PENGERTIAN KAS
Menurut PSAK No.2 (2009), Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro (demand deposits). Kas merupakan harta lancar entitas atau perusahaan yang sangat
menarik dan mudah untuk diselewengkan karena menyangkut dengan penerimaan dan
pengeluaran kas maka perlu pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas dan
bank. Dan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002), Kas adalah alat pembayaran
yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Perusahaan membagi kas menjadi dua, yaitu kas bank dan kas yang ada dalam
perusahaan. Hal ini dilakukan minimal untuk mengolah kas agar bermanfaat untuk
perusahaan (dengan membungakan uang di bank) selain itu perusahaan menjadikan ini
sebuah sistem untuk menghidari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti penyelewengan
kas oleh karyawan, kehilangan, dan lainnya.
Ciri-ciri Kas
Dapat digunakan segera sebagai alat bayar sebesar nilai nominalnya, sedangkan alat
bayar yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat bayar dan tidak sesuai dengan nilai
nominalnya tidak dapat dipakai sebagai alat bayar.
BANK
Menurut SAK yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang
dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Yang termasuk kas/bank antara lain:
a. Uang tunai baik mata uang sendiri (yang disahkan pemerintah) maupun mata uang asing.
b. Cek dan Bilyet Giro
c. Simpanan di Bank dalam bentuk giro
d. Travelers Chek yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan (Turisme Bisnis).
e. Momey Order yaitu surat penting membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan
keperluan pengguna.
f. Cashiers Chek yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank
itu juga.
g. Bank Draft yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening
di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah melalui
penyetoran lebih dulu di bank pembuat.
AUDIT PERSEDIAAN
Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya
nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh
karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam
pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK No.14, hal 14.1 s/d 14.2 & 14.9 IAI, 2002, persediaan adalah aktiva:
1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau
pemberian jasa.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya
barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti
lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi,
atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan
serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya
lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau dipakai.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi, mana yang lebih
rendah (the lower ofcost and net realiable value)
SIFAT-SIFAT PERSEDIAAN
Persediaan (Inventory) adalah elemen atau unsur yang sangat penting dalam
perusahaan terutama dalam penentuaan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang
ataupun perusahaan manufaktur baik yang berskala kecil maupun berskala besar, yang
berfungsi untuk Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang, Menghilangkan
resiko hilangnya barang, Mempertahankan stabilitas operasional perusahaan., Untuk
mencapai penggunaan mesin yang optimal, Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada konsumen.. Persediaan mempunyai sifatsifat sebagai berikut :
a. Persediaan biasanya merupakan sebagai aktiva lancar (Current Asset) karena masa
perputarannya hanya kurang atau sama dengan satu tahun saja.
b. Persediaan merupakan jumlah yang besar terutama untuk perusahaan yang mengelola
persediaan dari bahan baku menjadi barang jadi.
c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi bagi
perusahaan selain itu juga sangat menentukan perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai persediaan adalah:
Bahan baku {raw materials)
Barang dalam proses (work in process)
Barang jadi (finished goods)
Suku cadang (spare-parts)
Bahan pembantu: olie, bensin, solar
Barang dalam perjalanan (goods in transit), yaitu barang yang sudah dikirim oleh
Supplier tetapi belum sampai di gudang perusahaan.
Barang konsinyasi: consignment out (barang perusahaan yang dititip jual pada
perusahaan lain). Sedangkan consignment in (barang perusahaan lain yang dititip jual
di perusahaan) tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai persediaan perusahaan.
Aktiva Tetap
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) Aktiva tetap adalah
aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
2. Prosedur analitik
Prosedur analitik antara lain:
1) Hitung rasio:
a. Tingkat perputaran aktiva tetap
b. Laba bersih dengan aktiva tetap
c. Aktiva tetap ke modal saham
d. Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap
2) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasarkan pada data
masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi.
KLASIFIKASI PIUTANG
Piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Piutang usaha
a) Piutang dagang
b) Piutang jasa
2) Piutang non usaha
a) Piutang karyawan
b) Piutang deviden
c) Piutang pendapatan yang masih harus diterima
d) Piutang klaim asuransi
e) Piutang wesel
f) Piutang lain-lain