Anda di halaman 1dari 13

Prosedur

Pengawasan/Pemeriksaan
Kas
anggota kelompok 5:
Ocha Ananda (C1C020105)
Dista Anggini (C1C020107)
Dosen Pengampu: Dr. Sri Rahayu, S.E., M.S.A.,
CA, CIQaR, CIQnR
PENGERTIAN KAS
Kas didefinisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan. Menurut PSAK No. 2 (IAI: 2009) Kas terdiri dari
saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi
yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai
kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan setara kas antara
lain:
 kas kecil (petty cash) baik dalam rupiah maupun mata uang asing
 saldo rekening giro di bank untuk kemudian hasil pemeriksaan dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan
 bon sementara
 bon-bon kas kecil yang belum direimbursed
 check tunai yang akan didepositkan
PENGERTIAN
PENGAWASAN
KASberarti mengevaluasi prestasi kerja yang
Pengawasan
telah dilaksanakan dan menerapkan tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.
Sistem pengawasan kas meliputi prosedur yang dibuat
untuk menjaga atau mengamankan dana perusahaan.
Sistem ini menciptakan pengawasan intern yang
cukup terhadap kas, diperolehnya data akuntansi yang
tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi
usaha serta mendorong dipenuhinya kebijaksanaan
pimpinan.
FUNGSI PENGAWASAN KAS
Fungsi pengawasan kas secara umum antara lain untuk menjamin
terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman
dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan oleh yang
berwenang dan dengan jumlah yang benar. Ciri-ciri dasar dari sebuah
pengawasan kas adalah sebagai berikut :
 Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas.
 Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas.
 Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari.
 Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas.
 Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tak terduga.
TUJUAN
PENGAWASAN/
PEMERIKSAAN
Menurut Arens et al. (2017:KAS
744) tujuan dari
pengawasan/pemeriksaan kasyaitu untuk
mengetahui :
 Kas di bank sebagaimana dinyatakan pada
rekonsiliasi adalah benar dan sama dengan buku
besar (detail tie-in)
 Kas di bank sebagaimana dinyatakan pada
rekosiliasi ada (existence)
 Kas yang ada di bank dicatat (completeness)
 Kas di bank sebagaimana dinyatakan pada
rekonsiliasi adalah akurat (accuracy)
 Penerimaan kas dan transaksi pengeluaran kas
dicatat pada periode yang tepat (cut-off)
● Dokumen-Dokumen yang Diperlukan
untuk Pengawasan/Pemeriksaan Kas

Berdasarkan prosedur pengawasan/


pemeriksaan kas, dokumen-dokumen yang
diperlukan antara lain (Agoes, 2012):

 Laporan posisi keuangan tahun berjalan


 Sampel bukti pengeluaran dan penerimaan
kas
 Jadwal utama dari kas dan setara kas
 Berita acara pemeriksaan kas
 Laporan posisi keuangan
 Daftar koreksi (adjustment)
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
KAS
Menurut Arens et al. (2017) metodologi untuk mengaudit kas akhir tahun pada
dasarnya sama dengan akun neraca lainnya, antara lain:
 Mengidentifikasi risiko pada bisnis klien yang memengaruhi kas
 Menetapkan salah saji yang dapat diterima dan menilai risiko bawaan
 Menilai risiko kontrol (control risk)
 Merancang dan melakukan uji pengendalian (test of control) dan pengujian
substantif atas transaksi (substantive test of transactions)
 Merancang dan melakukan prosedur analisis substantif
 Merancang uji terperinci saldo kas (tests of details of cash balance)
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
KAS
Prosedur pengawasan/pemeriksaan (audit) kas dilakukan melalui pengujian substantif yang
meliputi prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap transaksi rinci,
pengujian terhadap akun, verifikasi penyajian, serta pengungkapan kas.

Adapun program pengujian substantif terhadap akun kas menurut Mulyadi (2002:67) antara
lain meliputi:

1. Prosedur Audit Awal


 Usut saldo kas yang tercantum di dalam laporan posisi keuangan ke saldo akun kas yang
ada
 Melakukan perhitungan kembali atas saldo awal kas yang tercantum di buku besar
 Usut saldo awal kas ke kertas kerja tahun lalu
 Melakukan review atau penelaahan atas mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun kas
 Usut posting pendebitan dan pengkreditan atas akun kas ke dalam jurnal yang terkait
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
2. Prosedur Analitik KAS
 Hitunglah rasio kas dengan aset lancar
 Melakukan analisa atas prosedur analitik dengan dasar data masa lalu, data
industri, jumlah yang dianggarkan, dan lain-lain
 Membandingkan antara saldo kas dengan saldo kas akhir tahun lalu

3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci


 Lakukan Uji Pisah Batas Transaksi Kas
 Buatlah daftar transfer bank pada periode sebelum dan setelah tanggal laporan
posisi keuangan untuk menemukan check kitting
 Buatlah dan analisislah rekonsiliasi bank empat kolom
 Lakukan pemeriksaan akan kemungkinan adanya penggelapan kas dengan
cara Lapping penerimaan dan pengeluaran kas
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
4. Pengujian terhadap Akun Rinci
KAS
 Hitunglah jumlah kas yang ada di tangan klien
 Rekonsiliasi catatan kas dengan catatan rekening koran bank yang terkait
 Lakukanlah konfirmasi saldo kas dibank
 Periksalah cek yang beredar pada tanggal laporan posisi keuangan ke dalam
rekening koran bank

5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan


 Periksalah jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan
terhadap pemakaian rekening tertentu klien dibank
 Lakukanlah wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas
klien
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
KAS
Adapun pengujian substantif kas menurut Agoes (2015:56), antara lain sebagai berikut:
1. Uji Ketaatan
 Tentukan sampel bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank yang akan diperiksa
dengan tujuan untuk meyakinkan kebenaran atas transaksi dan meminta tanda tangan
kepada pejabat yang berwenang
 Yakinkan bahwa dokumen yang dipertanggungjawabkan sudah lengkap dan diberi
stempel lunas agar terhindar dari kesalahan pencatatan yang berulang-ulang
2. Uji Kewajaran
 Menyiapkan jadwal utama dari kas dan setara kas
 Melakukan perhitungan atas kas (cash opname) secara mendadak dan serentak terhadap
semua jenis kas yang terdapat pada perusahaan serta membuat berita acara pemeriksaan
kas
 Pastikan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan seluruh bukti
penerimaan dan pengeluaran kas sudah dibukukan
PROSEDUR PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN
 Bandingkan antara saldo kas menurut KAS
perhitungan dengan saldo di dalam buku kas
 Apabila perhitungan kas dilakukan setelah tanggal neraca, maka lakukanlah prosedur
penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca sedangkan apabila dilakukan sebelum
tanggal neraca maka lakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca
 Bandingkan antara saldo yang terdapat pada buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah
prosedur penarikan per tanggal neraca
 Periksalah penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran buku kas secara uji petik,
dan perhatikan pula pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya
 Jika petty cash menggunakan sistem dana tetap (imprest fund system), pastikan bahwa sudah
ada pertanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian Kembali
 Pastikan bahwa kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs yang
benar per tanggal neraca
 Buatlah daftar koreksi (adjustment) yang diperlukan
 Buatlah kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para
partner beserta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang merupakan salah satu penilaian
terhadap mutu audit.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai