Anda di halaman 1dari 17

AUDIT KAS

Fifi Ayudia 202141003


PENGERTIAN AUDIT KAS
Audit Kas adalah Pemeriksaan buku khusus mengenai transaksi
kas dalam jangka waktu tertentu untuk meneliti kelengkapan,
kebenaran, dan sahnya transaksi kas itu, serta untuk menetapkan
apakah seluruh penerimaan kas telah dibukukan (cash audit).
(Otoritas Jasa Keuangan)
DEFINISI AUDIT KAS
Bagi sebagian perusahaan, audit laporan keuangan diperlukan untuk menambah
keyakinan terhadap transaksi yang terjadi. Salah satu audit yang bisa dilakukan
adalah audit kas. Kas, menurut PSAK no.2 adalah terdiri dari saldo kas (cash on
hand) dan rekening bank atau giro. Sedangkan setara kas sifatnya sangat likuid
dan berjangka waktu relatif pendek.Kas adalah alat pembayaran yang siap dan
bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Sementara
setara kas bertujuan untuk menjaga komitmen kas jangka pendek. Dalam setiap
transaksi ini, harus ada bukti dan pencatatan terhadap arus kas, baik kas
penerimaan maupun pengeluaran. Audit kas diperlukan untuk menelusuri
kebenaran pencatatan.
TUJUAN AUDIT KAS
Kas adalah aset perusahaan yang mudah diselewengkan. Karena itu, penting dilakukan audit kas
untuk menjaga kewajaran arus kas.

Berikut tujuan audit kas:


 Memeriksa adanya terdapat pengawasan internal yang baik terhadap kas dan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
 Memastikan transaksi kas benar terjadi atau tidak ada transaksi fiktif.
 Memeriksa saldo kas dan setara kas betul ada dan dimiliki oleh perusahaan.
 Memastikan pencatatan yang akurat, sistematis, dan tepat waktu, sehingga tidak ada pencatatan
kas yang terlewat, salah hitung, atau tidak pas waktu pencatatan.
 Mengetahui jika ada pembatasan saldo kas
 Memastikan penyajian neraca sudah sesuai dengan aturan akuntansi keuangan di Indonesia.
PROSEDUR AUDIT KAS
Ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan pada arus kas. Audit kas bisa dilakukan di akhir periode atau akhir
tahun.
 Mengidentifikasi risiko pada bisnis perusahaan yang mempengaruhi kas
Arus kas dan investasi dapat menjadi risiko bagi perusahaan. Karena itu, harus memahami risiko dari kebijakan
dan strategi perusahaan untuk memitigasi risiko.
 Menetapkan salah saji yang dapat diterima dan menilai risiko bawaan
Kas adalah aset yang paling rentan dengan pencurian ketimbang aset lain. Karena itu, harus detail melihat salah
saji dari pergerakan arus kas.
 Menilai pengendalian risiko (control risk)
Tujuannya adalah menilai pengendalian atas siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan arus kas.
 Merancang dan melakukan uji pengendalian (test of control) dan pengujian substantif atas transaksi
Uji pengendalian adalah prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian internal. Sedangkan pengujian
substantif adalah menguji salah saji (penghitungan kurs dollar-rupiah) yang dapat berdampak secara langsung
terhadap saldo laporan keuangan.
PROSEDUR AUDIT KAS
 Merancang dan melakukan prosedur analisis substantif
Pengujian dilakukan dengan membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam proses (deposit in
transit), cek gantung yang belum dicairkan (outstanding checks), dan lainnya.
 Merancang uji terperinci saldo kas
Prosedur yang dapat dilakukan antara lain melakukan permintaan atas konfirmasi bank, permintaan atas cut off
bank statement, memeriksa bukti yang mendukung pengeluaran kas yang dicatat di tanggal neraca.
 Melakukan verifikasi dan pengungkapan
Audit kas ini dilakukan dengan membandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi. Selain itu,
melakukan pemeriksaan antara pengeluaran dan penerimaan kas untuk mengungkap adanya penggelapan kas.
Cara lain adalah meminta informasi dari manajemen dengan cara wawancara untuk menilai lebih lanjut mengenai
batas penggunaan kas, serta membandingkannya dengan konfirmasi bank.
AUDIT KAS UMUM
Banyak perusahaan yang tidak memiliki risiko bisnis yang cukup signifikan dalam memengaruhi
saldo kas. Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak memadai atau
penanganan dana yang dilakukan pihak luar. Risiko bisnis klien lebih banyak muncul dari setara
kas dan jenis investasi lainya. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa keuangan mengalami
kerugian besar akibat aktivitas perdagangan oleh perorangan yang disembunyikan dengan salah
menyajikan saldo investasi dan kas. Auditor harus memahami risiko dari kebijakan dan strategi
investasi klien, sama halnya dengan pengendalian manajemen yang dapat memperburuk risiko
tersebut.
Permintaan atas Konfirmasi Bank
Pentingnya konfirmasi bank dalam audit lebih dari sekedar verifikasi
saldo kas aktual. Bank mengonfirmasi informasi pinjaman dan saldo
bank dalm formulir yang sama. Infromasi pada wesel bayar pada bank,
hipotek, dan utang lainnya biasanya memasukkan jumlah dan tanggal
pinjaman, tanggal jatuh tempo pinjaman, tingkat bunga, dan adanya
jaminan.
Permintaan atas Laporan Bank
Pisah Batas
Laporan bank atas pisah batas adalah laporan bank pada periode tertentu dan pembatalan cek
terkait, duplikan slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk dalam laporan bank,
dikirimkan oleh bank ke kantor KAP. Tujuan dari laporan bank atas pisah batas adalah untuk
memberikan verifikasi bagian yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank klien di akhir tahun
dengan bukti yang tidak dapat diakses ke klien. Untuk memenuhi tujuan ini, auditor meminta
klien agar bank mengirimkan laporan langsung kepada auditor dalam waktu 7 samoai 10 hari
setelah tanggal neraca. Banyak auditor melakukan verifikasi periode laporan bank jika laporan
pisah batas tidak diterima langsung dari pihak bank. Tujuan adalah untuk menguji apakah
karyawan klien tidak memasukkan, menambahkan, atau menggantikan dokumen sesuai
dengan laporan.
Pengujian Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank yang dilakukan dengan benar oleh pihak independen merupakan
pengendalian internal penting atas kas. Auditor menguji rekonsiliasi bank untuk
menentukan apakah pihak klien sudah menyiapkan rekonsiliasi denga gati-hati dan
melakukan verifikasi apakah saldo bank yang dicatat klien sama jumlahnya dengan
kas di bank, kecuali bila ada setoran dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis
rekonsiliasi lainnya. Dalam verifikasi rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi
dalam laporan bank atas pisah batas untuk melakukan verifikasi kewajaran
rekonsiliasi.
Prosedur yang Berorientasi Kecurangan
Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan terjadinya kecurangan. Auditor harus
mempeluas prosedur dalam audit kas akhir tahun untuk menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang
material apabila pengendalian internal tidak memadai.

Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk:
• Konfirmasi piutang usaha
• Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
• Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa
• Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas selanjutnya
• Memeriksa persetujuan dan dokumen pendeukung piutang tak tetagih dan retur penjualan serta pengurangan

Pengujian serupa dapat digunakan untuk menguji kemungkinan pengeluaran kas yang mengandung kecurangan.
Audit Akun Bank Penggajian Imprest
Satu-satunya item rekonsiliasi adalah cek yang beredar. Dalam menguji
saldo rekening bank penggajian ,auditor harus memperoleh rekonsiliasi
bank, konfirmasi bank, dan laporan pisah batas bank.
Audit Atas Kas Kecil Impres
Kas kecil adalah akun yang unik. Meskipun jumlahnya tidak material,
banyak auditor melakukan verifikasi kas kecil karena terdapat potensi
kecurangan dan klien mengharapkan auditor memeriksa akun tersebut
meski jumlahnya tidak material.
Pengendalian Internal atas Kas Kecil
Pengendalian internal yang paling penting dalam kas kecil adalah penggunaan dan impres yang merupakan tanggung
jawab perorangan. Dana untuk kas kecil tidak dapat digabungkan dengan penerimaan lainnya, dan dana harus
disimpan terpisah dari aktivitas lainnya. Pembatasan juga harus dilakukan atas pengeluaran dari kas kecil, sama
halnya dengan jumlah total dana. Jenis pengeluaran yang dilakukan dari transaksi kas kecil harus jelas didefinisikan
sesuai kebijakan perusahaan. Saat pengeluaran kas dilakukan dari kas kecil, pengendalian internal yang memadai
mensyaratkan adanya tanda tangan personel yang berwenang pada formulir kas kecil yang bernomor urut. Total dari
kas aktual dan cek dananya, ditambah total formulir kas kecil yang disebut dalam buku besar. Perhitungan mendadak
secara periodik dan rekonsiliasi dana kas kecil harus dilakukan oleh auditor internal atau personel lain yang
berwenang. Saat saldo kas kecil tinggal sedikit, cek dari akun kas umum harus dibuat untuk mengisi kas kecil. Cek
harus ditulis dengan jumlah yang sama dengan voucher bernomor urut yang dijadikan bukti pengeluaran aktual
sebelumnya. Voucher ini harus diverifikasi oleh petugas utang dagang dan dibatalkan agar tidak digunakan kembali.
Pengujian Audit atas Kas Kecil
Penekanan dilakukan pada verifikasi kas kecil atas pengujian transaksi kas kecil dibandingkan
saldi akhir tahun. Bahkan jika dana kas kecil jumlahnya kecil, terdapat potensi kecurangan
transaksi jika dana sering dikeluarkan atau digunakan. Dalam pengujian kas kecil, auditor
pertama kali harus menentukan prosedur klien dalam menangani dana. Hal ini dilakukan
dengan mendiskusikan pengendalian internal bersama pemegang kas kecil dan memeriksa
dokumen atas beberapa transaksi. Saat hasil penilaian risiko pengendalian adalah rendah dan
hanya sedikit pengeluaran dilakukan selama tahun berjalan, biasanya auditor tidak melakukan
pengujian lebih lanjut karena tidak material. Ketika auditor menguji kas kecil, dua prosedur
utamanya adalah menghitung saldo kas kecil dan melanjutkan dengan pengujian terperinci
atas satu atau dua transaksi pengeluaran.
Pengujian Audit atas Kas Kecil
Prosedur utama harus meliputi:
 Menjumlahkan voucher pendukung kas kecil yang menunjukkan jumlah pengeluaran
 Memperhatikan urutan voucher kas kecil
 Memeriksa otorisasi dan pembatalan voucher kas kecil
 Memeriksa kewajaran dokumen pendukung, biasanya terdiri atas gulungan register kas, faktur, dan bukti
penerimaan.

Pengujian kas kecil dapat dilakukan sewaktu-waktu selama tahun berjalan, tetapi agar memudahkan, biasanya
dilakukan pada tanggal interim. Jika saldo dana kas kecil diperkirakan material, hal ini jarang terjadi, maka
saldo tersebut harus diperhitungkan pada akhir tahun. Pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa sebagai
bagian dari penentuan apakah biaya yang belum tercatat jumlahnya material.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai