Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifka Ishak

Nim : 931419180
Kelas : D S1 Manajemen
Tugas : 10 manajemen keuangan
Pertanyaan!
1. Jelaskan beberapa motif memegang kas?
2. Jelaskan inti dari manajemen kas?
3. Jelaskan cara mempercepat pemasukan kas?
4. Jelaskan cara memperlambat pengeluaran kas?
5. Jelaskan model Miller-Orr untuk menghitung saldo kas Optimal?

Jawaban
1. Motif Memegang Kas
 Motif Transaksi. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
 Motif Berjaga-jaga. Alasan lain memegang kas adalah untuk berjaga-jaga menghadapi
ketidakpastian di masa mendatang.
 Kebutuhan di Masa Mendatang. Kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada
kejadian-kejadian tertentu di masa mendatang.
 Saldo Kas Minimal (Compensating Balances). Bank seringkali mensyaratkan saldo
minimal yang harus tetap berada di rekening perusahaan di bank.
2. Inti manajemen kas yaitu bagaimana mengelola kas, agar tidak terjadi kelebihan dana
yang berarti terjadi kemacetan dalam usaha, dan tidak pula terjadi kekurangan karena
itu dapat berarti suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik, intinya bagaimana
mengelola kas kita agar dapat terpenuhi pada saat perusahaan membutuhkan kas.
Kelebihan kas dapat dikatakan baik, apabila ada resiko dimana perusahaan dapat
mengatasi resiko tersebut, tetapi kelebihan kas yang tidak dikatakan baik apabila dari
keuntungan, yang perusahaan tidak mampu mengelola kasnya.
3. a. Penjualan Kas.
Cara ini tentunya merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan kas, tanpa
piutang, manajer keuangan akan memperoleh kas. Piutang atau kredit hanya akan
menunda penerimaan kas. Tetapi piutang atau penjualan kredit kadang-kadang
diperlukan untuk meningkatkan penjualan, dan dengan demikian meningkatkan
keuntungan perusahaan. Apabila pesaing-pesaing perusahaan menawarkan penjualan
kredit, maka perusahaan yang menawarkan hanya penjualan tunai akan berada dalam
posisi persaingan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian penjualan kredit
diperlukan tetapi harus ada cara-cara untuk mempercepat pemasukan kas dari
penjualan kredit tembus.
b. Potongan-potongan Kas (Cash Discount).
Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh
pembeli/pelanggan perusahaan. Term atau persyaratan potongan kas biasanya adalah
1/10 – n/30. Penawaran semacam itu bisa dibaca sebagai” Perusahaan menawarkan
potongan( discount) sebesar 1 % ,apabila pelanggan bersedia membayar dalam jangka
waktu l0 hari.
c. Desentralisasi Pusat Penerimaan Pembayaran.
Misal pelanggan tersebar secara geografis, dan pelanggan mempunyai kebiasaan
menggunakan pos wesel sebagai alat pembayaran, atau cek pribadi pada negara-
negara maju.

d. Lockboxes Lockboxes
Lockboxes mempunyai ide yang sama dengan concentration banking.Misalkan
pembeli tersebar ke dalam pelosok-pelosok kota. Cara mempercepat pembayaran
mereka adalah dengan mendirikan kotak-kotak penerimaan yang ditaruh di kantor
pos. Pelanggan cukup memasukkan pembayaran dI kotak di kantor pos yang terdekat.
Pelanggan tidak perlu pergi ke kantor pusat untuk melunasi tagihan mereka.
Kemudian setiap periode tertentu (misal, setiap hari atau dua hari sekali petugas
perusahaan berkeliling untuk mengumpulkan pembayaran dalam kotak-kotak tersebut.
Dengan cara tersebut pembayaran bisa dipercepat.
4. 1. Pembelian dengan Kredit.
Pembelian dengan kredit berarti supplier mendanai lebih dulu pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dengan demikian mempunyai kesempatan
untuk menunda pengeluaran kas. Biasanya pembelian kredit akan lebih mahal
dibandingkan dengan pembelian tunai. Untuk itu perusahaan bisa menghitung
manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pembelian kredit tersebut. Apabila manfaat
dari penundaan tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya yang timbul karena
harga kredit yang lebih mahal, maka altematif pembelian dengan kredit bias
dilakukan.
2. Memanfaatkan Float
Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan M.isalkan
perusahaan mempunyai saldo kas Rp l juta. Kemudian perusahaan mengeluarkan cek
sebesar Rp 300.000,00. Saldo kas perusahaaan akan dicatat Rp 700.000,00(Rp l juta-
Rp 300.000,00). Tetapi saldo bank tidak langsung menjadi Rp 700.000,00, karena cek
tersebut biasanya tidak langsung diuangkan. Ada tenggang waktu untuk menguangkan
cek. Apabila perusahaan bisa menaksir nilai float setiap periodenya dengan cukup
akurat, maka float tersebut bisa dimanfaatkan sebagai sumber dana. Mempunyai
perjanjian khusus dengan bank.
3. Menggunakan Draft.
Draft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk
kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering digunakan. Dalam kas bon, apabila ada
tagihan datang akan dibuatkan surat pembayaran, yang kemudian baru bisa diuangkan
beberapa hari kemudian. Manfaat lain dari cara semacam itu adalah untuk
pengendalian keuangan perusahaan.
4. Pembayaran Secara Sentral.
Dalam cara ini, setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan disertakan ke
pusat untuk dimintakan otorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi, bank kemudian
diserahkan lagi ke cabang dan kemudian bisa dibayarkan. Dengan cara semacam itu
pembayaran bisa ditunda. Surat tagihan yang dibawa ke pusat dan dikembalikan lagi
akan memakan waktu. Manfaat lain dari cara semacam itu adalah pengendalian
keuangan yang lebih baik” sehingga supplier diharapkan akan lebih memahami
prosedur semacam itu.
5. Cek Dibayar pada Hari Tertentu.
Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas. Misalkan, gaji pegawai
dibayar dalam bentuk cek, yang dibayar pada hari Jumat. Biasanya cek tidak langsung
diuangkan, apalagi hari Jumat merupakan hari pendek.

5. Untuk menghitung saldo kas dengan menggunakan model Miller-On, langkah-


langkahnya yakni:.
 Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah tertentu yang menjadi jumlah
minimal yang aman (minimum safety).
 Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standar deviasi tersebut bias dihitung
dengan menggunakan data historis aliran kas bersih harian.
 Menentukan tingkat bunga harian.
 Memperkirakan biaya transaksi pembelian/penjualan surat berharga.
Miller dan Orr melakukan empat langkah tersebut untuk menguji model mereka,
dengan menggunakan data sembilan bulan untuk saldo kas perusahaan besar. Model
mereka bisa menghasilkan rata-rata kas harian yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan saldo kas sesungguhnya yang diperoleh dari perusahaan dengan kata lain,
model mereka bisa menghasilkan saldo kas yang lebih optimal dibandingkan saldo
kas yang dipunyai oleh perusahaan-perusahaan dalam penelitian mereka.

Anda mungkin juga menyukai