Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Fia Fauzia Burhanuddin


(A062181029)

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar akuntansi
Pemerintahan, pasal 4 ayat (1) Pemerintah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) berbasis Akrual. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban,
aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan
basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP berbasis akrual tercantum dalam Lampiran I
PP 71 Tahun 2010.

PENGERTIAN KAS 
Kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus memenuhi dua kriteria agar dapat
disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban
yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-ikatan apa pun yang membatasi
penggunaannya untuk melunassi kewajiban.
Sumber kas masuk yang utama adalah:
1. Hasil penjualan produk secara tunai.
2. Hasil menagih piutang dagang.
3. Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.
4. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.
5. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi
dan lain-lain hutang jangka pendek
6. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
Penggunaan kas keluar yang utama adalah:
1. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti membeli
material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya yang termasuk
sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak membutuhkan kas)
biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
2. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
3. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.
5. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan
lain-lain.
Saldo kas pada akhir suatu periode (Bulanan/Triwulan/Tahunan) akan sama dengan saldo kas
awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang terjadi pada periode
bersangkutan. Bilamana penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan
meningkat. Sebaliknya bila pengeluarannya melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir
menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas. Karena anggaran kas seperti yang diuraikan
diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang
terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode
Penerimaan dan Pengeluaran Kas.
B.     MANFAAT LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Kas paling banyak terlibat dalam transaksi-transaksi keuangan. Ini disebabkan oleh sifat
transaksi-transaksi yang mencakup harta dan memerlukan penyelesaian dalam bahasa media
tukar. Media tukar standart ialah kas. Kas merupakan aktiva yang paling likwid atau
merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likwiditasnya, berarti bahwa
semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula
tingkat likwiditasnya. Meskipun kas tidak secara langsung terlibat dalam transaksi, tetapi
memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos-pos yang sudah ada.
Perbedaan yang menyolok tentang aktivitas kas adalah sifat yang tidak produktif. Karena kas
merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat bertambah kecuali bila diinvestasikan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Jumlah kas dalam suatu perusahaan yang sangat berlebihan
kerap sekali disebut kas menganggur. Manager kas yang efisien mensyaratkan tersedianya
kas yang terus bekerja secara kontiniu salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai bagian
dari siklus akuntansi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau jangka panjang.
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai
dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-
sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan
kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan
laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.
Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena
kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin
besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat
likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik
penerimaannya maupun penggunaannya.

C.    BAGIAN YANG TERMAKSUD DALAM KAS


a. Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan uu no. 23 tahun 1999 tentang bank
indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang
terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
b. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena
kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih
kecil tanpa mengurangi nilai.
c. Cek yang belum disetorkan adalah berupa cek yang berasal dari investor perusahaan atau
biaya pengeluaran perusahaan pada hari itu yang belum di berikan ke bagian keuangan atau
belum di cairkan yang masih berupa cek belum berupa uang.
d. Simpanan dalam bentuk giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara
pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada
pihak penerima pembayaran yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan
oleh pihak pembayar ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak
penerima, langsung ke akun mereka
e. Travellers check yang dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan adalah suatu
alat pembayaran yang diterbitkan oleh bank atau badan yang berwenang dalam bentuk
pecahan tertentu dan dapat dipindahtangankan kepada orang lain setelah diendos oleh
pemiliknya. Biasanya travellers check ini digunakan bagi orang yang mengadakan perjalanan
jauh baik dalam maupun luar negeri atau sering dibawa oleh turis.
f. Cashier check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank yang merupakan surat perintah dari
bank kepada bank itu juga. Ini adalah hak pelanggan untuk meminta “hari berikutnya sudah
tersedia” ketika menyerahkan cek kasir secara pribadi. Sebagian besar bank tidak langsung
menerimanya. Namun, bank diijinkan untuk mengambil kembali uang itu “dibuang” cek itu
jika dalam satu atau dua minggu kemudian bank menemukan adanya tindak penipuan.
Karena pelanggan pasti sudah percaya bahwa cek telah benar atau sah dan telah dikonversi
menjadi kas kita, pelanggan mudah ditipu oleh skema yang meminta mereka untuk
meninggalkan barang mereka atau sebagian dari uang mereka lalu dengan mudah di buang
cek itu pada waktu yang tepat.
g. Bank draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank penerbit
draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada
seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan.
h. Money order adalah perintah uang adalah pembayaran agar jumlah yang telah ditentukan
uang. Karena itu, diperlukan bahwa dana akan prabayar untuk jumlah yang ditampilkan di
atasnya, itu adalah metode yang lebih dipercaya pembayaran dari cek pribadi.
D.       BAGIAN YANG BUKAN TERMAKSUD DALAM KAS
a. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover
Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tidak
termasuk dalam pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
b. Prangko dan Materai 
Biasanya perusahaan mempunyai persediaan prangko dan materai yang dapat dipakai
sewaktu-waktu. Persediaan ini tidak termasuk dalam pengertian kas, sekalipun persediaan ini
sering disimpan oleh kasir perusahaan. Apabila jumlahnya cukup besar, persediaan ini dapat
digolongkan ke dalam persediaan perlengkapan alat-alat kantor (supplies).
c. Kas bon atau uang muka
Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai tidak dapat digolongkan ke
dalam kas. Kertas-kertas tersebut tidak dapat digunakan sewaktu-waktu, sehingga tidak dapat
dianggap uang tunai.
d. Cek mundur dan cek kosong
Cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh temponya sehingga tidak memenuhi syarat
sebagai kas. Cek mundur yang diterima untuk melunasi piutang belum mengurangi saldo
piutang. Apabila dapat diuangkan karena tidak cukup dananyadi bank, cek tersebut disebut
kosong. Cek kosong sama sekali tidak memiliki harga, sehingga tidak dapat dianggap sebagai
aset perusahaan.
E. PENGENDALIAN INTERNAL KAS
Kas merupakan aset yang menjadi permula siklus operasi.
Kas memilik tiga karakteristik yang menarik, yaitu :
1. Dapat ditukarkan sewaktu-waktu menjadi aset nonkas karena bersifat sebagai alat
pertukaran/pembayaran.
2. Mudah digelapkan karena berbentuk kecil dan mudah dipindahkan karena bobotnya ringan
3. Tidak ada identitas pemiliknya.
4. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan
dan pengeluaran kas.
Ciri-ciri ini menyebabkan hampir setiap orang suka memilikinya dan, oleh karena, mungkin
tergiur untuk melakukan pengelapan jika ada kesempatan.
Praktik-praktik yang mungkin dilakukan untuk menyelewengan kas antara lain adalah
sebagai berikut(karrenbrock dan simons, 1958)
1. Penerimaan kas dicatat lebih rendah dari yang seharusnya dan selisihnya dimasukkan ke
kantong pribadi
2. Piutang yanng timbul dari penjualan kredit tidak dicatat. Kas yang diterima dari piutang ini
di kemudian hari digelapkan
3. Cek untuk kepentingan pribadi dibebankan sebagai beban perusahaan
4. Menunda postingan (lapping). Cara yang dilakukan adalah tidak mencatat penerimaan kas
debitor tertentu dan kas tersebut segera digelapkan.
Praktik-praktik diatas merupakan sebagai dari yang mungkin ditemukan apabila petugas
pemegang kas berfungsi juga sebagai pemegang buku-buku akuntansi. Jelaskan bahwa
internal akuntansi terhadap kas perlu dirancang sebaik-baiknya.
F. PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN KAS 
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang diterapkan untuk kas, antara lain, adalah sebagai
berikut.
1. Pemisahan tugas. Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus dipisahkan dari
tugas menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas
2. Penyetoran ke bank. Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam rekening
giro
3. Pemeriksaan mendadak. Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus dilakukan secara
mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu
4. Mengunakan cek. Sejalan dengan prinsip no 2, semua pengeluaran kas (kecuali kas kecil)
harus dilakukan dengan mengunakan cek.
Prinsip bahwa semua kas harus disetor ke bank dan bahwa pengeluaran kas, kecuali kas
kecuali kas kecil, harus menggunakan cek dapat meminimalkan jumlah kas perusahaan.
Jumlah kas minimal dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan. 

Anda mungkin juga menyukai