Anda di halaman 1dari 6

Mona Manalisa

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

1. PENGERTIAN MANAJEMEN KAS

Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang disimpan di bank
dalam berbagai bentuk seperti deposito, rekening koran. Surat berharga
merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang apabila
perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau diubah dalam bentuk
kas. Pembicaraan manajemen kas akan meliputi 3 hal yaitu :
1.Penentuan aktiva liquid yang optimal.
2.Menetukan metode yang paling efisien dalam pengendalian pengumpulan dan
penggunaan dana.
3.Menentukan jenis investasi jangka pendek yang tepat bagi perusahaan.

Keynes telah mengidentifikasi tiga motif untuk mempertahankan kas dalam


pengertian luas baik uang tunai maupun uang yang ada di bank, yaitu :
1.Kebutuhan untuk Transaksi, karena aliran kas masuk tidak sama dengan aliran
kas keluar, maka diperlukan adanyakas untuk melakukan transaksi usaha, seperti
membayar tenaga upah kerja, pajak deviden dan pengadaan persediaan.
2.Kebutuhan untuk Berjaga-jaga, karena ketidakpastian aliran kas pada masa
datang dan kemampuan meminjam perusahaan untuk menambah kebutuhan dana.
Bila perusahaan dapat mengetahui dengan pasti aliran kasnya maka kebutuhan
kasnya untuk berjaga-jaga akan relative kecil.
3.Kebutuhan untuk Spekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan
karena perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik
dan harga surat berharga akan turun, disarankan untuk menahan kas, termasuk
dana yang disimpan di bank, sampai tingkat bunga naik kembali. Sebaliknya
ketika tingkat bunga diperkirakan turun, maka sebaiknya investasi pada surat
berharga dan menjualnya kembali pada saat harga surat berharga naik.
2. RESIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN.
Keuntungan yang dapat diharapkan dengan memiliki kas yang cukup adalah :
1.Memperoleh bunga dari investasi pada surat berharga.
2.Dengan memiliki kas yang cukup, perusahaan dapat memperoleh potongan
pembelian yang diberikan oleh supplier sehingga menurunkan harga beli input.
3.Seringkali perusahaan memperoleh kesempatan pembelian yang lebih baik
dengan memiliki kas yang cukup.
4.Perusahaan akan memperoleh ranking yang lebih baik dengan mempertahankan
aktiva lancer yang cukup.
Resiko yang dihadapi perusahaan dengan mempertahankan kas yang kecil adalah
terganggunya kegiatan sehari-hari. Apa yang terjadi seandainya perusahaan
mengalami kesulitan kas masuk, maka pembayaran utang jangka pendek akan
terganggu. Untuk menjamin agar tidak mengalami kesulitan, maka diperlukan kas
yang cukup. Pada saat yang sama secara aktif perusahaan harus mempertahankan
portfolio surat berharga untuk menjaga likuiditas perusahaan.

3. ANGGARAN ( BUDGET ) KAS


Perusahaan mengestimasikan kebutuhan kas sebagai bagian dari proses
penganggaran secara keseluruhan. Pertama perusahaan harus memproyeksikan
kebutuhan untuk aktiva tetap dan persediaan dengan waktu pembayaran yang
harus dilakukan. Informasi ini kemudian digabungkan dengan proyeksi
penerimaan atau pengumpulan piutang, pembayaran pajak, deviden, pembayaran
bunga dan berbagai kewajiban lainnya. Selanjutnya informasi tersebut dirangkum
dalam anggaran kas yang menunjukkan proyeksi kas masuk dan proyeksi kas
keluar selama jangka waktu tertentu. Pada umumnya perusahaan menggunakan
proyeksi anggaran kas bulanan untuk tahun yang akan datang. Tujuan anggaran
kas ini tidak lain adalah untuk pengendalian kas perusahaan. Proses semacam ini
lazim dilakukan oleh perusahaan baik yang berskala besar, sedang maupun kecil.
Semakin besar aliran kas setiap hari, maka semakin baik jika dibuat anggaran kas
harian. Sebaliknya semakin kecil aliran kas setiap hari, maka semakin tidak
efisien untuk dibuat anggaran kas harian
4. MANAJEMEN PENGUMPULAN DATA.
Terdapat berbagai metode pengumpulan dan pengeluaran yang dapat membantu
manajemen untuk lebih meningkatkan lagi efisiensi manajemen kas. Ide yang
mendasar dari metode pengumpulan ini adalah untuk mengurangi tenggang waktu
antara saat penerimaan pembayaran oleh pelanggan dan penerimaan cek oleh
perusahaan. Ada banyak metode yang dapat dipergunakan guna mempercepat
pengumpulan itu, diantaranya :
( 1 ) mempercepat pengiriman pembayaran dari langganan kepada perusahaan,
( 2 ) mengurangi waktu selama penerimaan pembayaran dengan memperhatikan
dana yang tidak dikumpulkan,
( 3 ) mempercepat perpindahan dana untuk pengeluaran bank.
1.Transfering Funds.
Dalam pembicaraan tentang pengendalian pengeluaran, mobilitas dana antar bank
merupakan factor yang penting. Untuk mempercepat perpindahan dana antar
bank, terdapat tiga altenatif yaitu melalui : wire transfer, depository transfer
cheque,
electronic transfer cheque ( ETC ).
Dinegara yang sudah maju pembayaran transaksi sudah banyak dilakukan dengan
cheque atau bahkan dengan kredit card. Mail float adalah tenggang waktu antara
konsumen mengirimkan cheque melalui mail box sampai dengan perusahaan
menerima cheque dan mulai memproses cheque tersebut. Processing float adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk memproses cheque tersebut dari perusahaan
ke bank. Transit float yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan transfer atau
clearing melalui system perbankan hingga perusahaan menerima pembayaran.
2.Concentration Banking.
Untuk mempercepat aliran dana perusahaan dapat ditempuh dengan mendirikan
pusat pengumpulan data. Pusat –pusat ini semacam kantor cabang dimaksudkan
untuk memperpendek periode antara pembayaran oleh langganan dengan saat
perusahaan menggunakan dana itu. Pendirian pusat pengumpulan dana tersebut
pada umumnya didasarkan atas kondisi geografis dan volume pembayaran di
daerah tersebut.

3.Lock-Box System.
Cara lain untuk mempercepat aliran dana adalah dengan lock-box system. Dengan
pusat bank, pusat pengumpulan dana menerima pembayaran, kemudian
memproses dan mendepositokan dana tersebut ke bank.Tujuan lock-box system
ini adalah untuk menghilangkan tenggang waktu antara penerimaan pembayaran
oleh perusahaan dan pendepositoan ke bank. Mekanisme lock-box system ini
adalah perusahaan menyewa kotakpos disuatu daerah dan member wewenang
bank didaerah tersebut untuk mengambil pembayaran dari kotak itu. Kelebihan
dari lock-box system ini adalah bahwa cek yang telah diterima akan didepositokan
secepat mungkin dan segera dimasukkan dalam rekening perusahaan. Dengan kata
lain tenggan waktu antara penerimaan cek dengan pendepositoan di bank
dihilangkan. Kelemahannya adalah adanya tambahan biaya untuk melakukan
pengecekan di bank. Jika biaya yang harus dikeluarkan lebih kecil daripada
pendapatan marginalnya, maka sebaiknya perusahaan menggunakan lock-box
system itu, tetapi sebaliknya jika tambahan biaya lebih besar daripada pendapatan
marginal.
4.Pengendalian Pengeluaran.
Pengendalian pengeluaran yang efisien dapat memberikan hasil berupa
tersedianya kas yang cukup, seperti tujuan dari pengumpulan dan adalah
mempercepat pengumpulan dan usaha memperlambat pengeluaran.
5.Electronic Funds Transfer ( EFT ).
Prosedur untuk mempercepat pengumpulan dana dan memperlambat pembayaran
yang dibicarakan pada bagian sebelumnya didasarkan atas adanya system transfer.
Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi aliran dana ini sekarang telah
berkembang adanya electronic funds system. Disamping itu juga telah
berkembang system pembayaran dengan kartu kredit, maka memungkinkan
seseorang untuk memperoleh uang tunai, mentransfer dana dari satu rekening ke
rekening lain, membayar transaksi dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.
5. MENENTUKAN KAS YANG OPTIMAL.
Kas dan surat berharga yang optimal sangat tergantung atas trade off antara
tingkat bunga dengan biaya transaksi. Jika kondisi yang akan datang diketahui
dengan pasti, maka akan sangat mudah menentukan kas yang optimal.
 Model persediaan.
Konsep dasar manajemen kas dalam model ini bahwa carrying cost atas
menahan uang tunai, opportunity cost atas bunga yang hilang adalah sama
dengan biaya tetap untuk mengubah surat berharga menjadi uang tunai
( kas ). Asumsi dalam model ini adalah bahwa perusahaan memiliki
permintaan kas yang relative konstan setiap periode. Perusahaan dapat
memperoleh dana dengan menjual surat berharga.
 Model stokhastik.
Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas bawah fluktuasi
kas. Ide dasar model ini adalah apabila jumlah kas mencapai batas atas,
maka perusahaan membeli surat berharga untuk menurunkan kas,
sebaliknya apabila mencapai batas bawah maka perusahaan menjual surat
berharga untuk menambah kas. Selama kas berada antara batas atas dan
batas bawah maka perusahaan tidak melakukan transaksi. Asumsi yang
mendasri model ini adalah bahwa biaya tetap diketahui dan biaya tetap
untuk menjual surat berharga adalah sama dengan biaya tetap untuk
membeli.

DAFTAR PUSTAKA

Wiagustini, Ni Luh Putu, 2010, dasar-dasar Manajemen Keuangan, Udayana


University Press, Denpasar.

http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/manajemen-
piutang.html#sthash.KXORhW9U.dpuf

Anda mungkin juga menyukai