Anda di halaman 1dari 20

Audit Saldo Kas

Tugas Mandiri Pemeriksaan Akuntansi 2


Dibuat oleh :
Bhayu Prasetyo Adji (3022201002)

Universitas Mohammad Husni Thamrin


01
Audit Saldo
Kas
Audit Saldo Kas
Adapun definisi audit merupakan kegiatan peninjauan kebali
data-data konkrit dalam suatu laporan agar akurat. Data yang
tertulis dalam laporan diperiksa secara detail apakah ada yang
melenceng atau sudah sesuai dengan kenyataan yang ada, selain
itu, data-data tadi di evaluasi kembali alasan terjadinya.

Definisi audit kas (cash audit) yaitu pemeriksaan buku khusus


mengenai transaksi kas dalam jangka waktu tertentu untuk
meneliti kelengkapan, kebenaran, dan sahnya transaksi kas itu,
serta menetapkan apakah seluruh penerimaan kas telah
dibukukan.
02
Tujuan Audit Saldo
Kas
Tujuan Audit Saldo Kas
Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang
berkaitan dengan transaksii dan saldo kas. Tujuan audit ditentukan berdasarkan atas kelima kategori
asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen, yaitu :

1. Asersi keberadaan dan keterjadian – saldo kas tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
2. Asersi kelengkapan – saldo kas tercatat meliputi pengaruh semua transaksi kas yang terjadi
- transfer kas antar bank pada akhir tahun, telah dicatat pada periode yang tepat
3. Asersi hak dan kewajiban – klien mempunyai hak legal atas seluruh saldo kas yang tampak
pada tanggal neraca
4. Asersi penilaian dan pengalokasian – saldo kas tercatat dapat direalisasi pada jumlah yang
dinyatakan dalam neraca dan sesuai dengan skedul pendukungnya.

5. Asersi pelaporan dan pengungkapan – saldo kas telah diidentifikasi dan dikelompokkan
dengan tepat dalam neraca – identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telah
dilakukan sehubungan dengan adanya pembatasan penggunaan kas tertentu.
Kas di Bank dan Siklus Transaksi
Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi
rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien dengan saldi buku besar, dan
verifikasi bahwa pencatatan kas dalam buku besar merefleksikan dengan
benar selurug transaksi kas yang terjadi sepanjang tahun.
Salah Saji
Setiap salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan kesalahan
dalam penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank :

• Kesalahan dalam menagih konsumen


• Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya dicatat, dengan
akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
• Duplikasi pembayaran faktur vendor
• Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan
• Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima
• Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya
• Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat bunga
sebenarnya
03
Jenis-jenis Akun Kas
Umum
Jenis-jenis Akun Kas Umum
1. Akun Kas Umum
Akun kas umum adalah titik focus bagi banyak perusahaan karena semestinya seluruh penerimaan
kas dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini. Misalnya, pengeluaran dalam siklus akuisisi dan
pembayaran biasanya dibayar melalui akun kas umum, dan penerimaan kas dalam siklus penjualan dan
penagihan juga disetorkan ke dalam akun tersebut.
2. Akun Impres
Pada umumnya banyak perusahaan yang menggunakan akun impres biasanya membuat akun
impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal pembayaran gaji. Terdapat jenis akun impres
lain yang terdiri atas satu akun bank untuk penerimaan dan pengeluaran. Perusahaan bisa saja memiliki
akun ini untuk setiap divisi berbeda. Seluruh penerimaan disetorkan ke dalam akun impres dan totalnya
dipindahkan ke akun umum secara periodik. Akun pengeluaran dibentuk berbasis impres, tetapi dengan
cara yang berbeda dengan akun pengajuan impres.
3. Akun Bank Cabang
Akun bank cabang berguna untuk membangun relasi dengan bank dalam komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasional pada tingkat cabang. Dalam beberapa perusahaan, penyetoran
dan pengeluaran untuk setiap cabang dibuat dalam akun yang berbeda, dan kelebihan kas secara periodik
dikirimkan ke akun bank umum pada kantor pusat. Akun cabang dalam ini seperti akun umum, tetapi
pada tingkat cabang.

4. Dana Kas Kecil Impres


Dana kas kecil impres bukan merupakan akun bank, tetapi hamper sama dengan kas pada bank.
Kas kecil biasanya merupakan akun kas yang simple untuk keperluan biaya yang mendadak. Akun ini
digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang lebih mudah dibayarkan jika menggunakan uang
tunai dibayarkan jika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan cek atau untuk memudahkan
karyawan dalam mencairkan cek gaji atau pribadi.

6
5. Setara Kas
Perusahaan ini biasanya menginvestasikan kelebihan akumulasi kas dalam bagian tertentu dalam
suatu siklus, dimana kas tersebut akan diperlukan dalam waktu dekat dan bisa disebut setara kas yan
sangat likuid. Setara kas meliputi deposito berjangka, sertifikat deposito, dan dana pasar uang. Sekuritas
yang dapat diperdagangkan dan investasi berbunga dengan jangka waktu yang lebih Panjang bukan
merupakan setara kas.
04
Prosedur Audit Kas
Dokumen-Dokumen yang diperlukan
untuk Audit Kas
Menurut (Agoes, 2012) dokumen yang diperlukan untuk audit kas antara lain :

• Laporan posisi keuangan tahun berjalan


• Sampel bukti pengeluaran dan penerimaan kas
• Jadwal utama dari kas dan setara kas
• Berita Acara pemeriksaan kas
• Laporan Posisi Keuangan
• Daftar koreksi (adjustment)
Prosedur Audit Kas
1. Siapkan schedule utama dari kas dan setara kas
2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk semua jenis kas yang
ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan
3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutuplkan per tanggal pemeriksaan dan semua bukti pengeluaran
dan penerimaan telah dibukukan
4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas
5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur penarikan mundur
(trace forward) ke tanggal neraca.
6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan ke setelah prosedur penarikan per tanggal
neraca
7. Periksa perjumlahan (footing/ cross footing) lembaran-lembaran buku kas, perhatikan pemindahan
saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya
8. Jika kas kecil menggunakan sistem dan tetap (imprest fund , teliti apakah sudah ada pertanggung
jawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan kedalam kurs yang benar
pertanggal neraca.
10. Buat daftar koreksi yang diperlukan.
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para partner serta
saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah satu penilaian terhadap mutu
audit.
Pengujian Substantif
Pengujian substantif merupakan prosedur-prosedur pengauditan yang dibuat oleh auditor untuk menguji
atau mendeteksi kesalahan salah satu saji material dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung
kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan.
Tahapan dalam pengujian substantif yaitu :
1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas mereka
2. Pengamatan atau observasi terhadap personal dalam melaksanakan tugas mereka
3. Menginspeksi dokumen dan catatan
4. Melakukan perhitungan Kembali
5. Konfirmasi
6. Analisis
7. Trancing atau pengusutan
05
Kesimpulan
Kesimpulan
Audit saldo kas adalah kegiatan penting dalam pemeriksaan keuangan perusahaan. Audit ini
melibatkan peninjauan terhadap transaksi kas untuk memeriksa kelengkapan, kebenaran, dan
keabsahan transaksi tersebut. Proses audit meliputi langkah-langkah seperti perhitungan kas
mendadak, penutupan buku kas, pembandingan saldo kas dengan saldo buku kas, penarikan
mundur atau maju jika perhitungan dilakukan setelah atau sebelum tanggal neraca, serta
pemeriksaan perjumlahan lembaran buku kas. Selain itu, pengujian substantif juga dilakukan
untuk mendeteksi kesalahan material yang mempengaruhi saldo dalam laporan keuangan.
Langkah pengujian substantif meliputi pengajuan pertanyaan kepada karyawan, pengamatan
personel, inspeksi dokumen dan catatan, perhitungan ulang, konfirmasi, analisis, dan
pengusutan. Dengan menjalankan prosedur audit kas dan pengujian substantif, auditor dapat
memberikan kesimpulan, komentar, serta rekomendasi perbaikan kepada manajemen
perusahaan.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai