang dibagi menjadi tiga jenis aktivitas, yaitu
operasi, investasi, dan pembiayaan
Beberapa aktivitas yang termasuk investasi arus kas adalah pembelian dan penjualan aset
tetap, investasi saham, dan bentuk investasi lainnya. Misalnya, pembelian atau penjualan
aset tetap seperti tanah, bangunan, atau peralatan merupakan sebuah investasi
3. Arus Kas Pembiayaan (Financing Cash Flow)
Arus kas pembiayaan adalah arus kas yang terkait dengan aktivitas pendanaan
perusahaan (pengurangan modal dan penambahan modal) selama periode tertentu.
Kegiatan pembiayaan meliputi kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh likuiditas dari
investor dan kreditur yang diperlukan untuk operasi dan kelanjutan kegiatan usaha.
Beberapa contoh kegiatan pembiayaan adalah pinjaman bank, penerbitan obligasi, penerbitan
saham melalui IPO, penerbitan saham baru melalui hak preferensi dan lain-lain
Salah satu fungsi dan tujuan primer berdasarkan laporan arus kas terletak dalam berita yg
tersaji terkait pengeluaran dan penerimaan uang kas dalam sebuah periode. Dari berita ini
perusahaan bisa menciptakan taktik keuangan, misalnya penilaian terhadap aktiva higienis
sebuah perusahaan, struktur keuangan sebuah perusahaan (likuiditas & solvabilitas) dan
menyesuaikan arus kas menggunakan perubahan keadaan dan peluang.
1. Memperkirakan arus kas dalam periode depan dari laporan keuangan arus kas periode
terkini,
2. Menentukan kemampuan atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
perusahaan,
3. Landasan buat pengambilan keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan
4. Laporan tentang interaksi keuntungan higienis terhadap perubahan kas perusahaan
Tentunya, laporan keuangan terutama laporan arus kas menaruh manfaat nir hanya bagi
perusahaan namun jua bagi poly pihak misalnya investor, kreditor, pengelola perusahaan dan
pihak lainnya. Tidak hanya perusahaan barang, perusahaan jasa pun bisa menikmati manfaat
laporan arus kas. Berikut merupakan manfaat berdasarkan laporan arus kas:
Kas terdiri dari tiga sistem, yang masing-masing terdiri dari berbagai jaringan prosedur.
Beberapa prosedur dapat dilakukan pada arus kas. Pengendalian arus kas dapat dilakukan pada
akhir periode atau tahun.